Mei 2022 ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

KUASA PUJI-PUJIAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 


Mazmur 29
... kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!” (Mzm. 29:1)

Tim sepak bola Norwegia gagal mengikuti Piala Dunia 2022. Hal ini dikarenakan mereka terlalu mengandalkan Erling Haaland. Penyerang muda Norwegia ini menjadi penyerang andalan yang mampu mencetak gol bagi tim. Namun, dalam 4 pertandingan kualifikasi, Erling Haaland mengalami cedera dan tidak bisa memperkuat tim Norwegia. Hasilnya, dalam 4 pertandingan, tim Norwegia tidak bisa meraih poin maksimal. Sekali kemenangan, dua kali imbang, dan sekali kekalahan membuat tim Norwegia hanya bisa menjadi penonton di ajang Piala Dunia 2022.
Mengandalkan manusia ada batasnya. Dalam teks Alkitab hari ini, Daud tidak mengandalkan manusia. Ia tidak mengandalkan Yonatan, sahabatnya, karena Yonatan terlebih dahulu tewas. Ia tidak bisa mengandalkan anak-anaknya karena tidak semua anak-Nya baik. Ia tidak bisa mengandalkan kekuatan dirinya karena kadang ia tak mampu. Bagi Daud, Mazmur 29 menjadi pengingat dan pengakuan kala menghadapi permasalahan-permasalahan hidup. Kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan. Tuhanlah yang memberi kekuatan kepada Daud kala menghadapi Goliat. Tuhanlah yang memberi kekuatan kepada Daud kala berada dalam pelarian. Tuhanlah yang memberi kekuatan kepada Daud kala menghadapi pemberontakan anak-anaknya. Hasilnya, Daud bisa bertahan dalam tiap pergumulan dan menyelesaikan hidupnya dengan baik.
Saudara saudariku yang terkasih, mengandalkan manusia dan diri sendiri ada batasnya. Karena itu, andalkanlah Tuhan dalam menghadapi pergumulan. Dengan demikian, kita pun tidak menyerah menghadapi pergumulan dan terus berjalan dalam firman-Nya.
1. Pengalaman penyertaan Tuhan apakah yang pernah kita alami?
2. Mengapa terkadang kita tergoda untuk tidak mengandalkan Tuhan dalam menghadapi masalah?
Pokok Doa: Ingat untuk mengandalkan Tuhan dalam menghadapi pergumulan.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Allah tidak Diam Diri

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Mazmur 10

Keinginan orang orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga Mu, untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut nakuti.
Mazmur 10:17 18

Aku jauh Engkau jauh, aku dekat Engkau dekat. Anda yang seumuran saya atau lebih tua, pasti mengenal syair lagu yang saya kutip. Kata Engkau tentu merujuk kepada Tuhan. Pemazmur juga pernah merasakan Tuhan itu jauh (ay. 1). Tuhan seakan berlambat lambat mengulurkan tangan Nya padahal pemazmur sedang terhimpit oleh orang fasik.

Ketika dalam keadaan sangat kritis, justru Tuhan seperti diam. Hening. Tak memedulikannya. Apa arti dari diamnya Tuhan? Apakah Dia tidak peduli? Apakah Dia tidak berdaya melawan kuasa jahat atau menyelamatkan kita? Pemazmur panjang lebar memaparkan kejahatan orang fasik. Setengah Mazmur 10 berisi keluh kesah tentang perbuatan orang fasik. Panjang lebarnya uraian ini adalah untuk memaparkan betapa seriusnya kejahatan orang fasik dan bahwa penderitaan pemazmur bukan penderitaan biasa. Tujuannya adalah menarik perhatian Allah untuk bergegaa memerhatikan dan menolongnya. Jadi, adalah keliru kalau ada orang mengatakan Udah, jangan banyak mengeluh. Bersyukur aja.

Apakah kalau tidak ada bahan untuk bersyukur tetap harus bersyukur? Dicari cari bahannya? Memang, kalau mau, selalu ada bahan untuk bersyukur. Pasti ada. Namun, bisa bersyukur bukan berarti tidak boleh berkeluh kesah—nah, ini penting—keluh kesah kita seharusnya disampaikan kepada Tuhan, bukan ke tetangga sebelah atau grup sosmed. Keluh kesah menandakan kita masih manusia—manusia biasa—yang bisa merasa. Iman tingkat tinggi bukan iman bebas keluh kesah. Bahkan orang setingkat rasul pun, seperti Rasul Paulus, masih berkeluh kesah.

Diamnya Allah bukan berarti bahwa Allah tidak peduli. Maksud di balik diamnya Allah adalah agar kita semakin bersabar, berharap, dan bergantung kepada Nya. Yakinlah, pada waktu Nya, Dia akan bertindak. Mazmur 10 diakhiri dengan pernyataan percaya bahwa Allah tidak pernah melalaikan apalagi meninggalkan umat Nya. Ini kunci untuk memahami seruan keluh kesah yang ada di dalam Mazmur. Jangan asal keluh kesah, tetapi harus bermuara pada iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang Mahakasih dan Mahakuasa. Tangan Tuhan tidak pernah tidak cukup panjang untuk menolong dan mengangkat Anda dari himpitan permasalahan hidup.

Refleksi diri:

Apa yang biasanya Anda lakukan saat dalam situasi terhimpit dan sepertinya Tuhan seakan diam tidak memedulikan Anda?

Siapa pribadi yang Anda paling percaya untuk mendengar keluh kesah Anda? Apakah Dia Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

FIRMAN MENJADI MANUSIA

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 1:14-18
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita .... (Yoh. 1:14)
“Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan seekor katak di pinggir sungai?” tanya seorang guru pada murid-muridnya. Setelah beberapa waktu menanti jawaban, ada seorang anak menjawab, “Ya, kita menjadi katak. Maka, kita bisa berkomunikasi dan merasakan apa yang dirasakan si katak.”
Jawaban si anak memang bukan jawaban ilmiah. Meski demikian, kita akan meminjam konsep tersebut untuk memahami teks Alkitab hari ini. Dikatakan Firman itu telah menjadi manusia (Yoh. 1:14). Ketika kita melihat Sang Firman adalah Allah itu sendiri (Yoh. 1:1) berarti Sang Pencipta mau sama dengan ciptaan-Nya. Seperti ilustrasi katak tadi, Firman menjadi manusia memperlihatkan: pertama, Sang Firman mau berkomunikasi secara langsung dengan manusia. Manusia bukan berteori dan berimajinasi tentang Allah. Manusia bisa dengan nyata melihat, mendengar, dan merasakan bagaimana perjumpaan dengan Allah dalam diri Sang Firman (Yesus). Saat ini pun kita bisa melihat, mendengar, dan merasakan perjumpaan dengan Allah dalam diri Sang Firman melalui Alkitab. Kedua, Sang Firman mau merasakan apa yang dirasakan manusia. Yesus juga mengalami lapar dan haus. Yesus mengalami kesedihan ketika Lazarus meninggal. Yesus juga merasakan kemarahan ketika Bait Allah disalahgunakan.
Jemaat yang terkasih ketika kita mengalami pergumulan dan permasalahan, Ia juga turut merasakannya. Karena itu, jangan pernah menyerah. Ingat Firman-Nya ketika kita menghadapi pergumulan. Kita juga telah melihat bahwa Sang Firman pun tak pernah menyerah dalam menghadapi pergumulan.
1. Mengapa Allah menjadi manusia?
2. Bagaimana kisah Yesus dapat menjadi inspirasi dalam hidup Anda?
Pokok Doa: Mencontoh Yesus yang tak pernah menyerah.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hidup dalam Anugerah Allah

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

2 Korintus 6:1 10

Sebagai teman teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
2 Korintus 6:1

Banyak orang orang non Kristen alergi dan antipati ketika mendengar kata Kristen karena melihat gaya hidup oknum orang Kristen yang tidak mencerminkan karakter Kristus yang menjunjung tinggi nilai nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, kesalehan, dan cinta kasih. Orang Kristen tersebut sebetulnya sudah menerima anugerah keselamatan yang amat mahal yang telah dibayar lunas dengan pengorbanan tubuh, darah, dan jiwa Kristus (1Ptr. 1:18 19). Sungguh disayangkan orang Kristen tersebut sepertinya menyia nyiakan anugerah keselamatan yang Kristus telah berikan kepadanya.

Rasul Paulus menasihati jemaat di Korintus supaya jangan menyia nyiakan anugerah keselamatan yang telah mereka terima. Paulus berkata demikian karena mendapat penghinaan dan penolakan berita Injil dari sejumlah oknum jemaat sehingga ia harus dipenjara, dihajar, didera, bahkan sampai hampir mati.

Anugerah adalah pemberian Allah kepada kita sebagai orang berdosa yang sebenarnya tidak layak kita terima. Paulus sendiri memberi contoh bagaimana ia menghidupi anugerah Allah. Pertama, ia tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain (ay. 3). Kedua, ia rela menanggung kesulitan dan penderitaan demi melayani Tuhan dan jemaat Nya (ay. 4 5). Ketiga, ia tetap menjaga kemurnian hati, hidup berintegritas dan memuliakan Allah (ay. 6 10).

Kita pun sebagai anak anak Kristus wajib berjuang, mempertahankan dan mengerjakan keselamatan yang sudah Yesus berikan dengan tidak berkompromi terhadap dosa, tidak ikut arus dunia, dan tidak hidup sia sia dengan mengejar hal hal fana. Kita telah diselamatkan untuk melakukan pekerjaan baik dan Tuhan Yesus ingin kita melakukannya (Ef. 2:10).

Janganlah sampai terlambat berbenah diri saudaraku, sebab hidup ini singkat, kematian bisa datang kapan saja tanpa kita duga (Ibr. 9:27). Setelah itu, kita harus menghadap takhta pengadilan Kristus untuk mempertanggungjawabkan setiap waktu, talenta, karunia, harta milik yang Dia percayakan pada kita (2Kor. 5:9 10). Apakah kita didapati sebagai hamba yang baik dan setia serta layak dianugerahi upah ataukah sebagai hamba yang jahat dan malas (Mat. 25:23,26)? Marilah hidupi anugerah keselamatan dari Allah dengan taat, setia, dan nyata dalam perbuatan.

Refleksi diri:

Menurut Anda, seberapa berharganya anugerah keselamatan yang Tuhan berikan kepada Anda?

Apakah Anda sudah menerima anugerah keselamatan tersebut? Bagaimanakah Anda menghidupinya?







 

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BERSUKACITA

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Lukas 24:44-53

... lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. (Luk. 24:52)
“Selamat Anda memenangkan undian uang tunai 100 juta rupiah!” demikian isi dari pesan singkat di handphone Mbah Darmo. Sontak Mbah Darmo pun bersukacita mendapatkan kabar tersebut. Kemudian ia menceritakan pada cucunya bahwa ia akan mendapatkan uang banyak. Cucunya pun bertanya dari mana Mbah Darmo bisa mendapatkan banyak uang. Dengan bangganya Mbah Darmo menunjukkan pesan singkat yang ia dapatkan di handphone. Melihat hal tersebut si cucu tertawa dan memberi tahu bahwa itu bohong belaka dan merupakan modus penipuan. Seketika itu Mbah Darmo tidak jadi bersukacita.

Dalam hidup ini biasanya ada penyebab orang bersukacita. Kisah barusan memperlihatkan Mbah Darmo yang bersukacita karena mendapat uang. Jika kita membaca teks Alkitab hari ini, para murid sangat bersukacita pascakenaikan Yesus. Mengapa mereka bersukacita? Sebab, Yesus tidaklah mati untuk selamanya. Ia bangkit dan naik ke surga. Selain itu, Ia akan memberikan Roh Kudus yang akan memperlengkapi para murid untuk berkarya di dunia.
, hari ini kita diingatkan bahwa kita tidak mengimani Tuhan yang mati; Tuhan yang hanya ada di angan-angan. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang hidup. Ia melihat kita dan beserta dengan kita melalui Roh Kudus. Dengan demikian, kita tidak menghadapi kehidupan ini seorang diri. Ada Roh Kudus yang menyertai kita. Menyertai baik dengan mengingatkan kita ketika jauh dari firman Tuhan maupun menguatkan kita ketika kita menghadapi pergumulan. Karena itu, bersukacitalah menghadapi realitas kehidupan ini sebab Tuhan menyertai.
1. Mengapa Yesus menampakkan diri pada para murid?
2. Mengapa terkadang kita melupakan kehadiran Tuhan yang hidup?
Pokok Doa: Keberanian menjalani kenyataan hidup

 

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Bebal Atau Arif

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Efesus 5:15 21

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari hari ini adalah jahat.
 Efesus 5:15 16

Pandemi Covid 19 membuat banyak orang kebingungan dalam menggunakan waktu. Karena pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan sosial maka orang orang terkurung di dalam rumah. Banyak orang kebingungan, bagaimana menggunakan waktunya dalam keadaan demikian? Akhirnya ada yang membuang buang waktu untuk kegiatan yang sia sia, tidak bermakna, dan bermanfaat.

Waktu adalah anugerah Tuhan yang berharga. Tuhan mengharapkan kita menggunakannya dengan baik. Dalam Efesus 5:15 16, Rasul Paulus membagi orang atas dua golongan: orang arif dan orang bebal. Seseorang digolongkan arif atau bebal dinilai dari caranya menggunakan waktu.

Orang arif menggunakan waktu dengan bijaksana. Pergunakanlah waktu yang ada maksudnya adalah gunakanlah sebaik baiknya setiap kesempatan yang ada padamu. (BIS). Jadi bukan asal waktu lewat begitu saja tetapi dimanfaatkan untuk hal hal yang baik dengan efektif dan efisien. Detik, menit, jam, hari adalah kesempatan yang tidak akan kembali.

Sebaliknya, orang bebal menggunakan waktu dengan serampangan. Waktu digunakannya untuk kegiatan yang tidak bermanfaat bahkan mungkin kegiatan yang membawa mereka jatuh ke dalam dosa. Dalam Efesus 5, Rasul Paulus menyinggung soal mabuk mabukan, salah satu kebiasaan buruk yang sangat umum pada masa itu. Orang bebal tidak menghargai waktu sebagai pemberian Allah. Dengan demikian, mereka tidak menghargai Allah itu sendiri. Jadi, tidak menghargai waktu berarti tidak menghargai Allah.

Gunakanlah waktu Anda untuk hal hal positif. Seorang ibu bercerita bagaimana pada masa awal pandemi ia sering menghabiskan waktu menonton drakor (drama Korea). Akan tetapi kemudian ia menyadari bahwa ada yang lebih baik untuk dilakukan, yaitu membaca Alkitab. Yang lain memanfaatkan waktu dengan ikut persekutuan atau pembinaan rohani secara streaming/online. Ada lagi yang jadi rajin berolahraga atau memulai berkebun di halaman rumahnya selama pandemi ini.

Yesus sendiri memanfaatkan waktu pelayanan Nya yang hanya 3,5 tahun secara efektif dan efisien sehingga dampaknya begitu luas. Karena itu, segala hal yang baik dapat Anda lakukan untuk mempertanggungjawabkan waktu pemberian Tuhan. Jadilah orang arif, jangan jadi orang bebal.

Refleksi diri:

Bagaimana Anda selama ini menghabiskan waktu? Apakah seperti orang bijak atau bebal?

Apa komitmen Anda ke depan dalam memanfaatkan waktu pemberian Tuhan dengan sebaik baiknya?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hari Demi Hari

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Mazmur 90

Ajarlah kami menghitung hari hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
 Mazmur 90:12

Hari yang paling banyak dinantikan oleh sebagian besar orang adalah weekend atau hari libur. Setelah 5 6 hari dilewati dengan berbagai kesibukan, hari yang diharapkan untuk beristirahat datang. Mereka bisa jalan jalan, bersantai atau melakukan hobi. Namun semenjak pandemi, hari hari berlangsung terasa sama saja. Tidak ada beda antara weekday dan weekend. Kita diam di rumah terus karena tempat tempat liburan ditutup. Bahkan ketika sudah mulai dibuka, masih banyak orang tetap tinggal di rumah.

Saat menjalani hari hari seperti ini, apa yang Anda pikirkan? Bagaimana Anda memandang hari hari yang dilewati? Beberapa orang merasa bosan, setiap hari yah sama gitu gitu aja. Yang lain begitu takut untuk masuk kerja setiap harinya tapi ada juga yang tidak begitu memusingkannya. Bagaimana menjalani hari berdasarkan firman Tuhan?

Pertama, percaya Tuhan bersama setiap hari. Sehari adalah waktu yang sangat pendek. Ini mengajarkan kita untuk setiap hari bergantung kepada Tuhan. Hati yang bijaksana bukanlah yang tahu atau dapat mengendalikan seluruh hari hari dalam hidupnya, tetapi bisa melihatnya sebagai kemurahan Tuhan dan kesadaran tidak mungkin menjalaninya tanpa mengandalkan Dia. Hari hari tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana, adakalanya dilewati begitu berat tetapi kita tahu perjalanannya tidak pernah dilalui sendirian. Bersama Tuhan kita akan berani menghadapi hari demi hari.

Kedua, memandang dengan serius kesementaraan hidup kita. Musa tidak menuliskan ajarlah kami menghitung tahun tahun melainkan hari hari kami. Hidup kita sangat singkat, tidak ada yang bisa merengkuh keabadian selama di dunia ini. Singkat bukan berarti umur di dunia sebentar, maksudnya adalah bersifat kesementaraan. Siapa yang menunggu Anda setelah meninggalkan dunia? Tuhan. Di akhir kehidupan Anda akan berhadapan dengan Nya. Tentu sebuah sukacita besar jika kita bisa tinggal selamanya bersama Tuhan, tetapi kemalangan besar jika kita terpisah dengan Nya selama lamanya. Yang menentukan
Anda bisa hidup bersama Dia nanti hanya karena iman Anda kepada Tuhan Yesus. Karena itu, percayalah kepada Nya.

Berapa lama kita hidup di dunia adalah sebuah misteri besar. Jalani setiap hari dengan iman dan nantikanlah hari hari kekal nan indah bersama Kristus.

Refleksi diri:

Bagaimana Anda menjalani hari hari Anda belakangan ini? Sudahkah Anda menjalaninya dengan mengandalkan Yesus?

Seberapa serius Anda memandang kesementaraan di dunia?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Memberi dengan sukacita

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

2 Korintus 8:1 5
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap
dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
—2 Korintus 8:2
memberi persembahan dilakukan pertama kali bukan oleh manusia, melainkan Allah.
Kejadian 3:15 mencatat janji pemberian Allah, yaitu suatu hari kelak Bapa akan
memberikan anak Nya yang tunggal ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Sikap
memberi merupakan bayang bayang dari gambaran manusia sebagai ciptaan Allah yang
harus dilakukan.
Dalam perikop hari ini, Paulus mengangkat teladan jemaat Makedonia yang bermurah
hati memberi kepada jemaat Korintus, dengan harapan jemaat Korintus mau menunaikan
janji iman mereka dalam hal memberi bantuan kepada jemaat Yerusalem. Jemaat Yerusalem
saat itu sedang mengalami kesulitan keuangan karena dianiaya. Jemaat Makedonia sudah
menggalang dan mempersembahkan bantuan untuk sesama orang kudus di Yerusalem
tetapi jemaat Korintus masih belum melakukannya, padahal jemaat Makedonia adalah
jemaat miskin dan juga sedang menghadapi pelbagai penderitaan.
Miskin bukan berarti tidak bisa memberi persembahan. Di tengah kekurangan,
jemaat Makedonia justru mempersembahkan pemberian dengan hati penuh sukacita. Apa
yang kita pelajari dari mereka? Pertama, jemaat Makedonia pertama tama memberikan diri
kepada Allah. Mereka paham segala sesuatu yang mereka miliki adalah milik Allah, dalam
hal ini termasuk harta benda. Kedua, jemaat Makedonia memberi dengan kerelaan. Inilah
yang membuat mereka bersukacita. Mereka tidak memberi dengan terpaksa atau meniru
jemaat dari kota lain. Persembahan mereka berikan atas dasar inisiatif dari diri sendiri. Ini
menunjukkan kecintaan mereka terhadap Tuhan Yesus dan kedewasaan rohani mereka.
Hal yang sama dapat kita temukan di dalam Alkitab, yaitu dari seorang janda miskin yang
memberi dua peser duit di bait Allah. Kisah ini mengajarkan bahwa untuk dapat memberi,
seseorang tidak selalu harus menjadi kaya dulu.
Tuhan Yesus tidak menuntut jumlah, yang Dia kehendaki adalah kerelaan hati dalam
hal memberi. Memberi bukan pula untuk mendapat pujian dari orang lain melainkan karena
kerinduan agar orang yang menerima bantuan dapat bersyukur kepada Tuhan dan bebannya
diringankan. Memberi merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas segala berkat yang
Dia berikan kepada umat Nya. Marilah meneladani sikap jemaat Makedonia dalam hal
memberi persembahan kepada Tuhan dan sesama.
refleksi diri:
• Apa persembahan yang telah Anda berikan kepada Tuhan sebagai wujud syukur atas
pemberian Allah yang mengutus anak Nya yang tunggal bagi Anda?
• Apakah Anda mau belajar memberi kepada orang lain sebagai wujud kasih Anda kepada
Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

PEKA

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 5:1-9

“Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang ....” (Yoh. 5:7)

Mobil yang membawa nasi kotak pun tiba. Melihat kedatangannya, banyak orang berduyun-duyun langsung mengerumuni mobil itu. Tua, muda, lelaki, perempuan berebut nasi kotak. Mereka memastikan diri agar tidak terlambat. Karena nasi kotak jumlahnya terbatas, mereka yang jauh, yang tidak bisa berlari kencang, dan yang kesulitan untuk berjalan kemungkinan tidak akan mendapat nasi kotak.

Melihat hal tersebut kita berharap agar yang mendapatkan nasi kotak bisa berbagi kepada mereka yang tidak mendapatkannya. Apabila itu tidak terjadi, maka hal ini adalah seperti yang dikisahkan dalam teks Alkitab hari ini. Dikisahkan Yesus berada di Betesda. Di sana Ia melihat seorang yang sudah 38 tahun mengalami sakit (Yoh. 5:5). Melihat hal tersebut, Yesus berinteraksi dengannya dan pada akhir kisah orang itu mengalami kesembuhan. Bagian menarik dalam kisah ini adalah ketika si orang sakit ini melihat absennya kepekaan sosial di sekitarnya. Ia mengeluh kepada Yesus, ketika air kolam berguncang, tidak ada orang yang membantunya. Mereka sibuk dengan dirinya sendiri. Inilah yang menjadi keprihatinan.

Saudara saudariku, dalam kehidupan ini setiap orang memiliki kepentingan. Namun, hari ini kita diingatkan agar juga peka terhadap kepentingan orang lain. Kita tidak berdiam diri ketika ada orang lain yangmembutuhkan bantuan kita. Ketika rumah kita kotor, kita memiliki inisiatif untuk membersihkannya. Ketika ada teman kita kesulitan mengerjakan tugas kuliah, kita menawarkan bantuan. Dengan demikian, kita senantiasa peka melihat apa yang terjadi di sekitar kita.

1. Mengapa orang banyak tidak memiliki kepekaan terhadap si sakit?
2. Apa yang menjadi kesulitan kita untuk peka terhadap kebutuhan orang lain?

Pokok Doa: Memiliki kepekaan untuk melihat kebutuhan orang lain.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hari demi Hari

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah

Mazmur 90

Ajarlah kami menghitung hari hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
 Mazmur 90:12

Hari yang paling banyak dinantikan oleh sebagian besar orang adalah weekend atau hari libur. Setelah 5 6 hari dilewati dengan berbagai kesibukan, hari yang diharapkan untuk beristirahat datang. Mereka bisa jalan jalan, bersantai atau melakukan hobi. Namun semenjak pandemi, hari hari berlangsung terasa sama saja. Tidak ada beda antara weekday dan weekend. Kita diam di rumah terus karena tempat tempat liburan ditutup. Bahkan ketika sudah mulai dibuka, masih banyak orang tetap tinggal di rumah.

Saat menjalani hari hari seperti ini, apa yang Anda pikirkan? Bagaimana Anda memandang hari hari yang dilewati? Beberapa orang merasa bosan, setiap hari yah sama gitu gitu aja. Yang lain begitu takut untuk masuk kerja setiap harinya tapi ada juga yang tidak begitu memusingkannya. Bagaimana menjalani hari berdasarkan firman Tuhan?

Pertama, percaya Tuhan bersama setiap hari. Sehari adalah waktu yang sangat pendek. Ini mengajarkan kita untuk setiap hari bergantung kepada Tuhan. Hati yang bijaksana bukanlah yang tahu atau dapat mengendalikan seluruh hari hari dalam hidupnya, tetapi bisa melihatnya sebagai kemurahan Tuhan dan kesadaran tidak mungkin menjalaninya tanpa mengandalkan Dia. Hari hari tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana, adakalanya dilewati begitu berat tetapi kita tahu perjalanannya tidak pernah dilalui sendirian. Bersama Tuhan kita akan berani menghadapi hari demi hari.

Kedua, memandang dengan serius kesementaraan hidup kita. Musa tidak menuliskan ajarlah kami menghitung tahun tahun melainkan hari hari kami. Hidup kita sangat singkat, tidak ada yang bisa merengkuh keabadian selama di dunia ini. Singkat bukan berarti umur di dunia sebentar, maksudnya adalah bersifat kesementaraan. Siapa yang menunggu Anda setelah meninggalkan dunia? Tuhan. Di akhir kehidupan Anda akan berhadapan dengan Nya. Tentu sebuah sukacita besar jika kita bisa tinggal selamanya bersama Tuhan, tetapi kemalangan besar jika kita terpisah dengan Nya selama lamanya. Yang menentukan
Anda bisa hidup bersama Dia nanti hanya karena iman Anda kepada Tuhan Yesus. Karena itu, percayalah kepada Nya.

Berapa lama kita hidup di dunia adalah sebuah misteri besar. Jalani setiap hari dengan iman dan nantikanlah hari hari kekal nan indah bersama Kristus.

Refleksi diri:

Bagaimana Anda menjalani hari hari Anda belakangan ini? Sudahkah Anda menjalaninya dengan mengandalkan Yesus?

Seberapa serius Anda memandang kesementaraan di dunia?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

SEPAKAT UNTUK TIDAK SEPAKAT

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Kisah Para Rasul 15:36-41 (39) 
Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam .... 
“Mau makan apa?” tanya seorang ibu kepada dua orang anaknya. “Aku mau mie,” jawab si sulung. “Aku mau soto,” jawab si bungsu. “Soto lagi, soto lagi!” tanggapan si sulung. “Kapan terakhir makan soto?” respons si bungsu dengan nada yang mulai meninggi. Perbedaan pendapat seperti ini menjadi potensi konflik dalam hubungan persaudaraan. Tidak hanya dalam keluarga, dalam dunia pelayanan pun acap kali terjadi konflik karena perbedaan pendapat. Salah satunya adalah kisah dalam teks Alkitab hari ini.

Dikisahkan Paulus dan Barnabas yang awalnya adalah rekan sepelayanan diperhadapkan pada perbedaan pendapat. Barnabas hendak mengajak Yohanes/Markus (Kis. 15:37), tetapi Paulus tidak menyetujuinya. Paulus berpendapat bahwa Markus bukanlah orang yang tepat untuk diajak kerja sama. Terjadilah konflik, olah konflik, dan kesepakatan. Mereka sepakat untuk menghormati pilihan masing-masing. Barnabas tetap membawa Markus, sedangkan Paulus membawa Silas. Selain itu, mereka juga tidak menyimpan dendam antara satu dengan yang lain. Terbukti di kemudian hari mereka tidak pernah menyebutkan kelemahan orang lain.
Bapak ibu hari ini kita melihat bahwa terkadang konflik tak terhindarkan dalam hidup. Di sinilah kita diingatkan untuk mengolah konflik dengan cara bersedia untuk mendengarkan, berdiskusi, dan menghargai pendapat orang lain. Konflik justru menjadi sarana yang membangun untuk lebih mengenal satu sama lain. Walaupun begitu, ini sama sekali tidak boleh menjadi pembenaran bagi kita untuk dengan sengaja mencari konflik dengan orang lain.

1. Mengapa Paulus dan Barnabas mau menerima perbedaan pendapat?
2. Mengapa kita tidak mau menerima perbedaan pendapat?

Pokok Doa: Mau belajar mengolah konflik

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Nikmati hidup jalani hidup

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Pengkhotbah 3:1

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Pengkhotbah 3:1

Hidup ini memang menyajikan beragam pelajaran. Nah hari ini, kita belajar bahwa semua akan tua pada waktunya dan kita perlu hikmat untuk menikmati hidup. Pengalaman saya ini mungkin bisa menggambarkannya.

Suatu hari sewaktu di parkiran, mobil di depan kami nampak kesulitan untuk mengambil posisi. Sudah maju mundur lebih dari tiga kali belum bisa juga. Bapak satpam sampai membantu mengarahkan. Suara klakson mobil tak sabar bersahutan dari belakang. Saya keluar untuk melihat, oh rupanya pasangan suami istri berusia sekitar 70 an. Sang suami nampak kesulitan dan sang istri tampak tegang di sebelahnya. Tukang parkir mengarahkan, Kiri pol, Pak. Kiri kiri, ya balas… Akhirnya bisa juga.

Antre parkir beres, kami masuk belanja ke supermarket. Sewaktu mau bayar, eeeh harus antri lagi! Ada seorang ibu usia 60 70 tahun sedang kebingungan mencari belanjaannya. Rupanya tadi setelah bayar, ia langsung jalan tanpa membawa belanjaan. Kasir membantu mencari belanjaannya. Saya bilang kepada suami sambil tersenyum, Nanti kita gitu juga.

Seperti yang dikatakan Pengkhotbah tadi, segala sesuatu ada waktunya dan kita perlu hikmat untuk menghadapinya. Jika kita berhikmat maka kita akan tahu diri, tahu waktu, tahu batas, tahu malu, tahu menikmati, dan tahu mensyukuri. Waktu bisa di luar nikmatilah, waktu tidak bisa keluar (di rumah saja) ya dinikmati juga. Waktu sehat syukuri, waktu terpaksa terbaring sakit ya dinikmati. Waktu untung puji Tuhan, waktu buntung segala sesuatu ada maksud Nya. Waktu lancar haleluya Tuhan baik, waktu antre mari latih kesabaran. Karena semua ada masanya. Inilah yang saya pahami mengenai hikmat dalam menikmati hidup.

Nikmati dan jalani hidup karena tidak akan terus terusan kita muda, sehat, kuat, dan segar. Ada masanya akan berlalu. Akan tiba waktunya kita tua, sakit, lemah dan layu. Pasti , nikmatilah hidup. Jangan hidup di masa lalu. Jangan terobsesi dengan masa depan sampai lupa menikmati masa kini. Mintalah hikmat kepada Tuhan Yesus supaya kita bisa menikmati hidup.

Refleksi diri:

Bagaimana selama ini Anda menjalani hidup? Apakah Anda bisa menikmatinya?

Sudahkah Anda memintakan hikmat dari Tuhan Yesus supaya bisa menikmati setiap situasi kehidupan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

PUJILAH TUHAN

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Mazmur 148

Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN .... (Mzm. 148:13)
Kekristenan tanpa puji-pujian bagaikan sayur tanpa garam. Ibadah, persekutuan, pembinaan, Sekolah Minggu, dan acara gereja pada umumnya tidak bisa dilepaskan dari pujipujian. Berbagai suasana dalam ibadah juga tak bisa dilepaskan dari puji-pujian. Dalam ibadah kedukaan, pemakaman, penghiburan, puji-pujian kerap disenandungkan. Dalam ibadah syukur memasuki rumah baru dan ibadah syukur pembukaan kantor baru, ada puji-pujian yang dinyanyikan. Dalam ibadah syukur ulang tahun pun ada puji-pujian. Puji-pujian tak bisa dilepaskan dari berbagai acara seremonial Kristen.
Mazmur 148 juga menekankan pentingnya memuji Tuhan. Pujian kepada Tuhan merupakan sebuah ritual umum pada zaman kuno. Biasanya, seseorang akan memuja dewa agar dewa tersebut memberikan sesuatu atau agar dewa tersebut tidak murka. Dengan demikian, pujian yang dilakukan bisa saja merupakan pujian dengan ketakutan dan kekhawatiran jikalau berkatnya atau rezekinya dihambat.
Saudaraku yang terkasih. hari ini kita diingatkan untuk memuji Tuhan dengan tulus, bukan karena ketakutan dan kekhawatiran. Kita memuji Tuhan karena kebaikan Tuhan yang kita terima; memuji Tuhan dengan ketulusan hati kita. Selain itu, kita juga diingatkan untuk memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh; bukan sekadar kebiasaan kosong dalam ritual Kekristenan, melainkan kita memang memuji Tuhan dengan hati dan dengan iman. Kita mengucapkan tiap kata dalam pujian tersebut dengan sadar dan dengan iman. Melalui puji-pujian itu kita makin membangun relasi kita dengan Tuhan.
1. Mengapa pemazmur meminta pendengarnya untuk memuji Tuhan?
2. Mengapa kita sulit untuk memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh?
Pokok Doa: Memuji Tuhan dengan hati dan kesungguhan.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tidak di Kuasai ketakutan

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Lukas 2:8 14

Lalu kata malaikat itu kepada mereka, Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa
Lukas 2:10

Cobalah membayangkan jika Anda menjadi salah satu gembala? Anda sedang duduk di ladang pada malam hari bersama beberapa gembala lain. Anda mengawasi kawanan domba, saat mereka tidur di sekitar Anda. Anda mungkin siap untuk tertidur, tiba tiba muncul seorang malaikat, dan kemuliaan Tuhan ada di mana mana! Ketakutan akan menjadi salah satu emosi yang Anda rasakan saat itu.

Hal yang baik bahwa malaikat memulai pesan kepada para gembala dengan berkata, Jangan takut. Reaksi awal para gembala mungkin melarikan diri atau mengayunkan tongkat ke arah malaikat. Ketakutan bisa sangat melumpuhkan sehingga membuat momen apa pun yang terjadi setelahnya sulit untuk diingat. Dalam ketakutan, para gembala sangat mungkin tidak mendengar kabar baik yang disampaikan malaikat. Karena itu malaikat berkata, Jangan takut, aku memberitakan kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Ini sejalan dengan yang dikatakan Yesus di dalam Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini supaya setiap orang yang percaya kepada Nya Yesus tidak berbicara tentang tanah perjanjian, melainkan tentang dunia. Yesus juga tidak berbicara hanya bagi umat pilihan Allah, Israel, melainkan bagi setiap orang yang percaya kepada Nya 

Kesukaan atau sukacita bukanlah bersumber pada lingkungan, situasi, dan keadaan yang menyenangkan atau menguntungkan, melainkan pemberian Allah di dalam Yesus Kristus kepada setiap orang yang percaya kepada Nya, yang memimpin mereka pada pengampunandosa dan perubahan hidup.

Saudaraku, ketakutan sering menyebabkan kita berhenti mendengar kabar baik juga. Ketika kita begitu sibuk dengan hal hal di dalam kehidupan yang menyebabkan ketakutan, kita sering kehilangan banyak pesan dan kesempatan lainnya.

Jika para gembala tetap dalam ketakutan, mereka tidak akan mendengar berita tentang kelahiran Yesus, lalu pergi dan menemui Sang Bayi unruk mendapatkan kedamaian yang Dia bawa. Jika Anda dikuasai ketakutan, mungkin akan menghentikan Anda untuk mendengar kabar baik yang Tuhan sediakan pada hari ini. Cobalah belajar menyendengkan telinga kepada Tuhan yang sering berkata kepada kita, Jangan takut. Tuhan sungguh akan menolong Anda lepas dari siksaan dan kerugian akibat ketakutan.

Salam lepas dari ketakutan.

Refleksi diri:

Apa ketakutan yang pernah menghalangi Anda untuk mendengar kabar kesukaan Tuhan Yesus Kritus?

Jika Anda sudah menerima berita kesukaan dan percaya kepada Nya, apa perubahan hidup yang Anda rasakan saat ini?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kesetiaan: Kualitas Penting bagi Tuhan

Gema suara Illahi. 
Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yeremia 35 

Kesetiaan merupakan salah satu kualitas yang sangat disukai dan dihargai oleh Tuhan, seperti yang akan kita lihat pada orang-orang Rekhab.

Nas kita hari ini berbicara tentang kesetiaan kaum Rekhab, yang tetap menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh bapa leluhur mereka. Mereka harus tinggal di kemah-kemah. Mereka tidak boleh memiliki kebun anggur atau ladang serta benih, dan tidak boleh meminum anggur. Sejak diberikannya perintah itu hingga masa Yeremia, mereka terus menaatinya (6-10).

Tuhan memuji kesetiaan keturunan Rekhab dan membandingkannya dengan bangsa Israel yang tidak mau mendengarkan Tuhan (16). Untuk itu, Tuhan akan menghukum umat-Nya yang tidak taat dan menyatakan "keturunan Yonadab bin Rekhab takkan terputus melayani Aku sepanjang masa" (19).

Tidak semua hukum Tuhan sama tingginya. Kita tahu bahwa hukum kasih merupakan hukum tertinggi. Selain itu, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa ada tiga hukum yang sangat penting, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan (Mat 23:23). Jadi, selain hukum kasih, kesetiaan adalah salah satu hukum yang sangat penting.

Allah kita sendiri adalah Allah yang setia dengan perjanjian dan pilihan-Nya. Paulus berkata: "Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya" (2Tim 2:13). Jadi, jika keturunan Rekhab dapat melakukan perintah bapa leluhurnya dengan begitu setia, maka kita harus lebih setia melakukan perintah Tuhan.

Allah kita adalah Allah yang setia. Karena itu, kita juga harus hidup dengan setia. Kita perlu setia dalam menjalankan prinsip-pinsip kebenaran firman Tuhan dalam segala aspek hidup kita. Kita juga perlu setia dalam mengerjakan segala pekerjaan dan tugas kita. Dengan kata lain, melakukan tanggung jawab kita dengan baik, sehingga dengan kesetiaan kita Bapa kita di surga akan dipermuliakan.

Tuhan sangat menghargai kesetiaan. Jadi, jika kita setia, sama seperti Tuhan terus memakai keturunan Rekhab, Dia pasti akan terus memakai kita. [INT]

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tidak mengecewakan

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Ibrani 6:9 20

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
 Ibrani 6:19

Sebagai orang Kristen Anda tentu tidak asing dengan kalimat berikut: pengharapan di dalam Tuhan tidak mengecewakan. Namun faktanya, banyak orang Kristen yang merasa kecewa kepada Tuhan karena apa yang menjadi harapannya tidak menjadi kenyataan atau tampaknya tidak ada yang berubah dari pergumulan yang dialaminya. Kalau begitu, bisakah kita katakan bahwa pengharapan di dalam Tuhan ada kalanya mengecewakan? Atau jangan jangan justru kita yang mempunyai pengharapan yang tidak tepat?

Dalam perikop bacaan hari ini, kita akan temukan bahwa Tuhan itu penepat janji bukan pengingkar janji. Saat Allah berjanji, Dia tidak pernah menarik kembali perkataan Nya dan tidak mungkin mengingkarinya. Apa yang dijanjikan Nya pasti baik bukan mencelakakan. Orang orang Kristen pada masa itu diingatkan untuk tetap berjalan dengan iman di dalam Tuhan Yesus sampai akhir. Meskipun mereka tidak tahu kapan kesulitan yang dialami akan berakhir, tetapi mereka yakin pada akhirnya ada pengharapan terbesar hidup kekal bersama Yesus.

Pengharapan kita di dalam Kristus adalah pasti, kokoh, dan tidak mengecewakan. Kata kuat pada ayat emas bisa diterjemahkan sebagai unshakable, yang artinya tidak bisa digoyahkan oleh apa pun dan siapa pun, termasuk diri kita sendiri. John Piper berkata, Pada akhirnya apa yang sesungguhnya kita butuhkan adalah Kristus. Ya pasti! Kristus tidak pernah mengecewakan.

Jadi apakah pernah pengharapan di dalam Tuhan mengecewakan? Tentu tidak pernah. Yesus sudah menyelamatkan dan menjamin hidup kita. Bukan hanya itu saja, Dia pun menjamin penyertaan Nya sampai akhir hidup kita. Selama kita hidup di dunia, tangan Nya tidak pernah lepas dari kita. Betul terkadang ada pengharapan yang tidak jadi kenyataan.

Namun, bukan berarti Tuhan tidak peduli. Justru karena Dia terlalu peduli dengan kita, Dia tahu yang paling baik untuk kita. Pengharapan kita bisa saja salah. Untuk Anda yang berpikir saya sudah tidak punya pengharapan lagi dalam hidup, ada satu harapan pasti. Berharaplah kepada Tuhan Yesus. Orang percaya selalu memiliki pengharapan. Jika Anda mau punya pengharapan yang tidak pernah mengecewakan datanglah pada Tuhan Yesus, di luar itu pasti satu saat akan mengecewakan.

Refleksi diri:

Menurut Anda, mengapa pengharapan di dalam Tuhan Yesus tidak mengecewakan?

Mengapa karya Kristus di kayu salib menyatakan jaminan pengharapan Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Mutiara yang berharga

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Matius 13:45 46

Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
 Matius 13:45

Mutiara merupakan perhiasan indah yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Mutiara terbentuk di dalam tubuh tiram laut hidup dengan proses pembentukan yang butuh waktu lama. Kualitas tiram juga menentukan mutiara yang dihasilkan.

Pada zaman Yesus, mutiara juga sangat bernilai sehingga banyak orang meminatinya. Ini menjadi dorongan kuat bagi para pedagang untuk mencarinya. Seorang pedagang rela menempuh perjalanan jauh, dari Laut Merah, Teluk Persia, dan sampai ke India demi mendapatkannya. Dibutuhkan keahlian dan kejelian mata untuk menemukan mutiara bermutu baik. Seorang pedagang mutiara juga harus pintar memanfaatkan waktu sebaik baiknya agar mutiara yang bermutu itu tidak jatuh ke tangan pedagang lain. Di saat seorang pedagang berhasil menemukan mutiara bermutu tinggi dan langka, ia akan sangat senang. Seperti seseorang yang menemukan harta terpendam, dirinya rela pergi menjual seluruh kepunyaannya lalu membeli mutiara tersebut.

Mutiara yang berharga ini diumpamakan Yesus sebagai Kerajaan Sorga. Betapa berharganya Kerajaan Allah, sehingga manusia digambarkan harus menjadi seperti pedagang yang mencari mutiara bermutu tinggi. Pencariannya tidak dilakukan secara biasa biasa saja, tetapi dengan sungguh sungguh dan segala upaya. Di dalam Matius 6:33, Yesus mengajarkan, Tetapi carilah Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.

Di dalam realita kehidupan sehari hari, sungguh disayangkan karena manusia sering lupa mencari Kerajaan Allah. Padahal Kerajaan Allah memuat begitu banyak kekayaan rohani dan di dalamnya Allah yang berdaulat bertakhta. Manusia lebih banyak mencari hal hal duniawi ketimbang Kerajaan Allah. Manusia cenderung menghabiskan waktunya untuk mencari uang. Uang bukannya tidak penting, tetapi jangan sampai hal yang terpenting
tereleminasi oleh hal lain yang tak sepenting Kerajaaan Allah. Yesus menggunakan materi, yakni mutiara untuk mengajarkan bahwa Kerajaan Allah merupakan hal terpenting yang harus dicari manusia, khususnya orang percaya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda menghabiskan hari demi hari dengan selalu memberikan waktu terbaik untuk mencari Allah yang bertahta di dalam Kerajaan Allah? Atau Anda hanya memberikan waktu sisa untuk mencari Allah? Ayo, berusahalah dengan sungguh mencari kebenaran Allah melalui firman dan perenungan Anda.

Refleksi diri:

Apakah selama ini Anda telah menjadikan Allah sebagai mutiara kesayangan Anda atau hanya sebagai pelengkap semata?

Apa langkah konkret yang Anda lakukan agar dapat semakin mengenal Tuhan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Mutiara Yang Berharga

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Matius 13:45 46

Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
 Matius 13:45

Mutiara merupakan perhiasan indah yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Mutiara terbentuk di dalam tubuh tiram laut hidup dengan proses pembentukan yang butuh waktu lama. Kualitas tiram juga menentukan mutiara yang dihasilkan.

Pada zaman Yesus, mutiara juga sangat bernilai sehingga banyak orang meminatinya. Ini menjadi dorongan kuat bagi para pedagang untuk mencarinya. Seorang pedagang rela menempuh perjalanan jauh, dari Laut Merah, Teluk Persia, dan sampai ke India demi mendapatkannya. Dibutuhkan keahlian dan kejelian mata untuk menemukan mutiara bermutu baik. Seorang pedagang mutiara juga harus pintar memanfaatkan waktu sebaik baiknya agar mutiara yang bermutu itu tidak jatuh ke tangan pedagang lain. Di saat seorang pedagang berhasil menemukan mutiara bermutu tinggi dan langka, ia akan sangat senang. Seperti seseorang yang menemukan harta terpendam, dirinya rela pergi menjual seluruh kepunyaannya lalu membeli mutiara tersebut.

Mutiara yang berharga ini diumpamakan Yesus sebagai Kerajaan Sorga. Betapa berharganya Kerajaan Allah, sehingga manusia digambarkan harus menjadi seperti pedagang yang mencari mutiara bermutu tinggi. Pencariannya tidak dilakukan secara biasa biasa saja, tetapi dengan sungguh sungguh dan segala upaya. Di dalam Matius 6:33, Yesus mengajarkan, Tetapi carilah Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.

Di dalam realita kehidupan sehari hari, sungguh disayangkan karena manusia sering lupa mencari Kerajaan Allah. Padahal Kerajaan Allah memuat begitu banyak kekayaan rohani dan di dalamnya Allah yang berdaulat bertakhta. Manusia lebih banyak mencari hal hal duniawi ketimbang Kerajaan Allah. Manusia cenderung menghabiskan waktunya untuk mencari uang. Uang bukannya tidak penting, tetapi jangan sampai hal yang terpenting
tereleminasi oleh hal lain yang tak sepenting Kerajaaan Allah. Yesus menggunakan materi, yakni mutiara untuk mengajarkan bahwa Kerajaan Allah merupakan hal terpenting yang harus dicari manusia, khususnya orang percaya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda menghabiskan hari demi hari dengan selalu memberikan waktu terbaik untuk mencari Allah yang bertahta di dalam Kerajaan Allah? Atau Anda hanya memberikan waktu sisa untuk mencari Allah? Ayo, berusahalah dengan sungguh mencari kebenaran Allah melalui firman dan perenungan Anda.

Refleksi diri:

Apakah selama ini Anda telah menjadikan Allah sebagai mutiara kesayangan Anda atau hanya sebagai pelengkap semata?

Apa langkah konkret yang Anda lakukan agar dapat semakin mengenal Tuhan?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jadilah penolong bukan perongrong

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Ayub 2:1 13

Maka berkatalah isterinya kepadanya: Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!
 Ayub 2:9

Kita tentu pernah mendengar kisah tentang suami atau istri yang meninggalkan pasangannya justru saat kehadiran mereka paling dibutuhkan. Seorang suami menelantarkan istrinya ketika sang istri divonis sakit tertentu. Atau seorang istri yang meninggalkan suaminya saat bisnis sang suami bangkrut. Kisah kisah seperti ini banyak terjadi di sekitar kita. Ketika pasangan sehat dan produktif, karier naik, bisnis lancar, dapat diandalkan secara materi, maka banyak pasangan yang sepertinya hidup saling mencintai dan harmonis sekali.

Namun ketika hal sebaliknya terjadi, kasih dan kesetiaan pasangan sungguh diuji. Istri Ayub gagal dalam ujian ini. Ayub adalah seorang yang saleh dan takut akan Tuhan. Ia punya tujuh putra dan tiga putri, dan semuanya hidup rukun (Ayb. 1:2, 4). Hartanya melimpah.

Namun, semua itu musnah dalam sekejap ketika pasukan musuh merampas segalanya. Bencana tiba tiba menerpa yang membuat Ayub kehilangan segala miliknya, termasuk anak anaknya. Bahkan Ayub mengalami penyakit yang mengerikan dan menjijikkan. Dalam situasi yang demikian istrinya bangkit tetapi bukan untuk menopang atau menguatkan Ayub melainkan justru merongrongnya. Istri Ayub mendesak Ayub untuk meninggalkan hidupnya yang saleh, mengutuki Allah, dan mati saja. Padahal sebagai orang yang paling dekat dengan Ayub, seharusnya ia berperan menjadi penolong yang sepadan buat suaminya (Kej. 2:18). Syukurlah Ayub tetap teguh dalam imannya.

Bercermin dari kegagalan istri Ayub, hendaklah jangan menjadi perongrong bagi pasangan kita, melainkan penolong di saat orang yang kita kasihi paling memerlukan kehadiran kita. Hal ini berlaku bagi seorang istri dan juga sebaliknya, suami terhadap istrinya. Dalam segala situasi hidup, baik itu suka dan duka, sehat dan sakit atau kaya dan miskin, ingatlah selalu pesan Kristus yang disampaikan melalui hamba Nya Rasul Paulus, Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri Nya baginya untuk menguduskannya (Ef. 5:25 26). Demikian pula berlaku sebaliknya istri terhadap suaminya. Amin.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah menjadi seorang penolong ataukah perongrong bagi pasangan Anda selama ini?

Langkah konkrit apa yang Anda lakukan untuk menjadi penolong bagi pasangan Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jaminan yang Pasti

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yeremia 31:35-40 

Hal yang sangat diperlukan bagi seorang tawanan yang mendapat kebebasan adalah jaminan. Tanpa jaminan, seseorang tidak akan pernah bisa merasa tenang dan selalu dihantui bayang-bayang kalau-kalau kebebasan itu semu.

Setelah Allah menyatakan janji pemulihan atas bangsa Israel, Allah menyatakan jaminan atas janji itu (37). Seperti pastinya matahari menyinari siang serta bulan dan bintang menerangi malam, demikianlah perkataan Tuhan adalah pasti. Tuhan akan kembali memulihkan keadaan bangsa Israel (38-40). Kota itu akan berdiri selamanya dan tidak akan diruntuhkan.

Pernyataan ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel dari Babilonia dan pembangunan kembali kota Yerusalem. Setelah genap 70 tahun pembuangan bangsa Israel, mereka akan kembali ke Yerusalem di bawah pimpinan Ezra dan kemudian Nehemia.

Tetapi, pernyataan Tuhan ini tidak hanya merujuk kepada bangsa Israel, tetapi juga Gereja sebagai umat Tuhan yang telah dipulihkan. Yerusalem bukan lagi kota secara fisik di daerah Timur Tengah, melainkan kota Allah di mana umat Allah menyatakan penyembahan kepada-Nya.

Setiap kali kita melihat matahari saat siang serta bulan dan bintang saat malam, kita akan mengingat bahwa segala ketetapan Allah akan terjadi. Allah senantiasa mengingat janji-Nya.

Jadi, kita tidak hanya diselamatkan dan diikat kembali dalam ikatan perjanjian, tetapi sekaligus dijamin oleh Tuhan sendiri. Hidup dalam jaminan Tuhan yang pasti membuat kita senantiasa hidup tenang dan penuh keyakinan. Janji Tuhan tidak dipengaruhi oleh kondisi kita. Apa pun yang kita alami saat ini, mungkin kita sedang sakit, mengalami kesusahan, atau menghadapi pergumulan berat, ingatlah bahwa janji Tuhan adalah pasti. Inilah pengharapan kita yang kuat sebagai orang percaya, bahwa tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

Hidup dalam janji Tuhan yang pasti mendorong kita untuk tidak mudah menyerah dan putus asa. Dalam keadaan apa pun kita senantiasa hidup dalam penyerahan diri kepada Tuhan. [RGD]


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Semua akan ditambahkan

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah

Matius 6:25 34

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
 Matius 6:33

Tuhan Yesus memberi khotbah yang menantang, Carilah dahulu Kerajaan Allah! Ini syarat utama yang harus dilakukan agar bisa menerima janji Nya maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Semuanya berarti segala kebutuhan fisik kita untuk sehat, kebutuhan jiwa kita agar tenang, bahagia, dan bersukacita, dan kebutuhan rohani kita agar sungguh merasakan kehadiran Allah melalui pembacaan firman dan ketika mencoba melakukan serta menerapkan Kitab Suci dalam hidup.

Alkitab memberikan aturan yang jelas untuk beberapa situasi, meski untuk situasi situasi yang lain, kita mungkin tidak tahu bagaimana menerapkannya. Mungkin kita tidak yakin apakah akan mencari pekerjaan baru atau mengejar persahabatan tertentu. Atau barangkali tidak tahu apakah keinginan kita egois atau baik. Atau ketika kita diperhadapkan pilihan keputusan berisiko tinggi. Semua itu juga merupakan kebutuhan setiap manusia.

Dalam Khotbah di Bukit, Yesus berkata untuk memulai dengan memberikan prioritas utama kepada Allah. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran Nya, dan semua yang Anda butuhkan akan disediakan bagi Anda. Jadi, jangan khawatir tentang hari esok karena hari esok akan mengkhawatirkan dirinya sendiri. Kita tidak perlu khawatir tentang kebutuhan dasar atau apa pun, dan itu termasuk soal pengambilan keputusan.

Adakah sesuatu yang Anda perlukan dan Anda mulai melihatnya melalui lensa yang lebih sempit? Bagaimana perspektif momen demi momen bisa bermanfaat dalam situasi itu? Ketika kita tidak yakin apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu, kata kata Yesus menjadi kompas bagi kita: persempit lensa Anda, fokuslah, dan saat demi saat mencari kerajaan Nya dan kebenaran Nya. Apa yang terlihat sekarang mungkin berbeda dari satu hari ke hari berikutnya, tetapi ketika kita memilih untuk menghormati Kristus dengan membuat keputusan terbaik berikutnya, kita menyediakan ruang yang lebar bagi Roh Kudus untuk membimbing hati kita. Maka ketika semua gelap dan tidak tahu harus bagaimana biarlah kita mencoba tenang, berdoa, sambil berkata, Roh Kudus aku tak tahu apa yang harus kulakukan, aku berserah kepada Mu di dalam Tuhan Yesus. Nantikanlah dengan harap dan tenang akan pertolongan Nya.

Salam Roh Kudus kuberserah.

Refleksi diri:

Apa situasi situasi yang pernah/sedang Anda alami yang membuat khawatir untuk mengambil keputusan? Sudahkah Anda memprioritaskan Allah dalam mengambil keputusan?

Apakah Anda berserah kepada Roh Kudus yang akan membimbing Anda dalam mengambil keputusan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BERGUMUL DALAM IMAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah

Yohanes 20:19-31

Tomas menjawab Dia: “ Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28)

Dalam ilmu pengetahuan, khususnya filsafat, sikap ragu-ragu perlu dimiliki oleh orang-orang yang ingin sungguh-sungguh mencari kebenaran. Sikap ragu-ragu atau skeptis adalah salah satu metode untuk mendapatkan pengetahuan, dengan terus-menerus melakukan pengujian dan pembuktian.

Injil Yohanes 20:19-28 merupakan bagian dari kisah Yesus yang bangkit, yang menunjukkan diri kepada Maria Magdalena dan murid-murid lainnya (Yoh. 20:1-29). Dari perjumpaan Yesus dengan murid-murid-Nya kita mendapati perjumpaan yang terjadi secara personal. Ketika Yesus datang menjumpai murid-murid-Nya dan menunjukkan tangan dan lambung-Nya, Tomas tidak ada bersama dengan mereka (Yoh. 20:20, 24). Karena itu, rasanya, kita dapat memahami mengapa Tomas diliputi keraguan ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan (Yoh. 20:25). Tomas kemudian hendak membuktikan secara pribadi bahwa memang Yesus sungguh-sungguh telah bangkit (Yoh. 20:25). Apakah Tomas sekadar hendak mendapatkan pembuktian agar egonya terpenuhi? Jelas tidak! Tomas hendak berjumpa dengan Yesus yang adalah Firman yang menjadi daging (Yoh. 1:14). Yesus membiarkan Tomas menaruh jarinya pada tangan Yesus dan mencucukkan jarinya ke dalam lambung Yesus. Tomas segera mengenali Yesus dan mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku!”

Sebagai orang percaya, perjumpaan dengan Yesus mengandaikan ada relasi yang terjalin. Karena itu, rawatlah relasi kita dengan Yesus. Kita dapat mengenali-Nya ketika berjumpa dengan-Nya dalam segala peristiwa, baik suka maupun duka.

1. Mengapa Tomas ragu-ragu ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan?
2. Bagaimana agar kita dimampukan mengenali Yesus dalam segala peristiwa?

Pokok Doa: Memohon hati yang terus merawat relasi dengan Yesus.


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Terbit setiap Hari

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah

Ratapan 3:19 24

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis habisnya rahmat Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan Mu!
 Ratapan 3:22 23

Setiap pagi koran harian menyapa kita dengan berbagai berita. Kalau kita cermati isi beritanya, selalu saja ada masalah baru setiap hari ditampilkan. Entah masalah keuangan, kejahatan, korupsi, kemiskinan, bencana alam, pendidikan, dan sebagainya. Artinya, di dunia ini masalah tidak pernah berhenti. Masalah akan terus datang dan muncul. Hidup yang kita jalani sama seperti halnya koran, selalu saja ada masalah baru yang bisa muncul. Kita pasti lelah menghadapi masalah demi masalah. Jangan murung dulu, ada berita baiknya nih!

Ayat di atas menegaskan bahwa kasih setia Tuhan terus menerus hadir di dalam kehidupan kita, tidak ada yang bisa menghentikannya. Kasih setia Nya pasti selalu baru setiap pagi, tidak pernah libur menopang hidup kita. Koran saja tidak terbit di hari libur, tetapi setiap hari Tuhan menyapa kita dengan rahmat Nya. Kasih setia Tuhan menopang setiap kelemahan dan keterbatasan kita, sebuah jaminan bahwa kita tidak dibiarkan sendirian untuk
menghadapi setiap permasalahan. Kadang keluarga atau sahabat sangat terbatas sekali untuk memahami rasa sakit, kegundahan hati atau tangisan kita, tetapi Tuhan sangat mengerti dan Dia siap menemani kita.

Kasih setia itulah yang membawa Tuhan Yesus ke salib untuk menebus kita yang berdosa, supaya kita tidak akan terpisahkan selama lamanya dengan Allah, baik di kehidupan sekarang di dunia, juga di kehidupan yang akan datang di sorga. Yesus mengerti betapa lemahnya kita maka Dia memberikan kita kekuatan untuk berjalan hari demi hari. Kekuatan kita bukanlah saat mampu menyelesaikan setiap masalah, tetapi ketika kita menyadari kelemahan kita dan bergantung pada kekuatan Tuhan.

Hari ini mungkin hidup Anda berat. Anda takut dan khawatir menghadapi hari esok, rasanya sulit sekali dilewati, tetapi percayalah kepada Nya. Hal terindah adalah di dalam segala kelemahan kita, justru kita bisa menikmati kebesaran kasih setia Tuhan. Persoalan baru akan selalu terbit di dalam hidup, yakinlah kita pasti bisa menghadapi semuanya, karena kasih setia dan rahmat Tuhan Yesus juga selalu baru setiap harinya.

Refleksi diri:

Permasalahan apa yang sedang Anda hadapi hari ini?

Apa hal hal yang Anda alami/rasakan setiap harinya yang membuktikan kasih setia dan rahmat Tuhan Yesus?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kasih dan murka Allah

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah


Matius 22:1 14
Lalu kata raja itu kepada hamba hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
 Matius 22:13

Perumpamaan tentang perjamuan kawin berbicara tentang kasih dan murka Allah. Karena kasih, Allah mengundang orang orang berdosa masuk ke perjamuannya, tetapi bagi mereka yang menolak undangan Nya akan menerima murka Allah.

Yesus menceritakan seorang raja mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia mengundang orang orang untuk hadir dalam pesta. Pada masa itu, undangan raja sama artinya dengan perintah raja. Hadir dalam undangan merupakan bentuk penghormatan kepada raja. Sebaliknya, menolak hadir sama dengan menghina raja. Dan sayangnya para undangan menolak untuk hadir.

Raja tetap bersabar. Ia menyuruh lagi hamba hambanya untuk kembali mengundang para undangan, tapi mereka tetap menolak, bahkan ada yang memperlakukan hamba hamba suruhan raja dengan kasar dan membunuhnya. Ini membangkitkan murka raja. Raja dalam perumpamaan ini menggambarkan Allah, sedangkan anak adalah Yesus Kristus. Perjamuan yang diadakan melambangkan perjamuan kawin anak domba. Undangan diberikan kepada semua orang. Orang yang mendengar Injil tetapi menolak Yesus tidak akan masuk ke dalam perjamuan kawin anak domba. Sebaliknya yang menerima Yesus kelak akan menikmati perjamuan kawin di sorga.

Raja tetap melanjutkan perjamuan meskipun para undangan menolak hadir. Ia lalu mengundang setiap orang yang ditemui di jalan, entah orang baik ataupun jahat diundangnya hingga perjamuan penuh. Ini tentu suatu berkat bagi mereka yang mengikuti perjamuan. Seorang tamu hadir tidak mengenakan pakaian pesta. Ini menunjukkan dirinya menolak dan menentang raja sehingga patut diberi hukuman. Yang dimaksud pakaian pesta dalam perumpamaan ini adalah iman. Melalui iman kepada Yesus, seseorang akan memperoleh keselamatan, sementara yang tak mau percaya akan diganjar murka Allah yang kekal. Iman adalah anugerah Tuhan, dan melaluinya seseorang dapat memasuki sorga yang mulia. Saat ini Anda mungkin telah mengklaim diri sebagai orang Kristen, bahkan aktif melayani.

Namun, jikalau Anda belum menyambut undangan Allah dengan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, apa yang Anda lakukan adalah sia sia. Anda akan berhadapan dengan murka Allah di dalam kekekalan nanti. Melalui perumpamaan ini, Anda diingatkan dengan sebuah pertanyaan, Apakah Anda telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan sungguh sungguh?

Refleksi diri:

Adakah orang orang di keluarga Anda yang belum menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya?

Apa yang akan Anda lakukan supaya orang orang tersebut mengenal undangan perjamuan yang Allah tawarkan?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Allah yang bersembunyi

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Mazmur 44:24 27

Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri, Allah Israel, Juruselamat.
 Yesaya 45:15

Salah satu pertanyaan yang diajukan orang yang sedang menderita dan belum atau bahkan tidak mendapatkan pertolongan Tuhan adalah mengapa Allah diam? Mengapa Allah tidak segera mengulurkan tangan? Pemazmur bahkan menganggap Allah tertidur dan menyembunyikan diri. Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangunlah! Janganlah membuang kami terus menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah Mu dan melupakan penindasan dan impitan terhadap kami? (Mzm 44:24 25).

Alkitab melalui ayat emas di atas memang pernah menyebut tentang Allah yang menyembunyikan diri. Bahwa Allah menyembunyikan diri bukan berarti Dia tidak peduli kepada umat Nya, bukan pula Dia tidak berkuasa mengatasi kejahatan sehingga memilih menghindar. Nyatanya, pada perikop yang sama, Ia disebut sebagai Allah yang berkuasa mencipta dan memelihara dunia, Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit,–Dialah Allah–yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya,… (Yes 45:18a).

Allah menyembunyikan diri mempunyai makna bahwa kehadiran dan cara kerja Allah dalam hidup kita itu misterius. Jalan Nya tak selalu dapat kita pahami dan hal itu tidak dijelaskan Nya kepada kita, misalnya mengapa Dia tidak mengabulkan doa kita. Tak usah serta merta kita mengaitkannya dengan pertanyaan, Apakah dosa saya? Yang Allah kehendaki adalah kita tetap berjalan bersama Nya di dalam misteri tersebut. Bahwa saya tidak mendapat penjelasan dari Tuhan tidak membuat saya kehilangan iman. Saya tetap percaya apa yang terjadi pada hidup saya itu pasti baik, meskipun saya belum tahu apa kebaikannya dan saya menjalaninya hanya karena percaya bahwa Allah itu baik.

Iman bukanlah memecahkan misteri, lalu baru percaya. Iman adalah berjalan bersama misteri, hidup dalam tanda tanya. Sekalipun saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan, saya tetap percaya dan melakukan kehendak Nya. Justru dalam perjalanan bersama misteri, saya mengalami penemuan penemuan yang semakin meneguhkan iman. Jadi, Tuhan memberkati hidup saya bukan saja dengan mengabulkan doa saya, tetapi mempertemukan saya dengan berkat berkat rohani di dalam pergumulan hidup saya.

Refleksi diri:

Apakah Anda sedang/pernah mengalami seakan Allah diam bersembunyi? Bagaimana sikap Anda menghadapi situasi tersebut?

Apa berkat berkat rohani yang Anda dapatkan setelah/selama menjalani situasi tersebut?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Anugerah adalah hak Allah

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Matius 20:1 16

Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Matius 20:15

Anugerah adalah pemberian cuma cuma kepada seseorang yang tak layak menerimanya, dalam hal ini anugerah keselamatan. Karena anugerah, seseorang tidak menerima apa yang layak diterimanya, yakni murka Allah. Hal ini digambarkan Yesus melalui perumpamaan orang orang upahan di kebun anggur.

Pada zaman Yesus hidup, orang orang upahan secara sosial dipandang rendah, kurang terampil, pengangguran, dan bekerja hanya untuk bertahan hidup. Orang orang ini menantikan seorang tuan untuk memperkerjakan mereka, rata rata selama duabelas jam, sekitar jam enam pagi hingga enam petang, dengan upah satu dinar.

Yesus bercerita, seorang tuan mencari pekerja pekerja untuk kebunnya. Pekerja pekerja pertama dipekerjakan pagi pagi benar. Lalu pekerja pekerja lainnya yang dipekerjakan, berturut turut pada pukul sembilan, duabelas, dan tiga sore. Bahkan terakhir, sang tuan kembali menemukan orang orang yang menganggur dan mempekerjakan mereka jam lima sore. Orang orang ini bukanlah pemalas, melainkan karena tak ada orang yang mau mempekerjakan mereka sampai sore.

Saat hari malam, melalui mandornya tuan tanah memanggil para pekerja untuk membayar upah mereka. Pekerja pekerja pertama menyangka akan mendapat upah paling besar karena jam kerja yang lebih lama dibandingkan yang lain. Namun ternyata, sang tuan memberikan semua upah yang sama, yaitu satu dinar. Para pekerja pertama bersungut sungut karena merasa diperlakukan tidak adil. Secara duniawi, ini sangat manusiawi. Namun perlu diingat, mereka awalnya juga pengangguran. Kalau bukan karena belas kasih sang tuan, mereka tetap akan menganggur dan tak mungkin mendapat upah.

Sang tuan tahu semua pekerja membutuhkan upah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia bebas mempergunakan miliknya menurut kehendak hatinya. Demikian pula dengan anugerah keselamatan. Allah berdaulat memilih kepada siapa anugerah itu akan diberikan. Anugerah diberikan bukan berdasarkan perbuatan baik atau jasa seseorang dalam pelayanan, melainkan karena kehendak Allah semata. Bila Anda yang telah percaya Yesus dan melayani Tuhan belasan bahkan puluhan tahun, pahamilah itu adalah anugerahTuhan. Seandainya bertemu dengan orang jahat, tetapi di hari tuanya percaya kepada Yesus, janganlah berpikir Anda lebih pantas diberkati daripada orang tersebut. Bersyukurlah karena Anda telah mendapatkan anugerah keselamatan dari Tuhan, serta bersukacitalah karena anugerah itu dapat dinikmati oleh orang lain.

Refleksi diri:

Sudahkah Anda bersyukur atas anugerah keselamatan yang Tuhan sudah berikan kepada Anda?

Apakah Anda bersedia memberitakan Injil sehingga orang lain yang belum tahu dapat merasakan anugerah keselamatan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jiwa Yang Makmur

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

3 Yohanes 1:1 8

Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran. Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik baik dan sehat sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik baik saja.
3 Yohanes 1:1 2

Pesan konsisten di seluruh Alkitab menyampaikan bahwa kita adalah orang berdosa yang membutuhkan kehidupan yang diubahkan. Dibutuhkan kelahiran baru untuk membuat kita benar di hadapan Tuhan.

Rasul Yohanes mengirimkan salam kepada seorang hamba Kristus yang setia bernama Gayus. Keinginannya adalah agar kemakmuran lahiriah Gayus sesuai dengan kondisi jiwanya. Ayat 2 6 menunjukkan bahwa Gayus adalah orang yang luar biasa dalam pelayanannya di gereja. Jika diterjemahkan dengan lebih tepat dalam bahasa asli Alkitab kira kira berbunyi demikian, Kekasih, aku berdoa agar dalam segala hal kamu bisa makmur dan dalam kesehatan yang baik, sama seperti jiwamu makmur. Mari kita lihat mengapa jiwa Gayus disebut makmur.

Gayus memiliki kesaksian yang menarik di komunitasnya. Bahasa Yunani yang digunakan agapetos memiliki orang yang dikasihi. Gayus adalah orang yang dicintai secara Ilahi. Ia menduduki posisi pemimpin di gereja lokal. Ia juga menikmati hubungan pribadi yang dekat sebagai teman terhadap jemaatnya karena jiwanya dekat dengan firman Tuhan.

Yohanes berdoa agar temannya, Gayus sejahtera, secara harafiah memiliki perjalanan yang baik. Idenya mencakup kesuksesan dalam bisnis, kebahagiaan dalam hubungan pribadi, dan kemakmuran dalam kehidupannya. Yohanes juga berdoa agar Tuhan memakmurkan Gayus dalam setiap bidang kehidupan dan pelayanan, bahkan saat ia makmur secara rohani. Gayus memiliki kesaksian menarik tentang kasih karunia Allah yang menyelamatkan (ay. 3 4). Gayus adalah abdi firman Allah karena ia hidup dalam kebenaran (ay. 4). Kebenaran ada di dalam dirinya dan ia berjalan dalam ketaatan pada kehendak Tuhan. Pelayanan Gayus menghormati Allah (ay. 5 8). Ia membantu hamba hamba Allah yang melayani firman dengan cara praktis. Ia membuka hati dan rumahnya bagi rasul dan orang orang yang dengan setia berkhotbah dan mengajarkan Kitab Suci.

Sebagai penutup, izinkan saya berdoa bagi Anda, semoga berkat Tuhan yang paling kaya menjadi milik Anda saat Anda mempelajari firman Nya dan melayani Dia dengan segenap hati. Semoga Anda makmur secara pribadi, seperti jiwa rohani Anda makmur.

Salam makmurlah jiwamu.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memiliki kemakmuran rohani seturut kemakmuran jasmani Anda?

Apa teladan hidup Gayus yang ingin Anda terapkan dalam kehidupan pelayanan dan keseharian Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Nilai 5 bintang

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Roma 12:9 21

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala nyala dan layanilah Tuhan.

 Roma 12:11

Di era digital ini, kita bisa dengan cepat memberikan penilaian atas kinerja seseorang. Contohnya ojek online. Setelah memakai jasanya, kita diminta untuk mengisi penilaian, berapa bintang yang akan kita berikan, maksimal 5  bintang. Lalu ada alasan alasan mengapa kita memberikan jumlah bintang tersebut: apakah driver mengikuti atau melalaikan instruksi kita, apakah driver mengirim sesuai pesanan atau tidak, sopan atau kasar, dan sebagainya.

Coba kita pikirkan, kalau Tuhan mau menilai kita dalam hal mengikut Dia, sebenarnya seberapa banyak bintang yang Tuhan harapkan dari setiap kita? Rasul Paulus menasihatkan dalam hal mengikuti Tuhan, hendaklah dengan semangat dan memberikan yang terbaik, bukan dengan asal asalan. Bagaimana caranya?

Pertama, mengikut Tuhan dengan rajin, bukan malas malasan. Kerjakanlah apa yang seharusnya menjadi panggilan setiap kita dengan serius. Keselamatan yang Tuhan berikan disyukuri dengan hidup sungguh sungguh bagi Nya dan berpikir bagaimana bisa menjadi berkat buat banyak orang. Paulus menekankan hal ini melalui contoh kerajinannya dalam melayani Tuhan, begitu terlihat nyata sekalipun banyak tantangan. Kita juga sebagai anak Tuhan, pasti punya tantangan dalam menjalani hidup, seperti tempat kerja yang tidak kondusif, bos yang sulit, pelayanan yang penuh keterbatasan, masalah keluarga yang nggak beres beres, dan sebagainya. Sadarilah bahwa mengikut Tuhan dengan rajin, butuh pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran.

Kedua, biarlah rohmu menyala nyala. Kata menyala nyala dalam bahasa aslinya adalah seperti mendidihkan air sampai gelembung gelembung airnya muncul. Tuhan mau kita mendidih, bukan dingin atau suam kuku, tetapi panas! Kita bersemangat bukan untuk memperoleh keselamatan, justru karena sudah diselamatkan maka kita harus selalu bersemangat. Semangat yang tinggi dalam mengikut Tuhan, bukan menjadi orang yang pesimis dan tidak bergairah. Hendaklah kita bersemangat dalam pekerjaan, menjadi imam keluarga, mendoakan banyak pergumulan, memimpin care group, dsb. Jika hanya hidup seadanya bagi Tuhan, kita sebenarnya sedang tidak serius memandang anugerah keselamatan yang sudah Tuhan berikan. Orang yang tidak punya semangat mengikut Tuhan akan tidak peduli dengan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Mari sebagai anak anak Tuhan, kita terus mendidih di dalam roh kita, rindu untuk mengenal dan memuliakan Tuhan, serta melayani Kristus Yesus.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah hidup dengan rajin dan bersemangat bagi Tuhan? Mengapa semangat hidup ini penting?

Apa komitmen konkrit Anda dalam memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kasih dengan Bukti

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Filemon 1:1-7 

Siapa bilang mengasihi itu gampang? Mengasihi bukan perkara mudah karena tidak cukup dengan niat atau kata-kata belaka. Jadi, bagaimana bisa mengasihi dengan ketulusan yang keluar dari iman?

Surat Rasul Paulus kepada Filemon mengutarakan perlunya mengasihi dengan tindakan. Paulus memuji Filemon-seorang pemimpin jemaat-karena iman dan kasihnya yang dibagikan secara nyata di antara jemaat Tuhan (4-7).

Pengenalan akan Allah yang benar mengubah kehidupan seseorang. Pemahaman identitas sejati sebagai makhluk yang dicipta seturut gambar dan rupa Allah membuat seorang percaya hidup dalam iman yang bertumbuh makin serupa dengan Kristus. Inilah pemahaman Rasul Paulus ketika ia menguraikan kesannya tentang Filemon-seorang pemimpin yang melayani-yang menjadi saksi iman kepada Kristus dengan cara membagikan kasihnya kepada orang kudus, serta yang menghadirkan iman dalam Kristus Yesus secara efektif (4-5). Perilaku ini tumbuh dari relasi yang sehat dengan Tuhan Yesus (6).

Pengenalan akan Allah yang sejati akan mengubah cara kita memandang sesama dan mendorong kita untuk berusaha keras memperkenalkan Kristus kepada mereka. Tujuannya adalah supaya mereka juga mengalami perubahan kualitas hidup di dalam Allah yang sejati. Rasul Paulus memberikan bukti iman yang hadir dalam perbuatan sehari-hari melalui kesaksian kasih yang dilakukan oleh Filemon. Kasih yang sejati adalah kasih yang keluar dari iman yang benar, iman kepada satu-satunya Allah yang benar.

Bagaimana caranya agar kita dapat mengasihi dengan benar? Kita harus menilik hati kita: "Adakah aku memiliki persekutuan yang hidup dengan Tuhan? Adakah aku mengizinkan Tuhan untuk menghadirkan pengetahuan yang benar? Sudahkah aku menghadirkan kasih yang memberikan sukacita dan kekuatan bagi orang-orang di sekitarku sehingga mereka akan datang kepada Kristus?"

Berdoalah supaya kita dapat mengasihi bukan dengan perkataan atau niat saja, tetapi juga dengan iman dan bukti nyata. [IBS]

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.