Kembali ke jalan Tuhan ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Kembali ke jalan Tuhan

3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, 4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" 5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (Matius 27:3-5)

Selama kita masih hidup di dunia ini sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada jalan yang benar. Sebab pada dasarnya hidup ini merupakan anugerah Tuhan. Sehingga apabila Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk hidup di dunia, dan Roh-Nya masih menyadarkan kita bahwa kita telah menempuh jalan yang salah, hal itu menunjukkan anugerah-Nya masih terbuka bagi diri kita. Kalau Tuhan masih membuka pintu anugerah seyogianya kita tidak berkata: "Sudah terlambat, karena sudah terlanjur." Sikap fatalistik, alias menyerah kepada keadaan ini akan menghambat kita untuk mengalami anugerah pemulihan yang Tuhan sediakan.

Sikap menyerah kepada keadaan inilah yang ada pada diri Yudas Iskariot. Di dalam Matius 27 dicatat bahwa ia menyadari dirinya telah berbuat salah, yaitu dengan menyerahkan Yesus ke tangan para pemuka agama Yahudi. Ia berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Ia menyesali perbuatannya. Namun sebaliknya dari memohon anugerah Tuhan untuk mengampuni dirinya, ia justru mengakhiri hidupnya sendiri. Padahal bila ia dapat menyadari tentang keberdosaannya sesungguhnya hal itu merupakan anugerah Tuhan. Anugerah yang seharusnya ditanggapi dengan iman, yaitu dengan memohon agar Tuhan memulihkan dirinya. Sebab selama kita masih hidup di dunia ini sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada jalan yang benar.

Pertanyaan untuk Direnungkan

Hari ini apakah Roh Kudus menyadarkan diri Anda tentang jalan yang salah yang telah Anda tempuh? Apakah yang harus Anda lakukan untuk menanggapi anugerah-Nya itu?

Aplikasi. 
Mari dekat Tuhan. bersyukur kalau Engkau masih mau menegur diriku ketika aku menempuh jalan yang salah dan berbuat dosa. Aku berterima kasih kepada-Mu, sebab bila Engkau masih juga menyadarkan diriku akan kesalahan yang kuperbuat, dan pelanggaran terhadap firman-Mu yang kulakukan, hal itu menunjukkan bahwa Engkau belum menutup pintu anugerah bagi diriku. Di dalam anugerah-Mu itu Engkau masih memanggil diriku untuk kembali kepada-Mu. Tuhan, aku memohon tolonglah diriku agar aku dapat kembali ke jalan yang benar. Aku merendahkan diriku dengan memohon pengampunan dan pemulihan-Mu atas hidupku.

Doa. 
Aku juga berterima kasih karena Engkau telah mengantar diriku memasuki hari ini. Aku percaya bahwa di setiap hari Engkau selalu menyediakan kebaikan dan kesempatan yang baru bagi diriku. Ajar diriku untuk bersikap peka dan mampu melihat kemungkinan-kemungkinan baru yang Engkau bukakan bagi diriku. Tolonglah diriku agar aku tidak menyia-nyiakan anugerah-Mu itu. Dengan pertolongan Roh-Mu mampukan diriku untuk mengisi setiap kesempatan yang Engkau sediakan secara bertanggung jawab, yaitu dengan seluruh kemampuan yang Engkau berikan kepadaku. Tuhan, aku mempercayakan hidupku ini ke dalam penyertaan dan tuntunan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan yang limpah dengan kasih setia, aku berdoa. Amin.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.