Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”
- Keluaran 3:11
Dalam kehidupan kekristenan tidak sedikit orang yang berusaha menolak panggilan Allah untuk melayani Tuhan dan orang lain. Padahal panggilan melayani adalah sebuah hak istimewa dan kesempatan emas untuk menjadi rekan kerja Allah dalam memberitakan Injil. Ada berbagai alasan orang menolak panggilan Tuhan, antara lain karena takut menghadapi tantangan atau merasa diri tidak memiliki kemampuan. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi rintangan dalam merespons panggilan Tuhan?
Konteks Keluaran pasal 2-4 adalah Tuhan memanggil Nabi Musa untuk menolong umat Israel yang menderita akibat perbudakan di Mesir. Musa awalnya menolak panggilan Tuhan dengan menyodorkan berbagai alasan. Musa sebenarnya selama kurung waktu empat puluh tahun sudah menyadari dirinya merupakan orang pilihan Tuhan yang ditunjuk untuk membebaskan umat Israel. Akan tetapi, pasca pelariannya karena membunuh orang Mesir saat Musa membela teman Ibraninya, ia kini memilih menjadi penggembala kambing domba milik mertuanya, Yitro, di Midian. Namun, Musa akhirnya berhasil membawa umat Israel keluar dari Mesir.
Bagaimana Musa merespons panggilan Tuhan? Pertama, Musa percaya akan penyertaan Tuhan. Tuhan berfirman, “Bukankah Aku akan menyertai engkau?” (ay. 12). Dalam hal merespons panggilan Tuhan, kita harus percaya bahwa jika Tuhan yang memanggil maka Dia pasti akan memperlengkapi kita dengan semua sarana dan kuasa untuk melaksanakan tugas tersebut (2Kor 3:5-6). Kedua, Musa bersedia taat melakukan perintah Tuhan. Tuhan berkata, “Aku telah mengutus engkau:” (ay. 12). Musa merespons panggilan Tuhan dengan iman dan ketaatan. Ia bersama keluarganya segera meninggalkan Midian dan kembali ke Mesir untuk menemui tua-tua Israel, raja Firaun dan umat Israel (Kel. 4:18-30). Akhirnya Musa berhasil membawa umat Israel keluar dari Mesir.
Jadi, dalam merespons panggilan Tuhan, sangat penting bagi kita untuk keluar dari rasa tidak percaya diri yang melihat diri sendiri lemah dan tidak mampu memenuhi tugas panggilan-Nya. Ketika kita mengalihkan fokus pandangan dari diri kita sendiri kepada Allah dan memegang teguh janji penyertaan-Nya maka kita akan diberi keberanian dan kemampuan untuk melaksanakan semua tugas yang Dia percayakan.
Refleksi Diri:
Apa panggilan Tuhan bagi Anda dalam hal melayani? Bagaimana cara Tuhan meyakinkan Anda akan panggilan tersebut?
Apa hal-hal praktis yang dapat Anda teladani dari Musa dalam hal merespons panggilan Tuhan?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar