Permasalahan Sepele ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Permasalahan Sepele



Bilangan 5:11-31

Saat kita pacaran dulu pernah ada perasaan cemburu bukan. Saat berumah tangga ketika ada anak baik laki atau perempuan kita juga perbah cemburu, di saat anak cewek dekat dengan ayah cowok dekat  ibu. Perasaan cemburu ini mulai ada di saat anak menginjak remaja. Hal sepele namun merusak hati dan jiwa. Lalu apa hubungannya dengan renungan kita hari ini.

Kita mungkin terhenyak ketika membaca nas ini karena Alkitab berbicara tentang hukum mengenai perkara cemburuan. Di situ dituturkan tentang apa yang mesti dilakukan ketika seseorang sedang cemburu. Hukum ini ditetapkan di tengah konteks umat Israel setelah keluar dari perbudakan di Mesir. Hukum yang sangat patriarkis karena hanya melihat kesalahan dari sisi perempuan.

Dari nas ini, kita belajar satu hal bahwa menyelesaikan perkara cemburuan sangat penting. Perkara ini diselesaikan bukan hanya oleh kedua belah pihak, tetapi juga melalui prosesi keagamaan.

Proses ini serius karena penyelesaian perkara tersebut tidak hanya berdampak pada ketenteraman hidup sepasang suami istri, tetapi juga anak dan keluarga besar.

Pada saat itu, tampaknya seorang laki-laki bisa main hakim sendiri terhadap istrinya. Ia bisa memukuli, bahkan membunuh istrinya karena cemburu. Demi menghindari situasi tersebut, hukum tentang perkara cemburuan ini muncul.

Dalam konteks masa kini, hukum ini mendobrak pemahaman kita selama ini yang beranggapan bahwa cemburu adalah hal kecil dan tidak perlu dibesar-besarkan. Nas ini mengajak kita agar menyelesaikan perkara kecil atau sepele agar tidak menjadi besar. Penyelesaiannya pun harus melibatkan aspek religius. Artinya, Tuhan dilibatkan dalam proses penyelesaian.

Penyelesaian terhadap persoalan cemburuan dalam tingkat tertentu sering kali membutuhkan mediator. Tugasnya untuk mempertemukan kedua pihak yang sedang bersengketa. Dalam hal ini, pelayan Tuhan di gereja bisa diharapkan membantu untuk menemukan jalan keluar.

Marilah kita bertekad untuk tidak mengabaikan persoalan yang sering kali dipandang wajar, sepele, atau kecil. Kita mesti menyelesaikan persoalannya sedini mungkin. Penyelesaiannya pun tidak hanya secara manusiawi, tetapi juga religius agar persoalan itu tidak semakin parah. Juga, walaupun suatu perkara adalah sepele, penyelesaiannya harus dengan sikap bijaksana. [MTH]

Doa: Ya Tuhan Allah bapa yang mengasihi kami. Berikan hamba juga jemaatmu hati yang sanggup dan dapat mengampuni serta menyelesaikan hal yang sepele bersama Tuhan, Supaya ada kebijaksanaan. Amin.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.