PANGGILAN MENJADI PEKERJA
Matius 20:1-34.
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. (Matius 20: 26)
Ada banyak cara Tuhan memanggil seseorang untuk menjadi pekerja-Nya. Demikian juga ada banyak motivasi orang bekerja atau melayani Tuhan. Matius pasal 20 ini memberikan pengajaran yang jelas tentang hal tersebut.
Anugerah untuk menjadi pekerja Allah (ayat 1-16)
Perumpamaan tentang pekerja kebun anggur ini memberikan penekanan bukan pada keadilan tetapi pada anugerah Tuhan kepada seseorang untuk menjadi pekerja-Nya. Dalam kasih karunia-Nya Tuhan memberikan upah (berkat materi) bukan bergantung pada berapa lamanya orang bekerja tetapi sepenuhnya bergantung pada kedaulatan-Nya dan kasih karunia-Nya. Banyak orang Kristen menjadi kecewa karena menuntut keadilan Tuhan terhadap apa yang sudah dilakukannya. Mereka lupa, jika keadilan Tuhan yang menjadi dasar perlakuan Tuhan terhadap manusia maka tidak ada satu orangpun yang layak diberkati atau layak bekerja bagi Dia.
Pekerja yang siap bayar harga (ayat 17-19)
Setelah memanggil dua belas murid, Yesus memberitahukan tentang penderitaan yang akan Ia alami. Yesus tidak mau berbohong, bahwa ketika mereka mengikuti-Nya semuanya akan berjalan dengan baik. Ada penyangkalan diri, ada pikul salib, ada pengorbanan yang harus dibayar. Ada banyak orang Kristen menjadi kecewa ketika realita kehidupan kekristenannya mengalami hambatan dan tantangan. Hanya orang yang mau bayar harga saja yang siap menjadi murid (pengikut) Yesus.
Pekerja yang berjiwa melayani (ayat 20-28)
Ibu anak-anak Zebedeus berdoa agar anak-anaknya mendapatkan kehormatan dan kedudukan yang tinggi. Respon Yesus adalah menyadarkan, bahwa kehormatan dan kedudukan itu hanya didapat dengan pengorbanan (“meminum cawan penderitaan”) dan ditentukan oleh kedaulatan Allah untuk menetapkan siapa yang akan memperolehnya. Dunia ini mengukur sebuah kehormatan dan kedudukan berpusat pada otoritas (kekuasaan). Yesus mengajarkan, bahwa melayani adalah jalan untuk menjadi orang besar.
Pekerja yang memiliki belas kasihan (ayat 29-34)
Di sini Yesus memberi teladan nyata bagaimana bekerja bagi Kerajaan Sorga, yaitu berbelas kasihan terhadap orang yang lemah dan menderita. Hati yang berbelaskasihan adalah hatinya Tuhan bagi orang berdosa, tersesat dan menderita. (HTB)
banyak cara Tuhan memanggil seseorang untuk menjadi pekerja-Nya… banyak motivasi orang bekerja atau melayani Tuhan.
Doa. Terima kasih Tuhan atas kasih dan anugerahmu. Berikan hamba dan jemaat untuk terus dapat melakukan pekerjaanmu di dunia ini. Memiliki hati yang selalu siap bayar harga.berjiwa melayani.dan hati yang berbelas kasih. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar