April 2022 ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Janji Yang Dapat di andalkan.

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Mazmur 12

Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini.
Mazmur 12:7 8

Mana menurut Anda yang lebih banyak? Orang jahat atau orang baik? Kriterianya apa dulu dalam menggolongkan orang jahat atau baik? Sejahat jahatnya seseorang, pasti ada baiknya, meskipun sedikit. Sebaliknya, sebaik baiknya seseorang, mesti ada jahatnya juga.

Pemazmur bukan sedang menghitung jumlah orang jahat dan baik ketika mengatakan orang saleh telah habis (ay. 2a) tetapi ia menyampaikan pengamatannya: orang baik atau saleh tertindas dan terus melenyap (ay. 2b). Sebaliknya, orang fasik semakin bertambah banyak dan merajalela (ay. 9). Anda mungkin ikut mengatakan, Dunia ini semakin jahat. Tentu saja ada orang yang berpendapat kebalikannya: dunia semakin baik. Lihat saja, dulu kita tidak punya hape atau internet. Sekarang, semua jadi serba mudah, jadi lebih baik.

Tergantung kita melihatnya dari sisi mana. Dari sisi moral, saya setuju dunia semakin jahat. Apa yang dulu dianggap salah, sekarang dianggap benar. Jika Anda ingin hidup benar, maka Anda adalah minoritas. Pasti Anda merasa tertekan. Mau hidup benar kok susah. Itulah kehidupan di dunia. Jauh dari sempurna.

Akan tetapi, jangan khawatir! Anda tidak ditinggalkan dengan hati susah. Perhatikan ayat 7 8 yang menjadi ayat mas kita. Janji Tuhan atau firman Tuhan itu murni, artinya sempurna, dapat dipercaya, dan memberi kepastian. Ketika tulisan ini dibuat, harga emas terus melambung tinggi. Emas dianggap sebagai logam mulia dan bernilai tinggi. Emas murni dapat dipercaya nilainya. Ketika nilai saham atau mata uang anjlok, harga emas malah naik. Firman Tuhan jauh lebih bernilai daripada emas murni. Ia memberi kekuatan karena Allah yang memberikan firman Nya adalah Allah yang kuat dan berkuasa. Allah dan firman Nya dapat diandalkan untuk menjalani kehidupan. Firman Tuhan juga selalu menjaga kita dari dunia yang jahat. Dengan berpegang pada firman Nya, kita akan akan dimampukan berjalan di jalan yang lurus sekalipun jalan dunia ini berkelak kelok. Peganglah janji Tuhan, Anda tidak akan kecewa.

Refleksi diri:

Bagaimana pandangan Anda mengenai dunia saat ini? Apakah semakin jahat atau baik?

Apakah Anda sudah berpegang dan percaya janji janji Tuhan Yesus yang akan selalu menyertai dan menjaga Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Dilahirkan Kembali

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 3:1 10

Jawab Yesus: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
 Yohanes 3:5

Apakah Anda pernah bertekad untuk merubah sesuatu dalam hidup Anda tetapi gagal melakukannya? Berniat berhenti merokok, rajin belajar, bangun lebih pagi untuk bersaat teduh, dan sebagainya. Anda berusaha membuka lembaran baru dalam kehidupan, mencobanya berulang kali, tetapi tetap gagal.

Firman Tuhan menegaskan bahwa Anda tidak sanggup merubah hidup Anda sendiri, kecuali dengan kuasa Roh Kudus. Karena semua orang sudah berbuat dosa. Dosa telah membuat hati menjadi rusak dan memberontak kepada Allah. Oleh sebab itu, penyelesaian dosa tidak cukup dengan menyesal dan meninggalkan dosa, tetapi harus diperbarui secara total oleh Roh Kudus.

Teks bacaan kita hari ini mengisahkan Nikodemus, seorang keturunan Abraham dan orang Farisi, yang datang kepada Yesus. Nikodemus mengakui Yesus adalah seorang rabi yang telah diutus oleh Allah, sebagaimana terbukti melalui mukjizat mukjizat yang dilakukan Nya.

Yesus menegaskan kepadanya bahwa jika seorang tidak dilahirkan kembali ia tidak dapat melihat kerajaan Allah (ay. 3). Kata dilahirkan kembali (Yun. anothen), berarti lahir dari semula atau lahir dari atas. Fokus kata ini adalah pada tindakan Allah dalam memperanakkan manusia secara rohani. Keselamatan adalah anugerah dan tindakan Allah (Yoh. 1:12 13). Jadi, lahir kembali adalah sebuah pembaruan hati oleh karya Roh Kudus. Namun, Nikodemus seorang pengajar Israel, tidak mengerti soal lahir baru (ay. 10). Ia berpikir bahwa lahir kedua kalinya bukan secara roh, melainkan secara jasmani dari rahim ibunya.

Kita pun sering kali terjebak dalam pandangan sempit seperti Nikodemus. Kita berpikir perbuatan baik, melayani di gereja, memberi persembahan, menerima baptisan, dan berbagai aktivitas agamawi lainnya dapat menyelamatkan kita. Padahal tidak. Hanya melalui pembaruan Roh Kudus, kita dapat berkenan kepada Allah. Mari periksa diri Anda, apakah Anda sudah lahir baru atau belum? Jika belum, segeralah bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus. Jika sudah, bersyukurlah atas anugerah Kristus Yesus dan mintalah Roh Kudus untuk memperbarui hidup Anda, niscaya Anda akan berubah menjadi lebih baik dan semakin serupa Yesus.

Refleksi diri:

Apa pengertiaan Anda tentang dilahirkan kembali selama ini? Apakah Anda sudah lahir kembali secara roh?

Apa yang Anda akan lakukan untuk membuktikan bahwa Anda sudah lahir kembali?

Apa kebaikan yang bisa Anda terima pada saat penderitaan itu berakhir?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kebaikan Allah di balik Penderitaan

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Roma 8:26 30

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Roma 8:28

Penderitaan dan sukacita merupakan dua sisi koin yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di tengah dunia penuh dosa, tak ada seorang pun manusia yang bisa menghindar dari penderitaan.

Roma 8:28 memberi kekuatan dan penghiburan bagi orang orang percaya yang mengalami penderitaan. Ayat ini ditujukan kepada mereka yang sungguh mengasihi Tuhan. Penderitaan yang dimaksud muncul bukan akibat dosa, melainkan karena Tuhan mengizinkannya terjadi untuk membentuk anak anak Nya seturut rencana Nya. Ini menjadi sukacita buat kita karena penderitaan yang dialami belum tentu berakhir buruk, melainkan dapat mendatangkan kebaikan.

Para pembaca pertama surat Roma, yakni jemaat Roma pada saat itu sedang menghadapi penderitaan akibat penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus. Orang orang Kristen di Roma menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan, harta, keluarga, bahkan nyawa. Situasinya sangat buruk tetapi Paulus meyakinkan bahwa ada Tuhan di balik semua penderitaan mereka. Tuhan berdaulat atas segala sesuatu dan Dia sedang memakai penderitaan untuk mendatangkan kebaikan.

Apa kebaikan yang dapat diperoleh orang percaya saat Tuhan mengizinkannya mengalami penderitaan? Pertama, melalui penderitaan, Tuhan dapat membuat seseorang semakin mengenal diri Nya. Kedua, penderitaan membuat seseorang sadar bahwa dunia ini bukan rumahnya. Ketiga, penderitaan bisa membantu seseorang menemukan tujuan hidupnya. Dan terakhir , penderitaan membentuk seseorang untuk bertumbuh menjadi serupa Kristus.

Ayub adalah salah satu tokoh di Alkitab yang merasakan kebaikan Allah di balik penderitaan yang dialaminya. Ayub diizinkan Allah untuk dicobai Iblis sehingga hidupnya melarat dan sengsara. Namun di balik penderitaan tersebut, Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan baginya. Melalui penderitaan, Ayub dapat semakin mengenal Tuhan sampai mengatakan, Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayb. 42:5).

Saat Anda diperhadapkan dengan penderitaan, janganlah mempertanyakan, Jika Allah itu kasih, kenapa aku mengalami penderitaan? Ini reaksi orang dunia. Ambillah sikap tenang, hadapi semuanya dengan berserah kepada Nya. Biarkan Tuhan Yesus bekerja memimpin Anda melalui penderitaan dan temukan kebaikan kebaikan Kristus di dalamnya.

Refleksi diri:

Bagaimana sikap Anda selama ini saat menghadapi penderitaan yang Tuhan izinkan terjadi?

Apa kebaikan yang bisa Anda terima pada saat penderitaan itu berakhir?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kesalahan Terbesar

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Yohanes 3:1-4
Kesalahan terbesar apa yang pernah Anda perbuat? Banyak orang tidak menyadari kesalahan terbesar mereka sampai mereka mati, dan harapan mereka untuk tinggal di surga digantikan dengan realita mengerikan ketika mereka ditolak masuk karena menolak Yesus.
Nikodemus adalah orang yang sudah membangun hidupnya dengan memahami dan melakukan hal-hal yang benar. Sebagai anggota Sanhedrin—salah satu jabatan tertinggi bagi orang Farisi—ia kelihatan sangat benar dari perspektif manusia. Ia pasti akan masuk surga. Namun betapa terkejutnya ia ketika Yesus berkata bahwa satu-satunya cara untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan adalah dengan dilahirkan kembali. Nikodemus tidak melakukan apa-apa untuk dilahirkan secara jasmani, dan sekarang ia juga diberitahu bahwa tidak ada yang dapat ia lakukan untuk dilahirkan kembali. Dan betapa pun banyaknya perbuatan baik yang sudah ia lakukan, semuanya tak pernah dapat membuatnya masuk ke dalam kerajaan Tuhan.

Kepercayaan yang salah bahwa kita dapat mengupayakan sendiri jalan kita untuk ke surga masih ada sampai sekarang. Gereja-gereja juga dipenuhi dengan orang-orang yang menganggap mereka diselamatkan karena berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan menjalani kehidupan yang bermoral. Tetapi jika kita memercayai kebohongan ini, kita akan sangat kecewa pada saat kita mati. Satu-satunya cara untuk diselamatkan dari kematian kekal adalah dengan dilahirkan kembali melalui percaya pada Yesus.

Jemaat yang terkasih. perjumpaan dengan Yesus mengandaikan ada relasi yang terjalin. Karena itu, rawatlah relasi kita dengan Yesus. Kita dapat mengenali-Nya ketika berjumpa dengan-Nya dalam segala peristiwa, baik suka maupun duka.

1. Mengapa Tomas ragu-ragu ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan?
2. Bagaimana agar kita dimampukan mengenali Yesus dalam segala peristiwa?

Pokok Doa: Memohon hati yang terus merawat relasi dengan Yesus.


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

BERGUMUL DALAM IMAN

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Yohanes 20:19-31
Tomas menjawab Dia: “ Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28)
Dalam ilmu pengetahuan, khususnya filsafat, sikap ragu-ragu perlu dimiliki oleh orang-orang yang ingin sungguh-sungguh mencari kebenaran. Sikap ragu-ragu atau skeptis adalah salah satu metode untuk mendapatkan pengetahuan, dengan terus-menerus melakukan pengujian dan pembuktian.

Injil Yohanes 20:19-28 merupakan bagian dari kisah Yesus yang bangkit, yang menunjukkan diri kepada Maria Magdalena dan murid-murid lainnya (Yoh. 20:1-29). Dari perjumpaan Yesus dengan murid-murid-Nya kita mendapati perjumpaan yang terjadi secara personal. Ketika Yesus datang menjumpai murid-murid-Nya dan menunjukkan tangan dan lambung-Nya, Tomas tidak ada bersama dengan mereka (Yoh. 20:20, 24). Karena itu, rasanya, kita dapat memahami mengapa Tomas diliputi keraguan ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan (Yoh. 20:25). Tomas kemudian hendak membuktikan secara pribadi bahwa memang Yesus sungguh-sungguh telah bangkit (Yoh. 20:25). Apakah Tomas sekadar hendak mendapatkan pembuktian agar egonya terpenuhi? Jelas tidak! Tomas hendak berjumpa dengan Yesus yang adalah Firman yang menjadi daging (Yoh. 1:14). Yesus membiarkan Tomas menaruh jarinya pada tangan Yesus dan mencucukkan jarinya ke dalam lambung Yesus. Tomas segera mengenali Yesus dan mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku!”

Jemaat yang terkasih. perjumpaan dengan Yesus mengandaikan ada relasi yang terjalin. Karena itu, rawatlah relasi kita dengan Yesus. Kita dapat mengenali-Nya ketika berjumpa dengan-Nya dalam segala peristiwa, baik suka maupun duka.

1. Mengapa Tomas ragu-ragu ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan?
2. Bagaimana agar kita dimampukan mengenali Yesus dalam segala peristiwa?

Pokok Doa: Memohon hati yang terus merawat relasi dengan Yesus.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Dipuaskan Dari Lapar dan Haus

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Yohanes 6:25 58

Kata Yesus kepada mereka: Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada Ku, ia tidak akan haus lagi.
Yohanes 6:35

Seseorang bisa bermimpi mendapatkan hal hal tertentu sambil berkata, Kalau saya sudah mencapai atau mendapatkan hal itu, hidup saya pasti bahagia! Namun ternyata, setelah mendapatkannya, umur kebahagiaan hanya sebentar. Ia lalu mulai memimpikan hal hal lainnya lagi. Banyak orang merasa kalau punya uang banyak hidupnya akan puas.

Yang lain berpikir kalau dirinya dikenal banyak orang sebagai nilai kepuasannya. Ada juga yang merasa dirinya hanya perlu dicintai, itu cukup membuatnya puas. Atau yang merasa kekuasaan akan menjawab kebutuhan kepuasan dirinya. Namun tidak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa memuaskan hidup kita. Semua hal dan siapa pun di dalam dunia tidak ada yang sempurna. Pengejaran kita akan kepuasan hidup hanya akan bergerak dari kekosongan menuju kekosongan. Jiwa kita akan haus dan lapar terus.

Tuhan Yesus adalah jawaban untuk mengisi kekosongan hidup manusia. Yesus berkata, Akulah roti hidup, karena Dialah satu satunya sumber kehidupan sejati. Hidup manusia yang tadinya ada di dalam kematian rohani, dihidupkan kembali karena Yesus lah satu satunya yang mampu menebus dan menyelamatkan manusia. Dialah pemberi hidup.

Penerimaan sejati seorang manusia hanya ditemukan melalui Yesus, bukan berdasarkan kekayaan, kepintaran, kesuksesan, atau nama besar seseorang. Yesus berkata, Akulah roti hidup atau dengan kata lain Akulah satu satunya roti hidup. Dialah sang pemilik dan pemberi kehidupan. Ada bagian dalam hidup kita yang tidak pernah dapat diisi oleh siapapun, kecuali oleh Tuhan Yesus saja.

Saat seseorang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, ia akan merasa kenyang dan tidak haus, artinya ia mengerti arti hidup yang sesungguhnya di dalam Yesus. Orang yang percaya kepada Yesus akan hidup sebaik baiknya, bekerja segiat giatnya. Bukan demi mengisi kekosongan hatinya, tetapi karena hatinya penuh oleh Tuhan. Dia akan hidup dengan cara berbeda. Cara pandangnya akan kehidupan pun akan berubah. Apa yang dilakukan di dalam pekerjaan, kehidupan, keluarga bukan untuk mendapatkan kepuasan, karena kepuasan sejati sudah ia dapatkan melalui Kristus Yesus. Puji Tuhan!

Refleksi diri:

Apa yang selama ini menjadi sumber kepuasan/kebahagiaan Anda dalam hidup? Sudahkah Anda mendapatkannya melalui Tuhan Yesus?

Mengapa seseorang yang tidak memiliki Yesus hidupnya akan selalu merasa kosong?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

MERAYAKAN RITUS DENGAN SUKACITA

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Kel 12:1-4, (5-10), 11-14

“Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun.” (Kel. 12:14)

Mengapa ada ritus dalam agama-agama? Ada upacara-upacara yang dilakukan atas peristiwa-peristiwa di masa lampau, seperti upacara pada hari-hari besar nasional. Apakah ada kaitan peristiwa masa lampau dengan masa kini? Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau bukan sekadar peristiwa masa lalu, melainkan peristiwa yang bermakna.

Keluaran 12:1-4 menceritakan tentang perayaan Paskah orang Yahudi yang dirayakan dengan makan bersama, yaitu daging domba, roti tidak beragi, dan sayur pahit. Semua unsur makanan tersebut diolah sesuai ketetapan (Kel. 12:4-11). Apa makna dari ritus tersebut sehingga harus dirayakan turun-temurun? (Kel. 12:14). Pada ayat 12-13 dituliskan tentang kematian yang dialami semua anak sulung dari anak manusia sampai anak binatang. Dari kisah tersebut mungkin kita bertanya mengapa peristiwa itu begitu mengerikan? Kita perlu menempatkan konteksnya secara utuh. Firaun digambarkan sebagai sosok yang kejam, yang tidak membiarkan umat Israel pergi sehingga menambah sengsara dan penindasan pada umat Israel. Tulah yang dialami bangsa Mesir sebagai konsekuensi dari kekerasan hati Firaun. Allah tidak tinggal diam. Ia membebaskan umat-Nya. Pembebasan yang Allah lakukan hendak diingat oleh umat turun-temurun ketika merayakan Paskah.

Jemaat yang terkasih, melalui ritus dan upacara, kita hendak mengingat peristiwa luhur dan menghadirkan maknanya di masa kini dan masa depan. Rayakanlah ritus dan upacara dengan menelusuri peristiwa luhur yang membawa makna. Dengan menemukan makna dari ritus, kita merayakan ritus dengan sukacita.

1. Peristiwa apakah yang sesungguhnya hendak diingat oleh umat melalui perayaan Paskah?
2. Mengapa generasi muda perlu mewarisi ingatan atas peristiwa masa lalu?

Pokok Doa: Kaum muda yang menghayati ritus dan tradisi.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Tanda murid kristus

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Yohanes 13:34 35

Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid Ku , yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
Yohanes 13:35

Bagaimana cara supaya orang tahu kita ini murid Kristus? Pakai kalung salib? Putar lagu rohani? Pasang pohon Natal? Atau sedikit sedikit bilang, Haleluya, puji Tuhan? Bukan itu, cara terbaik menyaksikan bahwa kita murid Kristus adalah dengan saling mengasihi, baik mengasihi saudara seiman atau pun mereka yang belum percaya Yesus. Saling mengasihi bergaung keras dan berbicara lebih jelas daripada perkataan kita.

Kita bisa saja pandai berbicara, memainkan perasaan orang, serta memotivasi orang. Namun, semua itu akan gugur seketika ketika kita tidak memiliki kasih. Dan orang lain akan berkata kepada kita, Ahhh dia sih, tong kosong nyaring bunyinya! atau Dia memang golongan NATO, No Action Talk Only.

Mari wujudkan, saksikan, praktikkan kasih dan saling mengasihi. Mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Mulailah dengan menurunkan intonasi suara dan menggunakan kata kata yang membangun. Berikan semangat karena semangat itu memberikan kekuatan. Atau cobalah hal hal sederhana di keseharian, seperti memesankan makanan kesukaan pasangan serta anak anak. Atau menemani pasangan pergi berbelanja. Atau mendengarkan anak anak, apakah cerita keseharian mereka atau keluhan dan kesenangan mereka. Ada banyak cara saling mengasihi yang bisa Anda lakukan.

Salah satu hal yang sering kita lupa berikan kepada orang terdekat, yaitu pujian. Pujilah pasangan Anda. Jangan muluk muluk, ucapkanlah terimakasih, dan berikan senyuman. Coba ingat apakah tadi pagi Anda protes masakan or makanan yang pasangan belikan? Dan secara spontan mengucapkan kata kata tajam? Segera minta maaf, ya! Ingat! Tuhan Yesus mau kita saling mengasihi, bukan saling menghakimi. Dan Camkan! Tujuan kita menikah itu untuk membangun rumah tangga, bukan membangun rumah makan, hehehe 

Dasar kasih orang Kristen adalah salib Yesus. Yesus rela mati di kayu salib demi menebus dosa manusia karena kasihnya kepada kita. Sama seperti kasih Yesus kepada kita, hendaklah kita juga menunjukkan kasih Kristus kepada sesama. Saat kita mengasihi orang orang lain dengan refleksi kasih Kristus maka mereka akan tahu bahwa kita adalah murid Kristus.

Refleksi diri:

Apakah tanda murid Kristus sudah nampak di dalam keseharian Anda ?

Bagaimana Anda akan menunjukkan kasih Kristus kepada sesama? Apa yang ingin Anda lakukan dalam mengasihi sesama?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Disalibkan Bersama Kristus

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Galatia 2:15 21

Aku telah disalibkan dengan Kristus, dan bukan lagi aku yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku 
Galatia 2:20 (terj. NET)

Ketika Kristus mati di kayu salib, pekerjaan keselamatan telah usai dan Kristus menyediakan akses bagi semua orang percaya untuk masuk ke hadirat Allah yang kudus.

Selanjutnya hidup kita akan dipenuhi damai sejahtera, sukacita, panjang sabar, dll. Jika tidak ada, mungkin saja kita keluar dari persekutuan atau belum masuk ke dalam relasi yang hidup dengan Tuhan karena belum sungguh percaya kepada Nya. Kita harus menghabiskan waktu di hadirat Nya setiap hari. Sangat mudah untuk mengarahkan pikiran kita pada seribu hal yang baik tetapi tidak kepada Kristus.

Ketika Kristus meminta kita untuk datang dan mengikuti, Dia meminta kita untuk datang dan mati, kata Bonhoeffer. Maksudnya, jika seseorang sungguh percaya kepada Tuhan Yesus dan mau sungguh mengikuti Nya maka perlahan namun pasti, dengan perjuangan yang rajin dan konsisten, akan menaklukkan diri sendiri dengan segala keangkuhan dan karakter dosa, berganti menjadi orang yang menampilkan buah buah roh dalam hidupnya. Yang Kristus minta dari kita adalah sangkal diri, pikul salib, dan ikut Dia. Ini syarat sebagai orang Kristen yang sungguh sungguh.

Coba lihat para pemimpin gereja, apakah mereka cukup rendah hati, cukup sabar, cukup adil? Apakah mereka sungguh hidup bersama Kristus dan bergaul erat dengan firman Tuhan? Apakah mereka menjadi teladan bagi orang percaya? Ataukah memimpin gereja seperti memimpin perusahaan? Apakah mereka mengurus pelayanan misi tetapi dalam setahun belum pernah memberitakan Injil dengan tekun dan rajin? Jika mereka dihormati karena kekayaan dan menggunakannya untuk membuat orang lain hormat, serta melayani misi tanpa sendirinya terlibat dalam misi penginjilan secara langsung, ini membuktikan bahwa mereka sedang membangun kesombongan dan belum menjadi orang Kristen yang sungguh bertobat.

Ketika kita disalibkan dengan Kristus, kita membiarkan Dia menanggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk memiliki persekutuan yang intim dengan Nya dan menjadi alat kesaksian demi nama Nya. Mari saudaraku, apa pun yang menghalangi kita untuk mengikuti kepenuhan hidup Nya perlu dipakukan di kayu salib setiap hari. Jika Anda belum pernah melakukannya, Anda harus melakukannya sekarang juga.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memercayai anugerah keselamatan Nya di kayu salib dan memaku segala kesombongan pribadi Anda di kayu salib Nya?

Bagaimana Anda akan membangun relasi yang hidup dengan Yesus setiap harinya?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Ekspresi yang Niscaya

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Lukas 24:50-53 

Niscaya adalah satu hal yang pasti terjadi. Misalnya, jika seseorang menabung uang sebesar seratus ribu rupiah per hari secara konsisten, maka dalam satu bulan niscaya ia mengumpulkan tiga juta rupiah. Juga, jika seseorang selalu berbuat baik, niscaya banyak orang yang menyukainya.

Dalam kekristenan, kita juga mengenal konsep keniscayaan ini. Misalnya, jika seseorang mengasihi Tuhan, niscaya dia akan menaati firman Tuhan. Keniscayaan akan mendapat respons yang spontan dalam bentuk ekspresi.

Dalam perikop ini, kita bisa melihat ekspresi para murid. Ketika Tuhan Yesus hendak naik ke surga, Tuhan Yesus memberkati mereka (50). Ketika mereka diberkati, respons mereka adalah sujud menyembah kepada Tuhan (52), menjadi penuh sukacita (52), senantiasa berada di dalam Bait Allah (53), dan senantiasa memuliakan Allah (53).

Dalam banyak kesempatan, kita mungkin sudah mendengar perkataan: "Orang yang mengasihi Tuhan dapat dilihat dari buahnya." Artinya, seberapa pun hebatnya kita mengatakan kita mengasihi Tuhan, tetapi jika tidak ada ekspresi yang selaras dengan apa yang kita ucapkan, maka kita belum mengasihi Tuhan. Ekspresi dari murid-murid muncul dengan tidak dibuat-buat. Artinya, ekspresi tersebut muncul secara niscaya. Pasalnya, mereka telah mengalami peristiwa yang luar biasa bersama Tuhan dan mereka mengasihi-Nya. Gambaran ekspresi ini juga menjadi ekspresi jemaat mula-mula dan Gereja di sepanjang zaman.

Jika kita mengaku bahwa kita diberkati oleh Tuhan, maka ekspresi yang ditunjukkan oleh murid-murid juga seharusnya menjadi ekspresi kita sekarang. Kita akan menjadi pribadi yang senantiasa menyembah Tuhan, dipenuhi sukacita, rindu beribadah, dan senantiasa memuliakan Tuhan. Jika belum, kita harus meminta kepada Tuhan dalam doa, supaya kita mengalami dan mengenal Tuhan. Pengenalan yang baik menuntun kita kepada ekspresi-ekspresi tersebut dengan niscaya, bukan ekspresi kemunafikan yang dibuat-buat agar terlihat baik di depan manusia. 


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Diyakinkan untuk Meyakinkan

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Lukas 24:36-49 

Untuk melakukan sebuah hal besar, kita membutuhkan kepercayaan diri. Untuk mendapatkan kepercayaan diri, terkadang kita membutuhkan dukungan pihak lain. Itu bukan karena kita tidak mampu, melainkan karena kita membutuhkan konfirmasi agar yakin untuk melangkah.

Murid-murid telah kehilangan harapan setelah kematian Yesus. Pasalnya, Yesus, Sang Guru yang mereka kasihi serta jaminan dan harapan mereka, telah mati. Selama mereka bersama dengan Yesus ada jaminan keamanan dan harapan. Oleh karena itu, perginya Sang Guru berarti kandasnya harapan. Karena itulah, pascakebangkitan-Nya, Tuhan Yesus tidak langsung naik ke surga. Dia menggunakan waktu selama 40 hari untuk berada bersama-sama dengan para murid-Nya, agar mereka dikuatkan dan diyakinkan kembali.

Hilangnya semangat tersebut terlihat dari ekspresi para murid ketika Tuhan Yesus mendatangi mereka. Ketika mereka terkejut terhadap kedatangan Tuhan Yesus dan menyangka Yesus sebagai hantu, Yesus menyuruh mereka untuk meraba bekas luka pada kaki dan tangan-Nya, karena hantu tidak mempunyai daging dan tulang (37, 39). Setelah itu, Tuhan Yesus makan ikan goreng bersama mereka (43), membuka pikiran mereka untuk memahami kitab suci (45), juga meyakinkan mereka untuk menjadi saksi dengan jaminan janji penyertaan Roh Kudus (48-49).

Kehilangan keyakinan dan semangat sangat manusiawi. Akan tetapi, Allah tidak membiarkan hal tersebut terjadi terus-menerus. Dialah yang akan turun tangan sendiri untuk memberikan pengertian. Pasalnya, para muridlah yang akan menjadi agen-agen Kerajaan Allah. Merekalah yang akan menjadi penyambung lidah Allah. Karena itu, mereka harus terlebih dahulu diyakinkan sebelum dapat meyakinkan orang lain mengenai berita Injil.

Hal ini berlaku juga pada kita. Seperti para murid, kita juga perlu diyakinkan dan dengan seyakin-yakinnya membawakan berita firman Allah. Baru setelah itu, kita akan diutus untuk meyakinkan orang lain dengan berita yang kita percayai dan sampaikan.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Hati yang Lamban

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Lukas 24:13-35 

Ada satu ironi pada zaman post truth sekarang ini. Di satu sisi, orang-orang mudah percaya kepada hoaks dan dengan cepat menyebarkannya tanpa pertimbangan. Namun, di sisi yang lain, mereka lamban untuk percaya kepada firman Tuhan.

Perikop ini terjadi setelah Tuhan Yesus bangkit. Kedua murid tidak dengan mudah percaya kepada berita tersebut. Bahkan mereka masih tidak percaya setelah ditunjukkan beberapa indikasi kebangkitan Yesus. Indikasi-indikasi tersebut tampak secara terang-terangan ketika mereka berjalan bersama-sama dengan Yesus (15), bercakap-cakap dengan-Nya (17), dan mendengar kabar kebangkitan-Nya (22-23). Bahkan kebenaran tentang kabar itu telah terkonfirmasi melalui tidak adanya tubuh Yesus di dalam kubur (24), dan mereka diajar oleh Yesus sendiri tentang Mesias yang harus menderita dan bangkit (26). Dari sederet indikasi tersebut, kedua murid masih saja belum percaya, sampai-sampai Tuhan Yesus menyebut mereka sebagai orang bodoh dengan hati yang lamban (25).

Dalam iman Kristen, kita setuju bahwa Allahlah yang berinisiatif mencari manusia. Manusia tidak mampu mencari Allah, bahkan kemauan pun tidak ada. Kita membaca bahwa Yesuslah yang mencari murid-murid-Nya, bahkan dengan penuh kesabaran dalam memberikan pengertian kepada kedua murid mengenai kebangkitan-Nya.

Kelambanan hati kedua murid menjadi gambaran hati kita semua. Kita lebih senang mendengar berita yang menyenangkan telinga daripada firman Tuhan. Mungkin saja Tuhan telah memberikan indikasi-indikasi dalam kehidupan, agar kita percaya kepada firman-Nya. Namun, kita sering kali mengeraskan hati.

Tuhan memang senantiasa mencari kita serta memberi kita pengertian. Namun, kita juga harus peka. Kita harus mempunyai hati yang mudah percaya. Jika kita dapat dengan mudah percaya kepada berita hoaks dan tulisan purbakala, mengapa kita sulit memercayai Alkitab? Jika kebebalan seperti itu terus berlanjut, maka tak salah jika Tuhan menyebut kita sebagai orang bodoh dengan hati yang lamban. 

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Kebangkitan Yesus

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini


Matius 28:1-10
Hari minggu adalah hari yang spesial bagi anak Tuhan. Hari ini menjadi spesial bukan 
karena kita libur, tidak melakukan pekerjaaan apapun. Tetapi hari ini menjadi hari yang 
spesial karena Yesus, Allah yang kita yakini dan percayai bangkit dari kematian. Bahkan 
dalam catatan Kisah Para Rasul hari minggu dikatakan sebagai hari pertama dalam minggu 
ini. Jadi kebangkitan Kristus menjadi momen dan tonggak penting dalam ziarah iman kita.
Hari yang ketiga, para murid wanita yang pertama kali datang ke kubur Yesus. 
Alangkah terkejutnya mereka ketika sampai di kubur gurunya, jenasah gurunya sudah tidak 
ada lagi di sana. Mereka bisa saja berpikir bahwa jenasah guru mereka telah dicuri. Akan 
tetapi, peristiwa yang terjadi, yaitu: gempa bumi dan kehadiran Malaikat yang 
menyampaikan bahwa Yesus telah bangkit membuat para murid ini menjadi bersukacita 
dan bergembira. Kebangkitan Kristus disaksikan oleh para murid wanita.
Selain para wanita, kebangkitan Yesus juga disaksikan oleh para penjaga kubur yang 
notabene adalah bukan pengikut Kristus. Mereka menjadi takut dan menjadi seperti orang￾orang yang mau mati. Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan para penjaga ini setelah 
mereka berjumpa dan melihat peristiwa kebangkitan Yesus dalam hidupnya. 
Sebagai orang yang percaya dan beriman kepada Yesus, iman kita akan kebangkitan 
Yesus bukanlah iman yang membabi buta. Iman kita bukan didasarkan atas kata 
“pokoknya.” Namun, iman kita didasarkan atas sebuah fakta kebangkitan Yesus Kristus. 
Dari peristiwa kebangkitan yang dicatat oleh Matius, kita dapat melihat bahwa fakta 
kebangkitan tidak pernah ditentukan bahkan diubah oleh respon dari penerima fakta. 
Renungan hari ini saya tutup dengan mengutup sebuah lagu yang menegaskan akan 
kebangkitan Kristus. Kiranya refrain dari lagu KPPK 134 ini sekali lagi boleh meneguhkan 
iman dan pengharapan kita.
Kristus, hidup! Kini tetap hidup.
Ia dekatku, Ia sertaku, jalan yang kutempuh.
Kristus, hidup! 'Ku memasyurkan-Nya,
kau bertanya, "Ia hidupkah?"
Benar, Kristus hidup!
Soli Deo Gloria.


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Kesunyian dari Lubang Kubur

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Matius 27:57-66
Setelah Yesus dipastikan mati di atas kayu salib, maka jenasah Yesus segera 
diturunkan dan diserahkan kepada Yusuf Arimatea, seorang murid Yesus untuk mengurus 
jenasah Yesus. Hal ini dilakukan karena Ulangan 21:22-23 yang mengharuskan supaya 
jenasah orng yang dihukum mati dikubur pada hari itu juga. Peraturan ini berbeda dengan 
tradisi orang Romawi yang membiarkan jenasah orang yang dihukum mati tergantung 
diatas kayu salib sampai membusuk atau dimakan hewan buas/burung. Selain itu, jenasah 
Yesus harus segera dikuburkan karena sesaat lagi mereka akan masuk ke dalam hari sabat, 
di mana mereka tidak dapat melakukan beragam aktivitas.
Di saat-saat seperti inilah, Yusuf Arimatea, seorang murid Yesus meminta ijin supaya 
ia mengurusi jenasah dari gurunya. Ia adalah seorang Yahudi yang baik dan benar. Lukas 
juga mencatat bahwa ia adalah seorang yang menantikan Kerajaan Allah (Luk. 23:50-51). Ia 
jarang diketahui sebagai murid Yesus, karena ia mengikut Yesus secara diam-diam dan 
takut kepada orang-orang Yahudi (Yoh. 19:38). Ia adalah seorang yang kaya, karena ia 
memiliki kuburan pribadi yang belum pernah dipakai dan ia menggunakan kuburannya 
untuk meletakkan jenasah dari gurunya. 
Setelah proses penguburan Yesus selesai, kubur Yesus tidak dibiarkan tanpa penjaga. 
Hal ini dikarenakan ketakutan dari para pemimpin Agama akan pernyataan tegas dari Yesus 
bahwa Ia akan bangkit pada hari yang ketiga. Selain itu, ketakutan terhadap pencurian 
jenasah Yesus juga telah diantisipasi oleh para pemimpin agama. Atas seijin Pilatus, maka 
kubur Yesus telah dijaga untuk mencegah penyesatan yang lebih buruk akan terjadi.
Dalam peringatan paskah ini, kita mengingat akan kisah penguburan Tuhan Yesus dan 
melihat bagaimana seorang murid Yesus masih memberikan perhatian kepada guru-Nya. Di 
masa-masa akhir hidup guru-Nya, ia masih memberikan pelayanan yang baik kepada guruNya. Di sabtu yang sunyi ini, mari kita coba melihat pelayanan apa yang saat ini dapat kita 
lakukan untuk mengingat akan kematian Yesus? Apakah kita semakin giat dalam melayani 
Dia, raja di atas segala raja? Atau kita semakin mundur dalam melayani Tuhan? Mari kita 
belajar dari Yusuf Arimatea, murid Yesus yang mau melayani guru-Nya sampai pada 
akhirnya.


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Kehendakku atau Kehendak-Mu?

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Lukas 22:39-46

Ada sebuah lagu dalam Kidung Puji-pujian Kristen (KPPK) yang berjudul Pimpin ke 
Kalvari. Dalam bagian refrain lagu ini terdapat kalimat yang indah, yaitu: 
Jangan lupa getsemani, 
Jangan lupa sengsara-Nya. 
Jangan lupa cinta Tuhan, 
Pimpin ke Kalvari
Peristiwa khusus apa yang membuat pencipta lagu ini mengajak kita untuk tidak 
melupakan Getsemani? Padahal Getsemani hanyalah sebuah taman yang dipakai oleh 
Yesus untuk bergumul sebelum Ia disalibkan. 
Ya, di taman Getsemani ada sebuah peristiwa yang tidak mungkin untuk dilupakan, 
yaitu pergumulan Tuhan Yesus ketika Ia hendak naik ke atas kayu salib untuk 
menggenapkan misi Allah, yaitu: menebus dosa umat manusia. Pergumulan ini tidak sama 
dengan pergumulan kita yang saat ini mungkin mengalami kesusahan karena kanaikan 
harga minyak goreng yang diikuti oleh kenaikan harga beberapa barang kebutuhan pokok. 
Pergumulan ini tidak sama dengan pergumulan kita yang mau menghadapi ujian dan 
penilaian-penilaian dalam studi kita. Pergumulan ini adalah pergumulan ketika Yesus akan 
ditinggalkan oleh Allah Bapa untuk menerima cawan murka dari Allah atas dosa umat 
manusia. 
Pergumulan berat yang Yesus alami membuat peluh-Nya menjadi titik-titik darah 
yang bertetesan ke tanah. Dalam pergumulannya yang berat ini, Yesus tidak mengandalkan 
kekuatan-Nya sendiri. Ia datang dalam doa kepada Bapa. Ia memohon sekiranya boleh 
cawan ini lalu dari pada-Nya. Apakah yang terjadi ketika Yesus Berdoa? Lukas mencatat 
bahwa ada Malaikat dari langit yang menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi 
kekuatan kepada-Nya. Kekuatan itu menjadi nyata ketika Ia memilih taat kepada kehendak 
Bapa dan bukan kepada kehendak diri-Nya. Ia tahu dan sadar bahwa kedatangan-Nya ke 
dalam dunia ini adalah untuk menjalankan dan menyelesaikan misi dari Bapa-Nya.
Dalam memperingati akan kematian Kristus esok hari, mari kita merenungkan 
kembali kehidupan kita. Apakah setiap kali kita menghadapi pergumulan dan kesulitan 
hidup kita, kita datang kepada-Nya dalam doa-doa kita? Apakah kita benar-benar 
mengharapkan kekuatan yang berasal dari pada-Nya? Jika kita berdoa, apakah kita dengan 
berani mengatakan biarlah kehendak-Mu yang jadi bukan kehendakku? Kiranya Tuhan 
menolong setiap kita sekalian.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Teladan dari sang Hamba

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Yohanes 13:1-20
Sebuah peribahasa “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan 
belang, manusia mati meninggalkan nama” adalah sebuah peribahasa yang kita ketahui. 
Peribahasa ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap kali hal baik atau perbuatan baik 
yang kita lakukan akan diingat oleh orang yang pernah berinteraksi dengan kita. Bukan 
hanya hal baik, tetapi juga hal buruk yang kita pernah perbuat. Sebagai seorang guru, Yesus 
telah meninggalkan sebuah teladan yang baik ketika Ia membasuh kaki para murid-Nya. 
Pembasuhan kaki pada waktu itu adalah sebuah kegiatan yang umum dilakukan oleh 
setiap orang Israel pada waktu itu. Hal ini dilakukan karena orang-orang Israel, seperti 
semua orang-orang Timur lainnya, tidak menggunakan sepatu tertutup dalam aktivitas 
mereka melainkan memakai sandal. Bahkan, mereka terbiasa untuk berjalan di rumah 
tanpa menggunakan alas khaki. Oleh karena itu ketika orang Israel diundang untuk 
menghadiri sebuah perjamuan atau pesta, maka tugas pertama dari tuan rumah untuk 
memberikan air kepada tamu-tamu undangannya untuk mencuci kakinya (Kej. 18:4, 19:2, 
24:32; Hak. 19:21). Ketika si tuan rumah tidak menyediakan air cuci untuk mencuci kaki, ini 
adalah pertanda tidak bersahabat.
Pembasuhan kaki dari para tamu tidak dilakukan oleh Sang tuan rumah. Ia dapat 
meminta budaknya untuk membasuh khaki para tamu yang datang pada perjamuan atau 
pesta yang diadakan. Sebuah kegiatan yang “umum” menjadi istimewa karena dilakukan 
dalam kondisi yang tidak umum. Yesus yang menjadi guru seharusnya tidak melakukan 
pembasuhan itu, mengingat Ia bukanlah seorang budak. Kaki-Nya yang seharusnya dicuci 
oleh para murid, tapi Ia yang mencuci kaki para murid-Nya. Kisah pembasuhan kaki yang 
dilakukan oleh Yesus tidak hanya dilihat sebagai sebuah kisah yang menunjukkan 
kerendahan hati dari Tuhan Yesus semata, namun kisah ini bertujuan untuk mengajak para 
pembaca kitab Yohanes melihat Yesus sebagai korban yang akan mati di atas kayu salib 
untuk menebus dosa umat manusia. 
Hari ini, ketika kita merenungkan akan kisah mengenai pembasuhan kaki yang 
dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya, apa yang menjadi refleksi bagi diri 
kita. Ketika kita mengikut Tuhan dan melayani-Nya, apa yang telah kita “korbankan” bagi 
diri-Nya? Waktu, tenaga, pikiran, uang, apa lagi? Pengorbanan yang kita lakukan bukanlah 
sesuatu yang layak untuk dipuji melainkan adalah sebuah keharusan yang kita lakukan 
karena kita adalah murid-murid-Nya.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

BERIBADAH BERARTI MENGINGAT KEBAIKAN ALLAH

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Imamat 23:1-8

“... tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus ....” (Im. 23:3)

Kesan saya saat pertama kali membaca Kitab Imamat adalah membosankan. Isinya hanya peraturan disertai larangan. Tidak menarik sama sekali! Namun, seiring berjalannya waktu, penilaian saya berubah. Judul kitab ini dalam bahasa Ibrani terdiri dari satu kata yang berarti “Ia memanggil”. Dalam bahasa Latin, kata itu menjadi Leviticus. Jika membaca Kitab Imamat, ingatlah akan “panggilan” yang merupakan isi dan jiwa dari kitab ini.

Imamat 23 berisi tentang hari-hari raya. Hari-hari raya tersebut ditetapkan oleh Tuhan sebagai waktu pertemuan kudus (Im. 23:2). Apa waktu-waktu perayaan yang ditetapkan? Pada ayat 3 disebutkan, “Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat ….” Mengapa ada hari-hari raya yang ditetapkan? Jawabannya ada pada Imamat 22:32–33, “... sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu ... supaya Aku menjadi Allahmu; Akulah TUHAN.” Penetapan hari raya haruslah ditempatkan dalam pemaknaan bahwa Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari Mesir adalah Allah mereka sehingga mereka perlu memaknai jati diri sebagai umat. Mereka harus menetapkan waktu yang khusus yang dikuduskan bagi mereka untuk bertemu dan berkumpul. Hari mereka bertemu dan berkumpul menjadi hari pertemuan kudus untuk beribadah.

Jemaat yang terkasih..sebagai bagian dari persekutuan, kita perlu mengkhususkan waktu berkumpul, bertemu dengan sesama dalam persekutuan. Kesibukan dengan pekerjaan jangan menjadikan kita melupakan waktu kita untuk bersekutu. Dalam bersekutu kita mengingat akan rahmat kebaikan Allah.

1. Apa yang mendasari orang Israel menetapkan waktu sabat bagi mereka beribadah?
2. Apa yang mendasari kita mengkhususkan waktu beribadah bersama?

Pokok Doa: Mengkhususkan waktu beribadah bersama saudara dalam persekutuan.


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Kebutuhan akan juru selamat

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

 Efesus 2:1 10

Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran pelanggaran dan dosa dosamu.
Efesus 2:1

Pengikut Kristus tahu pentingnya diselamatkan, itulah sebabnya Rasul Paulus berkata, Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran pelanggaran dan dosa dosamu. Jemaat Efesus diajarkan bagaimana mereka bisa diselamatkan dan hidup di dalam keselamatan, serta apa tujuan setelah mereka diselamatkan. Namun, dunia tidak melihat perlunya penyelamatan oleh Juruselamat karena kebanyakan dari mereka berpikir bahwa keselamatan diperoleh karena amal dan perbuatan baik. Bahkan mereka yang lebih ekstrim percaya bahwa dengan membela agama, mereka akan diselamatkan. Padahal sesungguhnya Allah sejati tidak butuh pembela, justru Allah yang membela umat Nya.

Sebagian besar orang tidak menyadari perlunya Tuhan yang menyelamatkan lebih daripada usaha pribadi. Mereka sesungguhnya tidak memiliki hubungan pribadi dengan Allah Bapa melalui Anak Nya Yesus. Keadaan ini membuat kondisi mereka:

Mati secara rohani. Kematian rohani pertama kali terjadi di Taman Eden. Ketidaktaatan memutuskan hubungan Adam dan Hawa dengan Tuhan dan menyebabkan semua keturunan mereka termasuk kita, terpisah dari Allah (Rm. 5:12). Artinya, kita dilahirkan sebagai orang yang membutuhkan kehidupan baru. Sayangnya, mereka yang menolak Yesus sebagai Juruselamat di akhir zaman akan mengalami kematian lagi ketika mereka dibuang dari Tuhan (Mat. 25:41; Why. 20:14).

Hidup dalam dosa. Sifat kita adalah memberontak melawan Tuhan. Inilah dosa. Berkali kali kita memilih apa yang menyenangkan diri, bukan Dia, dan segala upaya yang kita lakukan untuk membebaskan diri dari dosa adalah sia sia (Yoh. 8:34).

Di bawah murka Ilahi. Manusia berdosa tidak memiliki apa pun yang dapat diterima untuk dipersembahkan kepada Allah yang kudus. Tidak ada cara untuk mendapatkan persetujuan Nya dan lolos dari hukuman.

Meskipun dosa dosa kita layak mendapatkan murka Nya, Tuhan membuat jalan bagi kita untuk menghindari murka Nya. Tuhan menyediakan Juruselamat supaya setiap orang yang percaya kepada Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Karena itu saudaraku, marilah kita memperkenalkan orang pada Sang Juruselamat dan memberitahukan kepada mereka bahwa kita tidak sanggup menyelamatkan diri sendiri.

Salam butuh Juruselamat.

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah/sedang berada dalam salah satu kondisi yang disebutkan di atas? Sudahkah Anda menerima keselamatan dari Yesus?

Siapa orang yang kepadanya Anda ingin perkenalkan mengenai Yesus?


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Memandang Kerapuhan

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Lukas 22:54-62 

Akhirnya, Kristus ditangkap. Petrus mengikuti dari jauh. Ada rasa takut dan khawatir yang menggelayuti hatinya. Tiga kali orang mengenalinya sebagai pengikut Kristus, tiga kali pula ia menyangkal. Begitu penyangkalan ketiga diucapkan, seketika itu juga ayam berkokok tiga kali, seperti yang pernah Kristus katakan. Pada saat itu pula berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Hancurlah hati Petrus mengingat kata-kata pongahnya dan apa yang pernah Sang Guru ucapkan. Ia pun keluar dan menangis dengan amat sedih.

Dari keempat Injil, hanya Injil Lukas yang menulis bahwa Kristus memandang Petrus. Pandangan mata itu seketika membuat Petrus sadar akan kerapuhan dan penyesalannya (61-62). Pandangan itu mengingatkannya betapa Tuhan sudah memberi tahu tentang kerapuhan yang akan muncul di tengah kondisi sulit yang akan ia hadapi. Tatapan itu membuatnya sadar bahwa bersumpah jauh lebih mudah daripada menepatinya. Tatapan itu sangat menohok hatinya agar belajar tidak sesumbar lagi di masa yang akan datang. Tatapan mata Kristus itu menolong Petrus dan juga kita di masa kini untuk mampu memandang kerapuhan di dalam diri kita. Inilah yang kemudian kita jadikan titik balik dalam hidup, tepatnya titik balik dari arogansi menjadi kerendahan hati, agar kita menerima dan mengakui kerapuhan diri serta hidup dengan lebih baik dan bijak.

Dalam hidup ini Tuhan selalu berkenan memandang kerapuhan diri dan hidup kita melalui berbagai peristiwa agar kita mampu memandang, menerima, dan mengakui kerapuhan diri kita. Berbagai masalah dalam kesehatan, keuangan, pekerjaan, dan studi, juga masalah yang muncul dari orang-orang terdekat kita, sering menjadi cara Tuhan memandang kita. Tujuannya adalah agar kita mampu melihat kerapuhan diri dan hidup kita, lalu bertobat di hadapan Tuhan.

Tatapan mata Kristus itu juga adalah tatapan mata penuh belas kasih. Tatapan itu tidak hanya mengingatkan kita, tetapi juga menawarkan belas kasih untuk menolong kita. Mari kita buka hati kita agar terbuka bagi tatapan mata Tuhan atas kerapuhan kita. [MTH]


Pokok Doa:
Mohon agar Tuhan memenuhi kita dengan kebaikan, kasih, dan penghormatan terhadap Tuhan serta sesama.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Di Selamatkan Untuk Berbuah

Halllo gimana kabar Bpk ibu jemàat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Titus 2:11 15

yang telah menyerahkan diri Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri Nya suatu umat, kepunyaan Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Titus 2:14

Pernahkah Anda bertanya: apa tujuan Tuhan menyelamatkan Anda? Apakah hanya sekadar terbebas dari kematian kekal di neraka dan bisa masuk sorga? Ataukah hanya untuk menikmati semua berkat jasmani dan rohani di sorga? Pada ayat 13 14, Paulus menjelaskan tujuan Allah menyelamatkan kita, yaitu untuk menguduskan bagi diri Nya suatu umat, kepunyaan Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Kata berbuat baik atau pekerjaan baik diulangi sebanyak empat kali (2:14; 3:1, 8, 14). Ini menjadi penekanan Paulus bahwa keselamatan mempunyai arti praktis, yaitu tidak hanya berbalik dari cara hidup yang lama (bertobat), tetapi juga beriman, hidup benar, dan rajin berbuat baik. Misalnya dalam hal mematuhi pemerintah, yaitu dengan taat membayar pajak, memiliki sikap sebagai pembawa damai, atau saling menolong di tengah lingkungan kita berada (3:1 14).

Pertanyaan selanjutnya adalah apa tujuan kita berbuat baik? Pertama, untuk memuliakan Allah. Paulus menulis, dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, (ay. 10). Yesus berkata, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. (Mat. 5:16). Hendaklah hidup kita memancarkan kemuliaan Allah sehingga orang orang memuji Allah, serta menjadi percaya kepada Nya.

Kedua, berbuat baik merupakan bukti keselamatan, bukan untuk Mendapatkan keselamatan. Kita diselamatkan hanya oleh anugerah Allah (2:11; 3:5; Ef. 2:8 9). Namun, Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati, (Yak. 2:17b). Jadi, iman sejati itu pasti menghasilkan perbuatan baik, bukan sebaliknya.

Keselamatan yang sudah kita terima adalah anugerah yang sangat mahal karena dibayar dengan pengorbanan Yesus. Karena itu, marilah kita melakukan pekerjaan pekerjaan baik dan menjadikannya sebagai gaya hidup setiap hari. Saat ini, ada banyak orang hidup dalam kesusahan, keputusasaan, ketakutan, dan kebingungan. Mereka membutuhkan Kristus sebagai jawaban atas dosa dan pergumulan mereka. Mari kita luangkan waktu untuk mendoakan, membantu dan menceritakan Injil kepada mereka.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah menerima anugerah keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus?

Apa pekerjaan baik yang sudah Anda lakukan sebagai respons terhadap pengorbanan Kristus bagi Anda?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

TEKUN MENANTI PERTOLONGAN TUHAN

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Mazmur 126
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. (Mzm. 126:5)
Era teknologi yang menyediakan beragam kemudahan dan kecepatan telah memberi dampak positif bagi banyak orang. Dengan mudah kita mendapatkan informasi, berbelanja, bepergian, dan sebagainya. Namun, kita juga tidak dapat menyangkal adanya dampak negatif dari teknologi. Kecepatan dan kemudahan yang diberikan oleh teknologi telah membentuk cara berpikir dan bertindak dari para pengguna teknologi. Tidak sedikit orang merasa sulit untuk berproses demi meraih sesuatu yang diinginkan. Mengapa enggan berproses? Sebab, berproses mengandaikan seseorang bersedia untuk bertekun sehingga tidak menuntut hasil yang cepat.

Kesediaan bertekun, tidak menyerah, dan terus berdoa walau berada di tengah penderitaan adalah pesan penting yang ditekankan oleh pemazmur. Dalam Mazmur 126 digambarkan keyakinan umat Israel atas pertolongan Tuhan yang membawa mereka pulang dari pembuangan di Babel. Keyakinan iman umat Israel berangkat dari ingatan bahwa Tuhan menyertai umat. Karena itu, umat meyakini bahwa harapan mereka akan membuahkan kebahagiaan. Mereka tidak berputus asa. Mereka berpengharapan bahwa Tuhan akan melepaskan mereka dari belenggu.
Saudaraku yang terksih, realitas dunia yang kita hidupi tidak selalu tampak indah. Realitas dunia yang kita hidupi justru menghadirkan rupa-rupa persoalan, termasuk ketidakadilan di dalamnya. Walau demikian, sejarah dunia selalu membuktikan bahwa Tuhan selalu beserta dengan orang-orang yang bertekun dan tidak berhenti berharap di dalam doa kepada Tuhan.
1. Bagaimana umat Israel menyikapi penderitaan?
2. Apa yang menjadi kendala dalam bertekun dan menanti pertolongan Tuhan?

Pokok Doa: Pantang menyerah dan tekun menanti pertolongan Tuhan.



Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Bukan Kebetulan

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Mazmur 74:12 17

Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat Nya.
Mazmur 74:17

Tahun lalu semasa pandemi, banyak jemaat yang merasa tskut dan kuatir sehingga banyak yang  mengadu kepada saya dan minta didoakan. Situasi dan kondisi yang tak karuan telah membuat banyak orang mulai bosan dan lelah dengan keadaan. Berita tentang  desa dan kabupaten yang merah setiap hari bahkan  yang masuk zona hitam dan rekor angka tembus puluhan ribu yang terjangkit positif Covid dalam sehari, membuat kita semua khawatir dan ketar ketir. 

Terkadang ada orang bertanya kepada saya, Bagaimana cara  menghadapi situasi sulit ini? Saya selalu jawab, Datang kepada Tuhan Yesus, baca firman Tuhan, dan bicara dengan Nya. Di dalam Yesus ada pengharapan dan kekuatan., firman. Firman Tuhan selalu baru setiap pagi. Nggak percaya? Pagi ini Tuhan menyapa kita dengan Mazmur 74:17. Simpan ayat ini di dalam hati dan cobalah memikirkannya kembali: Tuhan tahu batasnya karena Dia lah yang menetapkan.

Kalau Bapak, Ibu, Saudara, anak anak kita mengalami masa pandemi Covid 19, apakah itu kebetulan saja? Apakah Tuhan nggak sengaja menempatkan Anda pada situasi tersebut? Setiap musim ada kesusahannya masing masing tapi tidak selamanya. Semua ada batasnya, ada masanya, ada waktunya. Memang situasi dan kondisi pandemi yang lalu berat, ada yang sembrono, ada yang parno, dan ada juga yang masa bodoh. Tapi ingat, tidak kebetulan Anda dan saya hidup di zaman ini. Tuhan selalu hadir di setiap zaman. Tuhan tahu batas kekuatan Anda. Jalani, jangan malah frustrasi dan membiarkan diri dikuasai emosi.

Mari ingat selalu Tuhan Allah Bapa kita. Andalkan Dia Sang Penguasa Zaman. Tuhan menolong Daud hadapi Goliat. Tuhan menolong Daniel hadapi singa. Tuhan menolong janda miskin dan anaknya. Dan semua itu ada pada zamannya. Tuhan yang sama juga hadir menolong teman teman dan saya mengarungi pandemi ini.

Refleksi diri:

Apa rencana baik yang Tuhan Yesus rancangkan di balik situasi pandemi yang Anda telah lalui?

Bagaimana Tuhan menolong Anda melewati waktu ke waktu? Apa hikmat yang Anda dapatkan melalui penyertaan Nya?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

TEKUN MENANTI PERTOLONGAN TUHAN

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Mazmur 126
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. (Mzm. 126:5)
Era teknologi yang menyediakan beragam kemudahan dan kecepatan telah memberi dampak positif bagi banyak orang. Dengan mudah kita mendapatkan informasi, berbelanja, bepergian, dan sebagainya. Namun, kita juga tidak dapat menyangkal adanya dampak negatif dari teknologi. Kecepatan dan kemudahan yang diberikan oleh teknologi telah membentuk cara berpikir dan bertindak dari para pengguna teknologi. Tidak sedikit orang merasa sulit untuk berproses demi meraih sesuatu yang diinginkan. Mengapa enggan berproses? Sebab, berproses mengandaikan seseorang bersedia untuk bertekun sehingga tidak menuntut hasil yang cepat.
Kesediaan bertekun, tidak menyerah, dan terus berdoa walau berada di tengah penderitaan adalah pesan penting yang ditekankan oleh pemazmur. Dalam Mazmur 126 digambarkan keyakinan umat Israel atas pertolongan Tuhan yang membawa mereka pulang dari pembuangan di Babel. Keyakinan iman umat Israel berangkat dari ingatan bahwa Tuhan menyertai umat. Karena itu, umat meyakini bahwa harapan mereka akan membuahkan kebahagiaan. Mereka tidak berputus asa. Mereka berpengharapan bahwa Tuhan akan melepaskan mereka dari belenggu.
Saudara yang Ter kasih dalam kristus. 
realitas dunia yang kita hidupi tidak selalu tampak indah. Realitas dunia yang kita hidupi justru menghadirkan rupa-rupa persoalan, termasuk ketidakadilan di dalamnya. Walau demikian, sejarah dunia selalu membuktikan bahwa Tuhan selalu beserta dengan orang-orang yang bertekun dan tidak berhenti berharap di dalam doa kepada Tuhan.
1. Bagaimana umat Israel menyikapi penderitaan?
2. Apa yang menjadi kendala dalam bertekun dan menanti pertolongan Tuhan?
Pokok Doa: Pantang menyerah dan tekun menanti pertolongan Tuhan.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Pelanggaran

Halllo gimana kabar Bpk ibu jemaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini


Amsal 28:13

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Amsal 28:13

Adolf Eichmann adalah salah seorang perwira Nazi di zaman Perang Dunia ke 2 yang sangat berperan terhadap tewasnya orang orang Yahudi di kamp konsentrasi. Singkat cerita sesudah Jerman kalah, ia melarikan diri, mengganti namanya, hidup sederhana, bahkan pindah negara agar tidak ada orang yang bisa menangkapnya. Namun, badan inteligen Israel tidak tinggal diam. Mereka terus mencarinya, sampai Adolf ditangkap dan diadili di tahun 1961 dengan vonis hukuman mati karena kejahatan terhadap kemanusiaan. Adolf sekalipun berusaha menyembunyikan dirinya akhirnya tertangkap dan dihukum.

Demikian pula manusia di hadapan Tuhan. Kita tidak bisa menyembunyikan diri dari pelanggaran pelanggaran kita yang tampak jelas di hadapan Tuhan. Firman Tuhan mengatakan, Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. (Ams. 28:13). Menarik karena dikatakan menyembunyikan pelanggaran akan tidak beruntung. Bukankah kalau menyembunyikan berarti tidak ada yang tahu? Mengapa hasilnya menjadi tidak beruntung? Jangan lupa sekalipun kita berusaha menutupi pelanggaran kita tetapi Tuhan tetap tahu.

Hidup orang yang menyembunyikan pelanggaran bisa dua macam. Pertama, orang yang memang hidupnya tidak percaya Tuhan Yesus dan tetap hidup dalam dosanya. Akhir hidupnya akan berada pada kebinasaan. Kedua, orang yang sudah percaya Tuhan Yesus. Orang percaya masih mungkin jatuh ke dalam dosa dan itu situasi yang paling tidak mengenakkan. Mungkin kita tetap berusaha untuk tampil baik di depan orang, menambah waktu pelayanan, untuk bisa mendapatkan damai. Namun, jika kita tidak bertobat, hidup tidak menjadi tenang.

Maka Amsal mengatakan tetapi siapa mengakui pelanggarannya dan meninggalkannya akan disayangi. Ini jalan keluar pertama dari hukuman dosa, yaitu mengakuinya. Jangan berdalih lagi dari hadapan Tuhan. Kedua, meninggalkannya. Tindakan ini satu paket dengan mengakui. Mengakui tetapi tidak pernah punya niat meninggalkannya, sama saja bohong. Meninggalkan perlu pertolongan Tuhan, memang tidak mudah. Kita tidak berdaya untuk membebaskan diri dari belenggu dosa maka Kristus yang menebus kita. Saat kita menjadi anak Tuhan kita tidak mau kembali lagi melakukan dosa yang sama. Ingat mengakui dan meninggalkan adalah satu paket pertobatan.

Refleksi diri:

Apa dosa pelanggaran yang selama ini membelenggu Anda?

Apa komitmen Anda untuk meninggalkan dosa tersebut? Sudahkah Anda meminta pertolongan Tuhan untuk melepaskannya?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Berserah bukannya Menyerah

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Roma 8:26 30

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,
Roma 8:28

Ketika orang orang di sekitar Anda tak bisa diharapkan, ketika keadaan tak berjalan seperti yang direncanakan, apa yang harus dilakukan? Stop keluhan! Stop menyalahkan! Hentikan kemarahan! Hentikan pertanyaan, Kenapa ya, Tuhan?

Yang harus kita lakukan adalah Ingat ada Tuhan! Tidak ada yang kebetulan dalam hidup orang yang percaya Tuhan! Sebuah kalimat bagus disampaikan Martin Luther berbunyi demikian, Tidak ada kata ‘mengapa’ dalam hati orang yang sungguh sungguh percaya kepada Tuhan. Tidak ada pertanyaan: Mengapa? Mengapa saya? Mengapa semua ini terjadi? Mengapa tidak ada kata mengapa dalam hidup orang percaya? Karena orang yang sungguh percaya kepada Allah tahu bahwa rencana Tuhan tidak mungkin salah. Rencana Tuhan bukanlah rencana yang membawa pada keburukan atau kehancuran, melainkan pasti mendatangkan kebaikan buat kita. Dan ingat, rencana itu bukan rencana kita sendiri, melainkan rencananya Tuhan.

Selain itu, Roma 8:28 mau menyampaikan pesan bahwa Tuhan tidak menjanjikan semua hal baik terjadi sepanjang perjalanan hidup kita. Hidup seorang murid Kristus memang pasti satu saat bisa melewati lembah kekelaman atau jalan terjal berkerikil tajam. Tapi ingat juga, kehendak Tuhan yang tertinggi bagi anak anak Nya adalah melakukan yang terbaik buat mereka. Percayalah akan hal ini, man teman. Yang ayat ini sedang sampaikan kepada kita semua adalah segala sesuatu terjadi dan dialami di dalam kehidupan anak anak Tuhan karena seizin Nya.

Semua ada dalam pengetahuan Nya. Segala sesuatu terjadi karena perkenanan Nya. Jadi mulai sekarang kita naik kelas, ya! Ketika kita mengalami: kesusahan, kepedihan, kehilangan, ketidakadilan atau ketika diperhadapkan dengan orang yang menyebalkan, suka cari kesalahan, hobi buat hidup tertekan, ingatlah, itu tidak kebetulan. Tuhan izinkan karena ada sesuatu yang baik akan terjadi kalau kita bertahan dan belajar berharap kepada Tuhan, bukan pada keadaan.

Jangan kalah dengan keadaan. Jangan lemah karena masalah. Ini waktunya ujian dan Tuhan mau kita bertahan dengan berserah pada Tuhan, bukan menyerah pada keadaan! Selamat memulai hari, jangan menyerah.

Refleksi diri:

Kapan terakhir kali Anda bertanya kepada Tuhan: kenapa, ya Tuhan? Bagaimana sikap Anda saat itu: komplain atau percaya kepada Nya?

Apa yang ingin Anda lakukan supaya bisa berserah kepada Tuhan dan bukannya menyerah?


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

SUDAH DIJAMIN

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Keluaran 6:1-13

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN.” (Kel. 6:1)
       Saat berobat ke rumah sakit, entah rawat jalan atau rawat inap, biasanya kita akan diminta jaminan saat awal pendaftaran. Jaminan itu bisa berupa kartu asuransi atau uang tunai dengan nominal tertentu. Jaminan diperlukan agar proses administrasi dapat berjalan dengan lancar. Jika menggunakan asuransi, maka kita baru akan membayar jika ada selisih pembiayaan dengan beban yang harus ditanggung pihak asuransi.

Israel menjalani kehidupan yang berat tatkala Firaun memerintahkan para pengerahnya untuk menekan bangsa Israel. Pada saat itulah Allah memerintahkan Musa untuk mendatangi Firaun dan meminta kepada Firaun agar mengizinkan bangsa Israel pergi meninggalkan tanah Mesir. Awalnya, Musa ragu karena ia bukanlah seorang yang pandai berbicara. Musa ragu apakah bangsa Israel dan Firaun mau mendengarkan apa yang hendak disampaikannya. Di tengah kegentaran hati Musa, Tuhan sendiri yang memberikan jaminan. Ia berfirman, “Akulah TUHAN!” Allah ingin menyadarkan Musa dan juga Israel bahwa tangan Tuhan mampu mengubah kehidupan. Orang Israel yang tadinya diperbudak akan menjadi bangsa merdeka (Kel. 6:5-7).
Jemaat yang di kasihi Tuhan, setiap orang memerlukan jaminan di dalam hidupnya. Yesuslah satu-satunya penjamin yang tidak mengecewakan. Apa pun yang kita hadapi saat ini, yakinlah bahwa Tuhan campur tangan. Jika Ia sanggup untuk memimpin suatu bangsa yang besar menuju satu tempat baru, maka Ia pun sanggup menuntun kita. Jaminan Tuhan adalah penyertaan-Nya, kekuatan-Nya, dan pertolongan-Nya setiap saat. Bersyukurlah sebab hidup kita sudah dijamin-Nya.
1. Apa yang membuat Musa ragu menghadap Firaun?
2. Apa yang membuat Anda kadang ragu terhadap pertolongan Tuhan?

Pokok Doa: Keberanian menyerahkan hidup dalam tuntunan Tuhan.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.