Juli 2022 ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Mengatasi Tekanan Batin.

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 42:1 12

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada Nya, penolongku dan Allahku!
 Mazmur 42:6

Setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan dan tekanan hidup, baik masalah keuangan, penyakit, pekerjaan, keluarga, maupun relasi sosial. Respons setiap orang dalam menghadapi kesulitan hidup bisa berbeda beda. Ada yang lari ke minuman keras, narkoba atau bahkan bunuh diri. Akan tetapi langkah yang paling tepat dan baik pada saat Anda mengalami stres dan depresi adalah datang mendekat kepada Tuhan untuk mendapatkan pertolongan dan penghiburan.

Pemazmur juga mengalami tekanan batin karena masalah yang dihadapinya. Tiga kali ia menulis bahwa jiwanya tertekan (ay. 6, 7, 12). Ia menggambarkan, air mata menjadi makanan siang dan malamnya (ay. 4a). Banyak musuh menyerangnya dan ia merasa terhimpit. Orang orang mencelanya sambil berkata, Di mana Allahmu? (ay. 4b). Ada perkabungan yang melingkupi hidupnya.

Bagaimana cara pemazmur mengatasi tekanan batin? 
Pertama, ia percaya dan berharap hanya kepada Tuhan. Pemazmur meyakini Tuhan akan selalu menyatakan kasih setia Nya dan ia juga percaya Tuhan adalah penolong yang setia bagi umat Nya (ay. 6, 12). Kedua, pemazmur selalu mengingat dan merenungkan kebaikan Tuhan di masa lalu maupun sekarang (ay. 5). Perenungan akan hal hal yang indah bersama Tuhan di masa lalu membuat pemazmur tetap kuat menghadapi kesepian dan depresi. Ini dapat mengalihkan pikiran dari situasi kesulitan sekarang serta berfokus kepada Allah dan kemampuan Nya menolong kita di masa depan. Ketika kita merasa depresi, bacalah Alkitab dan renungkan firman Tuhan tentang semua kebaikan Nya maka kita akan diberkati.

Mungkin saat ini ada di antara kita sedang mengalami kesulitan pekerjaan, keluarga, kesehatan dan keuangan yang membuat kita stres dan depresi. Janganlah takut, Tuhan Yesus selalu ada untuk kita dan Dia bersedia menolong kita. Dalam situasi demikian, Yesus hadir sebagai jawaban karena Dia telah datang sebagai air hidup (Yoh. 4:10), roti hidup (Yoh. 6:35), dan sumber damai sejahtera (Rm. 15:33, 16:20) yang menenangkan hati dan melepaskan beban tekanan batin. Di dalam Yesus, kita dapat menemukan kepuasan dan kebahagiaan sejati.

Refleksi diri:

Apa persoalan yang pernah/sedang Anda hadapi yang membuat tertekan secara pikiran dan batin?

Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi tekanan batin tersebut? Sudahkah Anda melakukan teladan pemazmur di atas untuk mengatasinya?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

DOA BUKAN SEKADAR CARA UNTUK MEMINTA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 11:1-13
“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Luk. 11:9)

Suatu saat di pusat perbelanjaan saya memperhatikan tantrum dari seorang balita. Ia menangis kencang sambil berguling-guling di mal. Suaranya sangat keras dan mengganggu. Ia pun memukul-mukul kaki ibunya yang berdiri sambil memperhatikan. Sepertinya ia ingin membeli es krim, tetapi sang ibu tidak memperbolehkan. Kejadian itu menjadi tontonan banyak orang. Namun, sang ibu tetap tidak menuruti kemauan anaknya. Akhirnya, balita itu diam dengan sendirinya dan mengikuti ibunya yang mulai berjalan. Ibu itu tentu punya alasan untuk tidak menuruti kemauan anaknya. Tentu saja tidak semua keinginan anak harus diikuti.

Dalam teks Alkitab hari ini Yesus berkata bahwa kita dapat meminta, mencari, dan mengetok. Kita akan memperolehnya. Namun, apakah berarti bahwa kita dapat meminta segala-galanya? Jika segala yang kita minta dikabulkan Tuhan, maka Tuhan seperti hamba yang bisa disuruh dan diperintah oleh kita. Ajaran Tuhan tidak seperti itu. Teks Alkitab ini berkaitan dengan doa. Apa itu doa? Relasi yang dekat dengan Tuhan yang kita sebut sebagai Bapa. Bapa kita adalah Bapa yang baik. Bapa yang akan memberikan ikan dan telur kepada anak yang memintanya. Ia tidak akan memberikan yang jahat.
Pembaca yang terkasih dalam doa permintaan kita, mari kita melakukan evaluasi. Apakah permintaan kita itu baik? Apakah permintaan itu sesuai dengan kebutuhan kita, bukan sekadar keinginan? Dalam doa, saat kita meminta kepada Sang Bapa, yang utama adalah relasi kita dengan Sang Bapa. Doa bukan sekadar cara untuk meminta, melainkan juga cara untuk mengenal kuasa Sang Bapa.
1. Siapa yang datang mengetuk rumah sahabatnya?
2. Apakah doa permintaan Anda berisi keinginan atau kebutuhan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Waktu Tuhan Selalu Tepat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 


Keluaran 3:1 22
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.
   Keluaran 3:10

Setiap orang memiliki panggilannya masing masing untuk mengerjakan bagiannya dalam Kerajaan Allah. Saat memanggil seseorang terjun mengerjakan bagiannya, Tuhan pasti memiliki waktu yang tepat. Dia akan mempersiapkan anak Nya dengan cara Nya tersendiri. Pertanyaannya sekarang: apakah orang tersebut peka atau tidak, saat dirinya dipanggil Tuhan untuk diutus mengerjakan bagiannya?

Musa adalah contoh nyata orang yang tidak peka terhadap panggilan Tuhan. Musa mendahului waktu Tuhan saat menyangka dirinya sudah siap dipakai Tuhan menyelamatkan bangsanya. Ia menolong dan membela seorang Israel yang dianiaya dengan membunuh orang Mesir yang menganiaya orang Israel tersebut. Ia menyangka bangsanya akan menerima dirinya sebagai utusan Tuhan yang menyelamatkan mereka, tetapi ternyata tidak. Musa melakukan blunder sampai akhirnya terpaksa melarikan diri ke Midian.

Selama empat puluh tahun di Midian, Musa melupakan panggilannya. Malaikat Tuhan lalu datang mengingatkannya dengan menampakkan diri di gunung Horeb melalui nyala api yang keluar dari semak duri. Tuhan memanggil kembali Musa untuk mengerjakan bagiannya, yaitu membawa umat Nya keluar dari Mesir. Waktu Tuhan telah tiba. Sayangnya, Musa tidak melihatnya demikian. Ia merasa dirinya tidak layak untuk diutus.

Tuhan sesungguhnya mempersiapkan Musa selama di Mesir dan Midian. Bahkan bukan hanya mempersiapkan, Tuhan juga memperlengkapi Musa. Hal ini tak pernah terpikirkan oleh Musa padahal semuanya sudah direncanakan Tuhan sebelum memanggil Musa.

Waktu yang dipikirkan manusia belum tentu waktunya Tuhan. Waktu Tuhan selalu yang terbaik dan tepat bagi umat Nya. Musa mungkin tidak merasa siap karena trauma masa lalu, tetapi Tuhan melihat sebaliknya. Musa akhirnya bersedia berangkat ke Mesir bersama Harun. Kesediaan Musa mengerjakan panggilan Tuhan telah menjadi berkat bagi bangsa Israel dan juga memuliakan Tuhan.

Setiap kita pasti memiliki panggilan dari Tuhan. Perlu diingat bahwa dalam mengerjakan panggilan Nya, Tuhan Yesus tak pernah mengutus tanpa melatih kita terlebih dahulu. Janganlah mendahului waktu Tuhan tetapi belajarlah peka kapan waktunya kita dipakai oleh Nya. Tak ada seorang pun layak di hadapan Tuhan tetapi bila Anda sudah terlibat dalam pekerjaan Tuhan, pasti ada rencana indah Tuhan di baliknya.

Refleksi diri:

Apa panggilan hidup Anda dalam mengerjakan bagian Kerajaan Allah? Bagaimana Anda belajar peka terhadap panggilan tersebut?

Apa yang ingin Anda lakukan agar siap melayani Tuhan Yesus sesuai profesi Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

MENDALAMI AJARAN AGAR TIDAK SESAT

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Kolose 2:16-3:1

Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (Kol. 3:1)

Sejak di munculkan buku baru khususnya buku pendidikan pancasila dan kewarganegaraan kelas VII Atau sekolah menengah pertama, lagi  viral tentang trinitas agama protestan dan Katolik yang saat ini lagi di tarik oleh kemendikbud. Hal ini bisa terjadi karena kekurang pahaman tentang doktrin Kristen dan katolik, 
Katolik Roma dan Protestan adalah dua aliran besar Kekristenan. Selain itu, ada ratusan, bahkan ribuan aliran Kekristenan yang ada di dunia. Antara aliran-aliran itu ada yang mirip satu sama lain, ada yang berbeda jauh bagai langit dan bumi, bahkan ada yang saling bertentangan. Semuanya adalah kekayaan spiritual yang hidup dalam Kekristenan. Untuk menghadapi keragaman tersebut, kita perlu bijak agar tidak mencampuradukkan ajaran satu dengan yang lain, atau gagal paham ajaran agama, atau bahkan kemudian malah tersesat dengan ajaran yang jauh dari Kekristenan.

Jemaat di Kolose menghadapi tantangan dari orang-orang yang mau menyesatkan. Sepertinya orang-orang Kristen yang berlatar belakang Yahudi hendak menekankan aturan hukum Taurat sehingga jemaat menjadi gagal paham tentang apa yang benar. Misalnya, soal makanan mana yang boleh dan tidak, tentang hari raya, tentang apa yang boleh dipegang atau tidak. Di sini Paulus memperingatkan jemaat Kolose agar waspada. Sebab, orang yang mau menyesatkan tidak berpegang kepada Sang Kepala. Mereka hanya seolah-olah mengenal Tuhan. Agar jemaat tidak sesat, mereka harus selalu mencari perkara yang di atas, yaitu mengenal Tuhan dengan benar, lalu bertumbuh dalam pengajaran yang membuat mereka dapat makin mengetahui maksud Tuhan.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan kita perlu mendalami ajaran agama kita supaya kita tidak sesat. Cara mendalaminya adalah dengan memohon hikmat kepada Tuhan, Sang Kepala kita, ketika belajar Alkitab, hidup dalam persekutuan dengan sesama umat Tuhan, serta belajar pengetahuan yang tepat.
1. Bagaimana cara supaya jemaat Kolose tidak gagal paham Kekristenan?
2. Adakah ajaran Kekristenan yang perlu Anda pelajari kembali?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Berani Tapi Berhikmat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Keluaran 2:1 10

Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakainya dengan gala gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah tengah teberau di tepi sungai Nil; kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
 Keluaran 2:3 4

Berani tanpa diikuti hikmat dapat menghasilkan tindakan konyol, sebaliknya berani diiringi hikmat akan menghasilkan tindakan tepat dan menguntungkan. Ibu Musa merupakan salah satu tokoh Alkitab yang berani tetapi memiliki hikmat sehingga apa yang dilakukannya penuh perhitungan dan membuahkan hasil.

Ibu Musa melahirkan Musa di masa Firaun kejam yang memerintahkan semua anak laki laki yang lahir dari kalangan Israel, dilemparkan ke sungai Nil. Orangtua Musa jadi serba susah. Dilema mereka hadapi. Membiarkan Musa dilempar berarti kematian bagi sang buah hati, kesedihan dan rasa bersalah akan memerangkap mereka. Sebaliknya, menyembunyikan Musa menyimpan risiko besar. Jika ketahuan, bukan saja Musa yang akan dibunuh tetapi satu keluarga terancam keselamatannya.

Di dalam situasi mengancam, orangtua Musa mengambil keputusan berani dengan menyembunyikan bayi Musa. Alkitab tidak menguraikan bagaimana penanganan yang dilakukan mereka, tetapi pasti selama tiga bulan pertama ada perencanaan agar bayi tidak diketahui orang orang Mesir. Ibu Musa juga tahu kapan Musa tidak dapat lagi disembunyikan (ay. 3) karena tangisannya akan mudah diketahui. Ia akhirnya merencanakan Musa dibuang ke sungai Nil yang melibatkan anak pertamanya, Miriam. Ibu Musa tahu kapan dan di mana putri Firaun biasa mandi di sungai Nil. Ia menyimpan Musa di dalam peti yang aman, membiarkannya hanyut terbawa arus sungai, dan mengarahkan Miriam memantau adiknya tentu berdasar intruksi apa yang harus Miriam lakukan dan ia katakan kepada puteri Firaun.

Ibu Musa merencanakan dengan hikmat dari Tuhan dan berusaha, tetapi Tuhanlah yangmenentukan semuanya. Tuhan turut campur tangan sehingga rencananya berhasil. Hidup  Musa selamat karena diangkat menjadi anak puteri Firaun. Tak hanya itu, karena hikmat, Ibu Musa melalui perantara Miriam dapat menjadi inang penyusu Musa.

Pelajaran berharga dari kisah ini adalah hikmat diperlukan sebelum Anda berani mengeksekusi suatu rencana. Sumber hikmat kita ada di dalam Yesus dan kita bisa mendapatkannya dari firman Tuhan. Mari pertimbangkan dengan matang setiap keputusan yang ingin kita ambil dan jangan lupa libatkan Yesus dalam keputusannya.

Refleksi diri:

Apa persoalan besar pernah Anda hadapi dan Anda berhasil menyelesaikannya dengan hikmat dari Tuhan?

Bagaimana hikmat dari Allah menuntun Anda mengambil keputusan yang tepat?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Doa Adalah Pendoa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 17:1 5

Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
Mazmur 17:3

Doa atau pendoa, mana lebih penting? Apakah isi doa lebih penting atau siapa pendoanya? Mazmur 17 ingin mengajarkan bahwa doa bukan sekadar perkara memanjatkan permohonan. Doa adalah pendoa. Doa dan pendoa terkait erat. Doa yang benar, untuk tujuan yang benar, dilandasi sikap hidup yang benar.

Daud berani berdoa dengan penuh percaya diri sehingga terkesan menyombongkan diri karena yakin perkara yang didoakannya benar (ay. 1) dan jalan hidupnya benar (ay. 3 5). Tentu ini tidak berarti bahwa Daud adalah seorang yang sempurna dan tanpa cacat cela. Namun, ia punya hubungan yang benar dengan Allah dan selalu berjuang untuk hidup berpadanan dengan kebenaran Allah. Karena itu, kesediaannya agar Tuhan menguji, memeriksa, serta menyelidiki pikiran dan perbuatannya, bukanlah sikap menyombongkan diri tetapi sikap transparansi di hadapan Tuhan. Daud tidak menyembunyikan apa pun dari Tuhan karena memang tidak ada seorang pun yang bisa bersembunyi dari Allah yang Mahatahu. Inilah sikap pendoa yang benar.

Celakanya, banyak orang berpikir bisa menyembunyikan perbuatannya yang jahat dari hadapan Allah. Penting bagi Daud untuk menegaskan kekudusan dirinya sebagai pembeda dari musuh musuhnya. Bahwa ia tidak serupa dengan mereka. Dengan demikian, ia patut memohon kepada Tuhan karena landasan hidupnya mengesahkan permohonan doanya. Orang benar berdoa dengan benar. Orang benar tidak akan meminta yang tidak benar. Dalam Yakobus 5:16b tertulis, Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Ayat ini menegaskan eratnya keterkaitan antara doa, pendoa, dan pengabulan doa. Seringkali kita bertanya tanya mengapa doa kita tidak dikabulkan. Seharusnya kita bertanya dulu, apakah isi doa kita sesuai dengan kehidupan kita sebagai pendoa? Dengan kata lain, apakah yang kita doakan itu benar, sesuai kehendak Tuhan Yesus? Doa yang benar dipanjatkan oleh orang yang benar. Doa yang benar hanya bisa dipanjatkan oleh orang yang memiliki hubungan yang benar dengan Yesus dan menjalani kehidupan yang sesuai kebenaran Nya.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memiliki sikap pendoa yang benar seperti Daud yang transparan di hadapan Tuhan?

Bagaimana Anda akan membangun hubungan dengan Yesus sehingga doa doa Anda benar di hadapan Allah?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Berani membayar harga

 Gema suara Illahi. 

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 


Lukas 14:25 35

Demikian pulalah tiap tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid Ku.

 Lukas 14:33

Banyak orang mempunyai ekspektasi yang salah ketika mengikut Tuhan Yesus. Mereka berharap hidup akan menjadi lebih baik dalam hal keuangan, usaha, kesehatan, setelah mengikut Nya.

Tuhan Yesus memberikan dua pengandaian. Kalau seseorang mau mendirikan menara atau bangunan, ia pasti menghitung anggarannya apakah modalnya cukup atau tidak, dan kalau seorang raja yang mau berperang pasti mempertimbangkan kekuatan pasukannya dibandingkan musuh (ay. 28 32). Lalu dilanjutkan dengan kalimat Demikian pulalah tiap tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid Ku (ay. 33). Jadi menjadi murid Kristus bukan perkara sederhana, hidupnya harus diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Karena itu, tidak semua orang Kristen dapat disebut murid Kristus karena belum tentu mereka bisa memberikan diri seutuhnya hanya untuk Tuhan.

Di dalam kutipan buku dari Edmund Chan, A Certain Kind: Intentional Disciplemaking, berbunyi, Seorang murid Kristus adalah seorang yang berkomitmen total untuk mengikut Kristus, yang dengan segenap hati memegang ajaran Nya, dan bertekad menjadikan ajaran itu sebagai pedoman hidup serta kode etik tertingginya. Seorang murid tahu seberapa besar HARGA yang harus dibayar dan bersedia membayar HARGA tersebut.

Tuhan Yesus pasti tahu seberapa besar harga yang harus dibayarkan ketika akan datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia. Yesus harus memberikan total seluruh hidup Nya untuk menyelamatkan manusia melalui penderitaan yang paling mengerikan. Namun karena kasih Nya, Dia tetap datang untuk menyelamatkan setiap manusia. Jika kita tahu seberapa besar harga yang sudah Tuhan Yesus bayarkan dan bagaimana Dia mengubahkan kita menjadi manusia berharga, maka tidak ada harga yang terlalu mahal yang bisa kita bayarkan untuk menjadi seorang murid.

Kita harus siap kehilangan posisi atau jabatan karena memegang integritas. Kita harus siap ditinggalkan teman teman karena kita tidak mau hidup tidak kudus di hadapan Tuhan. Kita harus rela menyiapkan waktu untuk belajar firman lebih dalam lagi. Kita tidak membayar apa pun untuk keselamatan, tetapi menjadi murid Kristus ada harga yang harus dibayar. Bersediakah Anda?


Refleksi diri:

Apa halangan Anda untuk mengikuti Kristus sepenuh hati?

Apa langkah nyata yang mau Anda lakukan sebagai murid Kristus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Minum suplemen Rohani

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 1:1 6

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
 Mazmur 1:2

Siapa mau bahagia? Semua orang pasti menjawab ya. Nah supaya kita bahagia, pemazmur mengajak kita untuk menyukai dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Ini resep bahagia orang Kristen: menjauhi yang Allah benci, menyukai yang Allah cintai, melakukan yang Allah perintahkan, dan tidak melakukan yang Allah tak perintahkan. Simple, kan!

Tuhan mau kita merenungkan firman Nya. Bukan sekadar baca atau hafal saja tetapi merenungkannya, merefleksikan terhadap diri sendiri, lalu menerapkannya dalam kehidupan. Kenapa Tuhan mau seperti itu? Karena merenung itu pakai hati. Meresap ke dalam hati, dan tahu kan ketika sudah meresap di hati… berjuta rasanya. Kita jatuh cinta kepada Nya. Kita suka firman Nya.

Kata merenungkan pada ayat ini dalam bahasa Ibrani menggunakan kata hagah, yang artinya membayangkan. Jadi saat merenungkan firman, kita membayangkan firman itu, bisa dilakukan dengan memikirkannya dalam benak kita atau memperkatakannya di mulut kita. Saat kita secara rutin merenungkan firman, firman Tuhan bisa membentuk pikiran, sikap, dan tindakan kita semakin serupa dengan karakter dan sifat Tuhan.

Tuhan juga menyuruh kita merenungkannya siang dan malam agar membawa perkenanan Tuhan atas hidup kita. Apa arti siang malam? Sewaktu siang, yaitu kondisi hari bersinar terang, jika diibaratkan kehidupan saat kita ekonominya sedang berbinar, tubuh masih bugar, kita tetap ingat Tuhan. Sewaktu malam, yaitu kondisi gelap, jika diibaratkan kehidupan adalah ketika kita mulai eungap, ekonomi meredup, tubuh mulai sakit sakitan, kita juga tetap ingat Tuhan. Bukan cuma ketika tak berdaya kita ingat firman Nya, tetapi saat berjaya pun tetap ingat firman Nya.

Itulah arti merenungkan siang dan malam. Itulah kebahagiaan yang sejati. Bahagia karena firman, bukan karena keadaan. Bahagia karena relasi, bukan karena situasi. Sudah tahu sekarang, kenapa kita tidak/belum bahagia? Agar hidup kita tak ragu dan terus ambigu, ambillah Suplemen Rohani Anda, yaitu firman Tuhan. Minum minimal sehari sekali yah kalo bisa sehari tiga kali lebih bagus lagi, hihihi..

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah merenungkan firman Tuhan secara rutin? Bagaimana firman itu membentuk sikap dan tindakan Anda?

Apa komitmen Anda yang baru dalam hal merenungkan firman Tuhan supaya hidup Anda bahagia?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BUKAN KARENA KUATKU

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Kolose 1:27-2:7

Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. (Kol. 1:29)

Bukan karena kebaikanmu. Bukan karena fasih lidahmu. Bukan karena kekayaanmu. Kau dipilih, kau dipanggil-Nya … Bila engkau dapat, itu karena-Nya. Bila engkau punya, semua dari pada-Nya. Ini adalah kutipan lirik lagu berjudul “Semua Kar’na Anugerah-Nya” (atau “Bukan Kar’na”). Lagu ini populer dinyanyikan baik oleh Herlin Pirena maupun oleh Nikita. Lirik lagu ini mengingatkan bahwa semua hal yang dapat kita lakukan bukanlah karena kemampuan diri kita.
Kuasa Tuhan “bekerja dengan kuat di dalam aku”. Itulah perkataan Paulus dalam surat kepada jemaat di Kolose. Ia sedang menjelaskan tentang perjuangan dan pergumulannya dalam memberitakan tentang Tuhan. Pelayanannya tidak mudah untuk dilakukan. Ada banyak tantangan. Bahkan, ada tantangan dari orang yang mengenalnya. Belum lagi, ada orang yang mau memperdaya jemaat. Paulus menjelaskan tentang dirinya dalam bagian ini. Namun, bukan dirinya yang mau ia beritakan. Yang ia beritakan adalah Kristus yang ada di tengah umat: Kristus yang adalah pengharapan dan kemuliaan (Kol. 1:27). Paulus mampu bekerja dalam pelayanan yang berat karena ada kuasa Tuhan yang bekerja dalam dirinya. Bahkan, kuasa itu bekerja dengan kuat.
Jemaat kekasih Tuhan dalam melayani Tuhan, ada banyak kesulitan yang kita hadapi. Bahkan, sepertinya makin kita giat melayani, makin banyak persoalan yang muncul. Namun, melayani Tuhan itu menyenangkan dan mengagumkan. Ada banyak pengalaman yang membuat kita terpesona kepada Tuhan ketika Tuhan memberikan kemampuan kepada kita untuk melakukan segala pelayanan kita.
1. Bagaimana kondisi Paulus dalam melayani?
2. Apa kekuatan Tuhan yang Anda alami dalam pelayanan?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Biasa itu Tidak Biasa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Markus 10:1 9

Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.
 Markus 10:1

Saudara mungkin menyadari bahwa ada kebiasaan baru beberapa tahun belakangan ini kalau orang ditanya, Apa kabar? Jawabnya bukan, Kabar baik tetapi Luar biasa! Jawaban ini dipopulerkan oleh para motivator agar orang selalu bersikap positif terhadap keseharian hidupnya, menganggap setiap hari atau setiap saat sebagai pengalaman yang luar biasa. Lalu, kalau setiap saat Anda rasa sebagai saat yang luar biasa, kapan Anda merasa biasa saja? Sejujurnya, kebanyakan saat atau hari yang kita lewati sifatnya biasa saja, bukan? Mengapa yang biasa harus disebut luar biasa hanya supaya kita berbersemangat? Dalam Markus 10:1 diceritakan tentang Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan seperti biasa Dia mengajar mereka pula. Frase seperti biasa menyatakan hal yang menjadi kebiasaan Yesus, yaitu mengajar. Walaupun hal biasa, bagi Yesus, mengajar bukan perkara yang tidak penting atau kalah penting dibandingkan dengan membuat mukjizat. Justru mengajar adalah salah satu pelayanan penting Yesus. Ia menganggap penting yang biasa itu. Yang biasa tetap dilakukan Nya dengan sungguh sungguh karena Yesus tahu Dia sedang melakukan misi Bapa.

Jika hari hari yang Anda lalui terasa biasa, tidak perlu merasa bosan atau merasa tidak berharga. Memang hidup seperti itu. Hal hal istimewa atau luar biasa itu hanya sesekali terjadi. Kalau hal luar biasa terus terusan terjadi, maka hal itu akan jadi biasa, bukan? Yang perlu berubah adalah sikap kita terhadap yang biasa itu. Sikapi dengan bersyukur karena di dalam hal hal biasa pun Tuhan menyatakan berkat Nya. Sikapi dengan bertanggung jawab karena urusan atau pekerjaan biasa pun adalah pekerjaan Tuhan (Kol. 3:23). Sikapi dengan bersemangat karena kita percaya Tuhan bersama kita dalam setiap pengalaman hidup kita.

Selamat menjalani hari yang biasa!

Refleksi diri:

Apa hal hal biasa dalam keseharian Anda yang tanpa sadar merupakan pekerjaan Tuhan juga?

Bagaimana Anda biasanya menyikapinya? Sekarang setelah membaca renungan ini, bagaiman respons Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

SALAH TABUR?

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 8:4-10

“Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya.” (Luk. 8:5)
Dalam suasana pandemi Covid-19 ini ada satu hobi baru yang mulai bermunculan di manamana, yaitu menanam sayuran microgreen. Microgreen adalah sayuran yang dipanen dalam usia muda. Biasanya dipanen pada usia 7-14 hari. Sawi hijau, bayam, kangkung, daun mint, dan bunga matahari termasuk kategori microgreen. Sayuran muda ini tentunya memberikan vitamin, mineral, antioksidan, potein, dan minyak nabati yang jauh lebih lengkap daripada sayuran dewasa. Cara menanamnya mudah; cukup menabur benih di media tanam serta berikan sinar matahari dan air yang cukup. Bercocok tanam sayuran microgreen pun menjadi hobi yang menyehatkan.

Di mana penabur menaburkan benihnya? Tentu di media tanam yang baik. Media tanam yang akan membuat benih berkecambah dan kemudian bertumbuh dengan baik. Lalu, mengapa ada benih yang jatuh di pinggir jalan, tanah berbatu, dan semak duri? Tentunya kisah dalam Lukas ini adalah perumpamaan. Perumpamaan yang diambil dari kenyataan bahwa terkadang benih yang disebar petani dapat jatuh di luar tanah subur sehingga benih itu tak dapat bertumbuh, bahkan kemudian mati.

Saudaràku lalu bagaimana dengan kita sebagai pemuda Kristen? Apakah kita sudah menjadi tanah yang baik? Sudahkah hati kita menjadi media tanam benih firman Tuhan? Besok kita akan beribadah Minggu. Maka, ada hal yang perlu kita siapkan agar diri kita menjadi media tanam yang baik. Sediakan waktu khusus, entah kita beribadah online atau onsite. Siapkanlah persembahan. Ajaklah teman-teman beribadah. Selamat menyiapkan diri menjadi tanah yang baik!
1. Di mana saja benih itu jatuh?
2. Apa yang àñda siapkan untuk beribadah Minggu besok?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

MENYERAHKAN NYAWA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Yohanes 3:11-17
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (1Yoh. 3:16)
Sebuah kutipan kalimat bijak berkata demikian, “Menolong seseorang mungkin tidak akan mengubah seluruh dunia, tetapi dapat mengubah dunia orang yang kita tolong.” Apakah kamu setuju?
Kasih adalah sebuah prinsip dasar hidup kita sebagai orang Kristen. Prinsip itu kita terapkan dalam hidup kita sehari-hari, termasuk dalam memperlakukan orang lain. Orang yang hidup tanpa kasih hanya akan memiliki kebencian dalam dirinya. Orang yang membenci itu bagaikan seorang pembunuh. Ia membunuh karakter, harapan, dan semangat orang lain, bahkan diri sendiri. Padahal, kasih itu berarti memberi kehidupan. Mengasihi dengan “menyerahkan nyawa”, seperti halnya Yesus Kristus, akan menghidupkan dunia ini. Kita bukan tak punya kesempatan untuk benarbenar menyerahkan nyawa kita secara harfiah untuk menolong orang lain. Namun, “menyerahkan nyawa” dapat kita praktikkan dengan cara menolong orang yang kita tahu menderita. Hal itu tentu membutuhkan pengorbanan, yaitu berkorban waktu, tenaga, dana, bahkan juga sering kali berkorban perasaan. Namun, dengan melakukannya kita akan membuat kasih Tuhan dapat dirasakan oleh makin banyak orang.
Saudaraku ada banyak alasan yang dapat membuat kita benci kepada orang lain. Namun, cukup satu alasan untuk mengasihi; yaitu bahwa Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan kasih yang begitu besar. Demikianlah kasih itu juga kita perlihatkan kepada orang lain melalui perbuatan kita. Banyak orang menderita di dunia ini dan kita tidak dapat menolong semua orang. Namun, menolong satu orang akan membuat dunia menjadi lebih baik.

1. Apa yang dilakukan oleh Kain?
2. Bersediakah Anda mengakhiri sebuah kebencian?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Menang Atas pergumulan Hidup

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Timotius 6:9 12

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.
 1 Timotius 6:12a

Jika kita ditanya, apakah hal yang utama di dalam hidup kita saat ini? Apakah yang kita kejar selama hidup di dunia? Sebetulnya kedua pertanyaan ini sudah terjawab dan nampak dari apa yang kita lakukan sehari hari di dalam kehidupan. Berapa banyak waktu, perhatian, dan tenaga serta pikiran yang kita curahkan untuk hal hal yang kita kejar dan inginkan maka hal hal tersebut adalah yang paling utama dalam hidup kita.

Di dalam 1 Timotius 6:9 12, Paulus memberikan nasihat kepada Timotius dan kepada kita semua supaya mengejar hal hal yang bernilai kekekalan. Paulus mengingatkan bahwa jika kita mengejar hal hal duniawi seperti harta atau uang, maka kita akan jatuh di dalam praktik praktik dosa demi mendapatkan hal hal tersebut. Karena itu, Paulus meminta Timotius sebagai manusia Allah (ay. 11a), yaitu orang yang dekat dengan Allah, untuk merebut hidup yang kekal. (ay. 12). Paulus meminta kita untuk mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan (ay. 11b). Sebagai murid Kristus, kita harus mencerminkan karakter Kristus di dalam kehidupan kita.

Inilah pertandingan iman kita. Paulus mengajarkan kepada kita semua untuk bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar. Apakah kita mau ikut cara Tuhan atau cara dunia? Apakah kita mengutamakan melakukan kebenaran atau menikmati kesenangan dunia? Apakah kita mau mengampuni atau menyimpan kepahitan dan dendam? Semua adalah pertandingan. Kita terlibat dan bertanding di dalamnya.

Karena itu saudara saudaraku yang terkasih, kita harus menang di dalam pertandingan iman ini. Tentu bukan dengan mengandalkan diri sendiri tetapi mengandalkan Allah yang telah menyelamatkan kita. Sebagai manusia Allah yang dekat kepada Nya, kita akan terus diberikan kepekaan untuk mau taat kepada Nya. Jika kita menjadi manusia duniawi maka kita akan lebih cinta dunia daripada Allah. Namun, jika kita adalah manusia Allah maka kita akan lebih cinta Allah daripada dunia. Marilah saudaraku, rebutlah kemenangan dan hidup kekal tersebut dengan hidup yang berkemenangan atas dosa dan pencobaan yang kita hadapi. Selamat bertanding dan Tuhan memberkati kita semua.

Refleksi diri:

Apa yang Anda kejar di dalam hidup? Apakah hal hal bersifat kekekalan atau malah keduniawian?

Sebagai manusia Allah, bagaimana strategi Anda untuk menang dalam pertandingan iman selama hidup di dunia?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tak lagi di percaya

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Samuel 13:1 14

Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu.
 1 Samuel 13:14

Butuh waktu dan banyak usaha untuk membangun kepercayaan. Menjaga kepercayaan orang lain tidaklah mudah. Ketika seseorang tak lagi dipercaya maka ia bisa kehilangan segalanya. Sebuah hubungan yang baik dapat hancur karena orang tidak lagi percaya kita. Karier seseorang bisa hancur seketika karena kepercayaan yang dikhianati. Sebuah janji indah pun bisa batal karena si pemberi janji tak lagi bisa dipercaya dan si penerima janji menyangsikan ucapannya.

Demikian pula dengan Raja Saul yang telah mengkhianati kepercayaan Allah terhadap dirinya. Awalnya Saul sangat dipercaya Tuhan. Tuhan mengangkatnya menjadi raja Israel yang pertama dan berjanji akan mengokohkan kerajaannya jika ia setia. Namun sayang, ia mengkhianati Tuhan. Saul tidak sabar untuk menantikan kehadiran Samuel dan nekat mengambil alih tugas keimaman yang seharusnya tidak boleh dilakukannya, yaitu membakar korban persembahan kepada Allah. Pelanggaran demi pelanggaran dilakukannya demi ambisi pribadi. Teguran dari Tuhan pun diabaikan Saul sehingga ia sudah tidak lagi dipercaya Tuhan. Janji pengokohan kerajaan tidak terjadi karena Tuhan telah memilih Daud untuk menggantikan posisi Saul sebagai raja Israel. Kecerobohan tindakan Saul kiranya menjadi peringatan serius bagi kita saat ini.

Menjaga kepercayaan Tuhan tidaklah mudah. Seorang yang dipercaya Tuhan adalah seorang yang tetap tunduk, taat, dan setia melakukan kehendak dan agenda Nya, bukan kehendak dan agenda sendiri. Pada akhirnya waktu dan situasi yang akan menguji apakah kita mampu menjaga kepercayaan Tuhan. Ya, ada saatnya di mana Tuhan akan membawa kita pada sebuah situasi yang begitu mendesak, menakutkan, dan menuntut penyelesaian
segera. Saat itulah hati kita diuji! Kepercayaan itu ibarat selembar kertas. Sekali saja terkoyak dan kusut, ia tidak akan pernah kembali sempurna lagi. Sebab itu jagalah kepercayaan Tuhan dan orang lain terhadap kita.

Refleksi diri:

Apakah Anda dapat dipercaya? Apakah Anda tetap konsisten hidup di dalam kehendak Tuhan dan setia menantikan Nya di tengah situasi yang sulit?

Apa yang Anda lakukan untuk memelihara kepercayaan Tuhan terhadap Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

MENJADI MANUSIA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 10:25-37

Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” (Luk. 10:37)

Menjadi manusia bukanlah sekadar bernapas, bergerak, dan hidup. Menjadi manusia adalah mewujudkan sisi kemanusiaan dalam setiap napas, gerak, dan langkah kehidupan. Sangat mudah untuk menjadi manusia bagi diri sendiri ketika segala hal dipandang dari sisi kepentingan diri sendiri. Itulah sisi egois manusia. Hal sulit untuk dilakukan adalah menjadi manusia bagi sesama. Itu adalah hal yang alamiah dan berharga untuk diwujudkan.

Seorang imam dan Lewi membiarkan korban penyamun tergeletak hampir mati di pinggir jalan. Menyapa pun tidak. Mereka hanya berjalan melewati korban dari seberang jalan. Ini adalah contoh perilaku manusia yang tidak menjadi sesama manusia, bukan? Tidak ada belas kasihan sekalipun pertolongan sangat dibutuhkan di depan mata mereka. Berbeda dengan seorang Samaria yang tergerak untuk menolong. Tidak hanya membalut luka, ia membawa korban ke tempat aman. Perumpamaan tentang orang Samaria ini adalah kisah klasik dalam Alkitab. Kisahnya sederhana, pesannya sangat jelas. Diceritakan ulang dalam berbagai versi, baik itu dalam bentuk film, drama, maupun renungan di gereja-gereja.

Jemaat yang terkasih ucapan Yesus, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”, menjadi perintah penting bagi kita. Kita diingatkan agar jangan cuma mendengar kisah kebaikan orang Samaria ini. Yang penting adalah mewujudkan sisi kemanusiaan kita dalam memperlakukan manusia yang lain. Menolong sesama yang membutuhkan tanpa pamrih. Itulah hal mendasar untuk menjadi manusia seperti yang Tuhan mau.
1. Apa saja yang dilakukan orang Samaria itu untuk menolong?
2. Siapa yang akan kita tolong di hari ini?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Prioritas utama Doa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 5:12 16

Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat tempat yang sunyi dan berdoa.
Lukas 5:16

Too Busy Not to Pray adalah judul sebuah buku karya Bill Hybels. Judul buku tersebut menggelitik pikiran sekaligus menegur sebab ketika sibuk justru kita sering tidak berdoa. Inilah pergumulan banyak orang Kristen. Kita terlalu sibuk dengan rutinitas harian. Apalagi bagi para profesional yang juga menjadi aktivis gereja. Terlalu banyak hal hal yang terlihat mendesak untuk dilakukan, termasuk membuka medsos menjadi aktivitas wajib bagi sebagian besar orang pada zaman era digital ini. Akibatnya, doa menjadi aktivitas yang tidak berarti dan salah satu hal yang sangat mudah kita coret dari jadwal harian kita, bukan?

Sebenarnya, satu satunya manusia yang paling berhak mencoret aktivitas doa dari jadwal hariannya adalah Yesus Kristus. Sebab sebagai Anak Allah, Dia memiliki kuasa yang tidak terbatas untuk mengendalikan dunia. Dia juga memiliki relasi yang erat dengan Bapa Nya. Meskipun demikian, aktivitas doa tetap menjadi prioritas paling utama dalam kehidupan Yesus. Berulang kali Lukas menulis Yesus berdoa (3:21; 6:12; 9:18, 28 29; 11:1; 23:46). Bahkan ketika semakin banyak orang yang membutuhkan pertolongan Yesus, Dia tetap mengundurkan diri ke tempat yang sunyi untuk berdoa (ay. 16). Yesus mengajarkan bahwa doa harus menjadi prioritas paling utama justru pada saat saat ketika kita sibuk dan penuh tekanan.Terlalu sibuk? Justru seharusnya berdoa.

Adalah keliru jika seorang pelayan Tuhan terlalu sibuk melayani Tuhan sampai sampai tidak lagi memiliki waktu untuk berelasi dengan Tuhan yang ia layani. Ia bagaikan sebuah layang layang yang ingin terbang tinggi lalu memutuskan benang tali layangan karena dirasa menghambatnya. Akibatnya layang layang terbang tanpa arah dan tujuan, akhirnya jatuh terhempas di tanah.

Marilah kita meneladani Yesus. Jika Anak Allah saja memprioritaskan doa maka kita pun tidak bisa mengabaikan doa dalam kehidupan kita. Prioritaskan waktu datang ke hadirat Tuhan, tetaplah berdoa (1Tes. 5:17) karena di balik doa, ada berkat kekuatan, penghiburan, damai sejahtera dan ketenangan. Kapan terakhir kali Anda berdoa?

Refleksi diri:

Bagaimana kehidupan doa Anda saat ini? Apakah doa menjadi prioritas yang paling utama Anda?

Apa komitmen yang Anda ingin ambil dalam memprioritaskan berdoa?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Perintah penting

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Keluaran 20:1 17

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
 Keluaran 20:12

Saya pernah membaca beberapa berita yang isinya mirip mirip. Inti beritanya adalah anak yang menuntut secara hukum orangtuanya. Alasannya berbeda beda tetapi cukup miris ketika melihat sebuah judul di berita, Anak Menuntut Orangtuanya.

Hubungan yang seharusnya paling dekat dan indah menjadi hubungan permusuhan sengit. Memang tidak ada hubungan keluarga yang lepas dari konflik tetapi seandainya setiap anak memahami perintah Tuhan di dalam bersikap terhadap orangtua, pasti hal ini bisa dihindari. Begitu pentingnya hormat kepada orangtua sampai Tuhan memasukkannya ke dalam sepuluh perintah Allah. Menghormati orangtua adalah perintah penting.

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengarkan ayat menghormati orangtua? Biasanya ini sering dikaitkan dengan anak anak kecil atau para remaja, supaya mereka menghormati orangtua mereka. Namun, tahukah Anda ketika Tuhan memberikan kesepuluh perintah Allah, bukan diberikan di kelas kelas sekolah minggu, bukan juga di kebaktian remaja, tetapi diberikan kepada umat Israel, di mana banyak orang yang sudah dewasa dan berkeluarga. Mereka diingatkan supaya menghormati ayah dan ibunya. Tuhan tidak pernah menyepelekan kehadiran orangtua yang dipercaya oleh Nya untuk mengasuh setiap anak.

Menarik sekali bahwa menghormati orangtua diberikan tanpa kondisi. Tidak disebutkan hormatilah orangtuamu kalau mereka baik, kalau mereka tidak menyusahkan, kalau mereka masih sehat sehat atau kalau mereka tidak pernah menyakiti hati. Tidak! Perintah menghormati orangtua diberikan tanpa syarat. Apa pun kondisi orangtua kita, menghormati mereka tidak boleh ditawar.

Tuhan Yesus saat di dalam dunia melakukan apa yang Bapa Nya kehendaki. Dia menghormati Allah dengan melakukan apa yang ditugaskan kepada Nya, menyelamatkan manusia dari hukuman kekal. Sekalipun tugas itu sangat sulit, tetapi Dia tetap taat melakukan Nya supaya manusia diselamatkan dan kita pun disebut sebagai anak anak Allah.

Kalau kita, anak anak Allah, hormat dan taat kepada Allah, kita seharusnya pun melakukannya dalam relasi dengan orangtua, dengan menghormati mereka. Menghormati orangtua bagaimana pun keadaan mereka adalah panggilan setiap orang percaya. Jika Anda masih memiliki orangtua, mari pergunakan kesempatan selama mereka masih ada. Salah satu bukti ketaatan kita kepada Tuhan adalah menghormati orangtua.

Refleksi diri:

Mengapa menghormati orang tua itu penting di mata Tuhan?

Apa bukti nyata Anda menghormati orangtua Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jangan menduakan Allah

 Gema suara Illahi.
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu 

Keluaran 20:1 17

Jangan ada padamu allah lain di hadapan Ku.
 Keluaran 20:3

Apakah ada berhala dalam hidup Anda? Mungkin pertanyaan ini akan dijawab kebanyakan orang dengan cepat, Nggak ada lah . saya nggak punya berhala apa pun. Sangat bagus kalau hati Anda hanya tertuju kepada Tuhan. Namun, mari kita cek sekali lagi definisi tentang berhala yang lebih jelas dari Timothy Keller: Berhala adalah segala sesuatu yang Anda anggap lebih penting dari Allah, segala sesuatu yang menarik hati dan pemikiran Anda lebih dari Allah, segala sesuatu yang Anda cari untuk memuaskan diri Anda sedangkan itu hanya bisa dipuaskan oleh Allah. Dari definisi ini sangat mungkin seseorang beribadah dengan formal ke gereja atau berkata agamanya Kristen, tetapi hatinya bukanlah tertuju kepada Allah.

Perintah pertama dari sepuluh perintah Allah dimulai dengan larangan, Jangan ada padamu allah lain di hadapan Ku Hubungan umat Tuhan dengan Tuhan adalah eksklusif, tidak bisa disusupi oleh ilah lain. Allah tidak bisa diduakan. Kata allah dalam ayat ini ditulis dengan huruf kecil, kalau kita bandingkan dengan bagian lain seperti dalam kitab Yesaya, allah allah buatan tangan manusia bukanlah Allah. Jadi umat Israel seringkali berselingkuh rohani dengan yang bukan Allah. Bukankah itu suatu kebodohan?

Ketika seseorang menggantikan posisi Allah di dalam dirinya dengan hal hal lain maka hidupnya dipenuhi ketidakdamaian, ketidakpuasan, dan ketidaktenangan. Hal hal seperti cinta, karier, uang, kepintaran, dan banyak lagi, sebetulnya adalah hal hal yang netral tetapi bisa menjadi berhala bagi seseorang. Hidup seseorang merasa baru berarti ketika memiliki hal hal tersebut, sehingga ia menjadikannya tujuan ultimat di dalam hidup.

Semua kita berpotensi menempatkan hal hal lain selain Allah menjadi yang utama. Kita setiap hari harus ingat tentang Injil yang sudah menyelamatkan kita. Tuhan Yesus yang memberikan hidup Nya untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kita yang tidak layak diselamatkan mendapat hidup karena Nya. Intinya, hanya di dalam Yesus saja hidup kita menjadi berarti dan dipenuhi. Tidak ada satu hal pun di dunia yang dapat memuaskan keinginan hati kita selain Tuhan. Ingatlah siapa diri kita di hadapan Tuhan. Kita adalah orang berdosa yang sudah ditebus oleh Kristus Yesus, kita berharga karena Dia menyelamatkan kita.

Refleksi diri:

Apa hal hal lain yang menjadi tujuan hidup Anda selain Allah? Adakah hal tersebut tanpa sadar telah menjadi allah Anda?

Apa komitmen yang ingin Anda lakukan untuk selalu mengutamakan Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Pencobaan Yang Pasti

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Korintus 10:1 13

Pencobaan pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
1 Korintus 10:13

Pepatah Tionghoa mengatakan, Jangan berikan kacang kepada orang yang tidak punya gigi. Maksudnya adalah jangan berikan tugas atau tantangan kepada orang yang tidak punya mental dan kesanggupan untuk menghadapinya. Jika Anda tetap memberikannya, maka bisa dipastikan orang itu akan gagal menanganinya.

Demikian pula cara Tuhan memperlakukan kita dalam hal pencobaan atau ujian kehidupan. Tuhan memberikan ujian kehidupan kepada kita sesuai dengan kesanggupan kita menanggungnya, Rasul Paulus menyebutnya pencobaan pencobaan biasa. Dengan menyebut biasa, ia tidak sedang menganggap remeh kesusahan yang sedang kita hadapi.

Sama sekali tidak. Yang dimaksudkan Paulus adalah bahwa pencobaan pencobaan itu masih dalam batas kesanggupan kita menanggungnya. Tuhan tahu kesanggupan kita. Dia memberikan takaran yang pas. Sekuat yang kita mampu pikul. Tidak lebih, juga tidak kurang. Jika terlalu berat, kita akan kolaps, hancur, dan tidak bisa bangkit lagi. Sebaliknya, jika terlalu ringan, kita tidak akan belajar apa apa dari peristiwa itu. Kita tidak akan bertumbuh dalam iman. Selain itu, bukankah Tuhan berjanji memberikan jalan ke luar dan kekuatan untuk menanggungnya?

Seringkali kita menganggap masalah kehidupan kita terlalu berat. Kita merasa tidak sanggup menanggungnya dan kadangkala hampir putus asa. Jika saat ini Anda sedang tergelincir dan jatuh, percayalah Tuhan Yesus tidak membiarkan Anda jatuh tergeletak. TUHAN menetapkan langkah langkah orang yang hidupnya berkenan kepada Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. (Mzm. 37:23, 24). Tuhan tidak pernah mengabaikan hidup kita. Setiap kali Dia mengizinkan masalah terjadi dalam hidup kita, setiap kali pula Dia akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapinya.

Ayo tetap semangat menghadapi pencobaan pencobaan biasa yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup Anda!

Refleksi diri:

Apa pencobaan pencobaan yang pernah/sedang Anda hadapi yang membuat Anda belajar? Bagaimana iman Anda bisa bertumbuh melaluinya?

Apa janji janji Tuhan yang bisa menguatkan Anda saat menghadapi pencobaan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kuat Dalam Kelemahan

 Gema suara Illahi.
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini.
  
2 Korintus 12:7 10

Cukuplah kasih karunia Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa Ku menjadi sempurna.
 2 Korintus 12:9a

Pertanyaan yang sering muncul di benak anak anak Tuhan adalah mengapa Tuhan mengizinkan saya menderita? Mengapa Tuhan tega memberikan kesusahan dan pergumulan di dalam kehidupan kita? Harapan kita sebagai anak anak Tuhan adalah memiliki kehidupan yang baik, tidak mengalami sakit penyakit, usaha lancar, dan keluarga harmonis.

Rasul Paulus juga mengalami pergumulan serupa. Di dalam penderitaan yang ia alami, terutama duri dalam daging, tentu ia ingin terbebas dari pergumulannya tersebut. Namun, Tuhan ternyata tidak menjawab apa yang menjadi keinginannya. Karena itu, respons yang diberikan oleh Paulus terhadap penderitaannya pun berbeda. Ia sekarang mencoba melihat kesusahan dan penderitaan bukan sebagai kekejaman Tuhan, melainkan sebagai bukti belas kasih dan anugerah Tuhan Yesus Kristus kepada dirinya.

Dua hal positif yang bisa kita pelajari dan teladani dari respons Paulus. Pertama, penderitaan membuat kita tetap rendah hati. Sering kali orang menjadi sombong saat kehidupannya yang berhasil. Ketika Tuhan izinkan kesusahan, pergumulan, dan penderitaan hadir di dalam kehidupannya, ia baru sadar bahwa dirinya adalah manusia biasa. Melalui penderitaan, kita belajar bahwa manusia memiliki kelemahan dan membutuhkan Allah untuk menolong dan mengangkat hidupnya.

Kedua, penderitaan membuat diri kita semakin kuat. Kuat bukan karena kita yang hebat tetapi karena ada Allah yang memberikan kekuatan kepada kita. Paulus akhirnya menyadari bahwa di dalam kelemahan, dirinya justru semakin kuat. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (ay. 10).

Saudara saudaraku yang terkasih, marilah memandang penderitaan yang saat ini kita alami bukan karena Tuhan kejam terhadap kita melainkan sebagai kesempatan untuk bisa mengalami kekuatan dan penyertaan Tuhan yang ajaib. Karena di dalam kelemahan, ketika kita bisa berseru dan memohon pertolongan Nya, kita bisa melihat betapa baiknya Tuhan. Dia menjawab permohonan doa doa kita sesuai dengan rencana Nya yang terbaik untuk kita.

Refleksi diri:

Apa penderitaan dan pergumulan yang pernah Anda alami yang justru membuat Anda kuat dan merasakan anugerah Tuhan?

Bagaimana rencana Allah yang baik, bekerja di balik penderitaan tersebut?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.



Share:

SINGA TELAH MENGAUM

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Amos 2:12-3:8

Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?” (Am. 3:8)

Ada sebab, ada akibat. Itu adalah hukum yang alamiah. Sistem yang wajar. Suatu tindakan akan memiliki efek pada tindakan yang lainnya. Tak ada yang bebas dari hal itu. Dalam hal ini jugalah keadilan Tuhan berjalan, yaitu ketika ada peringatan dan hukuman. Tuhan tidak serta-merta menghukum umat jika umat tidak berdosa. Justru dengan hukuman yang diberikan, Tuhan sedang menegakkan keadilan-Nya di muka bumi.

Amos menyampaikan firman Tuhan yang berisi hukuman Israel. Hukuman itu diberikan karena berbagai pelanggaran yang telah dilakukan Israel (Am. 2:6-8). Namun, hukuman itu tidak datang dengan tiba-tiba. Sudah ada nabi-nabi yang menyerukan nubuat serta para nazir yang mengkhususkan diri untuk Tuhan. Namun, tetap saja dosa umat makin banyak. Malah para nabi dilarang untuk bernubuat menyampaikan firman Tuhan. Karena itu, Tuhan menubuatkan sebuah hukuman melalui Nabi Amos. Hukuman ini akan datang melanda tanpa seorang pun dapat melarikan diri dari hal itu. Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya dengan menjalankan hukuman yang telah diperingatkan sebelumnya.

Tak seorang pun senang dihukum, bukan? Namun, hukuman mesti dijalankan ketika pelanggaran terjadi. Tuhan adil dengan hukum-Nya. Ia tidak sembarangan menghukum. Ia memberikakan peringatan dan pemberitahuan kepada umat tentang apa yang baik serta konsekuensi yang akan terjadi jika berbuat sebaliknya.  milikilah hati dan pikiran yang peka terhadap peringatan Tuhan sehingga Anda tidak mengalami hukuman Tuhan.

1. Seperti apa guncangan Tuhan itu?
2. Peringatan apa yang Tuhan mau sampaikan di hari ini?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tak lagi Dipercaya

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Samuel 13:1 14

Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu.
 1 Samuel 13:14

Butuh waktu dan banyak usaha untuk membangun kepercayaan. Menjaga kepercayaan orang lain tidaklah mudah. Ketika seseorang tak lagi dipercaya maka ia bisa kehilangan segalanya. Sebuah hubungan yang baik dapat hancur karena orang tidak lagi percaya kita. Karier seseorang bisa hancur seketika karena kepercayaan yang dikhianati. Sebuah janji indah pun bisa batal karena si pemberi janji tak lagi bisa dipercaya dan si penerima janji menyangsikan ucapannya.

Demikian pula dengan Raja Saul yang telah mengkhianati kepercayaan Allah terhadap dirinya. Awalnya Saul sangat dipercaya Tuhan. Tuhan mengangkatnya menjadi raja Israel yang pertama dan berjanji akan mengokohkan kerajaannya jika ia setia. Namun sayang, ia mengkhianati Tuhan. Saul tidak sabar untuk menantikan kehadiran Samuel dan nekat mengambil alih tugas keimaman yang seharusnya tidak boleh dilakukannya, yaitu membakar korban persembahan kepada Allah. Pelanggaran demi pelanggaran dilakukannya demi ambisi pribadi. Teguran dari Tuhan pun diabaikan Saul sehingga ia sudah tidak lagi dipercaya Tuhan. Janji pengokohan kerajaan tidak terjadi karena Tuhan telah memilih Daud untuk menggantikan posisi Saul sebagai raja Israel. Kecerobohan tindakan Saul kiranya menjadi peringatan serius bagi kita saat ini.

Menjaga kepercayaan Tuhan tidaklah mudah. Seorang yang dipercaya Tuhan adalah seorang yang tetap tunduk, taat, dan setia melakukan kehendak dan agenda Nya, bukan kehendak dan agenda sendiri. Pada akhirnya waktu dan situasi yang akan menguji apakah kita mampu menjaga kepercayaan Tuhan. Ya, ada saatnya di mana Tuhan akan membawa kita pada sebuah situasi yang begitu mendesak, menakutkan, dan menuntut penyelesaian
segera. Saat itulah hati kita diuji! Kepercayaan itu ibarat selembar kertas. Sekali saja terkoyak dan kusut, ia tidak akan pernah kembali sempurna lagi. Sebab itu jagalah kepercayaan Tuhan dan orang lain terhadap kita.

Refleksi diri:

Apakah Anda dapat dipercaya? Apakah Anda tetap konsisten hidup di dalam kehendak Tuhan dan setia menantikan Nya di tengah situasi yang sulit?

Apa yang Anda lakukan untuk memelihara kepercayaan Tuhan terhadap Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

DOBEL MERANA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 6
Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar .... (Mzm. 6:3)
Ketika seseorang terinfeksi virus Covid-19, ada pertanyaan yang sulit dijawab. Pertanyaan itu adalah, “Kena di mana?” Sulit dijawab karena virusnya tak terlihat. Sulit bagi kita untuk benarbenar mengetahui bisa “kena” (terinfeksi) di mana. Pertanyaan itu biasanya disambung dengan dugaan-dugaan: lalai menjalankan protokol kesehatan, masih bertemu orang lain, tidak memakai masker. Padahal, orang yang terinfeksi mungkin saja sudah menjalankan itu semuanya. Hanya saja orang tetap tidak dapat memastikan di mana terpapar virus. Sayangnya, kemudian ada sebagian orang yang memberi cap kepada orang yang terinfeksi Covid-19: lalai dan tidak menjaga diri. Bukankah hal itu justru dapat membuat orang yang terinfeksi bertambah stres dan sedih? Sudah mengalami sakit, lalu ia mendapat cap negatif juga dari orang lain.

Pemazmur sedang menggambarkan dirinya yang sedang sakit. Sakit yang ia pahami sebagai akibat dari dosanya. Ia merana, menderita, dan menangis. Penyakit yang membuatnya begitu susah. Bukan hanya itu, ia juga berhadapan dengan lawan-lawannya. Bukan lawannya yang membuat ia sakit. Namun, Daud menggambarkan bahwa lawannya maju dan berbuat jahat kepadanya. Mungkin mereka mengolok-olok atau hendak menjatuhkannya selagi ia sakit.

Saudaraku , mudah untuk menyalahkan dan mengalahkan orang yang sedang sakit. Mereka sedang lemah. Ketika kita mengetahui seseorang sedang sakit, sikap yang terbaik adalah menolong untuk membawa kesembuhan dan memberikan dukungan terbaik kita sehingga orang yang sakit tidak tambah merana. Dengan demikian, yang sakit pun memperoleh semangat dan kesembuhan.

1. Bagaimana pemazmur menggambarkan kesedihannya?
2. Bagaimana cara kita menolong orang yang sedang sakit?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

DEMI TUHAN?

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

2 Raja-raja 5:19b-27

Tetapi kata Elisa kepadanya: “Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau?” (2Raj. 5:26)
Pada tengah tahun 2021 ada berita yang menghebohkan mengenai vaksinasi ilegal. Bukan vaksinnya yang ilegal, melainkan pelaksanaannya. Vaksin yang seharusnya diberikan secara gratis ternyata dijual kepada masyarakat. Tak main-main, kasus yang terjadi di Sumatera Utara itu melibatkan dokter yang mengambil kesempatan menguntungkan diri di tengah situasi yang terjadi.
“Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya”, ucap Gehazi ketika ia akan meminta perak dari Naaman. Ia bertindak sendiri, berbuat curang, dan berbohong. Padahal, pemberian Naaman telah ditolak oleh Elisa sekalipun Naaman mendesak Elisa untuk menerimanya. Bagi Elisa, menyembuhkan Naaman adalah bagian dari tugasnya sebagai pelayan Tuhan. Kesempatan itu justru secara jahat dipakai oleh Gehazi untuk mengambil perak dan pakaian dari Naaman. Gehazi melakukannya sebagai hal yang katanya demi Tuhan yang hidup. Akibat perbuatannya, Gehazi mendapat hukuman menerima sakit kusta Naaman.
Mengerikan ketika orang-orang mengatasnamakan Tuhan, lalu melakukan kebohongan atau kecurangan. Seakan-akan hal baik yang dilakukannya untuk memuliakan nama Tuhan, tetapi ternyata hanya untuk kepentingan diri sendiri. Atau, seakan-akan untuk berbuat baik bagi sesama, padahal hanya memanfaatkan sesama. Hal-hal seperti itu tentu tak sesuai dengan panggilan hidup kita sebagai orang beriman. Youth, kita harus tulus melakukan sesuatu untuk Tuhan dan sesama. Jangan melakukan kebohongan dan kecurangan.
1. Apa yang menjadi akibat dari perbuatan Gehazi?
2. Bagaimana Anda menghindari sikap curang dalam pekerjaan Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tidak di Perhitungkan

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Hakim hakim 3:12 30

Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin, seorang yang kidal.
Hakim hakim 3:15a

Dulu sempat populer sebuah film seri yang kemudian dibuat lagi versi terbarunya, berjudul MacGyver. MacGyver, tokoh utama film ini, adalah seorang pemuda yang dapat menggunakan barang barang yang tampaknya biasa bahkan tidak terpakai, menjadi mempunyai fungsi dan berguna, serta memberikan solusi di tengah tengah kesulitan yang dihadapinya. Di tangan MacGyver benda benda tersebut bisa dikreasikan menjadi benda yang berguna. Benda benda yang ia ciptakan sama sekali di luar pemikiran kita. Pernah nggak Anda berpikir demikian saat Tuhan memakai Anda atau seseorang? Tuhan seringkali memakai seseorang yang tidak diperhitungkan untuk menjadi alat kemuliaan Nya. Salah satu contohnya adalah Ehud.

Ehud hidup pada masa orang Israel menderita di bawah pemerintahan Eglon, raja Moab. Israel saat itu sedang mendambakan seorang pembebas. Orang seperti apa yang mereka harapkan? Seharusnya seseorang yang cukup lengkap kemampuannya, bukan yang dianggap kurang. Namun tanpa terduga, Tuhan membangkitkan Ehud yang tidak diperhitungkan. Coba perhatikan profilnya, maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin, seorang yang kidal. Ia seorang kidal. Pada masa itu seorang kidal dicap sebagai orang yang cacat, sehingga pasti tidak dipandang sebaik orang orang lainnya. Siapa sangka, karena Ehud kidal justru bisa menyembunyikan pedangnya di tempat yang tidak biasa untuk mengambilnya dan mengalahkan raja musuh (ay. 16, 21). Sebagian besar orang mungkin tidak menyangka Ehud akan dipakai Tuhan, tetapi Tuhan berencana memakainya untuk menyelamatkan orang Israel.

Keselamatan juga datang hanya di dalam Tuhan Yesus. Apa yang tidak pernah terpikirkan oleh manusia, apa yang jauh dari bayangan manusia, itu yang dilakukan Tuhan Yesus, menyelamatkan manusia melalui kematian yang mengerikan di kayu salib sehingga kita beroleh keselamatan. Hendaklah kita ingat hal hal ini, jangan memandang rendah diri sendiri atau orang lain karena Tuhan Yesus tidak memandang kita demikian. Jangan sia siakan juga kesempatan yang Tuhan berikan, layanilah Tuhan Yesus sebaik baiknya.

Refleksi diri:

Apa yang sering membuat Anda merasa rendah diri saat melakukan pekerjaan Tuhan?

Apakah Anda tahu apa yang Tuhan kehendaki untuk Anda kerjakan bagi Nya? Bagaimana Anda akan mempraktikkannya?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tenang dekat Tuhan

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 62:1 13

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada Nyalah keselamatanku.
Mazmur 62:2

Kehidupan kita di tengah pandemi penuh dengan permasalahan, mulai dari aspek ekonomi, kesehatan, sosial, dan keamanan. Hal ini menyebabkan kita mudah khawatir, takut, cemas dan tidak tenang. Di dalam situasi seperti ini, kemana Anda mencari ketenangan? Apa yang Anda lakukan untuk mendapatkan kedamaian?

Mazmur 62 adalah nyanyian dan doa Daud. Di tengah pergumulan dan kesulitan, ia tetap bisa merasa tenang. Daud membagikan kepada kita rahasia agar hidup tenang di saat susah. Pertama, ia tetap percaya kepada Tuhan. Ayat 9 berbunyi, Percayalah kepada Nya setiap waktu, hai umat . Daud percaya Allah tempat perlindungan yang kokoh. Di tengah berbagai masalah dan tekanan batin, ia menyerahkan dan memercayakan diri dalam naungan Nya. Di sana ia menemukan ketenangan batin. Pengenalan Daud akan Tuhan, membuat ia tetap percaya Allah dan memercayakan totalitas hidupnya kepada Nya.

Kedua, Daud percaya keselamatan itu datangnya dari Tuhan. Ayat 2 menegaskannya, Dari pada Nyalah keselamatanku. Dauh menghadapi musuh musuh yang tidak hanya mau merebut kedudukannya, tetapi juga ingin mencabut nyawanya. Dalam kondisi terdesak, Daud tidak menjauh dari Tuhan melainkan justru semakin mendekat kepada Tuhan, Sang gunung batu dan kota benteng yang kokoh (ay. 3). Daud percaya bahwa Tuhan lah satu satunya sumber keselamatan jiwanya.

Ketiga, Daud berdoa dan berharap hanya kepada Tuhan. Ayat 6 , Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada Nyalah harapanku. Walaupun Daud memiliki banyak pengalaman berperang dan punya banyak prajurit setia, tetapi ia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri. Daud tetap berharap dan percaya kepada Tuhan, satu satunya sumber keselamatan.

Agustinus pernah berdoa, Ya Tuhan, Engkau telah menjadikan kami untuk dirimu sendiri dan jiwa kami gelisah sampai kami menemukan ketenangan di dalam Engkau. Jika saat ini Anda sedang takut dan gelisah, carilah rasa damai dan ketenangan hanya di dalam Tuhan Yesus. Hanya di dalam Kristus Anda akan menemukan ketenangan dan kedamaian sebab Dialah Sang Raja Damai (Yoh. 14:27).

Refleksi diri:

Bagaimana sikap Anda ketika menghadapi kesulitan hidup? Apakah Anda masih percaya dan berharap kepada Tuhan Yesus?

Apa yang Anda lakukan untuk menumbuhkan iman dan rasa percaya Anda kepada Tuhan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

NYANYIAN SYUKUR

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 30

TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu. (Mzm. 30:13)

Dalam buku Gratefulness: The Heart of Prayer, David Steindl-Rast mengatakan bahwa sukacita (joy) lebih dari sekadar kebahagiaan (happiness). Kebahagiaan tergantung pada situasi yang kita alami, sedangkan sukacita tidak demikian. Kita berbahagia hanya dalam situasi-situasi tertentu, misalnya ketika kita beruntung, sukses, dan seterusnya. Namun, kita dapat bersukacita dalam segala situasi, bahkan ketika kita mengalami kegagalan, kesulitan, dan masalah. Menurut Steindl-Rast, hal ini dikarenakan sukacita berakar pada rasa syukur. Jadi, ada kaitan erat antara sukacita dan syukur.
Pemazmur bersyukur kepada Tuhan atas berbagai pertolongan yang telah diterimanya. Ia diselamatkan dari musuh, disembuhkan dari penyakit, dan dilindungi dari ancaman maut. Tidak hanya itu. Pada bagian akhir, ia pun berkata, “... untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.” Itu berarti ia tidak hanya bersyukur atas pertolongan yang telah dialaminya di masa lalu, tetapi juga atas kebaikan Tuhan yang diterimanya pada saat ini dan di masa depan. Di sini tampak keyakinan iman pemazmur: Tuhan itu baik dan akan selalu baik. Demikianlah, kini pandangannya terarah kepada Tuhan yang selalu memelihara hidupnya, bukan lagi pada situasi atau peristiwa yang terjadi.

Jemaat oh jemaat yang terkasih. biasakanlah bersyukur dalam segala hal. Setiap hari, dalam doa, arahkanlah diri kepada Tuhan sambil meyakini kebaikan dan kasih-Nya dalam segala situasi. Itulah yang akan memenuhi hati kita dengan nyanyian pujian dan sukacita, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Rat. 3:22-23).

1. Apa yang mendorong pemazmur untuk bersyukur kepada Tuhan?
2. Bagaimana Anda mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan saat ini?

Pokok Doa: Agar bersyukur dan bersukacita dalam segala hal.


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jaga HLM (Hati.Lidah.Mulut)

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 6:43 45

Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.
 Lukas 6:45b

Lidah sapi kalau pintar ngolahnya jadi nikmat. Kue lidah kucing mmhh.. enak rasanya. Tanaman lidah buaya juga enak dijadikan minuman dan lendirnya bagus untuk pertumbuhan rambut. Tanaman lidah mertua berfungsi sebagai antiseptik alami yang membunuh kuman.

Semua lidah di atas ada gunanya, hanya lidah manusia saja yang mengerikan jika salah penggunaannya. Alkitab berkata lidah itu bagaikan api, buas dapat mematikan (Yak. 3:5 6). Lidah lebih cepat dari otak. Banyak orang sering bicara tanpa berpikir terlebih dahulu. Ceplas ceplos, asal ngomong, tidak memikirkan bagaimana perasaan orang lain.

Lihat orang foto makanan, langsung komen, Makan mulu! Lihat orang pake tas baru, langsung sinis, KW aja pamer. Lihat orang punya pacar, langsung nyinyir, Pake pelet tuh! Lihat orang di rumah aja tapi duit banyak, langsung nuduh, Pasti piara tuyul atau babi ngepet. Duh.. jangan sampai ngaku orang Kristen tapi dari lidahnya hanya ada gunjingan, sindiran atau cemoohan.

Pada perikop disebutkan lidah itu bagaikan pohon. Baik tidaknya suatu pohon dilihat dari buah yang dihasilkan. Seandainya pohon itu baik, maka buah yang dihasilkan juga baik. Demikian pula dengan lidah, jika yang keluar dari lidah kata kata baik, maka bisa dipastikan pohonnya—dalam hal ini hatinya—juga baik. Sumber utamanya hati. Ucapan itu cerminan hati. Untuk tahu hati seseorang perhatikan ucapannya. Hati yang baik akan mengeluarkan tutur kata yang baik. Demikian pula sebaliknya. Mulut hanya mengeluarkan apa yang ada di dalam hati. Jadi, jangan lagi percaya ucapan orang, Dia mulutnya saja jahat tapi hatinya baik.

Karena itu jagalah selalu hati kita dengan menyeleksi, memilah dan memilih, apa yang kita dengar, baca, dan lihat. Contohnya, apa kita sering dengar khotbah, baca firman Tuhan, dan lihat tontonan baik. Inilah salah satu cara jaga hati dan jaga lidah kita.

Hati hati dengan lidah ya. Teladani Yesus yang kata kata Nya selalu lembut dan penuh kasih. Minta Roh Kudus untuk bantu menjaga hati dan perkataan kita. Selamat JaBir (Jaga bibir), selamat JaLi (Jaga Lidah), selamat JaMu (Jaga Mulut).

Refleksi diri:

Bagaimana ucapan lidah Anda selama ini? Apakah lebih banyak mengucapkan perkataan baik?

Apa yang ingin Anda lakukan untuk menjaga hati dan lidah Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

JALAN TUHAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 77:2-3, 12-21
Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan. (Mzm. 77:20)
Dalam kehidupan beriman sehari-hari, ada kecenderungan untuk memahami mukjizat atau keajaiban sebagai “solusi cepat” atas masalahmasalah hidup yang sedang dihadapi. Bahkan, ada kalangan-kalangan tertentu yang sangat suka membicarakan tentang topik ini. Dengan sangat yakin mereka mengajarkan kepada umat bahwa mukjizat dapat terjadi bila kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan. Ungkapan yang sering digunakan adalah, “Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya” (Mrk. 9:23). Persoalan muncul ketika mukjizat yang diharapkan tidakterjadi dan masalah hidup pun tak kunjung selesai.
Di tengah-tengah kesulitan hidup yang sedang dihadapinya, pemazmur berseru-seru dengan nyaring kepada Allah. Ia pun berdoa hingga malam. Namun, pertolongan dari Tuhan tak kunjung tiba. Itulah sebabnya, ia makin patah semangat dan gelisah (Mzm. 77:4-5). Kemudian ia mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan di masa lalu. Ia mengingat bagaimana Tuhan menolong umat-Nya secara ajaib sehingga mereka dapat menyeberangi Laut Teberau (Kel. 14:15-31). Demikianlah, ia pun dikuatkan untuk terus meyakini tuntunan dan penyertaan Tuhan di tengah-tengah kesulitan hidup yang dialaminya.
Saudaraku yang terkasih, jalan Tuhan memang penuh dengan keajaiban. Namun, jalan Tuhan bukanlah jalan pintas. Berjalan di jalan Tuhan bukan berarti kita tidak akan mengalami kesulitan dan masalah. Sebaliknya, dengan berjalan di jalan Tuhan, kita diundang untuk memaknai masalah dan kesulitan hidup sebagai momen untuk mengalami tuntunan dan penyertaan Tuhan yang ajaib.
1. Bagaimana pemazmur dikuatkan di tengah-tengah kesulitan yang dialaminya?
2. Apa makna berjalan di jalan Tuhan?
Pokok Doa: Agar meyakini penyertaan Tuhan di tengah-tengah kesulitan hidup.




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Menghadapi kekawatiran

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Filipi 4:6 9

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
 Filipi 4:6

Kekhawatiran selalu menjadi bagian hidup kita sehari hari. Kita khawatir tidak bisa bangun pagi karena harus bekerja atau melakukan aktivitas harian. Kita khawatir sakit tatkala badan terasa kurang fit atau saat pekerjaan atau usaha tampak tidak berjalan lancar. Apakah khawatir itu salah? Sebenarnya perasaan khawatir tidaklah salah, tetapi kekhawatiran yang terlalu berlebihan, sampai sampai merasa tidak ada lagi masa depan, inilah yang salah.

Paulus pada perikop bacaan, memberikan nasihat bagaimana menghadapi kekhawatiran:

(1) Menyerahkan kekhawatiran kepada Tuhan. Kita tidak tahu masa depan, hanya Tuhan yang tahu. Karena itu, nyatakan apa yang menjadi kekhawatiran kita di masa depan kepada Tuhan. Saat menyatakan kekhawatiran, kita belajar berserah kepada Tuhan, yaitu percaya bahwa apa yang akan Tuhan nyatakan di masa depan adalah yang terbaik bagi kita. Memikirkan masa depan pasti melelahkan tetapi cobalah menaruh hidup kita kepada Sang Gembala yang baik, yang akan memelihara hidup kita. Itu akan menenangkan kita.

(2) Mengucap syukur atas apa yang Tuhan telah dan akan berikan. Mengucap syukur atas berkat dan pertolongan Tuhan di masa lalu membawa kita memiliki pengharapan di masa depan. Percayalah Allah juga akan selalu menyertai di masa depan. Kekhawatiran menunjukkan bahwa kita kurang beriman kepada Tuhan. Dengan memiliki keyakinan kepada Allah, kita belajar mengucap syukur atas apa yang akan Tuhan berikan kepada kita di masa depan. Dengan mengucap syukur, kita menyerahkan masa depan kita kepada Allah yang Mahakuasa sehingga kita akan merasakan damai sejahtera.

(3) Memikirkan yang indah dan mulia. Kekhawatiran umumnya dimulai karena memikirkan hal hal buruk yang belum tentu terjadi. Cobalah melihat hal hal baik yang ada di dalam kehidupan kita (ay. 8). Daripada tidak bisa tidur karena memikirkan hal buruk yang belum tentu terjadi esok hari, lebih baik menikmati tidur dengan perasaan sukacita karena hal hal baik yang bisa kita nikmati bersama Tuhan dan orang orang yang kita kasihi. Memikirkan hal yang indah dan mulia, dapat mengalahkan pikiran pikiran yang buruk dan menghindari kita dari kekhawatiran berlebihan.

Yuk, saudaraku terkasih, hadapilah rasa khawatir Anda bersama Yesus yang akan selalu memelihara dan menyertai Anda.

Refleksi diri:

Apa kekhawatiran berlebihan akan masa depan yang membuat Anda tidak tenang? Sudahkah Anda menyatakan kekhawatiran Anda kepada Tuhan?

Apa dari ketiga nasihat Paulus menghadapi kekhawatiran yang ingin Anda terapkan? Mengapa?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.