Prioritas Yang Tepat ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Prioritas Yang Tepat

2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." 4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:2-4)

Prioritas kehidupan seseorang akan menentukan kualitas dari kehidupan yang bersangkutan. Prioritas itu dapat dilihat dari apa yang akan ia utamakan di saat berada di dalam keadaan yang terdesak. Orang yang mutu kehidupannya rendah akan mendahulukan kebutuhan dirinya yang bersifat sesaat, dan bahkan untuk itu ia rela mengorbankan hal-hal yang bersifat abadi. Sebagai contoh, ketika didesak untuk memilih antara jabatan atau iman kepada Kristus, ia akan menjual imannya demi memperoleh jabatan yang ia inginkan. Namun apabila ia tetap mengutamakan hal-hal yang bersifat abadi, walaupun untuk itu ia harus mengesampingkan hal-hal yang bersifat sementara, pilihan tersebut menunjukkan bahwa dirinya adalah orang yang memiliki kualitas kehidupan yang luhur.

Hal itulah yang terlihat di dalam diri Yesus Kristus sebagaimana yang dicatat di dalam Matius 4. Sesudah berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam, dan Ia merasa lapar, Yesus menolak bujukan Iblis untuk mengubah batu menjadi roti. Bukan karena Ia tidak mampu melakukannya, namun oleh sebab Ia tidak bersedia menuruti perkataan Iblis. Dengan kata lain, Ia lebih mendahulukan komitmen-Nya kepada firman Allah yang bersifat abadi daripada mengatasi rasa lapar yang bersifat sementara yaitu dengan menuruti perkataan Iblis. Prioritas yang diambil oleh Yesus ini, yaitu mengutamakan hal-hal yang bersifat abadi lebih dari pada hal-hal yang bersifat sementara, menjadi teladan tentang kualitas kehidupan yang luhur bagi kita, para pengikut-Nya.

Pertanyaan untuk Direnungkan

Selama ini apabila Anda didesak untuk memilih antara hal-hal yang bersifat abadi atau sementara, manakah yang Anda prioritaskan? Apakah buktinya?

Tindakanku. 
Mari sebagai orang percaya. Yesus telah mengajar tentang bagaimana seharusnya aku mengatur prioritas kehidupan dengan benar. Dengan mendahulukan hal-hal yang bersifat abadi lebih daripada yang bersifat sementara, maka aku, bagaimanapun latar belakang hidupku di masa lampau, sekarang akan memiliki kualitas kehidupan yang luhur. Tuhan, berikanlah kepadaku hikmat agar aku sanggup membedakan antara hal-hal yang seharusnya aku utamakan dan yang tidak sepatutnya aku prioritaskan. Dengan demikian Engkau menolong diriku agar memiliki kualitas kehidupan yang semakin bermakna dan tidak sia-sia.

Doaku. 
Oleh sebab itu mengawali hari ini aku berdoa agar Engkau berkenan menuntun hidupku di sepanjang hari ini dengan Roh-Mu yang kudus. Tuntunan-Mu akan memampukan diriku untuk menjalani hari ini di dalam prioritas kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Mu. Aku memohon berikanlah kepadaku kepekaan agar aku dapat mengenali tipu daya Iblis yang mencoba menyeret diriku kepada prioritas kehidupan yang keliru. Anugerahilah diriku dengan kemampuan untuk menolak bujukan Iblis tersebut dan menang atas pencobaan yang aku hadapi di setiap hari. Tuhan, berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penolong hidupku, aku berdoa. Amin.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.