Desember 2021 ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Yesus Air Hidup Kekal

Yohanes 4:4 15

Kata perempuan itu kepada Nya: Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
Yohanes 4:11

Seringkali kita melihat masalah, tekanan, dan pergumulan dalam hidup dengan menggunakan kacamata kita sendiri. Sama seperti perempuan Samaria yang sedang berhadapan dengan Tuhan Yesus yang menawarkannya air hidup.

Jelas perempuan ini meragukan kemampuan Yesus karena Dia tidak mempunyai timba dan sumur tersebut dalam. Jadi dengan pikirannya sendiri ia menyimpulkan, mustahil! Nggak mungkin banget Masa Tuhan Yesus mau memberikan air sumber hidup sehingga Dia bersedia terjun ke dalam sumur? Nggak mungkin kan 

Seperti itulah kita! Kita punya Tuhan, berdoa dan beribadah kepada Nya tetapi tidak mengenal Nya. Kita meragukan Tuhan dan tetap membiarkan pikiran dan perasaan diri yang mendominasi. Sulit jika hanya memakai pikiran, perasaan, dan pengetahuan kita saja. Mustahil jika hanya mengandalkan kebisaan dan kemampuan kita saja.

Yesus menjawab keterbatasan kita dengan berkata, barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. (ay. 13 14). Air yang ditawarkan Yesus memberi kepuasan akan dahaga manusia seumur hidupnya. Air yang memberikan kepuasan jiwa karena menjawab segala kebutuhan manusia. Air hidup yang Yesus tawarkan memberikan pengharapan kepada manusia untuk menjalani hidup.

Apa pun masalah, kesulitan, dan pergumulan Anda, ingatlah Tuhan Yesus ada di dekat Anda menyediakan air yang memuaskan jiwa dan kebutuhan Anda. Dia rindu menolong Anda. Allah punya 1.001 cara untuk menyelesaikan permasalahan kita. Tuhan Mahatahu, Dia Mahakreatif, Dia tak terbatas. Jangan kaku dan terpaku dengan cara pikiran dan perasaan Anda sendiri.

Apa pergumulan Anda hari ini? Tidak punya timba? Sumur yang dalam? Anak sakit? Ekonomi sulit? Setiap orang pasti memiliki masalahnya sendiri. Namun ingatlah, ada Tuhan Yesus. Dia tahu batas kemampuan dan rasa dahaga yang Anda rasakan. Mari terimalah kasih karunia Nya melalui air hidup yang ditawarkan Nya, yaitu Yesus sendiri. Undanglah Yesus masuk ke dalam hati Anda.

Refleksi Diri:

Apakah Anda sedang/pernah membatasi pikiran dan cara pandang Anda dalam menghadapi masalah? Yakinlah Yesus mampu mengatasi permasalahan Anda.

Sudahkah Anda mengundang Yesus Sang Sumber Air Hidup masuk ke dalam hati Anda?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Tragedi pasca Nàtal

Matius 2:1-18

Mendengar seorang calon Raja/Pemimpin telah lahir, ketenangan seorang pejabat terhormat dan terpandang sangat terusik. Jiwanya terguncang. Segenap simpatisannya di seluruh penjuru kota turut merasakan kegalauan hatinya. Tak tahan tertekan oleh rasa penasaran, ia mendambakan verifikasi serta konfirmasi kebenaran fakta tersebut.

Karena hasratnya tak kunjung kesampaian, ia pun berang dan mata gelap. Serta-merta ia menyabet profesi dadakan sebagai "tukang jagal" anak-anak di bawah usia 2 tahun tanpa mau tahu banjir air mata ibu-ibu yang menjerit pilu sambil mendekap anak mereka yang tak lagi bernyawa dan bersimbah darah.

Itulah kisah pecahnya tragedi horor -- pembantaian masal pascanatal akibat beringasnya ambisi raja Herodes dalam berupaya menggagalkan rencana Allah. Tetapi justru ia yang gagal.

Bayi Yesus terus bertumbuh dewasa, menjalankan misi pelayanan-Nya dan menuntaskan penebusan dosa umat manusia. Ia melumat kuasa maut habis-habisan dan bangkit dari kubur. Saat ini Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Pada waktunya kelak, Ia akan datang dari sana untuk menghukum orang yang hidup dan yang mati.

Moral episode sejarah diatas: Tak selamanya Tuhan menghalau masalah atau mara bahaya, tetapi Tuhan selalu membuka jalan untuk mengatasinya. Tuhan melindungi Yusuf beserta keluarga sekalipun mereka harus bersusah payah mengungsi ke negara tetangga agar lolos dari petaka. Itulah jalan keluar yang Tuhan sudah rencanakan. 

Musibah atau apapun ulah manusia tak mampu menggagalkan rencana Allah. "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:2). 


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 

Masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin

Share:

Orang percaya bukan dari dunia

Yohanes 15:18-27

"Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia," (Yohanes 15:19)

Tidak banyak orang Kristen memahami apa yang dikatakan Tuhan bahwa setiap orang percaya bukan dari dunia. Ayat nas adalah penegasan bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan adalah orang yang memiliki kewargaan baru sebagai warga Kerajaan Sorga, meski secara fisik masih menjalani hidup di bumi ini. Artinya orang percaya bukanlah milik dunia ini tapi milik Tuhan sepenuhnya.

Jadi hanya mereka yang berstatus sebagai milik Tuhanlah yang disebut bukan berasal dari dunia ini. "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat," (Filipi 3:20). Karena itu hari-hari yang kita jalani ini seharusnya menjadi persiapan untuk menetap dan tinggal di Kerajaan Sorga. "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12).

Dalam wujud apa persiapan itu? Apakah kita harus mengumpulkan uang atau harta duniawi sebanyak-banyaknya, mumpung masih ada di dunia ini, sebagai bekal pergi ke sorga nanti? Salah besar! Firman Tuhan: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;" (Matius 6:19), "Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar." (1 Timotius 6:7). Yang harus dipersiapkan adalah harta sorgawi. Ini berbicara mengenai kehidupan yang seturut dengan kehendak Tuhan secara mutlak; dan karena orang percaya masih berada di dunia maka Tuhan Yesus pun berdoa memohon kepada Bapa agar Bapa melindungi umat-Nya dari segala yang jahat, agar terhindar dari cara hidup yang bertentangan dengan lingkungan sorga.

Untuk mendapatkan jaminan perlindungan dari Bapa maka setiap orang percaya harus menunjukkan perilaku sebagai anak-anak Allah, memiliki karakter Allah dan menjadi penurut-penurut Allah. "Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah." (Efesus 5:1-2).

Kalau ingin disebut bukan dari dunia maka kita harus memiliki cara hidup yang berbeda dengan dunia ini, dengan cara hidup seturut kehendak Tuhan!

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Bekerja Tapi ridak Kerala

Pengkhotbah 4:1 12

ada seorang sendirian … dan tidak henti hentinya ia berlelah lelah, matanya pun tidak puas dengan kekayaan … Ini pun kesia siaan dan hal yang menyusahkan.
Pengkhotbah 4:8

Di zaman sekarang, orang yang ciri cirinya suka bekerja terus menerus tapi tidak pernah puas dengan hidupnya, biasa disebut sebagai workaholic atau pecandu kerja. Sebuah buku menggambarkan workaholic seperti hamster yang hidup dalam roda putar. Tidak pernah ada habisnya tapi juga tidak ada puasnya. Kecanduan kerja merupakan problema emosi yang bersumber dari dorongan kuat untuk memiliki kuasa serta kontrol atau untuk mendapatkan pengakuan atas kesuksesannya.

Pada ayat di atas Pengkhotbah juga menyampaikan bahwa bekerja tiada henti hentinya adalah kesia siaan hidup. Manusia cenderung tidak pernah puas dengan kekayaan yang dimilikinya. Iri hati akan kesuksesan dan kekayaan yang dimiliki orang lain menjadi penyebabnya (ay. 4). Motivasi motivasi seperti ini bisa menghancurkan. Berhati hatilah dengan motivasi kita dalam bekerja. Jangan terjebak oleh motivasi yang salah.

Kecanduan kerja bisa menimpa siapa saja, termasuk gembala gereja. Seorang gembala mengakui dengan jujur di dalam bukunya demikian, Kalau Anda tinggal seminggu bersama saya …. Anda akan berpikir bahwa saya seorang yang luar biasa: mengasihi Yesus, mengasihi Alkitab dan gereja Nya, serta peduli kepada istri dan anak anak. Saya pun tampak sebagai seorang yang berdampak bagi Yesus di dunia. Namun setelah beberapa waktu, Anda akan mulai menyadari bahwa saya adalah seorang yang bermasalah atau yang mengalami disfungsi.

Gembala ini lalu bercerita ketika mencoba cuti selama seminggu, ternyata ia mengalami gejala gejala seperti orang yang kecanduan alkohol atau obat obatan: mudah sekali jengkel, gelisah, dan sulit menguasai diri. Ia dikuasai kekhawatiran yang tidak jelas alasannya dan mengalami frustrasi berat karena dipenuhi oleh kebutuhan tak terpuaskan akan pencapaian dan keberhasilan untuk melakukan atau menyelesaikan berbagai hal. Sampai seorang sahabat memperingatkannya, barulah ia sadar bahwa ia telah kecanduan kesuksesan. Sejak saat itu ia mulai mengikuti konseling untuk mengatasi masalahnya.

Apakah Anda mengalami kondisi serupa? Bekerja itu baik, bahkan merupakan perintah Allah karena Allah pun adalah Tuhan yang bekerja. Namun, kita perlu memperhatikan motivasi dalam bekerja dan bagaimana kita bekerja, supaya apa yang kita kerjakan bukan merupakan kesia siaan yang tidak memuliakan Allah dan bahkan membuat hidup kita menjadi tidak maksimal.

Refleksi Diri:

Apa motivasi Anda dalam bekerja? Apakah untuk mengejar pengakuan dari sesama atau pengakuan dari Tuhan?

Apakah Anda memiliki gejala kecanduan bekerja? Jika ya, apa yang Anda akan lakukan untuk mengatasinya?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Yesus Datang Dalam Kesederhanaan

Lukas 2:1 6

Lalu seorang ahli Taurat datang kepada Nya dan bertanya, Hukum manakah yang paling utama?

Markus 12:28

Kesederhanaan bukan berarti kemiskinan, kebodohan, kekanak kanakan atau ketidaktahuan dan ketiadaan aturan. Sifat sederhana berlawanan dengan kesombongan. Sederhana (Jawa: prajoso) dan kerendahan hati, seumpama dua sisi mata uang. Keduanya tidak dapat dipisah pisahkan. Sederhana batiniah adalah hati dan pikiran yang jernih dan merupakan jalan Injil agar jiwa yang dahaga beroleh kelegaan, jiwa yang terikat beroleh kemerdekaan, jiwa yang diliputi kegelapan memperoleh pencerahan, serta jiwa yang rumit menjadi sederhana sehingga maksimal dalam menjalani hidup.

Sastrawan Tiongkok, Zhu Bolu (1617 1688), menyatakan kepada para ibu, Perhatikanlah peralatan dapurmu sederhana dan bersih maka akan membuatnya seakan terbuat dari perak dan menghasilkan makanan enak. Maksud Zhu Bolu, semua yang rumit tidak membuat hidup lebih enak.

Schaff P. menulis buku History of the Christian Church in The Middle Ages (Grand Rapids: Eerdmans Publishing Company, 1949) menekankan gereja dan pelayanan yang rumit dengan segala peraturan justru akan menjadi penghalang internal yang tak terlihat dalam menyentuh jiwa, seperti Kristus yang selalu peduli akan jiwa sampai perempuan pelacur dan orang Samaria yang sulit mengikuti hukum Taurat, mendapat kelegaan dari Nya. Peraturan peraturan tersebut bahkan merusak sendi sendi luhur dalam kekristenan. Aturan gereja yang sedemikian ketat umumnya dibuat oleh orang orang yang rumit jiwanya dan tak pernah memenangkan jiwa. Pada Hari Penghakiman Kristus, yang Kristus ingin tanyakan adalah apakah ada hasilnya?

Yesus datang dalam kesederhanaan, bukan sebagai anak Raja yang penuh kemewahaan dan kekuatan tetapi penuh dengan segala kesederhanaan palungan. Yesus membawa kesederhanaan sampai hukum Taurat rumit dengan 613 aturan, dijadikan dua hukum kasih. Spirit yang kita bisa pelajari adalah jadilah sederhana agar kita menjadi lebih baik.

Natal dirayakan dengan belajar kesederhanaan. Janganlah jadi pribadi yang terlalu rumit, sehingga kita tidak menjadi saluran berkat Tuhan. Kesederhanaan membawa kelegaan. Kesederhanaan memberikan Anda ruang untuk berpikir lebih dalam atas makna dari kehidupan.

Salam karena Natal itu kesederhanaan.


Refleksi Diri:

Bagaiman Anda memaknai Natal selama ini? Apakah di dalam kemewahan atau kesederhanaan, sama seperi Yesus yang datang ke dunia dalam kesederhanaan?

Apa teladan sikap sederhana Yesus yang bisa Anda terapkan di dalam hidup keseharian Anda?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 

masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin

Share:

Memaknai Natal

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

Yohanes 1:1 18
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita.
Yohanes 1:14

Tidaklah benar tudingan bahwa orang Kristen menuhankan manusia. Alkitab mencatat bahwa pada mulanya adalah Firman dan Firman itu adalah Allah. Yesus bukanlah manusia yang diperilah oleh orang Kristen. Yesus adalah Allah yang datang sebagai manusia.

Mengapa demikian? Manusia berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Tidak ada kebajikan atau amalan yang dapat menghapus dosa manusia. Sementara itu, semua manusia berdosa harus menanggung murka Allah. Jika karena satu orang Adam, semua manusia di dunia berdosa maka harus ada manusia yang mewakili sesamanya untuk menanggung hukuman dosa. Manusia tersebut haruslah kudus, tidak ada dosa sama sekali. Karena itu Allah sendiri datang sebagai manusia, di dalam Kristus Yesus dan Dia layak mewakili manusia di hadapan Allah.

Apa artinya bagi kita? Kalau Allah sendiri mencintai manusia, sampai sampai Dia sendiri mau menjadi manusia, maka seharusnya kita sebagai manusia lebih bisa mencintai dan merasakan kasih sesama manusia lain. Pernyataan cinta Tuhan Yesus kepada manusia diwujudkan Nya dengan datang ke dunia sebagai manusia, yang kita sebut Natal. Alkitab mengajarkan orang yang percaya Yesus untuk men cintai Allah dalam diri sesama.
Bagaimana seharusnya kita merayakan Natal? Perayaan yang menghabiskan jutaan bahkan miliaran rupiah bukanlah semangat Natal sejati. Doorprize, hadiah hadiah, tarikan undian pada waktu Natal bisa mengaburkan arti Natal yang sesungguhnya. Merayakan Natal harusnya belajar mencintai sesama. Peristiwa Natal tidak boleh dilewatkan tanpa cinta kita kepada sesama. Cinta dalam keluarga, dalam lingkungan, bahkan sampai menjangkau keluar lingkungan. Bagaimana caranya? Cinta selalu berarti memberi. Memberi apa yang kita miliki, supaya yang diberi merasa dicintai. Setiap kita dapat memilih cara yang paling baik untuk memberi.
Berikanlah cerita tentang bagaimana Yesus mengasihi orang berdosa kepada mereka yang belum bertobat, berikanlah makanan kepada mereka yang kelaparan, berikanlah waktu kepada mereka yang butuh sahabat, berikanlah telinga kepada mereka yang ingin curhat karena sesak hidupnya, berikanlah sebagian uang kepada mereka yang benar benar membutuhkan, dan sebagainya.
Tuhan sudah memberikan kasih dan pengorbanan Nya untuk Anda. Apa yang Anda akan berikan kepada Tuhan melalui sesama? Salam hidupilah Natal.

Refleksi Diri:

Sudahkah Anda bersyukur dan berterima kasih atas kedatangan Natal ke dunia yang mampu menyelamatkan Anda dari hukuman dosa?

Apa tindakan nyata memberi kepada sesama di momen Natal sebagai bukti cinta kasih Anda kepada Kristus Yesus?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Hati Yang Penuh Belas Kasih

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

Matius 9:35-36

"Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala." (Matius 9:36)

Yesus adalah Pribadi penuh kasih. Ketika melihat banyak orang yang tampak lelah dan terlantar seperti domba tidak bergembala, "...tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka..." (ayat nas). Bisa dibayangkan menderitanya bila ada domba tak bergembala, ia pasti akan kelaparan dan kehausan karena kekurangan makanan dan air; pastilah ia juga dalam bahaya jika ada binatang buas hendak menerkamnya, karena ia tak memiliki pembela yang melindunginya. 

Domba tak bergembala itu ibarat berada di ujung tanduk! Demikian juga jiwa manusia akan tersesat jika mereka terpisah dari "Gembala yang baik". Sebaliknya, bila kita berada di dekat Gembala yang baik ini kita akan merasa aman dan tenang; ini seperti yang dialami Daud dan ia berkata, "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:2-4)
 
Di dunia ini manusia takkan menemukan kasih seperti kasih Tuhan karena manusia umumnya egois dan tidak peduli terhadap sesama, seperti sikap Kain ketika Allah menanyakan keberadaan Habel (adiknya). Ia menjawab, "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" (Kejadian 4:9). Tuhan mencari orang-orang yang mau berkorban dan punya belas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang tersesat. Tuhan pun mencari ketika Ia berencana memusnahkan Yerusalem karena Yerusalem dipenuhi perbuatan-perbuatan dosa yang menjijikkan dengan berkata, "Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya." (Yehezkiel 22:30).

Sebagai orang percaya kita harus punya hati penuh belas kasih bagi jiwa-jiwa; sayangnya belum semua orang Kristen mempunyai beban ini.


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Bayi yang merindukan Air

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

1 Petrus 2:1 3

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
1 Petrus 2:2

Seorang bayi hidupnya sangat bergantung pada air susu. Tanpa air susu, dirinya akan mengalami kelaparan, penderitaan, bahkan mungkin hal yang lebih buruk lagi. Saat lapar seorang bayi akan menangis. Ini sebuah alarm bagi orangtua untuk memberikan susu kepadanya. Air susu adalah kebutuhan primer yang sang bayi inginkan secara terus menerus. Dengan tersedianya air susu, bayi akan dikenyangkan dan ditopang laju pertumbuhannya.

Penggunaan kata bayi menunjuk kepada orang orang Kristen yang belum lama percaya kepada Yesus. Mereka baru dilahirkan kembali, bukan oleh emas atau perak, melainkan oleh darah yang mahal, yakni darah Kristus. Petrus merindukan mereka sebagai orang Kristen yang bertumbuh. Tanpa pertumbuhan, mustahil hidup mereka dapat berbuah.

Kata ingin pada ayat emas dalam bahasa aslinya mengacu pada suatu bentuk perintah, yaitu inginkanlah karena air susu adalah kebutuhan primer. Keinginan akan air susu muncul begitu kuat dalam diri orang percaya. Tentu air susu disini jangan diartikan secara harafiah, melainkan sebagai metafora yang menggambarkan firman Tuhan. Firman Tuhan yang menolong seorang percaya untuk bertumbuh dan menjalani hidup sampai keselamatan yang dijanjikan Allah tiba.

Perhatikan 2 Timotius 3:16, Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Firman Tuhan pasti akan menolong orang percaya bertumbuh secara rohani dengan sehat. Firman yang tertulis di dalam Alkitab adalah kebutuhan primer yang harus dibaca, direnungkan, dan dilakukan di dalam kehidupan sehari hari.

Sebuah lagu Sekolah Minggu mengingatkan kita akan kebutuhan terhadap firman Tuhan. Liriknya demikian: Kubuka Alkitab, lalu kubaca, srek srek srek Firman Tuhan ada di hatiku, ada di langkahku, ada di hidupku, dan terus bertumbuh sirami jiwaku, berbuah berbuah berbuah berbuah. Alkitab yang ada di rumah jangan hanya disimpan, tetapi dibuka dan dibaca. Apa yang kita baca, taruhlah di hati dan biarkan Roh Kudus bekerja menolong agar firman dapat menjadi terang yang menuntun hidup. Mari jadilah sama seperti bayi yang terus menerus menginginkan firman Nya.

Refleksi Diri:

Menurut pendapat Anda, apakah firman Tuhan itu? Sudahkah Anda menginginkan firman Tuhan setiap hari?

Bagaimana Anda akan menerapkan apa yang Anda renungkan di dalam Alkitab?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Pekerjaan Tuhan : heran dan ajaib

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

 2 Raja-Raja 3:1-27

"Kemudian berkatalah ia: 'Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit,'" (2 Raja-Raja 3:16)

Pemazmur menyatakan bahwa jalan Tuhan dan pekerjaan-Nya itu penuh keajaiban (baca Mazmur 77:15) dan "...rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu." (Yesaya 25:1). Berkat, mujizat, dan pertolongan-Nya sering kali datang justru pada saat kita hendak menyerah, pada saat orang lain berkata bahwa hal itu mustahil, saat dokter mengangkat tangan tanda tak sanggup, saat semua pintu serasa tertutup dan sudah tiada jalan, saat itulah Ia menyatakan kebesaran kuasa-Nya! Sungguh... Tuhan tidak pernah terlambat dan tidak pernah terlalu cepat untuk bertindak, karena waktu-Nya adalah yang terbaik bagi kita.

Ketika hendak berperang melawan orang-orang Moab, ketika Yoram (raja Israel) beserta Yosafat (raja Yehuda) dan Edom harus menempuh perjalanan selama tujuh hari lamanya dengan tidak mendapati air, segeralah mereka menemui Elisa (abdi Tuhan). Berkatalah Elisa, "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat kepadamu." (ayat 14). Akhirnya, melalui hamba-Nya Tuhan berfirman: "Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu." (ayat 17-18). Tuhan memerintahkan mereka membuat parit-parit, padahal saat itu tidak ada angin dan hujan.

Perintah Tuhan itu "tidak masuk akal", namun ketika mereka mau taat melakukan apa yang diperintahkan (menggali parit-parit), maka mujizat pun dinyatakan. "...datanglah dengan tiba-tiba air dari arah Edom, lalu penuhlah negeri itu dengan air." (ayat 20); waktu tak ada angin dan tak ada mendung Tuhan sanggup mencurahkan hujan lebat memenuhi parit-parit secara berlimpah, sehingga mereka semua, termasuk hewan-hewannya, tidak mati kehausan. Apa yang tidak pernah dilihat mata, tak didengar oleh telinga dan tak pernah timbul di dalam hati, itulah yang Tuhan sediakan! (baca 1 Korintus 2:9). Jangan pernah mengukur kuasa Tuhan yang tak terbatas itu dengan logika!

Ketaatan kita menggerakkan tangan Tuhan untuk menyatakan mujizat-Nya!

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Tergoda kenikmatan Dunia

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

1 Raja raja 11:1 13

Sebab itu TUHAN menunjukkan murka Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
1 Raja raja 11:9

Sebuah teka teki buat Anda: bagaimana cara menjatuhkan seekor monyet dari atas pohon? Apakah dengan meniupkan angin kencang atau angin sepoi sepoi? Angin kencang justru membuat monyet berpegang erat erat, sementara angin sepoi sepoi membuat monyet ngantuk lalu tertidur. Ketika tertidur maka jatuhlah ia dari pohon. Itulah jawabannya.

Demikian pula seseorang ketika berada di kedudukan yang tinggi. Tantangan dan godaan bisa menjatuhkan atau menguatkannya, hanya tinggal apakah tantangan dan godaan yang datang bagaikan angin kencang atau angin sepoi sepoi. Raja Salomo adalah raja terbesar pada masanya karena kekuasaan, kekayaan, kebijaksanaan, dan prestasinya. Hanya sayang, dalam posisi yang kuat dan tinggi, Salomo tidak bisa menjaga diri dan terjatuh ke dalam penyembahan berhala yang justru merupakan dosa yang sangat fatal di hadapan Tuhan.

Mengapa Salomo bisa jatuh tergoda kenikmatan dunia? Pertama, hatinya berpaut pada wanita wanita asing. Ayat 2 3 dengan jelas menyampaikan, Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta istri isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. Salomo bukannya mengikut Tuhan dengan sepenuh hati tetapi justru memberikan hatinya kepada para wanita asing yang membawanya pada penyembahan berhala. Saat hati seseorang berpaut pada sesuatu maka seluruh hidupnya difokuskan pada hal tersebut. Banyak hal dapat membawa kita menjauh daripada Tuhan. Dunia yang dikuasai oleh iblis memberikan banyak tawaran kenikmatan dunia yang tujuannya menjatuhkan manusia secara umum dan anak anak Tuhan secara khusus.

Kedua, tidak memegang Firman Tuhan dengan baik. Ketika Salomo terpaut hatinya kepada para wanita asing, ia tidak lagi peduli dengan apa yang dikatakan Tuhan. Ia ingat tetapi tidak mau menuruti firman. Salomo tahu tetapi tidak mau melaksanakan perintah Tuhan. Akibat kesalahannya, Tuhan mendatangkan hukuman bagi bangsa Israel dengan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu. (ay. 11).

Inilah kunci penting menjadi pengikut Kristus, yaitu memegang erat firman Tuhan sehingga kuat menghadapi pencobaan dan godaan hidup. Sama seperti Yesus ketika dicobai Iblis di padang gurun, Dia menang atas pencobaan karena memakai kuasa firman. Peganglah firman Tuhan supaya Anda tidak jatuh ke dalam kenikmatan dunia.

Refleksi Diri:

Apakah ada hal hal dari dunia yang telah membuat hati Anda terpikat daripada Tuhan? Segera berbalik kepada Nya.

Sudahkah Anda memegang firman Tuhan agar kuat menghadapi godaan kenikmatan dunia?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Menantikan Mesias sangat Juruselamat

Lukas 2:21 38

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Lukas 2:25 26

Ada banyak tuntutan hukum Taurat atas kelahiran seorang anak. Tidak ada pengecualian bagi Yesus. Yusuf dan Maria melaksanakan tuntutan hukum Taurat, pertama bagi Maria, sang ibu yang melahirkan, dan juga bagi Yesus putra pertama mereka. Mereka menyunatkannya pada hari ke 8 dan ia juga diberi nama Yesus. Kemudian pada hari ke 40, Maria ibunya harus melakukan upacara pentahiran. Menurut Imamat 12, seorang wanita menjadi najis setelah melahirkan. Jika melahirkan anak laki laki, pada hari ke 40 dan jika wanita, pada hari ke 80 ia harus melakukan upacara pentahiran di bait Allah. Dan menurut Keluaran 13:12 15, laki laki pertama juga harus ditebus dan dipersembahkan kepada Allah.

Demikianlah Yusuf dan Maria menuruti hukum Taurat, pada hari ke 40 mereka membawa Yesus ke bait Allah. Di satu pihak untuk melakukan upacara pentahiran bagi Maria dan di lain pihak melakukan upacara penebusan bagi Yesus sebagai putra pertama. Apa yang dilakukan Yusuf dan Maria adalah umum bagi setiap orang Yahudi. Mereka dan bayi mereka tidak ada bedanya dengan kebanyakan orang Yahudi lainnya. Namun, apa yang tidak nampak berbeda di mata orang banyak, menjadi suatu tanda yang khusus bagi Simeon dan Hana. Mereka tahu bayi yang di pangkuan Maria adalah Sang Mesias yang telah dijanjikan.

Mengapa orang banyak tidak tahu? Dan mengapa Simeon dan Hana dapat mengetahuinya? Alkitab mencatat bahwa oleh karena Roh Kudus mereka dapat mengetahui bayi itu Sang Mesias (ay. 25). Apa yang mencengangkan kita adalah baik Simeon maupun Hana keduanya dikatakan menanti nantikan kedatangan Mesias. Merekalah orang yang telah mempersiapkan hati untuk kedatangan Kristus. Maka ketika Sang Bayi dibawa masuk oleh orangtua Nya, mata rohani mereka dicerahkan untuk mengenal siapa Dia.

Berdoalah untuk hati dan mata rohani kita agar dipersiapkan dalam menyambut kedatangan Mesias ke dunia ini. Biarlah kuasa Roh Kudus menyadarkan akan kehadiran Kristus di tengah kita, sehingga kita dapat mengenal dan merasakankasih karunia Nya melingkupi kita senantiasa.

Refleksi Diri:

Bagaimana Anda mempersiapkan kehadiran Kristus pada masa adven ini? Sudahkah Anda memiliki hati seperti Simeon dan Hana yang menanti dan berharap akan kedatangan Nya?

Pikirkanlah satu atau dua hal untuk menenangkan diri menanti kedatangan Kristus!



Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Hati yang berbelas kasih

Matius 9:9-13

"Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Matius 9:13)

Tidak ada kata rugi bagi orang yang berbuat baik, bermurah hati, dan menaruh belas kasihan. Jika kita tidak jemu-jemu berbuat baik, pada saatnya kita pasti akan menuai. Orang yang bermurah hati sama artinya berbuat baik pada diri sendiri (baca Amsal 11:17); orang yang menaruh belas kasihan itu mujur hidupnya (baca Mazmur 112:5).

Ada banyak orang Kristen tampak aktif melayani pekerjaan Tuhan sampai-sampai ia tidak punya waktu untuk diri sendiri dan keluarga, dan tampak seperti "malaikat" saat sedang pelayanan, tapi di luar itu mereka menunjukkan sifat aslinya: cuek, masa bodoh, individualistis, pelit, dan tidak punya belas kasihan terhadap orang lain. Gambarannya seperti seorang imam dan juga orang Lewi yang tidak melakukan apa-apa ketika melihat ada orang asing menjadi korban perampokan dan sedang terluka parah di jalan (baca Lukas 10:31-32).

Apalah artinya aktif dalam pelayanan rohani jika kita sendiri tidak punya hati melayani sesama. Yang Tuhan kehendaki adalah hati yang berbelas kasihan terhadap orang lain sebagai perwujudan kasih terhadap sesama. Belas kasihan adalah emosi dalam diri seseorang yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Ketika seseorang memiliki belas kasihan timbullah suatu usaha atau keinginan yang kuat untuk menolong dan mengurangi penderitaan mereka.

Belas kasihan itu mengacu kepada perbuatan baik kepada orang-orang yang lemah (miskin), menderita, janda-janda, yatim-piatu, dan termasuk juga kepada orang berdosa. Tuhan Yesus tidak sekadar mengajarkan tentang Kerajaan Sorga dan memerintahkan orang untuk bertobat, tetapi Ia sendiri juga menunjukkan belas kasihan-Nya dengan tindakan nyata terhadap orang-orang yang sakit dan menderita yang butuh pertolongan, termasuk terhadap orang-orang berdosa yang dipandang sebelah mata oleh sesamanya.

Jika semua orang percaya memraktekkan apa yang Yesus teladankan, tanpa harus berkhotbah kita akan menjadi "magnet" bagi orang-orang untuk datang kepada Yesus.

"Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu." (Amsal 19:17)


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Meninggalkanmu kehilanganMu

2 Tawarikh 14:1 6; 16:1 10

TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan Nya, kamu akan ditinggalkan Nya.
2 Tawarikh 15:2b

Raja Asa adalah raja Yehuda. Ia memulai pemerintahannya dengan baik, melakukan apa yang benar dan baik di mata Tuhan. Pemerintahannya membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam segi spiritual, ia juga membuat pembaruan rohani. Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mencari Tuhan serta mematuhi hukum dan perintah Nya. Bahkan ia membuat upacara untuk menyatakan komitmen mencari Tuhan. Yang tidak mencari Tuhan dihukum mati. Ia juga mendengarkan perkataan Nabi Azarya bin Oded untuk menyingkirkan dewa dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota kota yang direbutnya di pegunungan Efraim.

Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Nabi Hanani menegurnya, mengingatkan Asa untuk bersandar kepada Tuhan. Bagaimana reaksinya? Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu (2Taw. 16:10). Sejak saat itu, Asa semakin buruk perilakunya. Tiga tahun kemudian kakinya sakit, semakin parah. Dalam kesakitannya ia tidak mencari pertolongan Tuhan, melainkan pertolongan tabib tabib. Dua tahun kemudian ia meninggal dunia. Tak ada indikasi ia bertobat.

Selama puluhan tahun Asa berhasil membawa bangsanya untuk mencari Tuhan tetapi ketika krisis terjadi, ia justru tidak mencari Tuhan. Ia tidak lagi memercayakan diri kepada Tuhan. Yang ia cari adalah kekuatan militer untuk membantunya menang perang, dokter atau obat yang bisa menyembuhkan sakitnya.

Krisis adalah saat yang menentukan. Kepada siapa kita berharap? Kepada siapa kita mencari pertolongan? Tentu tidak salah meminta bantuan manusia. Menjadi salah jika kita lebih percaya pada manusia daripada Tuhan. Pada saat kita berhenti berharap dan bersandar kepada Allah, saat itulah kita kehilangan berkat Allah. Jika selama ini kita selalu mendengar kata Immanuel, maka 2 Tawarikh 15:2 memberi wawasan baru: TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Kita akan selalu beserta dengan Tuhan Yesus saat kita mencari Nya di segala waktu.

Refleksi Diri:

Apakah Anda pernah berpikir untuk meninggalkan Tuhan saat menghadapi krisis hidup? Jika pernah segera berbalik mencari Nya.

Sudahkah Anda mencari Tuhan Yesus di sepanjang waktu hidup Anda?




Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Kecil tapi berperan Besar

Yakobus 3:1 5

Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara perkara yang besar.
Yakobus 3:5a

Perkataan yang dikeluarkan seseorang memberikan pengaruh terhadap yang mendengar. Perkataan bisa memberikan pengaruh menguatkan, tetapi bisa pula melemahkan. Kata kata yang diucapkan bisa menyampaikan pesan perdamaian, tetapi bisa pula pertikaian. Sebagai orang Kristen yang bertumbuh, kita diajarkan untuk dapat mengendalikan lidah atau kata kata yang diucapkan.

Ingatlah pentingnya menggunakan lidah. Kita diminta benar benar dapat mengendalikan lidah sebagaimana mestinya. Inilah perjuangan sebagai murid murid Kristus yang semakin lama diharapkan semakin serupa Kristus untuk terus menguduskan diri di dalam perkataan dan penggunaan lidah.

Yakobus memakai dua ilustrasi mengenai pengendalian lidah. Pertama, kekang pada mulut kuda. Kekang atau kendali yang dipasang pada mulut kuda berfungsi mengontrol kekuatan dan energi kuda, serta dipakai untuk menentukan arah ke mana kuda akan pergi. Yakobus mungkin memakai ilustrasi ini melihat kuda kuda tentara Romawi yang gagah perkasa dan sangat kuat yang harus dikendalikan oleh tali kekang saat dikendarai. Jadi, Yakobus hendak menekankan bahwa lidah harus dikendalikan pengaruhnya dengan fungsi seperti tali kekang ini.

Kedua, kemudi kapal. Gambaran kapal kapal besar yang ada di zaman Yakobus umumnya mampu menampung ratusan hingga ribuan orang. Meskipun besar dan berat, kapal diarahkan hanya oleh kemudi yang kecil. Demikian pula dengan lidah, walaupun kecil tetapi memiliki pengaruh yang besar untuk kebaikan atau keburukan orang yang mendengarkan.

Yakobus ingin kita bisa belajar betapa pengendalian lidah sangat penting karena besar kuasanya. Kita diajak serius dalam menggunakan lidah. Ia berharap sekali lidah yang kita pakai adalah untuk hal hal baik dan membangun. Yakobus sendiri mengatakan, Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara perkara yang besar (ay. 5).

Pikirkanlah secara matang apa yang akan kita ucapkan. Sama seperti Yesus yang selalu berkata kata baik dan menguatkan, saya berharap kata kata kita juga selalu baik sehingga bisa memberkati, menguatkan, dan membangun orang lain. Amsal 15:4 yang mencatat, Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. Biarlah perkataan kita lemah lembut memberikan kehidupan dan kesegaran bagi orang yang mendengarnya.

Refleksi Diri:

Apa dampak pengendalian lidah yang kurang baik yang Anda pernah rasakan, baik itu terhadap diri Anda sendiri atau orang lain?

Bagaimana perkataan yang Anda ucapkan selama ini? Apakah sudah memberkati, membangun, dan menguatkan orang lain?



Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Kesenangan Di atas Kebenaran

2 Tawarikh 18:1 17

Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
2 Timotius 4:3

Yosafat adalah raja Yehuda yang baik. Ia memimpin kerajaannya dengan berlandaskan firman Tuhan dan membawa kesejahteraan bagi rakyatnya (1Taw. 17). Sayangnya, ia menjadi besan Ahab, raja Israel yang fasik. Suatu hari, Ahab mengajak Yosafat menggempur Ramot Gilead. Ia setuju tetapi sebelum berangkat tempur, ia ingin mengetahui kehendak Tuhan. Ahab memanggil nabi nabinya. Tidak tanggung tanggung, empat ratus orang. Mereka satu suara mendukung peperangan tersebut, menubuatkan kemenangan Ahab dan Yosafat. Namun Yosafat mencium kebusukan di balik nubuat itu. Nabi nabi yang dipanggil adalah nabi yang dibeli Ahab. Mereka bernubuat atas pesanan. Maka Yosafat meminta agar nabi lain dihadirkan. Muncullah Mikha. Nubuat Mikha sama sekali tidak disukai Ahab. Akibatnya, Mikha dipenjarakan dan diperlakukan dengan keji.

Kebenaran menyakitkan tetapi dusta lebih menyakitkan. Nietzsche, filsuf Jerman, mengatakan, Kadangkala orang tidak mau mendengar kebenaran karena mereka tidak mau ilusi (khayalan) mereka dihancurkan. Kita seringkali datang ke gereja dengan harapan mendengar khotbah yang menyenangkan hati, yang menjanjikan kebahagiaan, kesuksesan, dan kesehatan. Ketika yang kita dengar adalah teguran atas dosa, seruan pertobatan, tuntutan untuk hidup lebih baik, kita merasa tidak nyaman. Kita membela diri, Ah, teori, nggak realistis, Emang pengkhotbahnya sudah hidup bener? Nggak mungkinlah, kita masih hidup di dunia, dan berbagai alasan untuk ngeles.

Penyebab ketidaksanggupan kita mendengar dan menerima kebenaran adalah karena kita sudah memiliki hasrat atau keinginan tertentu tentang apa yang mau kita dengar. Ibarat masuk restoran, kita sudah rencanakan mau makan apa, sudah bayangkan enaknya makanan yang akan disantap. Ketika makanan yang tersaji tidak sesuai dengan harapan, kita kecewa, Ah, nggak enak. Baiklah kita memerhatikan apa yang dikatakan Nabi Mikha, Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan. (ay. 13). Dengarkanlah pengkhotbah yang mengatakan kebenaran dari hati Tuhan, bukan kesenangan untuk hati manusia.
Refleksi Diri:
Bagaimana selama ini Anda bersikap atas firman yang disampaikan pengkhotbah yang menyatakan teguran akan dosa dan seruan untuk bertobat?

Apakah Anda selalu mengutamakan kebenaran Allah di atas kesenangan pribadi?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Meninggalkan Kenyamanan

Bacaan: KEJADIAN 12

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu." (Kejadian 12:1)

Siapa yang tidak menyukai kenyamanan? Pekerjaan mapan. Keluarga harmonis. Tinggal di lingkungan yang aman. Memiliki teman yang akrab. Pasti berat ketika harus meninggalkan semua itu secara tiba-tiba. Terlebih jika kita belum mengetahui situasi dan kondisi tempat tujuan yang akan kita datangi.

Allah memerintahkan Abram untuk meninggalkan tanah kelahirannya. Meninggalkan keluarga besar yang begitu mengayominya, menuju suatu tempat yang belum diketahuinya. Perintah ini menguji Abram, apakah ia memercayai Allah lebih dari yang dapat ia lihat, atau lebih mencintai tanah kelahirannya, teman-teman terkasihnya dan segala kenyamanannya. Ternyata Abram menuruti saja kehendak Allah, tanpa menyisakan ruang untuk menempatkan keraguan dalam hatinya terhadap wewenang Ilahi. Padahal, tidak ada jaminan yang tampak jelas selain mengandalkan kepercayaan kepada Allah.

Sering kali hidup sebagai orang percaya menuntut kita berlaku seolah konyol. Meninggalkan apa yang kelihatan demi apa yang tidak kelihatan. Rela mengalami penderitaan dengan berharap menerima kemuliaan yang masih menjadi harapan. Syukur karena Allah yang kita sembah senantiasa menggenapi janji-Nya. Seperti rancangan dan penyertaan yang diberikan-Nya kepada Abram, Allah juga menyediakan rancangan yang baik bagi kehidupan kita. Tidak ada yang lebih baik untuk dilakukan selain memainkan peran kita seturut kehendak-Nya. Dengan cara demikian kita diajar untuk terus bergantung pada penyertaan Allah dan membawa hati supaya senantiasa berfokus kepada-Nya. 

JANGAN SAMPAI KEAMANAN DAN KENYAMANAN MEMBUAT KITA
ENGGAN TERLIBAT DALAM PENGGENAPAN RENCANA BAIK TUHAN.


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Apa motivasi di hatiku

Matius 5:1 12

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Matius 5:8

Alkisah, seorang Kristen ikut berpuasa bersama teman teman persekutuannya di gereja. Sayangnya, selama ia berpuasa fokus pikirannya adalah merancang berbagai strategi bagaimana menghancurkan lawan lawan bisnisnya. Ia memang sukses berpuasa dan merayakan keberhasilan puasanya tersebut dengan sukacita bersama teman temannya.

Jika orang ini hidup di zaman Yesus, kemungkinan besar ia akan ditegur oleh Nya. Yesus mengecam orang orang yang dari luar tampak suci tapi hatinya penuh kemunafikan dan kekotoran. Sebab bagi Yesus, yang penting bukanlah apa yang masuk ke dalam mulut tetapi apa yang keluar dari mulut karena itulah yang keluar dari hati dan yang menajiskan orang (Mat. 15:17 18). Pentingnya hati telah dikemukakan sejak di Perjanjian Lama. Dalam firman Nya kepada Samuel, Tuhan berkata, Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati. (1Sam. 16:7).

Pelayanan utama yang Yesus Kristus lakukan adalah mengubah hati para pendosa. Dia berkali kali menyatakan hal tersebut. Ketika orang orang menekankan, Jangan berzinah!, maka Yesus mengatakan, Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Mat. 5:28). Yesus juga secara terang terangan mengecam ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi, Celakalah kamu, hai ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi, hai kamu orang orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. (Mat. 23:25).

Seorang filsuf, Soren Kierkegaard, mengatakan, Kemurnian hati adalah hanya menginginkan satu hal saja. Tidak ada satu pun selain kita dan Tuhan yang betul betul tahu motivasi terdalam hati kita. Seringkali apa yang kita tampilkan sebagai kasih sebetulnya adalah rasa takut, kebutuhan untuk menjadi benar, kebutuhan untuk mengontrol, dan sebagainya. Untuk bisa memiliki kemurnian atau ketulusan hati, kita perlu mengawasi motivasi terdalam diri kita dan mengubahnya jika hal itu tidak berpusat kepada Allah, kasih Nya, dan kehendak Nya. Mari menjaga hati kita dengan terus mengisinya dengan firman dan memohon penyertaan Nya untuk mengawal hati kita.

Refleksi Diri:

Bagaimana kedalaman hati dan berbagai keputusan yang sudah Anda ambil dalam seminggu ini?

Apa yang selama ini jadi motivasi terdalam Anda ketika mengambil keputusan? Apakah sesuai dengan hati Allah atau lebih mengikuti ego diri sendiri?



Apa yang ingin Anda lakukan untuk membalas kasih karunia dari Tuhan Yesus?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Diselamatkan Untuk Perbuatan Baik


Efesus 2:8 10


Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Efesus 2:10


Sebagian besar agama di dunia mengajarkan keselamatan dapat diperoleh dengan perbuatan baik. Tidak heran ada banyak orang nampak religius dan mengejar berbuat baik, tujuannya bukan hanya untuk menjadi berkat, tetapi agar mendapatkan nilai plus di mata Tuhan. Mereka berharap mendapat keselamatan dari Tuhan.


Berbuat baik tidaklah salah, tetapi salah bila menilai bahwa dengan perbuatan baik, seseorang dapat memperoleh keselamatan. Keselamatan mutlak anugerah Tuhan, tidak ada usaha manusia sedikit pun. Keselamatan yang dianugerahkan Tuhan membutuhkan respons iman dan respons itu sesungguhnya karena pekerjaan Roh Kudus. Sekali seseorang diselamatkan, selamanya keselamatan akan menjadi miliknya karena karya Yesus di atas salib telah menebusnya dengan sempurna.


Perbuatan baik jelas tidak menyelamatkan. Perbuatan baik mengikuti setelah seseorang diselamatkan. Karena kita ini buatan Allah Kata buatan (workshipman) dapat diartikan sebagai hasil karya Allah yang istimewa. Manusia adalah karya Allah di dalam Kristus Yesus sehingga secara kepemilikan jelas milik Allah. Seseorang yang menjadi milik Allah, hidupnya adalah untuk berbuat baik. Kalimat pada ayat emas berlanjut, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, artinya seseorang dipersiapkan Allah untuk melakukan perbuatan baik bukan sebelum orang itu percaya, tetapi sejak dari semula (bdk. Ef. 1:5). Tujuan seorang percaya melakukan perbuatan baik adalah demi kemuliaan Allah. Diselamatkan bukan hanya berbicara tentang seseorang masuk ke dalam sorga, tetapi juga berbicara hidup yang benar dan memberi dampak bagi perluasan Kerajaan Allah.


Paulus adalah penulis surat Efesus sekaligus merupakan teladan, orang yang hidupnya berdampak bagi pekerjaan Tuhan. Ia mengatakan, Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. (Gal. 2:20). Paulus menyadari sepenuhnya bahwa hidupnya adalah milik Kristus. Dulu hidup Paulus mengejar perbuatan baik demi keselamatan, tetapi setelah di dalam Kristus, pekerjaan baik yang ia hasilkan adalah untuk mempermuliakan Tuhan.


Sebuah pelajaran bagi kita semua sebagai anak anak Tuhan: Hasilkanlah perbuatan baik dalam hidup sebagai buah dari keselamatan. Berikanlah diri dipakai Tuhan Yesus agar seluruh hidup kita dapat menjadi berkat bagi dunia dan orang orang dapat mengenal Kristus.


Refleksi Diri:

Apakah Anda sependapat bahwa keselamatan bukanlah hasil dari usaha manusia? Mengapa?

Apa yang ingin Anda lakukan untuk membalas kasih karunia dari Tuhan Yesus?



Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 

masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin

Share:

Proses tempaan oleh Tuhan

Kejadian 50:15 20
Memang kamu telah mereka rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka rekakan untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Kejadian 50:20
Emas adalah logam mulia yang memiliki nilai jual tinggi di dunia. Emas banyak dibuat menjadi perhiasan seperti cincin, gelang, kalung, dan sebagainya. Tahukah Anda bagaimana perhiasan emas dibentuk? Proses dari mulai penambangan sampai terbentuknya perhiasan membutuhkan tahapan panjang. Logam mulia harus dimurnikan dengan cara dipanaskan berulang kali, dibakar, dicetak, hingga terbentuklah perhiasan. Untuk mendapatkan perhiasan emas yang indah butuh proses lama dan menerima berbagai tempaan.

Sama halnya dengan proses pembentukan Tuhan terhadap anak anak Nya. Pembentukannya tidak terjadi dalam sehari, butuh waktu dan melalui berbagai tempaan hidup. Di balik tempaan tersebut, Allah bekerja memurnikan seseorang seperti logam mulia di dalam pembakaran. Tidak enak, sulit dipahami, tetapi di dalam rancangan Tuhan, itu semua membentuk pribadi yang dikehendaki Tuhan. Yusuf dibentuk sedemikian rupa oleh Tuhan. Di perikop bacaan, ia dikisahkan telah menduduki posisi tinggi di Mesir sebagai mangkubumi. Saat berjumpa saudara saudara yang menjahatinya, Yusuf justru mengatakan bahwa dirinya dipakai Tuhan untuk memelihara bangsanya. Ia bisa berada di Mesir akibat ulah saudara saudaranya. Bila mereka tidak menjual dirinya kepada saudagar Midian, ia tidak akan pernah menjadi budak di rumah Potifar, dipenjara, hingga sampai dipercaya Firaun. Melalui proses tempaan, dirinya justru semakin dibentuk dan dipersiapkan Tuhan untuk menjadi alat Nya.

Hal buruk, belum tentu buruk. Hal buruk bisa mendatangkan kebaikan. Perlakuan buruk saudara saudara Yusuf membuat dirinya menderita, terkhianati, tersakiti, tapi perlakuan tersebut merupakan jalan bagi dirinya untuk menggenapi visi Tuhan. Yusuf mampu melewatinya karena melihat di dalam setiap kesukaran yang dialaminya, ada Allah menyertai. Tangan Allah membentuk dan menuntunnya sehingga mampu bertahan berada di Mesir dan menjadi berkat bagi bangsanya.

Dalam hidup ini, terkadang ada orang orang yang menyakiti Anda. Jangan membenci mereka, lepaskanlah pengampunan. Mungkin Tuhan sedang memakai mereka untuk membentuk Anda agar menjadi semakin serupa Kristus. Memang tidak mudah, tetapi ingatlah kisah Yusuf. Tuhan tidak pernah meninggalkan Yusuf. Tuhan yang sama juga akan menyertai Anda. Jalanilah pembentukan Tuhan dengan tetap setia dan percayalah akan penyertaan Nya.

Refleksi Diri:
Apakah Anda pernah merasa dibentuk Tuhan melalui orang yang menyakiti Anda?
Apa pembentukan yang Anda dapatkan saat ditempa menghadapi masalah masalah sukar?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Manusia membutuhkan juruselamat

Roma 3:21-31

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma 3:23)

Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, dosa telah masuk ke dalam hati semua manusia, "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." (Roma 5:12). Akibat dosa, segala sakit-penyakit, kesusahan, penderitaan, dan maut telah menimpa hidup manusia dari mula pertama hingga sampai pada akhir zaman. Manusia sudah dirusak oleh dosa, dan sejak lahirnya ia telah dicemarkan oleh dosa seperti Daud katakan, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." (Mazmur 51:7). Dosa yang dibawa dalam kelahirannya itulah yang disebut dosa pusaka atau dosa asal.

Karena dosa, manusia kehilangan kemuliaan Tuhan, sehingga dalam pikiran, perkataan, dan perbuatannya manusia cenderung berbuat dosa atau melakukan hal yang jahat. Paulus menyadari ini: "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat." (Roma 7:15). Dalam perkembangannya dosa semakin bertambah-tambah dan merajalela dalam kehidupan manusia. Zaman sekarang ini sudah tampak nyata: kriminalitas dan segala sesuatu yang amoral semakin hari semakin meningkat drastis. Dengan kekuatan sendiri manusia tidak mungkin bisa melepaskan diri dari kuasa dosa walaupun ia seorang nabi, guru besar, kanjeng, raja atau ahli filsafat sekalipun. Dalam keadaan seperti itu sesungguhnya manusia memerlukan Juruselamat yang bisa membebaskan mereka dari segala dosanya.

Juruselamat haruslah orang yang suci dan bebas dari dosa, orang yang harus lebih berkuasa dari manusia dan Iblis. Dialah Yesus Kristus, Anak Manusia, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21). Namun sampai hari ini tidak semua orang mau percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebaliknya mereka menolak dan membenci Dia secara terang-terangan, bahkan berita Injil pun tak dianggap.

Tuhan Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Tuhan Itu Dekat

Mazmur 145

Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada Nya, pada setiap orang yang berseru kepada Nya dalam kesetiaan.
Mazmur 145:18

Saat masa awal pandemi, semua orang dihimbau untuk di rumah saja. Kita jadi jarang bertemu orang, saudara seiman, bahkan kerabat. Namun berkat teknologi, ada berbagai aplikasi yang memungkinkan kita bertatap muka, rapat, bersekutu, dan mengadakan pertemuan pertemuan online lainnya. Kita bisa melihat wajah wajah yang selama ini tidak bisa ditemui. Secara fisik jarak jauh tetapi berkat teknologi terasa dekat.

Bagaimana jarak kita dengan Tuhan? Apa yang Anda rasakan saat menghadapi situasi sulit? Apakah pernah merasa Tuhan seperti menjaga jarak dengan kita? Seringkali kita merasakannya di dalam pergumulan doa.

Mazmur 145 menceritakan begitu banyak hal tentang Tuhan, baik itu kebaikan Nya, kasih Nya, keperkasaan Nya, kemuliaan Nya, kekuasaan Nya, kemurahan Nya, keadilan Nya, kesetiaan Nya, dan pemeliharaan Nya. Lebih indah lagi, Tuhan yang agung itu adalah Tuhan yang peduli dengan orang yang berseru kepada Nya. Dikatakan, TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada Nya, setiap orang yang berseru kepada Nya dalam kesetiaan. (ay. 18). Kita perhatikan lagi kalimat terakhir, setiap orang yang berseru kepada Nya dalam kesetiaan. Kata kesetiaan bisa berarti dalam kebenaran atau penuh kepercayaan. Tuhan mau orang yang berseru atau berdoa kepada Nya adalah orang yang selalu setia dan benar dalam jalannya. Kita sering jumpai orang yang berseru kepada Tuhan tetapi tidak mau hidup seturut kehendak Nya. Seperti bangsa Israel yang berseru kepada Tuhan, tetapi seringkali tidak setia dan memberontak kepada Tuhan. Mereka berseru tetapi hatinya tidak tertuju kepada Tuhan, hidupnya seperti menipu Tuhan.

Pemazmur pada ayat 18 juga mengkombinasikan kata berseru dengan dekat. Dekat adalah jarak yang cukup untuk mendengar suara bahkan mendengar bisikan. Tuhan bukan Allah yang jauh dan tidak mendengar orang yang berseru kepada Nya. Tuhan dekat dan mendengar, Tuhan tahu dan mengerti pergumulan Anda. Dia tidak mengabaikan anak anak Nya.

Tuhan Yesus sudah menebus dan menyelamatkan sehingga Anda bisa datang kepada Nya kapan saja. Jarak dengan Allah yang tadinya mustahil terseberangi, sekarang dapat dihampiri karena Kristus. Anda tidak perlu teknologi untuk datang kepada Tuhan karena Dia sendiri sudah datang dan menyertai Anda. Jangan takut, Tuhan itu dekat.

Refleksi Diri:

Mengapa seseorang bisa merasa bahwa Tuhan itu jauh?

Karena Tuhan selalu dekat, bagaimana Anda akan bersikap saat menghadapi pergumulan?


Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.