Mei 2021 ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

BERJAGA-JAGA

Matius 24:42 (TB)  Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Ketika Yesus ada di dunia ini sebagai manusia, Dia menyampaikan kepada kita semua bahwa tidak ada seorang pun yang tahu akan hari dan saat kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kali. Bahkan Dia sendiri yang adalah Tuhan yang berperan sebagai manusia pada saat itu  tidak mengatakan bahwa Dia tahu, hanya Bapa di Sorga (Matius 24:36). Namun saat ini ada begitu banyak umat Tuhan yang mengaku diberikan rahasia besar mengenai kedatangan Yesus kedua kali. Dengan hitungan matematika, dengan pewahyuan,  bertemu langsung dengan Tuhan Yesus dan lain sebagainya mereka berani mengatakan waktu dan saat kedatangan Yesus kedua kali.

Saudara, mengenai kedatangan Yesus kedua kali tidak perlu kita tahu waktu dan saatnya karena pada dasarnya tidak seorang pun yang tahu. Yesus sendiri yang adalah Tuhan pada saat berada di dunia ini sebagai manusia tidak pernah menggunakan kemahatahuanNya untuk mengatakannya. Kita hanya diminta agar berjaga-jaga. Tugas kita adalah menjaga agar api Roh Kudus di dalam hidup kita jangan padam saat kedatanganNya. Tugas kita adalah menjaga agar Iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tetap ada saat hari Tuhan dinyatakan (Lukas 18:8) dengan aktif beribadah, membaca firman Tuhan dan mendengar sabdaNya serta melakukannya. Jangan kita mau dikecohkan dengan pernyataan hamba-hamba Tuhan yang seakan-akan dia tahu akan saat dan waktu yang tepat mengenai kedatangan Yesus kedua kali. Berjaga-jagalah. Haleluya. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin
Share:

Tidak Melebihi Batas Kemampuan

Ulangan 31:1-30
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

1 Korintus 10:13
Kehidupan tidak pernah lepas dari ujian dan persoalan. Setiap orang tentunya pernah menghadapi masalah, namun Firman Tuhan menuliskan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia (1 Korintus 10:13). Artinya, Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui batas kemampuan kita. Tuhan tahu kekuatan setiap kita. Setiap orang memiliki tingkat masalah yang berbeda-beda, sebab Tuhan tahu kemampuan dari umatNya. Namun demikian, ada banyak orang yang pada saat menghadapi masalah menjadi pesimis dan tenggelam dalam permasalahan mereka. Padahal kita harus percaya bahwa semua itu hanyalah persoalan yang biasa, sebab Tuhan adalah setia dan adil, Dia tidak pernah memberikan persoalan di luar kemampuan kita. Janganlah kita menjadi cemas atau tawar hati saat menghadapi persoalan. Sebaliknya, kita harus dapat meneguhkan hati karena Tuhan senantiasa beserta dengan kita. Segala perkara dapat kita tanggung di dalam Dia, seberat apapun masalah yang kita hadapi.
Yang berikutnya, tetaplah berdiri teguh dalam setiap masalah. Jangan biarkan masalah menguasai hidup kita. Tetaplah maju melakukan bagian kita, sebab Tuhan pasti memberikan jalan keluar. Jangan takut saat masalah datang, karena Tuhan yang bersama kita jauh lebih besar dari setiap persoalan. Hendaknya kita tidak mudah menyerah saat ada persoalan, namun tetaplah maju karena masalah yang kita hadapi tidak akan melebihi kemampuan kita. Masalah-masalah tersebut hanyalah sebuah ujian bagi iman kita. Tuhan rindu melalui persoalan yang kita hadapi, kekristenan kita dapat semakin bertumbuh.
Persoalan apapun yang kita alami, percayalah bahwa Tuhan pasti menuntun kita untuk keluar dari setiap persoalan yang ada, bahkan Tuhan selalu turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Tidak selamanya persoalan itu buruk, Tuhan pasti akan menyatakan rencanaNya yang terbaik. Saat kita menghadapi persoalan, tetaplah percaya bahwa Tuhan pasti akan menyatakan pertolonganNya sebab Tuhan tidak akan membiarkan kita bergumul sendirian.
Walau kehidupan tidak pernah bebas dari masalah, tetaplah bersukacita.
Bertekun di dalam Tuhan, serta teruslah berharap, sebab dari Dia datang pertolongan kita
dan hanya Yesus yang sanggup memberikan kemenangan bagi kita.
Tetaplah kuat di dalam Tuhan. Amin.

 

 
Share:

Terikat Kuasa Kemiskinan: Kemalasan

Amsal 6:9-11

"Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata."

Banyak orang salah kaprah menganggap bahwa kemiskinan adalah sebuah takdir. Saya berulang kali mendengar perkataan, "sudah takdir saya 'kali ya untuk miskin.." , "yah..mau gimana lagi, namanya juga suratan.." dan lain-lain. Artinya, kemiskinan adalah jatah sebagian orang yang diberikan Tuhan buat mereka. Atau dengan kata lain, apapun yang mereka buat pasti sia-sia, karena toh semua itu takdir dari Yang Maha Kuasa. Bayangkan jika anda berada di pihak Tuhan, kesal tidak mendengar ini? Sementara anda menjanjikan berkat bagi setiap anak, dan janji-janji itu tidak pernah meleset, sebagian anak malah menuduh anda pilih kasih dan memberikan hal buruk dalam hidup mereka. Pembantu saya tadi siang pun bercerita tentang sulitnya hidup dibawah pas-pasan. Mulai dari sulitnya membiayai tujuh orang anak hingga rumah mereka yang bakal digusur sebentar lagi. Lagi-lagi perkataan "sudah nasib" itu saya dengar. Saya sadar hidup di jaman sekarang ini sama sekali tidak mudah. Tapi menyalahkan Tuhan dan menganggap itu sebagai "jatah" dari surga pun tidak beralasan. Saya mengajak teman-teman sekalian untuk melihat masalah keterikatan pada kuasa kemiskinan. Walaupun alkitab sebenarnya banyak membahas mengenai kemiskinan, saya melihat ada sesuatu yang terbuka di depan bahwa

Salah satu penyebab datangnya kemiskinan hadir dalam bentuk kemalasan. Alkitab berkata cukup keras mengenai hal ini dalam banyak ayat. Salah satunya bisa dibaca pada 2 Tesalonika 3:10 "kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." Kemalasan bukanlah hanya berbicara mengenai orang yang tidak mau bekerja, tapi juga mengenai orang yang tidak disiplin, malas berusaha atau malas mencari Tuhan. Salomo juga menegur para pemalas untuk belajar dari semut dalam Amsal 6:6. Begitu banyak di antara kita yang terlalu malas untuk bangun meninggalkan kasur yang empuk untuk memulai hari bersama Tuhan atau pergi bekerja. Kemalasan tumbuh secara perlahan dalam diri kita. Ketika kita mulai memberi toleransi terhadap kemalasan, ketika kita mulai berpikir bahwa 5 menit menyambung tidur tidaklah apa-apa,kemalasanpun akan semakin dalam menyerang kita.Tanpa disadari kita tidak lagi mampu melawan kemalasan dan bisa berakibat datangnya kemiskinan dalam hidup kita.

Waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali, sebaiknya mulailah menghargai waktu sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia. Kita harus melatih diri kita untuk disiplin dan tidak berkompromi pada kemalasan. Jangan sampai banyak berkat Tuhan terlewatkan sia-sia hanya karena kita sulit berpisah dengan kasur yang empuk.

Hidup tidak ditentukan oleh nasib, tapi oleh hasil usaha kita dalam tuntunan Tuhan. Amin.

Share:

Bersyukurlah! Hai Orang Yang Takut Akan Tuhan

TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia,
kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
Mazmur 147: 11

Dalam Mazmur ini diungkapkan bagaimana kemahakuasaan Tuhan atas kehidupan di dunia ini. Pemazmur mengajak untuk memuji Tuhan atas kebesaranNya. Tuhan dipuji dan dimuliakan bukan saja kerana Dia adalah pencipta, tetapi juga karena Tuhan aktif dan tetap berkarya untuk memelihara yang diciptakanNya.
Kesenangan Tuhan adalah orang yang takut akan Tuhan dan yang berharap pada kasih setiaNya (ay.11). Orang yang demikian adalah yang sadar dan yakin akan kuasa Tuhan dalam kehidupannya. Bahwa tidak ada kuasa dan kekuatan yang lain yang memampukan kita menghadapi segala liku-liku kehidupan.
Pemazmur mengajak kita untuk kembali melihat apa yang telah dilakukan Tuhan dalam hidup kita selama ini, sebagaimana dalam konteks umat Israel bahwa Tuhan setia dengan janjiNya yang mengembalikan umat Israel dari pembuangan Babel. Demikian juga kuasa pemeliharaan Tuhan yang besar terhadap alam ciptaanNya.
Dengan menunjuk kemahakuasaan Tuhan atas semua ciptaanNya, pemazmur mengingatkan bagi kita bahwa tidak ada yang lebih berkuasa, kuat dari kuasa Tuhan. Maka takutlah akan Tuhan dan berharaplah kepadaNya agar kita diselamatkan. Dalam Mazmur 34: 7 dikatakan “Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka”.
Keselamatan kita bukan terletak pada allah lain, kekuatan manusia, ramalan-ramalan perbintangan. Hal ini bukanlah sikap dan ciri-ciri dari umat yang takut akan Tuhan, tetapi adalah ciri-ciri orang yang tidak memiliki iman kepada Tuhan. Ada banyak kesaksian dalam Alkitab yang dapat kita temukan dalam hal takut akan Tuhan. Ini adalah seruan keselamatan dari Tuhan, untuk membuka pintu yang lebar untuk kasih setia Tuhan.
Sikap hidup yang takut akan Tuhan mengarahkan kita pada sikap hidup yang optimis menghadapi hidup, sebab bukan kekuatan manusia yang kita andalkan, tetapi kuasa Tuhan yang akan bekerja memberi keselamatan dan hikmat kepada kita menjalani hidup. Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan! Amin
Share:

Berikan dengan Hati

Ulangan 15:7 
 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu,

Nas hari ini mengingatkan kita bahwa orang yang miskin dan membutuhkan akan selalu ada di sekitar kita. Tidak akan pernah habis. Ulangan 15:7  tidak mengajarkan supaya kita tidak memakai harta yang Tuhan berikan untuk kepentingan diri sendiri. Tidak. Kita boleh memakainya. Tetapi, kita jangan “boros” untuk menghabiskan uang dan harta kita hanya untuk memenuhi nafsu kedagingan kita sendiri.  Sebaliknya “boros”-lah untuk orang yang miskin dan yang membutuhkan. Allah mengharapkan kemurahan hatikita. 
Dalam Ulangan 15, Musa menekankan realitas kemiskinan dan bagaimana orang yang lebih kaya harus menanganinya. Mereka diperingatkan akan adanya bahaya bagi orang kaya menyikapi orang miskin di sekitarnya, yakni: menegarkan hati mengabaikan kebutuhan orang miskin dan menggenggam tangan untuk tidak bersedia memberikan apa yang diperlukan oleh mereka.
Jadikanlah hidupku untuk selalu mengingat orang yang kekurangan. Supaya hidupku penuh dengan sukacita. Amin
 
Share:

TANGGUNG JAWAB DALAM PERSEKUTUAN

Roma 15:1-6 
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
                Apakah tanggung jawab orang-orang Kristen dalam persekutuannya dengan saudara-saudara seiman? Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah dan persembahan hidup kita untuk dipakai Allah menyalurkan kasih karunia tersebut kepada orang lain.
Dari bacaan renungan nas hari ini kita belajar empat hal tanggung jawab sebagai orang Kristen. 
                Yang Pertama, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk saling memperhatikan. (ayat 1-3).  Kalau ini terjadi maka setiap anggota akan mengalami pertumbuhan pribadi, hubungan akan menjadi sehat dan akibatnya persektuan akan menjadi berbuah. Percayalah, kasih memiliki kuasa besar untuk memenangkan hati orang daripada pengabaian atau kritikan tajam.
               Yang Kedua, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk menyelidiki Alkitab secara pribadi maupun bersama-sama. (ayat 4).  Alkitab memberikan janji-janji kehidupan yang memberikan kita dorongan semangat untuk lebih berani hidup dalam kebenaran Allah.
            Yang Ketiga, dalam persekutuan Kristen setiap anggota berpegang teguh dalam pengharapan. (ayat 4). Kata berpegang teguh (tabah) berasal dari kata hupomone yang artinya sikap menanggulangi hidup dengan keberanian atau suatu kekuatan yang tidak hanya menerima, tetapi mampu mengubah sesuatu yang diterima itu menjadi kemuliaan. Sedangkan pengharapan yang kita miliki bukan berdasarkan kekuatan manusia tetapi pada kasih karunia Allah yang memberikan jalan keluar, kekuatan, hikmat dan keberanian sehingga kita akan menjadi berani dan tidak putus asa apapun keadaannya.
             Yang Keempat, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk membangun keserasian (harmoni) satu sama lain (ayat 5-6). Gedung gereja yang megah, peralatan musik/sound sistem yang canggih atau berbagai kegiatan gereja yang gemerlap tidak akan menjadikan sebuah gereja memiliki persekutuan sejati di dalam Kristus. Tanpa adanya harmoni, maka persekutuan Kristen menjadi semu dan kehilangan otoritas Kerajaan Allah. Kasih karunia telah mempersatukan kita lebih dari perbedaan-perbedaan kita, bahkan Tuhan telah menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi kekuatan dan keindahan. Tanggung jawab kita adalah menyelaraskan diri dengan saudara-saudara yang lain serta mengikuti aba-aba dari Sang Konduktor Agung (Yesus Kristus). Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah. 
Amin
Share:

Berduka cita dalam pengharapan

Roma 12:12, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

 Melalui firman ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat orang-orang Roma agar mereka bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan tekun untuk berdoa.
Bagi orang percaya, bersukacita dalam pengharapan dapat dimaknai jangan sedih, jangan bersusah hati, jangan berdukacita,
jangan kuatir, jangan ragu dan jangan bosan dalam menanti terwujudnya pengharapan di dalam Yesus Kristus. Bergembiralah! Beriang-rianglah! Bersukacitalah! Karena bersama Tuhan Yesus, semua itu akan menjadi kenyataan! Semuanya akan menjadi nyata! Bersama Tuhan, bersukacita dalam pengharapan akan membawa seseorang menikmati kasih karunia-Nya tepat pada waktu-Nya.
Oleh sebab itu, sabarlah dalam kesesakan! Jangan terburu-buru! Jangan tergesa-gesa! Jangan kemrungsung! Jangan menyerah! Tetaplah tegar! Bersukacitalah! Bersabarlah! Jangan sedih meski kamu dalam belenggu kekecewaan. Walau kamu dalam himpitan kesusahan, bersukacita dan bersabarlah! Meskipun kamu dalam belenggu masalah, bersabar dan teruslah berdoa. Nantikan penyertaan dan pembelaan-Nya. Tetaplah bersabar! Dan tekunlah berdoa! Jangan gamang! Nantikanlah kasih setia dan kasih karunia-Nya yang ajaib dan luar biasa. Percayalah! Berkat-berkat-Nya bagimu akan sangat ajaib dan mengherankanmu. Nantikanlah pertolongan dan pembelaan-Nya dengan sabar, maka Tuhan akan melimpahkan bagimu damai, sejahtera, sukacita dan keselamatan yang sungguh menakjubkan. Amin
Share:

Dalam KesetiaanNya.

“Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.” Mazmur 91:4.

Mazmur 91 merupakan janji perlindungan Tuhan untuk setiap orang yang percaya kepadaNya. 
Dalam kondisi bangsa ini yang tidak menentu, kejahatan dimana-mana, bencana alam yang terjadi, ledakan bom yang selalu mengancam, kerusuhan yang bisa terjadi kapan saja, sakit penyakit yang datang pada kita sewaktu waktu semua itu tidak perlu menjadi hal-hal yang ditakutkan. 
Karena janji Tuhan sungguh nyata : „Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau…“,
Pemazmur memberikan gambaran yang jelas bahwa ada Allah yang digambarkan sebagai seekor induk ayam yang selalu menudungi anak-anaknya dengan sayapnya, demikian juga Tuhan kita selalu menudungi kita dari segala macam bahaya.
Untuk itulah kita gak perlu takut menghadapi apa yang terjadi pada kita. Saat saya merenungkan firman ini. Saya dalam kondisi yang tidak menyenangkan sakit pendarahan lewat sisi gigi. Tidak terluka, tidak baru cabut gigi, tidak baru memakai tusuk gigi. Tapi darah keluar terus sejak selasa sore hingga jumat pagi belum berhenti. Plasma darah pun sudah di masukkan dalam Tubuh saya. Tubuh sehat namun hati merasa takut jika terjadi yang tidak di inginkan/kematian. Karena darah adalah nyawa manusia. Ditengah itulah ayat ini terlintas dan menjadi kekuatan serta penghiburan saya serta penyemangat hidup iman saya. Saya punya Allah yang selalu melindungi dan menjagai dimana saya dalam kondisi seperti ini. Dia menudungi saya. 
Apa yang harus saya lakukan disaat saya dalam situasi dan kondisi seperti ini. 
Satu hal yang tak boleh terlupakan adalah Setia pada Allah. 
Iman kita terlihat saat kita bisa menghadapi masalah ini bersama Tuhan. Dengan selalu setia kepadanya. Berdoa baca Firman. Kirim renungan kirim doa bahkan tetap semangat dan bergairah dengan Tuhan tetap hidup dalam komunitasnya hidup dalam persekutuannya dengan Dia. 
 Bagaimana dengan hidup anda ? Sudahkah hidupmu menjadi alatnya Tuhan dalam mengharapkan dan meraih kemenangan di saat kita lemah tak berdaya? 
Mari belajar dari setiap peristiwa yang terjadi pada diri anda masing masing. Amin.
Share:

Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri

Yohanes 15:4
Bagaimana permulaan engkau berbuah? Ketika engkau datang kepada Yesus, dan melemparkan dirimu kepada pendamaian-Nya yang agung, dan beristirahat dalam kebenaran-Nya yang tuntas. Ah! buah apa yang engkau miliki saat itu! Apakah engkau mengingat masa-masa dini itu? Ketika itu, sungguh, pokok anggur tumbuh dengan subur, buah anggur yang empuk bermunculan, buah delima bertunas, dan kebun rempah-rempah mengeluarkan aromanya. Apakah engkau telah merosot semenjak masa itu? Jika ya, kami mendesak engkau untuk mengingat masa yang penuh kasih itu, kemudian bertobat, dan lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan [Wahyu 2:5]. Banyak-banyaklah melakukan hal yang menurut pengalamanmu dapat menarik engkau ke dalam keadaan yang terdekat dengan Kristus, sebab setiap buah yang engkau keluarkan berasal dari-Nya. Latihan kudus apapun yang membawamu dekat kepada-Nya akan menolongmu berbuah. Tidak diragukan lagi, matahari adalah pekerja yang hebat yang membuat pohon-pohon berbuah di kebun anggur; terlebih lagi Yesus membuat pohon-pohon berbuah dalam kebun anugerah-Nya. Kapan engkau paling tak berbuah? Bukankah ketika engkau hidup paling jauh dari Tuhan Yesus Kristus, ketika engkau telah mengendur dalam doa, ketika engkau telah meninggalkan kesederhanaan imanmu, ketika berkat-berkatmu telah lebih menyita perhatian daripada Allahmu, ketika engkau berkata, “Gunungku berdiri teguh, aku takkan goyah”; dan lupa di mana kekuatanmu berada — bukankah saat-saat itulah buahmu berhenti? Beberapa dari kita telah diajarkan bahwa kita tak punya apa-apa di luar Kristus [Yohanes 15:5], melalui perendahan hati yang dahsyat di hadapan Tuhan; dan ketika kita telah melihat bahwa ciptaan sama sekali mandul kuasanya dan melihat kematian akan kuasa ciptaan itu, kita merintih, “Pasti dari Dialah semua buahku ditemukan, sebab tak ada buah yang bisa muncul dari diriku sendiri.” Kita diajarkan, dari pengalaman yang lampau, bahwa semakin kita sekadar bergantung pada kasih karunia Allah dalam Kristus, dan menantikan Roh Kudus, semakin banyak kita bisa berbuah untuk Allah. Oh! percayalah akan Yesus demi buah sebagaimana demi hidup.amin
Share:

Taat

Wahyu 3:8 
“Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” (Wahyu 3:8 i_TB)

Tuhan Yesus berkenan atas Jemaat yang menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.
Tuhan tidak mementingkan hal apa pun yang lain termasuk jumlah anggota yang besar, gedung yang megah, harta kekayaan yang besar, pengaruh politik yang besar, potensi yang besar, uang yang berlimpah dan lain sebagainya.

Tuhan sendiri yang akan membuka peluang untuk memberitakan Injil bagi jemaat itu dan tidak ada kekuatan apa pun yang akan dapat menghalanginya.
Tuhan akan melindungi jemaat itu dari pencobaan yang bersifat global dan akan menghadapi pihak-pihak yang memusuhi jemaat itu. Tuhan akan menunjukkan kepada musuh-musuh jemaat itu bahwa Tuhan mengasihi jemaat-Nya.
Kebenaran ini seharusnya mendorong kita pengikut Kristus untuk menuruti firman Tuhan dan meninggikan nama Tuhan dalam setiap kegiatan kita sebagai persekutuan orang percaya di setiap tempat dan dalam segala keadaan.
Kita harus tetap hidup dalam ajaran yang benar, dalam kasih, dalam kekudusan dan memberitakan Injil sesuai peluang yang dibukakan Tuhan.
Kita harus meninggikan nama Tuhan Yesus saja dan bukan nama atau denominasi gereja kita. Semua gereja adalah gereja Tuhan Yesus yang bersekutu di lingkungan tertentu setempat di seluruh dunia.
Kita semua adalah pengikut Tuhan Yesus Kristus, bukan pengikut tokoh, organisasi atau denominasi tertentu.
Hidup beriman kita hanya bergantung pada dan tergantung dari Tuhan Yesus bukan bergantung pada apa pun yang lain.
Urusan kita pengikut Kristus adalah melakukan segala perintah Kristus dengan kuasa dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus setiap saat dan dalam segala situasi yang Tuhan buat terjadi.
Dengan demikian kita sungguh-sungguh menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.

Roh Kudus akan memimpin kita dengan menciptakan situasi yang diperlukan agar kita memberitakan Injil, kabar baik kepada semua orang yang Tuhan kehendaki mendengarkannya.
Tuhan juga yang akan menarik hati orang datang kepada-Nya dan diselamatkan. Segala rekayasa psikologis atau agamawi untuk menarik orang datang kepada Tuhan adalah perbuatan daging yang tidak berguna. Orang bisa bolak balik pindah agama tetapi tidak selamat jiwanya.
Kita harus bergantung penuh pada pimpinan Roh Kudus. Ketergantungan itu kita tunjukkan dengan sikap hati yang “mogok kegiatan” yakni kita tidak melakukan kegiatan kalau bukan Roh Kudus yang memimpin kita melakukan kegiatan itu.
Cara mengikuti pimpinan Roh Kudus diuraikan lebih lanjut dalam bab 3 buku “Ciri khas” yang dapat diakses melalui 
Amin
Share:

SETIA PADA PERINTAH-NYA

Mazmur 119:81-88

Setiap hari kita tentu berdoa kepada Tuhan, memohon agar Ia memberikan kesehatan, berkat, keluarga yang harmonis, pekerjaan yang baik dan sebagainya. Dan memang Tuhan berjanji untuk memberikan apa yang kita minta kepada-Nya. Namun pertanyaannya, apabila setelah sekian lama kita berdoa memohon sesuatu dan permohonan kita itu belum juga dijawab Tuhan seperti yang kita harapkan, apakah kita akan tetap setia dan berpegang kepada perintah-Nya? 
Lewat bacaan firman Tuhan hari ini, kita belajar bagaimana sikap Raja Daud saat Tuhan belum menjawab doa permohonannya. Daud dalam satu bagian mazmurnya, berdoa agar Tuhan menolongnya dari ancaman para musuh yang hendak mencelakakan dirinya. Tidak disebutkan siapa musuhnya. Namun, ancaman musuh ini membuat hidupnya sangat menderita. Untuk itu, ia berkali-kali berdoa memohon kepada Tuhan. Hebatnya, sekalipun Daud berdoa dan Tuhan belum mengulurkan tangan untuk menolongnya, namun Daud tetap setia menaati setiap perintah Tuhan dalam hidupnya. “Hampir saja mereka berhasil membunuh aku, tetapi aku tidak mengabaikan perintah-Mu” (Mazmur 119:87 BIS). Imannya tidak hanya sebatas jawaban doa saja. Ia tetap beriman dan menjalani setiap kehendak Tuhan. Dia tahu bahwa Allah yang disembah oleh nenek moyangnya adalah Allah yang setia pada apa yang Dia janjikan. Dia pun percaya, Tuhan pasti akan menjawab doanya pada waktu yang tepat. Apakah selama ini Anda telah berdoa kepada Tuhan begitu lama, namun belum juga dijawab oleh Tuhan? Jangan Anda menjadi putus asa atau pesimis. Fokuskanlah diri Anda untuk melakukan kehendak Tuhan. Percayalah, Tuhan pasti menjawab doa Anda tepat pada waktunya. Dia tidak pernah terlambat. Kesetiaan-Nya dalam hidup kita sangat terbukti. Mintalah kekuatan dan penghiburan dari Roh Kudus agar Anda tetap setia senantiasa kepada perintah-Nya. Amin. 
REFLEKSI DIRI
1.Apakah Anda pernah berubah setia kepada Tuhan hanya karena doa Anda belum dijawab oleh Tuhan? 2.Mengapa Tuhan ingin Anda setia melakukan perintah-Nya meskipun Anda sedang menghadapi pergumulan yang berat?
POKOK DOA
Bapa di sorga, ajar aku untuk tetap setia melakukan perintah-Mu dalam segala keadaan. Ampuni aku yang pernah merasa kecewa dalam menanti jawaban doa dari-Mu. Mulai hari ini aku mau tetap setia untuk melakukan kehendak-Mu dan aku percaya, pertolongan-Mu atas hidupku akan datang tepat pada waktunya. Roh Kudus, kuatkan dan mampukanlah diriku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
YANG HARUS DILAKUKAN
Tetaplah percaya kepada Tuhan, bahkan dalam situasi yang terburuk sekalipun. Fokuskanlah diri Anda untuk selalu setia melakukan perintah-Nya.
Share:

Sudah merdeka, tetapi rasa tetap hamba

Galatia 5:1
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Sama seperti bangsa Indonesia sudah bebas merdeka dari penjajah, kita sebagai orang percaya pun sudah dimerdekakan oleh Kristus dari kuk perhambaan dosa.
Akan tetapi, toh tetap saja ada orang-orang yang hidup seperti yang terjadi di dalam perikop kita hari ini: ribut karena sunat, padahal sunat tidak menyelamatkan (ayat 4,6).
Ini mungkin sama seperti cerita ilustrasi tentang orang yang sedang berjalan sambil mikull pikulan yang berat, lalu ada orang naik mobil pick-up, "Pak, sini, naik mobil saja yuu di belakang."
Kemudian naiklah orang itu ke belakang mobil. Pas jalan, supirnya nengok ke belakang, "Lha pak, kenapa masih mikul l itu pikulan? Ya mbok ditaruh saja di bak mobilnya biar bapak bisa duduk manis aja." Bapak itupun jawab: "Gak ah mas, takut mobilnya jadi keberatan jalannya".
Hal inilah yang sering terjadi pada kita Tuhan sudah memberi kemerdekaan kepada kita tapi kita tetap tidak mau menaruh masa lalu juga beban yang masih dibawa kepada kita. Dosa dosa masa lalu yang sebenarnya sudah di berikan. Siapkan Anda di merdekakan. Amin.
Share:

ADA HIKMAH DI BALIK PENDERITAAN

Ulangan 32:10


"Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya."  Ulangan 32:10

Alkitab mencatat bahwa Musa adalah seorang pemimpin yang memiliki kelembutan hati, seperti tertulis:  "Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi."  (Bilangan 12:3).  Kelembutan hati Musa benar-benar diuji saat ia memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.

     Sepanjang perjalanan selama 40 tahun di padang gurun Musa harus menghadapi penderitaan yang datang silih berganti, termasuk berhadapan dengan umat Israel yang tegar tengkuk, yang tak henti-hentinya protes, mengomel dan bersungut-sungut seperti berikut ini:  "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."  (Keluaran 16:3).  Namun demikian Musa tetap mampu menjaga sikap hatinya untuk tidak mengeluh kepada Tuhan, justru ia bisa bersyukur kepada Tuhan.  Bagaimana bisa?  Karena Musa mampu melihat sisi positif di balik masalah yang ada.


     Musa sadar bahwa penderitaan merupakan cara yang dipakai Tuhan untuk mendidik umat-Nya.  "Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,"  (Ulangan 32:11).  Di atas bukit yang tinggi induk rajawali membuat sarangnya yang terbuat dari ranting kecil berduri yang dilapisi dengan bulu halus dan sejenis tumbuhan kecil yang lembut untuk melindungi telur dan anak-anaknya.  Tapi terkadang induk rajawali harus bertindak tegas dengan menggoyangbangkitkan sarang itu sampai tinggal ranting-ranting duri yang tersisa, sehingga si anak harus beranjak dari sarang agar tidak tertusuk duri sambil mengepak-ngepakkan sayapnya di pinggir sarang itu.  Karena letih mereka pun terjatuh dari ketinggian, namun secepat kilat induk rajawali itu menopang dengan kepak sayapnya.

Penderitaan yang diijinkan Tuhan pasti mendatangkan kebaikan!  Tak perlu takut karena tangan-Nya yang kuat siap menopang! Amin

Share:

Pengingat Perintah Kristus "Saudara Tuhan”

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat 25:40 i_TB)

 
Kita pengikut Kristus, ketika membaca cerita dalam kitab Injil tentang kehidupan Tuhan kita Yesus selama di bumi 2000 tahun lalu mungkin pernah merenungkan betapa indahnya seandainya kita hidup pada masa itu sehingga kita bisa melakukan sesuatu untuk Tuhan.Kita akan senang menyediakan tempat yang lebih baik ketika Ia lahir di Betlehem, mengunjungi Yohanes Pembaptis di penjara Galilea, membantu Lazarus yang miskin itu sebelum meninggal, menjamu rombongan Tuhan dan lain sebagainya.
Ternyata kita masih dapat melakukannya sekarang ini yakni dengan melakukan hal-hal yang baik itu kepada saudaranya Tuhan  dengan memberi mereka makanan, minuman, tumpangan, pakaian, lawatan ketika sakit dan kunjungan ketika di penjara.
Saudaranya Tuhan itu ialah semua orang yang melakukan kehendak Allah Bapa yakni percaya kepada Yesus Kristus Anak-Nya (Mat 12:49-50). Saudaranya Tuhan Yesus itu mungkin ada di sekitar kita sekarang ini atau kita doakan agar Roh Kudus membuat kita berpapasan dengan saudara Tuhan itu hari ini.
Marilah kita melakukan kebaikan itu dengan sukacita, seolah-olah seperti kita melakukannya langsung untuk Tuhan Yesus 2000 tahun lalu.
Selamat menjadi berkat bagi saudaranya Tuhan yang sedang risau dan penat. Amin
Share:

Rencana Allah Tergenapi: Yesus Naik ke Sorga

Baca: Ibrani 10:19-39
"karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah." (Ibrani 10:20-21)
Alkitab telah menegaskan bahwa jalan untuk sampai ke tempat Mahakudus sudah terbuka bagi kita melalui pengorbanan Yesus. Oleh darah Yesus kita sudah dibersihkan dan disucikan sehingga kita bisa masuk ke ruang Mahakudus. Sungguh, kedatangan Yesus ke dalam dunia ini adalah untuk menggenapi rencana Allah bagi kita. Allah mengutus Yesus supaya kita mengenal Dia sebagaimana tertulis: "Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya." (Yohanes 1:18).
Kebangkitan-Nya dari kematian telah membuktikan kuasa ke-ilahian-Nya; perbuatan-perbuatan Iblis telah dihancurkan, "...Maut telah ditelan dalam kemenangan." (1 Korintus 15:54b). Melalui karya-Nya, jaminan keselamatan telah disediakan bagi kita. Tertulis: "demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibrani 9:28).

Yesus telah menggenapi rencana Allah dengan sempurna! Dan kenaikan Yesus ke sorga, 40 hari setelah kebangkitan-Nya, merupakan klimaks kehidupan-Nya di dunia. Ini membuktikan Dia adalah Tuhan dan Juruselamat yang diutus Bapa dan kembali kepada Bapa. Yesus datang dari kekekalan dan kembali kepada kekekalan. Yesus berkata, "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." (Yohanes 16:28). Yesus kembali kepada Bapa untuk menyediakan tempat bagi orang percaya: "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:2-3).
Di dalam Yesus ada jaminan kepastian hidup kekal. Jadi marilah kita menanti Dia dengan tekun sambil mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar.
"...Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah 1:11)
Amin jadikan rencana Indah ini sebagai langkah imanmu. Amin
Share:

Prioritaskan Tuhan!

Baca: Mazmur 9
"...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11)
Tuhan tahu kita memiliki banyak kebutuhan dalam hidup ini, baik itu kebutuhan primer maupun sekunder. Namun bukan sebatas kehidupan sehari-hari, kita pun mendambakan suatu kehidupan yang bermasa depan baik, pekerjaan yang mapan, usaha yang lancar, anak-anak berhasil dalam studi, juga dalam hal kerohanian pun kita rindu dipakai Tuhan untuk menjadi saksi-saksi-Nya di tengah dunia melalui pelayanan yang dipercayakan kepada kita. Itulah sebabnya Tuhan memiliki rancangan yang terbaik bagi kita, "...yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Jadi "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).

Supaya rancangan-Nya tergenapi dalam hidup ini Tuhan memberikan petunjuk dan jalan-Nya yaitu: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Artinya kita harus memprioritaskan perkara-perkara rohani terlebih dahulu, dengan demikian berkat Tuhan pasti mengikuti hidup kita, sebab "Berkat ada di atas kepala orang benar," (Amsal 10:6). Sebaliknya kalau kita tidak mengutamakan Tuhan dan memilih berjalan menurut kehendak dan keinginan diri sendiri niscaya kita menghadapi banyak kesulitan dan persoalan.

Adam dan Hawa tidak lagi mengutamakan Tuhan dan lebih memilih untuk menuruti bujuk rayu si Iblis yaitu makan buah pengetahuan baik dan buruk yang dilarang Tuhan. Mereka pun menuai akibat perbuatan itu yaitu terusir dari taman Eden dan harus hidup dalam penderitaan demi penderitaan, padahal segala berkat telah Tuhan sediakan di taman Eden tersebut. Yunus harus mengalami sejarah terkelam dalam hidupnya: "...datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya." (Yunus 1:17), karena ia tidak lagi mengutamakan Tuhan dan memilih lari dari panggilan-Nya walau akhirnya Tuhan memulihkan keadaannya.

Berkat disediakan Tuhan bagi orang-orang yang mengutamakan Dia dan hidup menurut kehendak-Nya!
Share:

Kesempatan untuk Menghasilkan Buah

Baca: Matius 3:1-12

"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." (Matius 3:10)

Rancangan Tuhan bagi kehidupan anak-anak-Nya adalah rancangan yang baik dan bermasa depan cerah (baca Yeremia 29:11). Karena itu Tuhan memberikan segala sesuatu untuk kita, bahkan Ia rela mengorbankan nyawa-Nya supaya kita beroleh penebusan dosa, dibebaskan dari kutuk. "Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 'Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.'" (Matius 8:17). Bukan hanya itu Tuhan juga memberikan Roh Kudus-Nya sebagai Penolong bagi kita. Semua Tuhan lakukan dengan tujuan supaya kita memiliki kesempatan untuk berbuah. Ini adalah target Tuhan dalam hidup setiap orang percaya! "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya." (Lukas 6:44a).


Buah pertama yang harus dihasilkan orang percaya adalah buah pertobatan. "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." (ayat 8). Buah pertobatan dalam diri seseorang akan terlihat jelas melalui perubahan hidup yang semakin baik yaitu meninggalkan kehidupan lama dan menjalani hidup sebagai manusia baru (baca 2 Korintus 5:17). Manusia baru adalah proyek besar Bapa sendiri yang dikerjakan-Nya secara sempurna melalui Kristus. "...yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:22-24).


Selanjutnya buah yang harus dihasilkan adalah buah Roh. Orang yang sudah mengalami pertobatan sejati pasti ada buah Roh di dalam kehidupannya yaitu "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23). Ketika buah pertobatan dan buah Roh berjalan secara seimbang, saat itulah kehidupan seseorang melangkah ke taraf yang lebih lagi yaitu hidup yang menjadi berkat atau kesaksian bagi orang lain. Inilah yang disebut buah jiwa. Melalui kesaksian hidup secara nyata kita dapat membawa orang lain datang kepada Kristus.

Kunci agar kehidupan kita berbuah adalah tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya!

Share:

UNTUK MENJADI MANUSIA HEBAT, ANDA HARUS VISIONER

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, *dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini* yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar."
Kejadian 50:20


Visioner adalah orang yang memiliki visi atau tujuan, jauh melihat kedepan.

Memang tidak mudah.

Tetapi kita tidak akan pernah bisa menjadi manusia hebat jika hanya melihat sejauh mata memandang.

Mata kita terbatas.
Ada jarak maksimal yang bisa kita lihat, selebihnya buram, tidak jelas bahkan tidak kelihatan apapun.

Untuk bisa melihat jauh kedepan, kita membutuhkan *👀 TUHAN*

Mata yang punya daya pandang tak terbatas.

Mata yang mampu menerobos segala macam rintangan.

Mata itulah yang dimiliki Yusuf sehingga ia tidak pernah mengeluh terhadap apapun yang menimpa hidupnya.

Ia mampu melihat jauh kedepan, sehingga ia tidak pernah berhenti walaupun rintangan menghalangi jalannya.

Ia juga tidak pernah bimbang dalam menjalani hidupnya, sebab ia tahu apa yang menantinya diujung jalannya.

*ANDA PUNYA VISI/TUJUAN HIDUP?*

Dalam renungan beberapa waktu yang lalu, kita belajar *HIDUP DENGAN TUJUAN*

Tanpa tujuan hidup kita bisa berhenti.

Tanpa tujuan hidup menjadi tidak gairah dan semangatpun akan hilang.

Tanpa tujuan hidup ini menjadi sangat membosankan.


*IKAN SALMON PUNYA TUJUAN*

Ikan salmon membuat kita berdecak kagum.

Hidup di samudra Pacific, untuk bertelur mereka melakukan perjalanan yang sangat jauh.

Berenang melewati Columbia, menuju sungai  Snake, menuju danau Creek.

Total jarak yang ditempuh 1.126 km.

Berenang melawan arus, melintasi air terjun, mengitari waduk pembangkit listrik, menghadapi ancaman burung elang, beruang dan ikan ikan buas lainnya.

Mereka berenang berjuang untuk bisa sampai ditempat yang biasa digunakan leluhur mereka untuk bertelur.

Hanya demi sebuah visi/tujuan apapun dilakukan.



*BURUNG RAJAWALI PUNYA TUJUAN*

Rajawali adalah burung yang paling panjang umurnya, bisa mencapai hingga 70 tahun.

Tetapi untuk mencapai umur 70 tahun, ada pilihan yang harus diambil.

Ketika umurnya hampir 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, ia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan.

Pada saat inilah, rajawali harus memiliki *TUJUAN HIDUP*

Menerima nasib mati pada umur 40 tahun atau   siap dan berani melewati perubahan yang menyakitkan untuk hidup lebih panjang 30 tahun lagi.

Pada umur 40 tahun, paruhnya sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya, sulit untuk makan.

Cakarnya pun sudah tidak tajam.

Bulu sayapnya sudah sangat tebal sehingga sulit untuk terbang tinggi.

Bila ia memiliki visi jauh kedepan, maka ia akan memutuskan untuk menghadapi perobahan tubuh yang menyakitkan.

Ia harus terbang untuk mencapai pegunungan yang tinggi.

Membuat sarang dipuncak gunung.

Lalu ia akan mematuk matukkan paruhnya pada bebatuan sampai paruhnya lepas.

Setelah beberapa lama, paruh barunya akan muncul.

Dengan paruhnya yang baru, ia akan mencabuti kukunya satu persatu dan menunggu sampai kuku baru yang lebih tajam tumbuh.

Ketika kuku kuku tersebut tumbuh, ia akan mencabut bulu sayapnya sehingga rontok semua dan menunggu bulu bulu baru tumbuh pada sayapnya.

Setelah semua proses itu dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan baru nya.

Begitulah perobahan menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor burung rajawali selama kurang lebih setengah tahun.


*MENGAPA IKAN SALMON DAN BURUNG RAJAWALI MAU MELEWATI PROSES YANG MELELAHKAN DAN MENYAKITKAN?*

Demi sebuah visi, tujuan hidup.

Ikan salmon dan burung rajawali melihat jauh kedepan, ada proses pembentukkan yang harus dijalani.

Bagaimana dengan kehidupan anda saat ini?

Apakah sudah berubah atau sedang mau berubah?

Atau anda sedang menantikan suatu perubahan ?

Untuk menjadi *manusia hebat* , kita harus mau dan harus bersedia berubah!

Burung rajawali harus memutuskan apakah ia masih mau melanjutkan hidupnya atau berakhir diusia itu.

Untuk berubah menjadi manusia hebat, hidup ini harus punya visi atau tujuan.

Demi visi atau tujuan itu, kita harus rela untuk berubah.

Visi setiap anak Tuhan, yang bisa melihat jauh kedepan, membuat kita dapat melihat kemuliaanNya.

Dalam kemuliaan Tuhan, berkat akan mengalir dengan derasnya.

Menuntun kita untuk menjadi *MANUSIA HEBAT*

*JANGAN BERPIKIR SEMPIT, TETAPI BERPIKIRLAH JAUH KEDEPAN*

*JANGAN MELIHAT DEKAT, LIHATLAH JAUH KEDEPAN*

*ANDA AKAN SANGGUP MELEWATI PROSESNYA, DAN TIMBUL KELAK MENJADI MANUSIA HEBAT*

Renungkan dan jadilah bijak.

Selamat beraktifitas, terus jaga protokol kesehatan, tetap semangat dan salam hebat.

Tuhan Yesus memberkati !
Share:

MAU MENJADI MANUSIA HEBAT, BELAJARLAH DARI YUSUF

"Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
Kejadian 37:5

Yusuf adalah pribadi yang polos, tulus, apa adanya.
Mulut dan hatinya sama.
Ia menceritakan mimpinya kepada saudara saudaranya.
Maka bertambahlah kebencian mereka kepada Yusuf.
Dimulai dari iri hati, pohon kebencian itu dipelihara, maka dituailah racun kehidupan.
Mereka menyusun rencana untuk menyingkirkan Yusuf.
Yusuf dijual seharga 20 syikal perak kepada saudagar Midian, untuk dijual sebagai budak di Mesir.
*PERJALANAN PANJANG, BERLIKU DILALUI YUSUF*
Potifar, pegawai istana Firaun, yang juga kepala pengawal raja membeli Yusuf.
Yusuf yang fisiknya tampan dan memiliki karakter yang sangat baik, disertai Tuhan, sehingga pekerjaannya di rumah Potifar berhasil menyenangkan hati majikannya.
Diberi kepercayaan penuh menjadi kepala rumah tangga Potifar.
Bencana kedua kalinya menimpa Yusuf.
Ia difitnah dan dituduh akan memperkosa istri Potifar.
Yusuf digiring dan dijebloskan kedalam penjara untuk waktu yang tidak jelas, berapa lama ia harus mendekam.
Kita membaca kisah Yusuf, ia harus menelan pil yang sangat pahit, atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.
Ia diam seribu bahasa, tidak ada pembelaan diri sama sekali yang dilakukan Yusuf atas fitnah keji yang dituduhkan kepadanya.
Yusuf diam, tidak *menggunakan haknya sama sekali*
Suatu upaya dan langkah yang semestinya wajar ditempuhnya.
Inilah hebatnya Yusuf !
*Yusuf tidak menggunakan hak nya untuk membela diri*
Beda dengan kebanyakkan orang disekitar kita.
Marah dan berusaha membalas, jika kita dipermalukan.
Yusuf tidak melakukan itu.
Sepenuhnya ia menyadari, *GUSTI ORA SARE*
Tuhannya tidak tidur !
Sekalipun ia harus mendekam dibalik dinginnya tembok penjara, walaupun reputasi dan harga dirinya hancur, meskipun nampaknya tamat sudah kariernya, Yusuf sepenuhnya percaya, *INILAH JALAN TUHAN* yang harus dilewatinya.
*JALAN TUHAN TERKADANG SEMPIT*
Kita sudah belajar tentang Jalan Tuhan beberapa hari yang lalu.
Jalan Tuhan beda dengan jalan kita, seperti langit dan bumi.
Sulit bagi kita untuk menerima balasan yang tidak setimpal dengan perbuatan kita.
*AIR SUSU DIBALAS DENGAN AIR TUBA*
Kita protes dengan keras, kita mengadukan hak kita yang dirampas, kita melawan sekuat tenaga bahkan dengan cara cara yang duniawi, untuk memperoleh apa yang seharusnya kita terima.
Manusiawi, wajar dan memang begitulah seharusnya, pikir kita.
Tetapi tidak bagi *MANUSIA HEBAT*
Manusia hebat selalu instropeksi, berkaca diri, memeriksa adakah yang salah dari dirinya, ucapannya, langkahnya dan perbuatannya.
Manusia hebat tidak pernah berkilah ini dan itu, membela hak haknya.
Manusia hebat selalu naik ketempat kudusNya Tuhan.
Mengadu dan menceritakan perjalanan dan derita hidupnya, seperti yang Asaf lakukan ketika ia melihat ketidak adilan disekitarnya.
Tanpa menyesali atas jasa jasa dan pengabdiannya selama ini dirumah Potifar, Yusuf berjalan dengan langkah  tegap dan pasti menuju kepenjara.
*Ia sangat yakin, inilah jalan dan rencana Tuhan bagi hidupnya.*
Tidak pernah ia bertanya, bukankah rencanamu menjadikan aku seorang yang hebat?
Yusuf belajar mengerti *JALAN TUHAN*
Untuk menerima sesuatu yang hebat, mimpinya itu, ia harus siap untuk dibentuk Tuhan menjadi *PRIBADI YANG HEBAT*
*BAGAIMANA DENGAN ANDA?*
Menyerahkah anda ketika diminta Tuhan untuk mendaki gunung kesusahan?
Mundurkah anda, ketika badai besar menghempas bahtera hidup anda?
Hanyutkah anda, pada saat ombak kehidupan bergulung gulung menyerang anda?
Meyesalkah anda, ketika jasa dan perbuatan baik anda tidak diperhitungkan?
*MARI BELAJAR DARI YUSUF, MANUSIA HEBAT ITU*
Renungkan dan jadilah bijak.
Selamat beraktifitas, terus jaga protokol kesehatan, tetap semangat dan salam hebat.
Tuhan Yesus memberkati !
Share:

Tuhan ada dimana mana.

Amsal 15:3 (TB)  Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. 
Kita sedang hidup di dalam zaman yang  canggih. Bahwa setiap gerak gerik kita bisa di lihat oleh alat yang di beri nama. CCTV. Siapa yang tidak kenal dengan alat ini. Mulai gedung sekolah. Gereja, supermarket bahkan rumah pejabat dan kaum elit semua punya ini. 
Jika teknologi masih terus berusaha untuk mengungkapkan hal-hal yang sulit ditangkap mata lebih jauh, mata Tuhan sudah sejak awal mampu berfungsi seperti itu. Tuhan sanggup berada di segala tempat pada satu waktu yang sama untuk memantau apa saja yang kita lakukan. Salomo menyadari kuasa Tuhan ini sejak dulu. "Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik." (Amsal 15:3). Tidak ada satupun tempat di alam semesta ini yang berada di luar jangkauan penglihatan Tuhan.
Amsal mencoba untuk menghayati keberadaan Tuhan seperti keberadaan seorang Bapa. Amsal sering mengumpamakan atau melihat Tuhan sama seperti manusia, dimana Allah bekerja, berjalan, mendengar, melihat, dan sebagainya. Maka dari itu, kitab Amsal berbunyi, “Mata Tuhan ada di segala tempat.” Jelas sekali bahwa Amsal menyatakan tentang Tuhan yang mempunyai mata untuk melihat. Mata Tuhan ada di segala tempat, yang berarti Dia melihat di mana saja dan kapan saja. Mata Tuhan tidak dibatasi secara geografis. Mata Tuhan ada di segala tempat, baik di darat, udara, dan laut. Dengan kata lain, manusia tidak dapat bersembunyi dari pengawasan Tuhan.
Mungkin kita sedang berada pada zona yang gak dilihat oleh Hamba Tuhan. Pengurus atau yang lain. Gak apa aku bawa dulu.. Aku pakai dulu.. Aku ambil ah.. Atau bebas melakukan ini dan itu. Tapi ingat ada Tuhan yang selalu melihat dan ada dimana mana. Jangan keraskan hatimu. Selalu lihat bahwa Tuhan sedang mengawasimu. 
Siapkan untuk Dijaga dilindungi dan diawasi Tuhan. Amin
Share:

Resep Kuasa Doa

Yakobus 4:7 (TB)  Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! 

Saat hidup merasa tidak nyaman dan dalam segala keadaan. Yang tidak menentu pastilah kita di bayang bayangin rasa takut. Gelisah dan kuatir. Untuk itu doa adalah jalan yang terbaik. 
Yakubus menuliskan bagaimana hidup kita saat di landa masalah mengenai hawa nafsu dan keserakahan dunia. Dunia yang dimaksud adalah dunia yang penuh dosa dan ketidak benaran  dunia yang jauh dari Tuhan.inilah yang sangat menjadikan kehidupan kita tidak dapat lepas darinya. Bagaimana  kita bisa lepas darinya. Tidak lain dan bukan adalah mencari Tuhan yang menyelamatkannya. Ada tiga resep doa yang diberikan Yakubus dalam melawan nya. 
Yang pertama: tunduklah kepada Allah. Tunduk itu kaki berlutut tangan di depan   memiliki arti bersimpuh kepada Tuhan dengan segala yang kita perbuat di serahkan kepadanya. Tunduk berarti menaklukkan diri kepada kekuasaanNya. Kalau kita sedang dalam pergumulan dan memohon ribaan nya berarti kita tunduk kepadaNya dengan segala yang kita punya serahkan apa yang kita punya pada Tuhan. Meski demikian, Yakobus mengajar kita untuk tunduk kepada Tuhan dengan kerendahan hati (ayat 7). Aku bersyukur bahwa Yakobus tidak sekadar meninggalkan kita dengan sebuah perintah tanpa banyak penjelasan tentang bagaimana menaati perintah itu. 
Kedua: lawanlah iblis. Iblis Di dalam Alkitab bahasa Indonesia bagian Perjanjian Lama kata "Iblis" hanya dipakai di 3 kitab, yaitu Kitab 1 Tawarikh, Kitab Ayub, dan Kitab Zakharia, yang merupakan terjemahan kata bahasa Ibrani: שטן (syatan atau "Setan"), yang berarti musuh. ... Karenanya Iblis disebut sebagai musuh atau lawan bagi orang-orang Kristen.
Melawan berarti menolak dengan kesadaran penuh, aktif dan terus-menerus. Kita seperti sedang berperang melawan iblis, menangkis setiap tuduhan dan dusta yang ia lemparkan, dan pada akhirnya menang melawan godaan.
Menjauh dari iblis, kita berbalik arah dan mendekat kepada Allah. Ini dapat dilakukan melalui doa dan membaca firman-Nya. Datang mendekat kepada Tuhan mengharuskan kita untuk menahirkan tangan kita dan menyucikan hati kita
Yang ketiga: lari kepada kita. Saat kita dekat kepada Tuhan dan melawan segala pengaruh kuasa iblis yang ada di dalam kita. Maka kita akan mendapatkan kemenangannya yaitu lari dari padamu. Lari berarti menghindari kita meninggalkan kita. Inilah resep kuasa Doa. Untuk apa kita terus merasakan sesuatu hal yang di belenggu Iblis. Tunduk kanlah dengan doa dan mendekat kepada Tuhan. Maka dia yang akan menyertaimu. Amin
Share:

Hidupku Terjamin

1 Tesalonika 1:3 (TB)  Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

Segala yang kita lakukan di dunia ini, sebenarnya sesuatu yang indah dan berguna. Untuk menjadi berguna serta indah maka apa yang di lakukan tidak hanya sekedar melakukan melainkan dengan penuh percaya diri dan komitmen yang tepat. 
Demikian juga dengan kehidupan rohani kita. Tidak bisa berjalan sendiri melainkan ada usaha dan komitmen untuk menjalaninya. Komitmen apa itu? 
Pertama: pekerjaan iman. Tidak ada iman yang berjalan sendiri tanpa didorong oleh pekerjaan yang pasti. Karena iman itu muncul saat kita memiliki tindakan nyata bahwa iman itu tidak hanya di pikirkan tapi di kerjakan dengan Sungguh. Sudahkah mengerjakan pekerjaan iman dalam setiap hidupmu. 
Kedua: usaha kasihmu. Untuk mendapatkan keinginan tentu butuh usaha. Seorang gadis pingin mendapat pasangan dia  berusaha dengan kasihnua, atau sebaliknya cowoknya dengan sungguh berusaha untuk mr dapatkannya. Kasih harus diusahakan supaya baik dan mengenal kasihnya. 
Ketiga : ketekunan pengharapan. Tekun dalam pengharapan adalah akhir dari kehidupan yang terjamin. Dengan ketekunan pengharapan maka apa yang ada di depan kita akan selalu terbuka. Sebab pengharapan merupakan cita cita hidup yang berarti. Dan hidup yang dapat di raih. Bukankah hidup kita yang kita jalani ini merupakan hasil dari pengharapan kita di hari hari hidup kita. 

Biarlah hidup yang terjamin itu ada pada kita karena kita hidup dalam standar dan aturan Tuhan. Bukan standar dan aturan kita. Amin.
Share:

Peperangan Hidup yang meraih kemenangan

Ulangan 20:4 (TB)  sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.

Kehidupan kita ibarat peperangan yang belum selesai. Siapa yang gigih dan kuat akan mengalami kemenangan. 
Mari koreksi diri kita apakah kita sudah benar benar mengenal Allah yang ada dalam hidup kita. Orang yang mengenal Allah maka Allah akan memberikan  kekuatan untuk melawan peperangan serta pergumulan kita. 
Yang pertama. Allah yang mendahului kita. Allah ikut merasakan dan berperang memberikan strategi dan taktik untuk dapat mengenai musuh kita. Tuhan yang duluan menanggung semua pergumulanmu. Jika peluru itu kena maka Allahlah yang berkorban lebih dulu bahkan menyertainya. Jangan pernah putus asa saat mengalami peperangan dan pergumulan yang ada. 
Kedua. Melawan musuh. Saat hidup kita  di dalam peperangan sebenarnya bukan kita saja yang harus bertempur untuk berperang melainkan Allah juga ambil bagian, untuk itu percayalah kepada Allah. 
Ketiga :memberi kemenangan. Hasil akhir dari setiap peperangan dan pergumulan adalah kemenangan dan kebahagiaan. Saat hidup di landa  masalah sudah selayaknya kita menjadi semangat dalam keberanian hidup yang semangat, dan selalu berserah kepada Tuhan yang sudah menyediakan berkat Rohani dengan kemenangan demi kenebangan. 
Hiduplah dalam peperangan yakin dan percayalah hidup adalah anugerah yang Allah berikan. Amin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.