Juni 2022 ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

BERSAMA YESUS

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 9:51-62

Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku!” (Luk. 9:59)

Salah satu kecenderungan hidup beragama yang berkembang pada masa kini adalah adanya kesadaran untuk memperhatikan kebutuhan umat. Pengajaran agama makin sering membahas hal-hal praktis yang memotivasi umat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Persoalan muncul ketika hal ini tidak diimbangi dengan pemahaman tentang tanggung jawab umat atas panggilan iman mereka. Akibatnya, gaya hidup beragama yang narsistik makin subur: Umat hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri. Keberadaan Tuhan pun dianggap tidak lebih sebagai Pribadi yang menjamin terpenuhinya keinginan umat
Teks Alkitab hari ini memberikan kesan yang sama sekali berbeda. Dua kali disebutkan tentang orang yang mengatakan bahwa mereka hendak mengikut Yesus. Dua kali pula Yesus menanggapi dengan sebuah tantangan yang serius. Mengikut Yesus berarti berjalan bersama Yesus. Bukan berarti lantas semuanya beres dan tanpa masalah. Sejak awal telah disebutkan bahwa jalan yang ditempuh Yesus bukanlah jalan yang selalu mulus, melainkan jalan yang tidak lepas dari berbagai tantangan (Luk. 9:53, 58). Karena itu, mengikut Yesus tidak bisa dilakukan dengan sikap asal-asalan.
Jemaat yang dikàsihi Tuhan., beriman berarti meyakini bahwa Yesus bersama kita. Pertanyaannya, “Apakah kita sungguh-sungguh mau bersama Yesus?” Kesungguhan tersebut akan tampak dalam kesediaan kita untuk menjawab panggilan mengikut Yesus. Itu berarti kita diajak meninggalkan gaya hidup yang berpusat pada diri sendiri sambil terus mengarahkan seluruh hidup kita kepada Yesus. Ya, memang Yesuslah yang seharusnya menjadi pusat hidup kita.
1. Mengapa mengikut Yesus tidak bisa dilakukan dengan sikap asal-asalan?
2. Apa makna mengikut Yesus dalam hidup sehari-hari?
Pokok Doa: Agar setia mengikut Yesus.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Menjadi Lebih Kuat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Petrus 5:6 14

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
1 Petrus 5:10

Seorang filsuf mengatakan, Apa pun yang tidak membunuh saya, akan membuat saya lebih kuat. Yang dimaksud dengan ucapan itu adalah bahwa seseorang bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih baik, lebih cerdas melalui penderitaan yang dialaminya. Penderitaan apa pun jenisnya, seberat apa pun, sejauh itu tidak merenggut nyawa, bisa membuat hidup manusia lebih kokoh. Tentu saja ada syaratnya, yaitu disikapi dengan benar dan tepat. Bandingkan dengan pepatah Indonesia: pengalaman adalah guru yang terbaik. Melalui pengalaman (apalagi yang pahit), kita belajar hal hal baru yang menjadikan diri kita lebih baik.

Rasul Petrus berbicara tentang penderitaan sebagai bagian dari perjalanan iman. Panggilan ikut Tuhan Yesus mencakup panggilan menderita bersama Yesus. Jalan menuju sorga adalah jalan salib. Dalam perjalanan itu, Allah akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita. Kita bertambah kuat bukan karena kesanggupan kita tetapi karena kesanggupan dari Allah. Jadi, faktor utama dari bertambah kuatnya diri kita bukan dari dalam diri kita sendiri, juga bukan karena kita berhasil menarik pelajaran dari pengalaman itu tetapi dari Allah, sumber segala kasih karunia. Dia empunya kuasa sampai selama lamanya (1Ptr. 5:11). Bahkan di dalam penderitaan yang paling berat pun, kasih karunia Allah tidak pernah habis, seperti sumur yang tidak pernah kering.

Penderitaan itu memang buruk tetapi kalau harus dialami, ya, hadapi saja. Mau kita hindari pun tetap tidak bisa. Rasul Petrus menyebut Iblis sebagai salah satu penyebab penderitaan. Sikap kita adalah lawanlah ia dengan iman yang teguh (1Ptr. 5:9). Apa pun penderitaannya, siapa pun penyebabnya, jangan menyerah tetapi lawan dengan iman yang teguh. Pada saat yang sama, kita berserah di bawah tangan Tuhan yang kuat, yang memelihara kita (1Ptr. 5:7). Jadi, jika disikapi dengan benar, penderitaan tidak akan menghancurkan hidup kita, tetapi akan membuat kita lebih kuat.

Refleksi diri:

Apa pengalaman penderitaan masa lalu yang justru setelah Anda renungkan membuat Anda lebih kuat? Mengapa Anda bisa kuat saat itu?

Sebagai seorang pengikut Kristus, apakah Anda siap menderita bagi Yesus?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

JALAN TUHAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan ni perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 77:2-3, 12-21

Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan. (Mzm. 77:20)

Dalam kehidupan beriman sehari-hari, ada kecenderungan untuk memahami mukjizat atau keajaiban sebagai “solusi cepat” atas masalahmasalah hidup yang sedang dihadapi. Bahkan, ada kalangan-kalangan tertentu yang sangat suka membicarakan tentang topik ini. Dengan sangat yakin mereka mengajarkan kepada umat bahwa mukjizat dapat terjadi bila kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan. Ungkapan yang sering digunakan adalah, “Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya” (Mrk. 9:23). Persoalan muncul ketika mukjizat yang diharapkan tidakterjadi dan masalah hidup pun tak kunjung selesai.

Di tengah-tengah kesulitan hidup yang sedang dihadapinya, pemazmur berseru-seru dengan nyaring kepada Allah. Ia pun berdoa hingga malam. Namun, pertolongan dari Tuhan tak kunjung tiba. Itulah sebabnya, ia makin patah semangat dan gelisah (Mzm. 77:4-5). Kemudian ia mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan di masa lalu. Ia mengingat bagaimana Tuhan menolong umat-Nya secara ajaib sehingga mereka dapat menyeberangi Laut Teberau (Kel. 14:15-31). Demikianlah, ia pun dikuatkan untuk terus meyakini tuntunan dan penyertaan Tuhan di tengah-tengah kesulitan hidup yang dialaminya.

Youth, jalan Tuhan memang penuh dengan keajaiban. Namun, jalan Tuhan bukanlah jalan pintas. Berjalan di jalan Tuhan bukan berarti kita tidak akan mengalami kesulitan dan masalah. Sebaliknya, dengan berjalan di jalan Tuhan, kita diundang untuk memaknai masalah dan kesulitan hidup sebagai momen untuk mengalami tuntunan dan penyertaan Tuhan yang ajaib.

1. Bagaimana pemazmur dikuatkan di tengah-tengah kesulitan yang dialaminya?
2. Apa makna berjalan di jalan Tuhan?

Pokok Doa: Agar meyakini penyertaan Tuhan di tengah-tengah kesulitan hidup.
Share:

Bersama Sang Gembala

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan ni perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 23

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.
 Mazmur 23:4a

Ayat di atas menyampaikan tentang lembah kekekalaman yang bisa berupa segala kesusahan hidup yang membawa kita pada kondisi sangat membutuhkan pertolongan. Jika Tuhan izinkan kita berada dalam lembah kekelaman, Dia pasti punya maksud untuk kebaikan kita dan tidak ingin kita berlama lama di dalamnya. Dalam Alkitab Bahasa Inggris menggunakan kalimat: I will fear no evil, artinya aku tidak takut kejahatan, maksudnya biarpun segala setan sedang memakai orang orang jahat untuk menggoncang kehidupan kita, tetapi percayalah Sang Gembala akan membela kita untuk melewati semua itu.

Mazmur 23 membuat saya teringat saat pindah tempat pelayanan dari Hefei ke Shijiazhuang. Kami saat itu bersama tiga anak yang masih sangat kecil dan balita, hanya bisa membawa dua koper pakaian karena saya dan istri masing masing menggendong anak. Kami harus keluar masuk stasiun kereta api. Ini membuat kami khawatir, apalagi saat itu sedang hujan salju lebat. Kami mulai berpikir, apakah anak anak akan sehat? Apakah kami bisa naik kereta yang sering berjubel berdesakan? Bagaimana jika anak hilang di tengah keramaian dalam badai salju? Belum lagi ketakutan akan orang jahat yang saat itu masih marak sehingga jam 2 malam mata kami harus tetap awas. Semua ketakutan berkecamuk. Bersyukur Tuhan membuat hati kami tenang dan kuat sehingga akhirnya semua bisa dilalui.

Pemazmur tahu bagaimana rasanya berjalan di lembah kekelaman, berjalan melalui ngarai yang sepi atau sempit, menghadapi binatang buas atau musuh yang siap menyerang. Pemazmur tahu apa itu takut tetapi juga tahu apa artinya dipimpin oleh Sang Gembala melaluinya. Tuhan telah menjaganya sepanjang hidupnya dan ia tahu dirinya tidak perlu takut karena Tuhan menyertainya.

Hidup kita dipenuhi lembah lembah kegelapan dan dikelilingi orang orang jahat, semuanya keluar mendapatkan kita dan membuat tidak aman. Ingatlah selalu Tuhan bersama kita, mengawasi dan membimbing kita. Dia akan membawa ke padang rumput hijau dan memulihkan jiwa kita. Saudara, apakah ketakutan sedang melingkupi Anda saat ini? Mari datang kepada Tuhan Yesus, Sang Gembala, Dia akan menghalau semua ketakutan dari hidup kita.

Salam bersama Sang Gembala.

Refleksi diri:

Apa kondisi menakutkan yang pernah Anda hadapi? Apa maksud baik Tuhan mengizinkan Anda mengalami kondisi tersebut?

Bagaimana Yesus membimbing Anda melewati kondisi tersebut?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

JANGAN BERPALING

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan ni perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Galatia 4:8-20
Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, ... bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin ...? (Gal. 4:9)
Berpaling berarti menoleh. Menurut KBBI, istilah ini memiliki dua makna kiasan. Pertama, beralih atau bertukar (perhatian dan sebagainya). Kedua, meninggalkan agama; murtad. Dalam novelnya yang berjudul Origami Hati, Boy Chandra menggunakan istilah berpaling secara apik. Ia menulis, “Jangan berpaling dan membuat kita menjadi dua orang asing.”
Rasul Paulus mengamati jemaat di Galatia telah berubah. Sayangnya, di mata sang rasul perubahan tersebut bukanlah perubahan yang positif. Jemaat di Galatia telah berpaling dari Injil yang telah diberitakan kepada mereka sebelumnya. Kini mereka kembali hidup dalam perhambaan, padahal oleh Injil Kristus, mereka mengenal Allah yang sejati dan telah dimerdekakan (Gal.5:1). Memang ada pihak-pihak tertentu yang berusaha memengaruhi jemaat. Namun, mengapa jemaat dengan mudahnya mengikuti mereka? Itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat akan hubungan mereka yang semula. Dengan demikian, diharapkan jemaat sadar dan kembali ke jalan yang benar. Mereka diingatkan bahwa dalam iman kepada Kristus, mereka bukan lagi hamba, melainkan anak (Gal. 4:7).
Jemaat yang dikasihi Tuhan, mengikut Yesus menuntut kita untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Injil. Hal ini bukanlah proses yang sekali jadi, melainkan proses yang berlangsung seumur hidup. Karena itu, marilah kita berusaha makin mengenal dan mengasihi Kristus. Dengarkanlah dan dalamilah firman Tuhan. Itulah yang mencegah kita untuk berpaling dari Injil.

1. Apa yang terjadi pada jemaat di Galatia
2. Kebiasaan lama apa yang mesti kita tinggalkan demi mengikutY esus?

Pokok Doa: Agar makin mengenal dan mengasihi Kristus.




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Dibenarkan Karena Iman

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan ni perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Roma 3:21 26

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
 Roma 3:21 22

Hukum Taurat yang diberikan Allah kepada bangsa Israel melalui Musa adalah hukum yang mengatur bagaimana manusia berelasi dengan Allah dan dengan sesamanya. Orang orang Yahudi di zaman Paulus hidup memiliki konsep yang salah mengenai hukum Taurat. Mereka percaya dengan menaati Taurat maka hidup akan dibenarkan. Orang orang ini bermegah di dalam perbuatan tetapi apa yang mereka usahakan sebetulnya sia sia. Tak seorang pun dapat menaati Taurat secara sempurna dan dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Dosa telah ada sebelum Taurat diberikan dan melalui Taurat orang orang diberitahukan bahwa mereka adalah orang berdosa. Di dalam ketidakberdayaan manusia, Taurat menuntun kepada kebenaran selanjutnya, yaitu Kristus.

Paulus memberitahukan jemaat di Roma bahwa ada pergeseran dari Taurat kepada kebenaran Allah melalui kalimat, tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan . Kebenaran yang dinyatakan adalah kebenaran di dalam Kristus Yesus. Kematian Yesus di atas salib telah memuaskan keadilan Allah sehingga orang yang percaya kepada Nya diperdamaikan dengan Bapa di Sorga. Kebenaran ini menyatakan bahwa manusia dibenarkan oleh iman, bukan oleh Taurat ataupun perbuatan. Ini adalah kebenaran yang sifatnya anugerah. Manusia tidak dapat bermegah karena usahanya sendiri karena bila seseorang memiliki iman kepada Yesus, itu adalah anugerah pemberian Allah.

Kebenaran Allah yang diberitakan Paulus sesungguhnya bukanlah hal baru. Kebenaran Allah ini telah tertulis di dalam Perjanjian Lama dan diberitakan oleh para nabi. Salah satunya tertuang di dalam proto euangelion yang tercatat di dalam Kejadian 3:15. Keturunan perempuan yang tak lain adalah Yesus akan meremukkan kepala ular, yakni Iblis. Sementara di saat yang sama Iblis akan meremukkan tumit Nya. Ini mengacu pada peristiwa penderitaan yang dialami Yesus di atas salib.

Keselamatan di dalam Kristus tidak diperoleh melalui usaha manusia menaati Taurat dengan segenap upaya. Keselamatan hanya diperoleh melalui iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Sekarang pertanyaannya: apakah Anda sudah sungguh sungguh percaya dan beriman kepada Kristus?

Refleksi diri:

Siapakah Yesus bagi Anda? Sudahkah Anda menerima anugerah keselamatan dari Allah?

Apakah Anda sudah memahami dengan benar kebenaran yang ada di dalam Yesus Kristus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

TEGURAN TUHAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan ni perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 9:37-43a

Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu?” (Luk. 9:41)

Apa pengertian iman? Jawaban yang biasanya diberikan adalah iman berarti percaya. Bukan hanya percaya tentang Tuhan, melainkan juga sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan dan memercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya. Kita masih bisa menambahkan berbagai penjelasan lainnya. Makin canggih penjelasan yang kita berikan, makin tampak bahwa iman tidaklah sesederhana yang kita bayangkan sebelumnya.

Dalam teks Alkitab hari ini disebutkan tentang Yesus yang kesal atas ketidakpercayaan orang-orang di sekitar-Nya. Ia pun menegur mereka. “Teguran” Yesus tersebut tidak hanya ditujukan kepada orang banyak, tetapi juga kepada para murid yang tidak mampu mengusir roh jahat. Bahwa para murid pun mengalami kesulitan untuk percaya, itu bukanlah hal baru. Kisah sebelumnya menyebutkan bahwa Yesus menegur ketidakpercayaan para murid (Luk. 8:25).

Bpak ibu saudaraku, kita mungkin saja beragama dengan sangat baik, tetapi gagal dalam beriman. Dalam Alkitab justru mereka yang mendalami agama (orang Farisi, ahli Taurat) dan mereka yang “dekat” dengan Yesus (para murid) yang sering gagal untuk percaya kepada Yesus. Karena itu, teguran Tuhan seharusnya mendorong kita untuk makin bersungguh-sungguh dalam menjalani hidup beriman. Kita menyadari bahwa perkataan, pikiran, perbuatan, dan seluruh hidup kita belum sepenuhnya mencerminkan kepercayaan kita kepada Tuhan. Kita pun hendak terus bertekun dalam iman sambil memohon pertolongan Tuhan, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Mrk.9:24)

1. Bagaimana Yesus menyikapi ketidakpercayaan orang-orang di sekitar-Nya?
2. Apa respons yang tepat atas teguran Tuhan?

Pokok Doa: Agar makin bertekun dalam iman.





Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jadilah garam si pembawa sukacita

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Matius 5:13 16

Dan tiap tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
Imamat 2:13

Perhatikan ayat di atas. Kenapa sampai ditekankan berulang ulang tentang garam, ya? Saya membaca beberapa referensi, ternyata fungsi garam memang penting untuk mengawetkan, memberi rasa, pengikat tekstur pada makanan, pengurang pahit, dan memberi warna makanan jadi lebih menarik. Makanan jadi tahan lama dan menarik dipandang mata karena garam. Ingat ada pepatah: bagaikan sayur tanpa garam. Artinya tanpa garam, masakan akan hambar, tidak nikmat, nggak mak nyuss. Sukacitanya makan bukan karena mewahnya atau mahalnya makanan, tapi karena garam. Jadi, garam itu penting, ia membawa sukacita dan pemberi rasa.

Di dalam Alkitab, garam harus dibubuhkan pada korban sajian. Garamnya sendiri disebut garam perjanjian. Garam ini melambangkan persahabatan dan persekutuan dengan Tuhan. Persekutuan ini erat kaitannya dengan panggilan hidup kita sebagai murid Kristus, yaitu menjadi terang dan garam. Setiap orang yang ingin menjadi garam bagi dunia harus memiliki persekutuan yang erat dengan Tuhan.

Garam juga melambangkan orang orang kudus yang memiliki kasih karunia di dalam hatinya. Kita yang percaya Yesus dan telah menerima anugerah kasih karunia adalah garam garam di tengah dunia. Keberadaan kita hendaklah memberi rasa bagi lingkungan di mana kita berada. Sebagaimana prinsip membubuhkan garam pada korban persembahan dalam Perjanjian Lama, maka hidup kita juga harus membubuhkan garam bagi orang orang terdekat yang ada di sekitar kita. Dengan demikian korban persembahan tersebut menjadi berharga dan mulia di hadapan Tuhan.

Hal inilah yang harus kita lakoni di sepanjang hidup kita. Ajukan pertanyaan pertanyaan berikut kepada diri sendiri: apakah ada sukacita dalam hidup kita? Apakah kita sudah menjadi pembawa sukacita? Apakah kehadiran kita memberi rasa dan warna? Kalau belum, itu artinya kita lupa membubuhi garam. Hidup yang berkenan bagi Tuhan Yesus adalah hidup yang dibubuhi garam.

Catatan: ingat ya jadilah garam dunia, tapi bukan garam dalam arti literal, hehehe Nanti rame rame, setelah baca renungan hari ini, bapak dan ibu yang punya hipertensi bilang, Penulis renungan hari ini menyuruh saya tambah garam. Bukan, tidak begitu yah… hahaha 

Refleksi diri:

Apakah hidup Anda sudah dibubuhi garam sehingga memberi rasa bagi orang orang di sekitar Anda?

Apa tindakan konkrit yang bisa Anda lakukan supaya bisa menjadi garam bagi dunia?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Menjadi Lebih Kuat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Petrus 5:6 14

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
1 Petrus 5:10

Seorang filsuf mengatakan, Apa pun yang tidak membunuh saya, akan membuat saya lebih kuat. Yang dimaksud dengan ucapan itu adalah bahwa seseorang bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih baik, lebih cerdas melalui penderitaan yang dialaminya. Penderitaan apa pun jenisnya, seberat apa pun, sejauh itu tidak merenggut nyawa, bisa membuat hidup manusia lebih kokoh. Tentu saja ada syaratnya, yaitu disikapi dengan benar dan tepat. Bandingkan dengan pepatah Indonesia: pengalaman adalah guru yang terbaik. Melalui pengalaman (apalagi yang pahit), kita belajar hal hal baru yang menjadikan diri kita lebih baik.

Rasul Petrus berbicara tentang penderitaan sebagai bagian dari perjalanan iman. Panggilan ikut Tuhan Yesus mencakup panggilan menderita bersama Yesus. Jalan menuju sorga adalah jalan salib. Dalam perjalanan itu, Allah akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita. Kita bertambah kuat bukan karena kesanggupan kita tetapi karena kesanggupan dari Allah. Jadi, faktor utama dari bertambah kuatnya diri kita bukan dari dalam diri kita sendiri, juga bukan karena kita berhasil menarik pelajaran dari pengalaman itu tetapi dari Allah, sumber segala kasih karunia. Dia empunya kuasa sampai selama lamanya (1Ptr. 5:11). Bahkan di dalam penderitaan yang paling berat pun, kasih karunia Allah tidak pernah habis, seperti sumur yang tidak pernah kering.

Penderitaan itu memang buruk tetapi kalau harus dialami, ya, hadapi saja. Mau kita hindari pun tetap tidak bisa. Rasul Petrus menyebut Iblis sebagai salah satu penyebab penderitaan. Sikap kita adalah lawanlah ia dengan iman yang teguh (1Ptr. 5:9). Apa pun penderitaannya, siapa pun penyebabnya, jangan menyerah tetapi lawan dengan iman yang teguh. Pada saat yang sama, kita berserah di bawah tangan Tuhan yang kuat, yang memelihara kita (1Ptr. 5:7). Jadi, jika disikapi dengan benar, penderitaan tidak akan menghancurkan hidup kita, tetapi akan membuat kita lebih kuat.

Refleksi diri:

Apa pengalaman penderitaan masa lalu yang justru setelah Anda renungkan membuat Anda lebih kuat? Mengapa Anda bisa kuat saat itu?

Sebagai seorang pengikut Kristus, apakah Anda siap menderita bagi Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Dibenarkan Karena Iman

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Roma 3:21 26

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
 Roma 3:21 22

Hukum Taurat yang diberikan Allah kepada bangsa Israel melalui Musa adalah hukum yang mengatur bagaimana manusia berelasi dengan Allah dan dengan sesamanya. Orang orang Yahudi di zaman Paulus hidup memiliki konsep yang salah mengenai hukum Taurat. Mereka percaya dengan menaati Taurat maka hidup akan dibenarkan. Orang orang ini bermegah di dalam perbuatan tetapi apa yang mereka usahakan sebetulnya sia sia. Tak seorang pun dapat menaati Taurat secara sempurna dan dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Dosa telah ada sebelum Taurat diberikan dan melalui Taurat orang orang diberitahukan bahwa mereka adalah orang berdosa. Di dalam ketidakberdayaan manusia, Taurat menuntun kepada kebenaran selanjutnya, yaitu Kristus.

Paulus memberitahukan jemaat di Roma bahwa ada pergeseran dari Taurat kepada kebenaran Allah melalui kalimat, tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan . Kebenaran yang dinyatakan adalah kebenaran di dalam Kristus Yesus. Kematian Yesus di atas salib telah memuaskan keadilan Allah sehingga orang yang percaya kepada Nya diperdamaikan dengan Bapa di Sorga. Kebenaran ini menyatakan bahwa manusia dibenarkan oleh iman, bukan oleh Taurat ataupun perbuatan. Ini adalah kebenaran yang sifatnya anugerah. Manusia tidak dapat bermegah karena usahanya sendiri karena bila seseorang memiliki iman kepada Yesus, itu adalah anugerah pemberian Allah.

Kebenaran Allah yang diberitakan Paulus sesungguhnya bukanlah hal baru. Kebenaran Allah ini telah tertulis di dalam Perjanjian Lama dan diberitakan oleh para nabi. Salah satunya tertuang di dalam proto euangelion yang tercatat di dalam Kejadian 3:15. Keturunan perempuan yang tak lain adalah Yesus akan meremukkan kepala ular, yakni Iblis. Sementara di saat yang sama Iblis akan meremukkan tumit Nya. Ini mengacu pada peristiwa penderitaan yang dialami Yesus di atas salib.

Keselamatan di dalam Kristus tidak diperoleh melalui usaha manusia menaati Taurat dengan segenap upaya. Keselamatan hanya diperoleh melalui iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Sekarang pertanyaannya: apakah Anda sudah sungguh sungguh percaya dan beriman kepada Kristus?

Refleksi diri:

Siapakah Yesus bagi Anda? Sudahkah Anda menerima anugerah keselamatan dari Allah?

Apakah Anda sudah memahami dengan benar kebenaran yang ada di dalam Yesus Kristus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

TANTANGAN IMAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

ukas 8:26-39

Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan. (Luk. 8:37)

Bruce Lee adalah seorang aktor keturunan Tionghoa yang lahir di San Francisco, Amerika Serikat. Ia terkenal dengan filmfilmnya pada tahun 1960-an. Namun, ia tidak hanya mengembangkan kariernya di bidang perfilman. Ia pun berkiprah di bidang seni bela diri dan filsafat. Suatu kali ia mengatakan, “Memahami ketakutan Anda sungguh merupakan awal dari melihat.” Menurutnya, banyak orang yang berusaha mengabaikan ketakutan mereka. Akibatnya, mereka dikuasai oleh ketakutan tersebut. Ketakutan menghalangi mereka untuk melihat kenyataan sebagaimana adanya.
Orang-orang yang tinggal di daerah Gerasa menyaksikan bahwa Yesus telah menyembuhkan orang yang kerasukan setan. Bukannya berterima kasih, mereka malah meminta Yesus meninggalkan daerah mereka “sebab mereka sangat ketakutan” (Luk. 8:37). Ketakutan membuat mereka gagal untuk melihat kenyataan bahwa kini rekan mereka sudah sembuh. Apa penyebab ketakutan mereka? Hal ini tidak dijelaskan. Tampaknya kehadiran Yesus telah mengganggu stabilitas kehidupan mereka. Lagi pula, mereka pun mengalami kerugian ekonomi yang tidak sedikit karena telah kehilangan sejumlah besar babi.
Jemaat yang terkasih, ketakutan menghalangi kita untuk melihat pekerjaan baik yang sedang dilakukan Tuhan dalam hidup ini. Karena itu, ketakutan merupakan tantangan iman yang harus kita atasi. Akuilah ketakutan yang kita rasakan dan berusahalah untuk memahaminya. Mohonlah pertolongan Tuhan dalam doa sambil meresapkan firman-Nya di dalam hati. Ia bersabda, “Jangan takut, percaya saja!” (Luk. 8:50).
1. Mengapa orang-orang Gerasa meminta Yesus meninggalkan mereka?
2. Bagaimana menyikapi ketakutan yang kita alami?
Pokok Doa: Agar dimampukan untuk mengatasi ketakutan yang dialami.





Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Aman Di Dalam Tuhan

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 


Mazmur 46:1 12
TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Mazmur 46:8
Banyak orang bertanya tanya di dalam kehawatiran dan ketakutannya menghadapi situasi zaman, Pada bulan atau tahun depan, situasi macam apakah yang akan saya hadapi? Apakah ekonomi akan bangkit di tengah perjuangan melawan pandemi ini? Apakah saya dan keluarga saya akan aman dan terhindari dari ancaman terorisme, radikalisme, dan fanatisme kelompok agama lain? Apakah saya dan keluarga saya dapat tetap bertahan dan menang menghadapi virus Corona dan senantiasa dalam kondiri sehat dan survive di masa depan? Pergumulan pergumulan seperti ini kerap kali membuat kita merasa tidak aman sekaligus gentar, atau bahkan terkadang mempertanyakan dengan geram kepada Tuhan, Mengapa Engkau izinkan ini terjadi?
Pemazmur menasihati kita untuk tetap berharap dan percaya kepada Allah. Sebab Dia berkuasa memelihara dan melindungi kita pada masa masa yang sukar. Allah mengendalikan semua kejadian di bumi termasuk kekacauan yang melanda dunia (ay. 2 4). Orang yang berlindung di dalam Allah akan mengalami rasa aman yang luar biasa. Mereka tidak akan takut, karena akan menyaksikan demonstrasi kekuasaan Allah atas dunia (ay. 5 10). Bagi pemazmur, Allah adalah seperti Kota Benteng yang selalu melindungi umat Nya dari mara bahaya. Allah adalah penolong dalam kesesakan, sekalipun bumi berubah dan gunung berguncang kita akan tetap aman. Biar pun perang berkecamuk dan bangsa bangsa saling menghancurkan, Allah akan menjadi Kota Benteng yang teguh, yang menjaga kita yang berdiam di dalamnya.
Sebagai orang percaya, kita pun tak luput dari problematika kehidupan. Pergumulan dan kesulitan bisa datang silih berganti. Namun jangan takut dan panik, sebaliknya Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa bangsa, ditinggikan di bumi! (ay. 11). Karena itu, pergumulan dan kesulitan seberat apa pun yang sedang menimpa kita saat ini, jangan marah, jangan kecewa dan lari dari Tuhan. Tetaplah mendekat dan percaya kepada Nya maka kita akan aman dan tenteram. Kiranya Tuhan menuntun dan memampukan kita untuk percaya kepada Nya dan semakin mengasihi Dia.
Refleksi diri:
Pergumulan terbesar apakah yang sedang Anda hadapi saat ini dan bagaimana sikap Anda saat menghadapinya?
Apa langkah konkrit yang Anda lakukan untuk menang terhadap pergumulan tersebut?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BIMBINGAN TUHAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Kejadian 24:1-21

Dan orang itu mengamatamatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil atau tidak. (Kej. 24:21)

“Ya Tuhan, bimbing aku di jalanku, sehingga ‘ku selalu bersama-Mu. Engganlah ‘ku melangkah setapak pun, ‘pabila Kau tak ada di sampingku.” Demikian lirik bait pertama lagu “Ya Tuhan, Bimbing Aku” gubahan Julie von Hausmann (1826-1901) yang terdapat dalam Kidung Jemaat nomor 406. Sebagaimana yang tampak dari judulnya, tema utama lagu ini adalah permohonan agar Tuhan membimbing kita dalam menjalani kehidupan. Karena itu, lagu ini pertama-tama merupakan sebuah “doa” yang dinyanyikan.

Teks Alkitab hari ini berkisah tentang petualangan seorang hamba yang mencari jodoh; bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk anak lelaki tuannya. Tugas tersebut tampaknya mustahil dilakukan. Jangankan mencari jodoh untuk orang lain, untuk diri sendiri saja rasanya tidak mudah menemukan jodoh yang cocok. Sanggupkah ia melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya? Namun, hamba itu tetap taat. Ia memohon bimbingan Tuhan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu ia berdoa (Kej. 24:12) dan “mengamat-amati dengan berdiam diri” situasi yang sedang dihadapinya (Kej. 24:21). Syukurlah, akhirnya, ia pun berhasil menemukan orang yang tepat (Kej. 24:67).

Jemaat yang terkasih saat kita harus membuat pilihan dan keputusan penting, jangan terburu-buru. Mohonlah bimbingan Tuhan. Ambillah waktu untuk menggumulinya dengan sungguh-sungguh dalam doa. Berdiam dirilah dan cermatilah situasi yang sedang terjadi. Jangan mengandalkan pengertian sendiri. Mintalah nasihat dari seorang yang dapat dipercaya. Percayalah, melalui semua itu, Tuhan membimbing kita untuk memilih dan memutuskan yang terbaik.

1. Bagaimana hamba tersebut memohon bimbingan Tuhan?
2. Apa yang perlu dilakukan saat kita harus membuat pilihan dan keputusan?

Pokok Doa: Agar meyakini dan mengikuti bimbingan Tuhan

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tuhan yang bertindak

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Amsal 16:1 6

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
  Amsal 16:3

Kita tahu dan pasti mengalami bahwa hidup di dunia penuh dengan kejutan. Di tahun 2020, kehadiran virus Covid 19 menjadi kejutan terbesar bagi kita semua. Tidak ada yang menyangka munculnya virus Covid 19 mengubah segalanya. Kita menjadi manusia yang berbeda di dalam menyikapi hidup selama masa pandemi. Kita sejak awal tidak bisa menduga semua ini bakal terjadi. Apa yang sudah kita rencanakan dengan baik, semuanya menjadi berantakan karena kehadiran virus ini.

Dari Amsal 16:1 6 ada dua hal kita bisa pelajari, yaitu pertama, berserah pasrah pada kehendak Tuhan. Semua yang terjadi di dalam hidup berada di tangan Tuhan, karena itu adalah bijak jika kita belajar untuk menyerahkan masa depan kepada Nya. Ketika kita menyerahkan semua kehendak kepada Tuhan maka kita belajar untuk mengikuti rencana Tuhan daripada rencana kita sendiri. Tuhan akan menuntun kita pada situasi yang terbaik di dalam hidup kita.

Kedua, jangan menjadi sombong. Janganlah menjadi sombong dengan apa yang kita sudah peroleh dan dapatkan. Kita tidak boleh sombong dengan segala rencana yang kita telah susun karena tetap kedaulatan ada di tangan Tuhan dan segala sesuatu tetaplah milik Allah. Kehadiran virus Covid 19 yang sangat kecil dan tidak kelihatan, sebenarnya juga mengajarkan kita betapa rapuh dan rentannya manusia. Kita harus belajar menyadari siapa diri kita di hadapan Tuhan dan hidup takut kepada Nya.

Marilah saudara saudaraku yang terkasih, kita melihat kehidupan kita saat ini. Apakah kita sudah berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan dan menyerahkan segala rencana hidup kita kepada Nya? Apakah kita selalu bertanya dan berdoa untuk apa yang akan kita kerjakan? Janganlah menjadi sombong dengan menganggap bahwa semua rencana pasti bisa berjalan dengan baik karena kemampuan dan kehebatan kita. Ingatlah selalu, Tuhanlah yang berdaulat atas apa pun termasuk hidup kita. Manusia bisa berencana tetapi Tuhan yang berkehendak atas hidup kita. Serahkan segala apa yang menjadi rencana kita kepada Tuhan Yesus yang akan menyatakan yang terbaik bagi kita, anak anak Nya.

Refleksi diri:

Apakah rencana rencana Anda di masa depan sudah Anda serahkan kepada Tuhan supaya sejalan dengan kehendak Nya?

Apakah ada selama ini sikap sombong yang mengandalkan diri Anda, bukannya Tuhan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tidak Semua Dapat Mujizat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Yesaya 55:1 9

Sebab rancangan Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan Ku, demikianlah firman TUHAN.
Yesaya 55:8

Sebagai orang Kristen, kita pasti senang mendengar atau menyaksikan kesaksian orang yang mengalami pertolongan Tuhan dalam hidupnya. Misalnya, ada ibu yang kehabisan susu untuk anaknya. Eh, tiba tiba ada orang mengirim susu ke rumahnya. Ada lagi yang bersaksi tentang pengalamannya selamat dari kecelakaan. Kesaksian kesaksian itu pasti menguatkan kita yang tidak mengalaminya. Kita takjub akan kebaikan dan pemeliharaan Tuhan atas orang beriman. Mungkin kita juga punya kerinduan mengalami hal yang sama. Ketika ada masalah, Tuhan mengulurkan tangan Nya menolong kita. Tentu kerinduan semacam itu tidaklah salah.

Persoalannya menjadi berbeda ketika orang yang memberi kesaksian itu mengatakan, Tuhan itu Mahakuasa. Dia menolong saya. Dia membuat mukjizat bagi saya. Saya yang dulu miskin sekarang jadi kaya. Jika kamu beriman, kamu juga akan alami seperti yang saya alami. Anda lalu mengaminkan. Anda percaya Tuhan Yesus baik kepada anak anak Nya. Jika si A mengalami mukjizat, mengapa saya tidak? Jika si B mengalami kesembuhan dari penyakit yang berat, mengapa saya tidak? Anda beriman tetapi tidak mendapatkan. Lalu Anda bertanya tanya, Mengapa Tuhan, saya tidak dapat? Mengapa Tuhan tidak adil? Tuhan memang Mahakuasa, Mahabaik, dan Mahakasih. Tuhan juga Mahaadil, tak pernah Dia pilih kasih. Namun, tidak dapat diartikan bahwa Tuhan harus memerlakukan setiap orang sama. Jalan pikiran, rencana, maksud Tuhan dalam hidup orang beriman berbeda beda. Bagi si A, ia disembuhkan. Bagi si B, ia harus menderita lama dan kemudian meninggal dunia. Apakah Tuhan tidak baik atau tidak adil kepada si B? Karena kita tidak tahu pikiran dan rencana Tuhan, kita tidak boleh menjadi hakim atas Tuhan seolah olah kita lebih berhikmat daripada Dia. Tuhan jauh lebih berhikmat daripada kita (Rm. 11:33).

Pengalaman pribadi yang ajaib bersama Tuhan Yesus tetaplah pengalaman pribadi. Itu sah bagi yang mengalami tetapi menjadi tidak sah jika dijadikan pola bagi orang lain. Keliru menuntut Tuhan memerlakukan setiap orang sama. Kewajiban kita adalah memercayakan diri kepada Nya dalam segala hal. Percaya bahwa tak ada rancangan Nya yang buruk dalam hidup orang beriman (Rm. 8:28).

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah merasa diperlakukan tidak adil oleh Tuhan? Bagaimana sikap Anda waktu itu?

Setelah membaca renungan ini, apakah Anda bisa memercayai Tuhan atas rancangan hidup Anda? Mengapa?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BERPEGANG PADA KEBENARAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Efesus 4:7-16
... tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Ef. 4:15)
Seiring dengan kemajuan teknologi, kita pun makin mudah mengakses berbagai informasi. Tidak hanya itu, kita juga mengalami situasi yang di dalamnya bermacam-macam informasi membanjiri kehidupan kita. Masalahnya, di antara sekian banyak informasi tersebut, tidak semua dapat dipertanggungjawabkan. Ada pula informasi yang tidak benar. Informasi yang tidak berdasarkan fakta yang sesungguhnya, bahkan informasi yang memutarbalikkan fakta. Informasi semacam ini mesti kita waspadai karena dapat menyesatkan kita.
Jemaat di Efesus hidup di tengah-tengah perkembangan berbagai macam pengajaran. Tidak semua pengajaran tersebut baik dan sesuai dengan panggilan iman Kristen. Itulah sebabnya Rasul Paulus menasihati jemaat agar “dengan teguh berpegang kepada kebenaran”. Hanya dengan demikian, mereka tidak akan diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran dan oleh permainan palsu manusia yang menyesatkan. Apa ciri kebenaran yang sejati? Bagi Rasul Paulus, kebenaran yang sejati mendorong jemaat untuk bertumbuh di dalam kasih ke arah Kristus.

Jemaat yang terkasih, berpegang kepada kebenaran” berarti kesediaan untuk berusaha “mencari” kebenaran yang sejati. Untuk itu, diperlukan akal sehat, pikiran yang jernih, dan hati yang bening. Dalam iman, pedoman kita adalah Kristus, Sang Kebenaran (Yoh. 14:6). Dalam setiap situasi kita bertanya, apakah hal itu mengarahkan kita kepada Kristus atau kepada yang lain? Inilah yang dikerjakan Roh Kudus dalam hidup kita. Dia adalah Roh Kebenaran yang memuliakan Kristus (Yoh. 16:14).
1. Mengapa berpegang pada kebenaran merupakan hal yang penting?
2. Bagaimana kita dapat mengenali kebenaran yang sejati?

Pokok Doa: Agar dengan teguh berpegang pada kebenaran.



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Bukan sembarang pekerja 2

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

2 Timotius 2:14 26

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
2 Timotius 2:15

Sebuah lagu berjudul Pekerja Kristus yang Mulia cuplikan liriknya berkata: bukan sembarang pekerja. Ya, kita seharusnya mengamini lirik lagu tersebut. Kita bukan sembarang pekerja. Kemarin kita sudah merenungkan ciri pertama dari seorang pekerja Kristus, hari ini kita akan lanjutkan membahas ciri ciri lainnya.

Ciri kedua, pekerja yang tidak malu. Saat menulis surat ini, Paulus sedang dipenjara. Ia sudah beberapa kali merasakan jeruji besi, semuanya karena Injil. Orang orang melihatnya sebagai hal yang memalukan. Di antara mereka ada yang sampai meninggalkannya, tidak bersedia membayar harga. Namun, Paulus mengingatkan Timotius, seorang pekerja tidak usah malu. Kata pekerja pada zaman itu bisa diartikan sebagai buruh, orang upahan harian, pekerjaan yang tidak dipandang. Pekerja Kristus adalah orang yang harusnya tetap mengerjakan bagiannya. Ia justru malu jika tidak melakukan bagiannya. Yesus tidak malu ketika dihina, dipermalukan di muka umum sebagai orang yang tidak berharga, disalib, dijajarkan bersama penjahat penjahat. Janganlah kita malu mengaku sebagai orang Kristen. Jangan jengah menceritakan tentang Kristus di dalam hidup kita. Tidak perlu malu mengaitkan seluruh hidup kita dengan Tuhan.

Ciri ketiga, pekerja yang setia memberitakan kebenaran firman. Paulus berkata jadilah pekerja yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. Banyak cara menggiurkan di zaman itu untuk menaikkan popularitas, misalnya dengan mengkhotbahkan berita berita yang enak didengar atau mengkompromikan Injil dengan cara hidup dunia. Namun, itu bukan misi pekerja Tuhan. Misi pekerja Tuhan adalah memberitakan perkataan kebenaran itu. Kata memberitakan bisa diartikan secara harfiah seperti memotong dengan lurus, tidak berbelok belok. Apa yang dikatakan firman Tuhan itulah yang harus diberitakan. Injil sering menjadi berita yang enggan orang Kristen ceritakan. Tingkat komprominya bisa begitu besar, lebih baik cari aman daripada memberitakan kebenaran. Jangan punya motto seperti itu, berita Injil adalah Yesus yang mati di kayu salib menyelamatkan kita orang berdosa. Dia satu satunya jalan keselamatan, bukan salah satu jalan keselamatan. Memberitakan Inji tidak selalu aman, tetapi itulah kebenaran.

Ingatlah sekali lagi: panggilan kita dari Tuhan tidak sembarangan! Marilah menjadi pekerja yang bukan sembarangan.

Refleksi diri:

Apa tindakan nyata Anda sebagai pekerja Kristus yang tidak malu saat menyatakan iman Anda dan memberitakan kebenaran?

Siapa orang yang ingin Anda ceritakan mengenai kebenaran Injil?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Bukan sembarang pekerja 1

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

2 Timotius 2:14 26

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
2 Timotius 2:15

Jika ditanya bagaimana kehidupan Anda sebagai seorang Kristen? Mungkin sebagian besar akan menjawab semuanya OK kok, berjalan baik baik saja, tidak ada masalah. Beribadah sudah, berdoa rutin, saat teduh yah sekali kali bolong, nggak ada yang salah kan? Hari ini mari kita memikirkan kembali jalan kita sebagai anak anak Tuhan, apakah hanya itu yang Tuhan kehendaki dari hidup kita?

Rasul Paulus menulis suratnya kepada Timotius pada ayat di atas, menggambarkan dirinya sebagai seorang pekerja Kristus. Bagaimana ciri ciri seorang pekerja Kristus? Hari ini kita membahas ciri yang pertama terlebih dahulu.

Ciri pertama, memberikan yang terbaik bukan yang terburuk. Paulus mengingatkan kepada Timotius supaya engkau layak di hadapan Tuhan atau dengan kata lain Timotius harus memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Bukan memberikan setengah setengah atau asal asalan, tetapi hidupnya yang terbaik harus diberikan kepada Tuhan Yesus. Apa yang Yesus percayakan kepadanya haruslah dipakai dengan maksimal untuk memuliakan Tuhan. Pasti ada tantangan tetapi jangan pernah berhenti, tetap harus memberikan yang terbaik. Timotius harus mempertanggungjawabkan kehidupannya di hadapan Tuhan, begitu juga dengan semua kita. Ingatlah, yang menilai hidup kita adalah Tuhan sendiri, orang orang bisa salah menilai kita tetapi Tuhan tidak pernah salah. Tuhan mau kita tidak meremehkan anugerah keselamatan tetapi sungguh mensyukurinya dengan hidup memberikan yang terbaik.

Kita pasti sering menemui orang orang yang kehidupannya berjalan baik baik saja. Banyak kesempatan diberikan kepadanya dan tubuh pun masih sehat, tetapi tidak pernah memberikan hidupnya untuk Tuhan. Betapa sayangnya yah.. Memberikan yang terbaik untuk Tuhan artinya keseluruhan hidup kita diberikan kepada Tuhan. Saat bekerja kita bekerja untuk Tuhan. Saat hidup dalam pernikahan kita mempersembahkan pernikahan untuk Tuhan. Saat melayani Tuhan kita tidak mencari kepentingan sendiri tetapi sepenuhnya untuk Tuhan.

Nah.. sudah seberapa maksimal Anda memberikan hidup untuk Tuhan? Jika Tuhan Yesus saja sudah memberikan seluruh hidup Nya untuk kita, bahkan sampai menyerahkan nyawa Nya di kayu salib, apakah kita mau memberikan hidup kita seadanya saja?

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memberikan yang terbaik kepada Tuhan? Mengapa demikian?

Apa komitmen Anda untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Teguh Memegang Kejujuran

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

GALATIA 4:16-17

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu? (Galatia 4:16)

Kejujuran tentu adalah sebuah sikap yang sudah sepantasnya dilakukan dalam hidup kita. Tetapi banyak orang yang tidak menyukai kejujuran karena kejujuran sering kali justru menyakitkan hati. Hal ini karena kebenaran yang terungkap sering kali tidak sesuai dengan apa yang dipercaya, sehingga menimbulkan rasa sakit hati. Terlebih bila kejujuran itu diungkapkan dengan tujuan untuk menegur orang lain atas kesalahan yang mereka lakukan, maka bukan hanya akan menghasilkan sakit hati, tetapi juga dapat menghancurkan sebuah relasi pertemanan.

Kejujuran ini pulalah yang menjadi sikap Paulus ketika menegur dan mengingatkan jemaat di Galatia, karena mereka terhasut kepada ajaran yang menyesatkan. Paulus mengatakan bahwa ajaran sesat tersebut sesungguhnya tidak akan membawa keselamatan kepada mereka, tetapi hanya akan membelenggu mereka. Paulus menyadari, bahwa kejujurannya untuk mengungkapkan kebenaran tersebut dapat menghancurkan hubungannya dengan jemaat Galatia, bahkan dapat membuat mereka justru memusuhi Paulus. Tetapi Paulus teguh memegang kebenaran untuk tetap jujur kepada mereka, sekalipun risiko dari kejujurannya tersebut cukup berat. Hal tersebut dilakukannya supaya mereka sadar akan kesalahan mereka, sehingga mereka mau berbalik kembali kepada Kristus.

Keteguhan hati untuk tetap jujur dan mengungkapkan kebenaran seperti yang dilakukan oleh Paulus inilah yang patut kita teladani dan harus kita lakukan dalam hidup kita, sekalipun ada risiko yang harus ditanggung. Dengan senantiasa jujur terhadap sesuatu, kita mendapatkan kedamaian dalam hidup. 

KEJUJURAN TERKADANG MENYAKITKAN, TETAPI LEBIH MENYAKITKAN
LAGI APABILA KITA HIDUP DALAM KEBOHONGAN.




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hamba Yang Setia

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Daniel 6

Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem: tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
 Daniel 6:11

Daniel hidup di masa kerajaan dan penguasa datang silih berganti, tetapi ia tetap setia kepada Allah. Tantangan demi tantangan dihadapinya sejak masa Babel sampai Media Persia berkuasa. Saat pemerintahan Raja Darius, orang Media, Daniel dipercaya menempati posisi yang tinggi di kerajaan. Ia satu dari tiga pejabat tinggi yang membawahi seratus dua puluh wali wali raja atas kerajaan.

Salah satu tantangan hidup Daniel adalah saat Raja Darius diperalat untuk mengeluarkan surat perintah yang berisi aturan barangsiapa dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. Tantangan ini sendiri lahir dari akal busuk para pejabat yang iri dan berniat mencelakai Daniel. Mereka tahu Daniel seorang pejabat yang bersih dan tak ada satu pun yang dapat menjeratnya kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allah. Daniel tahu konsekuensi bila dirinya tetap setia menyembah Allah. Namun, Allahadalah yang paling utama di dalam hidupnya. Daniel tak gentar  dengan aturan tersebut. Ia tetap setia beribadah menjalin relasi dengan Allah melalui doa dan pujian sehari tiga kali. Strategi para pejabat jahat berhasil menggiring Daniel menghadapi konsekuensi dari perintah raja tersebut karena ada bukti kuat yang menunjukkan Daniel melanggarnya. Daniel akhirnya dilemparkan ke dalam gua singa.

Namun, Allah sungguh hebat. Dia mengutus malaikatnya untuk mengatupkan mulut mulut singa dan menyelamatkan Daniel tanpa terluka sedikit pun. Kesetiaan Daniel kepada Allah telah menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Raja Darius bahkan memberikan perintah bahwa di seluruh kerajaannya haruslah takut dan gentar kepada Allahnya Daniel.

Daniel seorang hamba Allah yang setia sejak muda sampai akhir hidupnya. Ia tetap berkarya sekalipun berusia lanjut dan dirinya menjadi berkat bagi orang lain. Teladanilah Daniel dalam hal kesetiaan kepada Allah yang teruji waktu dan situasi. Setiap kita punya potensi untuk setia di dalam mengiring Tuhan. Sebab itu, jalinlah relasi yang intim dengan Tuhan Yesus melalui doa dan pujian.

Refleksi diri:

Apa tantangan yang Anda hadapi yang bisa mengurangi kesetiaan Anda kepada Allah?

Bagaimana Anda membangun potensi kesetiaan kepada Tuhan Yesus?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

PEMBARUAN HATI

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yehezkiel 11:14-25
Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan ... memberikan mereka hati yang taat ....” (Yeh. 11:19)

Ada banyak istilah dalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan kata “hati”. Ada istilah “jatuh hati”, ada pula istilah “patah hati”. Ada istilah “buah hati”, ada pula istilah “makan hati”. Ada istilah “kata hati”, ada pula istilah “berbicara dari hati ke hati”. Kita tentu bisa menambahkan sederet istilah lainnya. Yang jelas ini menunjukkan betapa keberadaan hati berkaitan erat dengan kehidupan kita. Makna istilah “hati” pun terbilang kompleks. Dalam Alkitab, istilah “hati” dimaknai sebagai pusat pikiran, perasaan, kehendak, dan keinginan. Singkatnya, “hati” adalah pusat seluruh keberadaan manusia.
Nabi Yehezkiel menyampaikan janji tentang pembaruan kepada umat Israel yang berada di pembuangan. Pembaruan yang dimaksud adalah tentang pemulihan relasi umat dan Tuhan. Sebelumnya, umat memiliki “hati yang keras”. Artinya, selama ini mereka telah menyimpang dari perjanjian yang telah diikat dengan Tuhan. Mereka tidak mau mengikuti segala ketetapan Tuhan. Akhirnya, Tuhan pun membiarkan mereka ditindas oleh bangsa-bangsa lain. Namun, kini Tuhan mengatakan bahwa Ia akan memberikan umat “hati yang lain”, yakni “hati yang taat”. Selanjutnya, Tuhan juga akan memberikan “roh yang baru di dalam batin mereka”.
Jemaat yang dikasihi Tuhan, relasi kita dengan Tuhan tidak terlepas dari saat-saat ketika kita lebih mementingkan diri sendiri. Kita enggan menaati firman Tuhan dan berlaku tidak setia. Karena itu, kita memerlukan “pembaruan hati”. Hal ini terjadi berkat pertolongan Roh Kudus dalam hidup kita. Dengan kuasa-Nya, “hati yang keras” diubah menjadi “hati yang taat”.

1. Apa yang dimaksud dengan istilah ”hati yang keras”?
2. Apa kendala untuk menaati firman Tuhan dengan sepenuh hati?

Pokok Doa: Agar memiliki hati yang taat kepada firman Tuhan.


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Dilahirkan Oleh Roh

Gema suara Illahi. 
Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 3:1 21

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.
 Yohanes 3:3

Pada tanggal 22 September 2020 terjadi peristiwa langka di dalam pesawat Egypt Air, rute Kairo London. Seorang ibu, Hiyam Nasr Naji Daaban, melahirkan bayi perempuannya saat penerbangan berlangsung. Berita sukacitanya bukan saja anaknya lahir dengan selamat di pesawat, tetapi anak itu mendapatkan fasilitas tiket terbang gratis seumur hidupnya. Wow! Kelahiran yang luar biasa, double sukacita. Namun sesungguhnya, ada sebuah kelahiran yang mendatangkan sukacita sejati, yaitu kelahiran baru atau kelahiran dari Roh Kudus. Kelahiran secara roh ini mengubahkan jalan hidup seseorang secara total dan kekal.

Melalui percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus, kelahiran baru menjadi topik sentral yang Yesus tekankan. Sesuatu yang tidak bisa ditawar untuk keselamatan. Beberapa hal yang bisa kita lihat tentang kelahiran baru atau dilahirkan kembali:

Pertama, dilahirkan kembali murni karya Roh Kudus. Perhatikan kata dilahirkan ditulis dalam bentuk pasif yang dipadukan dengan kata kembali yang bahasa aslinya memiliki arti dari atas atau dari sorga, yang berarti hanya dari Tuhan saja. Jadi ketika kita bisa percaya Tuhan Yesus kemudian bertobat dari dosa dosa kita, itu bukan semata mata keinginan kita, tetapi pekerjaan Roh Kudus, pekerjaan dari atas secara supranatural.

Kedua, dilahirkan kembali mutlak diperlukan. Yesus berkata kalau seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Tidak ada cara apa pun yang dapat dilakukan manusia untuk dapat melihat Kerajaan Allah atau diselamatkan, kecuali dilahirkan kembali. Keadaan manusia sudah mati rohani karena dosa dosa, sekalipun nafas fisik dan jantung masih berdetak, kita mutlak perlu dilahirkan kembali supaya kehidupan kita diselamatkan oleh Yesus.

Ketiga, dilahirkan kembali menandakan satu kehidupan yang sangat berbeda dengan yang kehidupan lama kita. Sejak lahir kembali tujuan hidup kita hanya untuk Tuhan. Dari egosentris menjadi Kristosentris. Prosesnya sangat radikal, mengubahkan hidup bukan setengah setengah tetapi seluruh hidup kita. Bukan hanya berlaku di sorga, tetapi di dalam kehidupan di dunia.

Hidup kita bukan lagi untuk kita, tetapi hidup milik Tuhan dan untuk Tuhan. Sebagai orang yang dilahirkan kembali, bersyukurlah, hiduplah sesuai identitas kita di dalam Kristus dan dalam pimpinan kuasa Roh Kudus.

Refleksi diri:

Mengapa Anda perlu dilahirkan kembali dari Roh? Sudahkah Anda dilahirkan kembali?

Praktik hidup nyata apa yang mau Anda lakukan sebagai orang yang sudah lahir baru?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hormatilah Allah

Gema suara Illahi. 
Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Daniel 5

Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin..
 Daniel 5:25

Mene, mene, tekel ufarsin. Sepenggal kalimat yang ditulis oleh jari jari tangan manusia yang terlihat hanya punggung tangannya saja, tanpa ada fisik lainnya. Kalimat yang ditulis di kapur dinding istana raja ini telah membuat Raja Belsyazar mendadak pucat, gelisah, dan lemas. Tulisan kuno yang tak seorang pun di Babel mampu memahaminya, kecuali Daniel.

Daniel menjelaskan tulisan ini pada ayat 26 29 bahwa Kerajaan Babel yang dipimpin Raja Belsyazar akan berakhir di tangan orang Media Persia. Ramalan ini memang terjadi. Kehancuran Babel merupakan andil Allah. Allah ingin menunjukkan bahwa diri Nya adalah Tuhan yang berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu. Allah berhak menetapkan dan meruntuhkan kerajaan. Dia mengangkat dan menurunkan penguasa sesuai kehendak Nya. Kerajaan manusia sifatnya sementara.

Apa yang menyebabkan Tuhan menyerahkan Babel dihancurkan oleh orang Media Persia? Pertama, kebodohan Raja Belsyazar sendiri. Saat itu Babel sudah terkepung oleh orang Media Persia tetapi raja bukannya mengingatkan pembesar pembesarnya untuk bersiap berperang, melainkan justru mengadakan pesta besar. Kedua, Raja Belsyazar bersikap kurang ajar terhadap Tuhan. Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem. Perkakas perkakas tersebut dipakai untuk memuji muji para dewa saat berpesta. Ketiga, Raja Belsyazar telah meninggikan diri di atas Allah sehingga berani menggunakan pekakas pekakas Bait Suci untuk berpesta pora. Ia tidak belajar dari Nebukadnezar yang direndahkan Tuhan saat dirinya meninggikan diri.

Apa yang terjadi atas Babel merupakan kehendak Tuhan. Dia memakai orang Media Persia menjadi alatnya untuk menghancurkan Babel yang telah bersikap tidak menghormati Tuhan. Sementara itu, Daniel dipakai Tuhan untuk menyampaikan pesan Allah kepada Raja Belsyazar. Perhatikan, perbedaan sikap Daniel dibandingkan raja. Di hadapan raja, Daniel terlebih dahulu mengagungkan Tuhan sebelum mengungkapkan arti dari tulisan itu kepadanya.

Melalui kisah ini, kita belajar agar menaruh sikap hormat kepada Tuhan. Dia adalah Allah yang berdaulat dan berkuasa atas alam semesta. Hormatlah Allah. Jangan bersikap kurang ajar atau pun menganggap diri lebih hebat dari Allah. Muliakan dan tinggikan Tuhan Yesus Kristus!

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah berlaku tidak menghormati Allah? Cobalah pikirkan dan mintalah ampun bila Anda pernah melakukannya.

Bagaimana Anda bisa bersikap bijak dalam berbagai situasi dan tetap menaruh sikap hormat kepada Nya?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

PENOLONG YANG LAIN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 14:8-17, (25-27)

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya ....” (Yoh. 14:16)

Pada hari raya Pentakosta umat Kristen memperingati peristiwa pencurahan Roh Kudus ke atas para rasul. Dalam peristiwa tersebut, kehadiran Roh Kudus digambarkan dengan “lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran” (Kis. 2:3). Memang di dalam Alkitab ada kesan bahwa Roh Kudus tampil dalam “wujud” yang bukan manusia. Dalam kisah pembaptisan Yesus, misalnya, disebutkan bahwa Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati (Luk. 3:22). Dengan penggambaran demikian, wajar jika kita tidak langsung membayangkan Roh Kudus sebagai “Pribadi”.

Dalam Injil Yohanes, Yesus sendirilah yang menjelaskan tentang keberadaan Roh Kudus. Ia menyebut Roh Kudus sebagai “Penolong” yang lain (Yoh. 14:16) dan “Penghibur” (Yoh. 14:26). Roh Kudus itulah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada para murid. Ia pula yang akan mengingatkan mereka akan perkataan Yesus ketika Yesus tidak lagi bersama mereka secara fisik. Semua ungkapan ini menyatakan keberadaan Roh Kudus sebagai “Pribadi” yang hadir dan menyertai kita.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, Roh Kudus bukanlah sekadar energi atau kekuatan supranatural. Roh Kudus adalah “Pribadi” yang hidup dan yang hadir di dalam diri kita (Yoh. 14:17). Ia menolong kita untuk mengalami kehadiran Yesus pada masa kini. Ia menolong kita untuk mengerti kebenaran firman Tuhan dalam Alkitab. Ia pula yang menolong kita untuk melakukan kehendak Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, marilah kita menjalin relasi pribadi dengan Roh Kudus. Kita menyapa-Nya dalam doa dan menyadari kehadiran-Nya dalam hidup kita.

1. Apa yang akan dikerjakan Roh Kudus dalam hidup murid-murid Yesus?
2. Bagaimana Anda menjalin relasi pribadi dengan Roh Kudus?

Pokok Doa: Bersyukur atas kehadiran dan penyertaan Roh Kudus.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Bertindak Untuk kemuliaan

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Daniel 2

Berkatalah raja kepada Daniel: Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu.
Daniel 2:47

Raja Nebukadnezar geram sebab tak ada satu pun yang bisa mengetahui isi mimpinya dan menafsirkannya. Kegeramannya telah membuat semua orang bijaksana, termasuk Daniel dan teman teman, terancam jiwanya karena raja memutuskan untuk melenyapkan mereka semua. Mendengar kabar ini, Daniel tidak berdiam diri. Ia berinisiatif menemui raja. Dengan cerdik dan bijaksana, Daniel mencari cara bertemu raja melalui Ariokh, pemimpin pengawal raja.

Selepas bertemu dan berbicara dengan raja, Daniel meminta waktu untuk mencari tahu mimpi raja dan memberitahukan artinya. Daniel tentu tak tahu apa mimpi raja, apalagi memberitahukan arti mimpinya, tetapi ia melakukan langkah langkah berikut yang bisa menjadi perenungan buat kita:

Daniel memberi tahu Hananya, Misael, dan Azarya perihal mimpi raja dan bersama sama memohon belas kasihan Tuhan. Daniel tak mengerti isi mimpi raja tapi ia tahu Allah Mahakuasa dan mampu memberitahukan mimpi raja kepadanya.

Daniel tidak lupa memuji Tuhan saat Dia menyingkapkan isi mimpi raja beserta artinya kepadanya.

Daniel memperkenalkan Allah sebagai pribadi yang menyingkapkan rahasia Nya melalui mimpi raja. Daniel menceritakan apa yang disingkapkan Allah kepada dirinya sama persis dengan mimpi yang dialami Nebukadnezar. Melalui mimpi Nebukadnezar Allah hendak menunjukkan bahwa diri Nya berdaulat menaikkan dan menurunkan raja.

Daniel tak meninggikan diri, melainkan meninggikan Allah. Saat Daniel meninggikan Allah, justru dirinya pun ditinggikan Allah melalui Nebukadnezar. Sewaktu Nebukadnezar mendengar isi mimpi dan arti dari mimpinya, ia menjadi takjub sehingga dirinya mengakui keagungan Allah yang disembah oleh Daniel. Nebukadnezar lalu mengangkat Daniel menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.

Anda bukanlah seorang penafsir mimpi tetapi seperti Daniel, Anda bisa meniru teladannya, yakni dalam hal bertindak memuliakan Allah melalui hidupnya. Daniel tak meninggikan diri atas nama Tuhan, tetapi apa yang ia lakukan adalah memperkenalkan Allah yang disembahnya agar orang lain mengenal Nya. Mari memperkenalkan Yesus kepada orang orang yang Tuhan taruh di dalam hati Anda dan tinggikan Dia melalui tindakan Anda.

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah mencuri kemuliaan Tuhan demi ketenaran diri Anda?

Apa tindakan yang Anda akan lakukan agar orang lain mengenal dan meninggikan Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Teguh Berpegang Pada Firman

Gema suara Illahi. 
Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Daniel 1

Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
Daniel 1:8

Di dalam menjalani kehidupan, kita pasti berhadapan dengan situasi yang bertentangan dengan firman Tuhan. Tentu tidak mudah menghadapinya, apalagi jika kebanyakan orang di sekitar mengikuti arus. Kunci bertahan dalam arus kehidupan adalah tetap memegang prinsip firman Tuhan.

Kekalahan Raja Yoyakim telah membuat Daniel beserta ketiga temannya Hananya, Misael, dan Azarya diboyong dari Yehuda ke Babel untuk dididik dan dipekerjakan di istana. Mereka mengalami banyak perubahan dan harus beradaptasi dengan situasi Babel. Daniel dkk. menghadapi beberapa tantangan. Pertama, saat diajar tulisan dan bahasa orang Kasdim, mereka tidak lepas dari budaya Babel yang menyembah banyak dewa yang sangat mungkin memengaruhi kerangka berpikir mereka. Kedua, mereka diberi makan daging dan anggur hidangan raja yang sebelum dihidangkan dipersembahkan kepada dewa dewa Babel. Di antara makanan tersebut terdapat daging binatang yang tidak halal menurut Taurat. Ketiga, nama mereka diubah menjadi Beltsazar, Mesakh, Sadrakh, dan Abednego, nama nama yang menyandang nama dewa dewa Babel.

Daniel dkk. dapat dengan mudah terseret arus budaya sekitar. Namun, mereka tidak mau berkompromi dengan hal hal yang bertentangan dengan Taurat yang mereka pegang. Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan yang dihidangkan dengan menolak mengkonsumsinya karena tidak mau berdosa di hadapan Allah.

Dengan cerdik Daniel meminta selama sepuluh hari dilakukan percobaan, yaitu dibiarkan hanya makan sayur dan minum air. Setelah sepuluh hari, mereka akan dibandingkan perawakannya dengan orang orang muda lainnya yang makan dari santapan raja. Ternyata mereka terlihat lebih baik dan gemuk.

Daniel dan ketiga temannya tetap berpegang pada firman Tuhan. Mereka tetap menjadikan Allah sebagai Tuhan dan Raja mereka, sekalipun belajar bahasa atau pun nama mereka diganti. Mereka setia dan Tuhan pun memberkati mereka.

Situasi dunia berubah dengan cepat dan dalam perubahannya pasti terdapat hal hal yang tak sesuai firman Tuhan. Sebagai orang percaya, Anda diperhadapkan pilihan: melawan arus zaman atau ikut tergerus di dalamnya. Belajarlah dari Daniel dkk. untuk tetap memegang firman Tuhan sebagai prinsip hidup Anda. Niscaya Tuhan Yesus akan memberkati Anda.

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah berkompromi terhadap dosa karena situasi memberi keuntungan kepada Anda?

Apa prinsip firman Tuhan yang Anda akan pegang saat nanti menghadapi situasi serupa?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Bersukacita berdoa dan bersyukur.

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

1 Tesalonika 5:14 21

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Mazmur 13:6a

Sudah beberapa hari ini Tulung Agung hujan. Hati saya bersuka sekali karena teringat hujan di Bandung yang begitu turun langsung merubah suhu dan membawa kesejukan. Waktu hujan biasanya saya suka menyiapkan kopi dan cemilan. Ngopi sambil menikmati hujan, aah.. nikmatnya.

Ternyata saya salah duga. Di Tulung Agung langit yang begitu gelap hanya menghadirkan gerimis tipis tipis. Orang sini bilang, Lha mek ngene tok (lha cuma gini aja). Nggak ada secuil cuilnya hujan di Bandung. Hujan tapi tetap panas. Lucunya kota ini hihhi… Tapi tak saya biarkan panasnya kota ini merenggut sukacita.

Ayat emas di atas menjadi dopping untuk saya: bersukacita, berdoa, dan bersyukur (3B). Dan perhatian saya tertuju pada kata senantiasa, tetaplah, dan dalam segala hal. Artinya, dalam segala kondisi kita harus senantiasa 3B, bukan mood mood an, bukan angin anginan. Bukan lihat sikon, tergantung keadaan. Namun, menembus segala situasi. Mau hujan atau panas, mau sepi atau berisik, yuk dibawa asyik.

Firman Tuhan di atas saya nikmati dan lakoni. Hasilnya sungguh berarti. Cobalah mempraktikkan 3B deh.. Rasakan dampaknya bahwa tekanan, perubahan, sendirian, ketidakpastian, kepanasan, dan an an lainnya tidak bisa merebut sukacita dan rasa syukur kita.

Bagaimana sikon Anda hari ini? Yuk jalani dan lakoni, ingat semua bisa indah. Dibuat asyik aja sebab kita punya Tuhan Yesus. Dia mau kita bersukacita dan bersyukur senantiasa dalam segala hal. Hidup ini indah karena kita punya Allah yang berkuasa di atas segala masalah.

Langit Tulung Agung sudah mulai gelap lagi.
Sebentar mungkin akan turun hujan.
Hujannya mungkin hanya gerimis lagi.
Tapi aku tidak peduli dan tak mau salah duga.

Mendung di Tulung Agung belum tentu hujan.
Dan hujan di kota ini belum tentu deras.
Sampai hari ini, hujan yang kualami seperti iklan, sebentar tapi berkesan.
Berkesannya karena aku bersyukur senantiasa.

Refleksi diri:

Apa situasi yang belakangan membuat Anda sulit bersukacita dan bersyukur?

Bagaimana firman Tuhan hari bisa menguatkan penerapan Anda dalam hal 3B? Apa komitmen Anda ke depan dalam hal 3B?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

PENGAKUAN IMAN

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Lukas 9:18-27

“Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya ....” (Luk. 9:26)
Dalam kebaktian Minggu, ada momen umat bersama-sama mengucapkan pengakuan iman. Biasanya yang sering digunakan adalah Pengakuan Iman Rasuli. Dengan mengucapkan pengakuan iman, umat hendak mengungkapkan kepercayaannya kepada Tuhan. Umumnya pengakuan iman dilakukan setelah pelayanan firman. Dengan demikian, pengakuan iman merupakan tanggapan umat atas pemberitaan firman Tuhan. Itulah sebabnya umat mengucapkan secara bersama-sama, “Aku percaya ....”
Dalam bacaan Alkitab hari ini disebutkan tentang pengakuan Petrus atas diri Yesus. Ia menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah. Menarik bahwa kemudian Yesus mengatakan kepada para murid-Nya agar jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun! Selanjutnya, kita membaca bahwa Yesus berkata tentang syarat-syarat mengikut-Nya. Seakan-akan penulis Injil Lukas hendak mengajak para pembacanya untuk memahami bahwa ada kaitan erat antara “pengakuan iman” dan “hal mengikut Yesus”. Pengakuan iman sebagai ungkapan kepercayaan kepada Tuhan tidak cukup hanya diucapkan. Yang terutama adalah menyatakannya melalui sikap hidup, yakni setia mengikut Yesus.
Jemaat yang di kasihi Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dalam dunia. Untuk itu, kita diajak untuk berani menyatakan pengakuan iman kita. Hal ini bukan hanya tentang menunjukkan identitas keagamaan kita. Bukan pula dengan sibuk berdebat tentang ajaran agama. Lebih dari itu, pengakuan iman mesti dinyatakan melalui sikap hidup yang seturut dengan teladan Kristus.

1. Apa syarat-syarat mengikut Yesus?
2. Sikap apa yang hendak Anda kembangkan sebagai ungkapan pengakuan iman Anda?
Pokok Doa: Agar setia mengikut Yesus dalam perkataan dan perbuatan.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Pilihan menentukan Hari Esok

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Kejadian 13:1 13

Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
 Kejadian 13:11

Hidup acapkali diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Kita tentu berharap mengambil pilihan terbaik di antara pilihan pilihan yang tersedia demi kebaikan. Sebagai gambar Allah, manusia tidak didesain seperti robot yang dikendalikan Allah dalam segala hal. Manusia tetap memiliki kehendak bebas untuk memilih tetapi Tuhan tidak pernah meniadakan tanggung jawab manusia. Memang kecenderungan manusia adalah berbuat dosa, karena itu ia membutuhkan pertolongan Roh Kudus dalam mengambil keputusan.

Lot diperhadapkan dengan pilihan yang ditawarkan pamannya, Abram. Abram dengan kerendahan hati berinisiatif menawarkan mereka berpisah dan mempersilakan Lot memilih tanah terlebih dahulu (ay. 9). Abram berpikir tawaran ini sebagai solusi agar tidak timbul perselisihan dengan Lot karena para gembala mereka sudah terlebih dahulu berselisih akibat berebut lahan penggembalaan.

Sebagai paman, Abram sebetulnya punya hak untuk terlebih dahulu memilih. Namun, Abram bersikap tidak lazim dengan memberikan kesempatan pertama kepada Lot. Respons Lot pun kurang beretika karena ia tidak melemparkan kembali kesempatan pertama kepada Abram, padahal ia mengikut Abram dari tanah Haran dan kekayaan yang diperolehnya merupakan berkat Tuhan karena Abram.

Tanpa basa basi, Lot menjatuhkan pilihan ke lembah Yordan berdasarkan kepentingan dirinya sendiri dan nafsu akan harta. Air yang melimpah dan tanah yang subur akan membuat ternaknya gemuk. Ia memilih berdasar apa yang nampak secara lahiriah tanpa melibatkan Tuhan. Keputusan Lot ternyata tidak menguntungkannya di kemudian hari. Lot tidak tahu bahwa di dekat tempat pilihannya ada Sodom Gomora, sebuah daerah yang dihuni oleh orang orang jahat dan berdosa kepada Tuhan. Ia akhirnya hidup tersiksa di tengah tengah orang fasik dan Sodom Gomora dihukum Tuhan dengan api belerang. Di hari penghukuman itu, seluruh harta Lot habis terbakar.

Kisah Lot yang tidak melibatkan Tuhan dan menggunakan pikiran sendiri dalam mengambil keputusan merupakan salah satu dari tumpukan kisah manusia yang mengandalkan diri sendiri. Hendaklah kita belajar senantiasa melibatkan Tuhan Yesus di dalam menentukan pilihan. Milikilah motivasi yang benar saat meminta petunjuk Tuhan dalam mengambil keputusan di setiap perkara. Anda butuh pimpinan Yesus. Semoga apa yang Anda putuskan hari ini menuai sukacita di hari esok.

Refleksi diri:

Bagaimana sikap Anda selama ini dalam menentukan pilihan di antara pilihan pilihan yang ada?

Apakah Anda mau mulai hari ini melibatkan Tuhan dan membiarkan Tuhan memurnikan motivasi Anda dalam mengambil keputusan?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jangan Kalah Dengan Masalah

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Amsal 23:17 21

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
 Amsal 23:18

Saudara tahu Iron Dome (kubah besi)? Iron Dome adalah alat untuk menghancurkan serangan rudal dari Palestina ke Israel. Menurut CNN, antara tahun 2011 s.d. 2016, Iron Dome telah menghalau lebih dari 1.500 target rudal ke tempat tempat publik di Israel. Luar biasa Israel! Walaupun negara kecil tapi besar kuasanya. Jumlah penduduknya berdasarkan sensus 2020 hanya 10 juta jiwa. Sedikit sekali kalau dibandingkan dengan Indonesia yang ratusan juta orang. Namun, Israel walaupun hanya berpenduduk 10 juta ditakuti dunia.

Kenapa Israel bisa demikian? Karena mereka tidak kalah walaupun ditekan masalah dan tidak goyang walaupun dihadang tantangan kesulitan. Tantangan dilihat sebagai peluang. Tekanan dilihat sebagai kesempatan. Mereka tidak putus harapan karena serangan, tantangan, halangan yang terus saja berdatangan. Mereka bisa melihat tantangan jadi peluang dan akhirnya tercipta Iron Dome, kubah besi tersebut.

Saudara dan saya juga harus memiliki sikap yang sama. Tetaplah ingat apa yang Amsal katakan pada ayat emas kita hari ini. Apakah sekarang Anda sedang tertekan? Kelelahan menghadapi masalah? Penuh kekecewaan? Putus asa karena kesulitan? Ingin menyerah? Ingat kita punya Allah yang Mahatahu dan Mahakuasa. Jangan putus harapan karena tekanan. Jangan goyang ketika digoncang masalah. Jangan bimbang dengan tantangan kehidupan. Semua itu peluang untuk kita menang. Masalah adalah kesempatan untuk kita jadikan batu loncatan. Jangan mau kalah dengan masalah.

Tuhan Yesus telah menyediakan masa depan. Tuhan sudah menjanjikan harapan. Datanglah kepada Nya dalam pujian dan doa, firman, dan renungan. Yesus akan menyegarkan Anda, Dia akan mengobati kekecewaan Anda. Dia juga berjanji akan memulihkan dan mengangkat beban yang menghimpit Anda. Datanglah kepada Nya sebagaimana Anda adanya. Ungkapkan dan curahkan segalanya. Tangan Nya tak kurang panjang untuk memeluk Anda dan telinga Nya tak kurang tajam untuk mendengar Anda.

Ada IRON Man, ada IRON Dome. Ada IRONis, yang terus saja menangis, sinis dan pesimis. Jangan gitu, ayo bangkit! Masih ada harapan di dalam Tuhan Yesus.

Refleksi diri:

Apa masalah dan tantangan kehidupan yang sempat membuat Anda tertekan dan putus asa? Bagaimana Anda melihatnya sebagai peluang dan batu loncatan?

Apa langkah yang ingin Anda lakukan jika menemui masalah setelah membaca renungan ini?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.