Markus 16:9-20
Untuk bisa percaya apalagi berserah kepada Tuhan, ternyata tidak mudah. Kedegilan hati adalah akar penyebabnya.
Kesaksian para saksi hidup tidak cukup membuat para murid untuk percaya akan kebangkitan Tuhan (11, 13). Hal ini sangat disayangkan mengingat mereka adalah orang-orang terdekat Tuhan Yesus.
Kebangkitan Tuhan adalah puncak karya-Nya di dunia. Melalui peristiwa kebangkitanlah, cinta kasih ilahi dinyatakan. Tidak berhenti di situ, cinta kasih terus berlanjut sebagai penyangga kehidupan. Sedemikian pentingnya perayaan cinta kasih di balik kebangkitan Tuhan.
Karena itu, tidak semestinya peristiwa kebangkitan tersebut diabaikan dan dipandang sebelah mata oleh para murid. Tanpa kebangkitan Tuhan, kasih-Nya kepada dunia ini akan berakhir dengan sia-sia (bdk. 1Kor 15:17). Kebangkitan Tuhan adalah wujud nyata dari kemenangan cinta kasih ilahi atas dunia kematian.
Sungguh aneh jadinya kalau untuk penyataan yang telah berulang kali Tuhan katakan, para murid melupakannya. Mereka tidak percaya kepada cerita teman-teman mereka sendiri akan kebangkitan Tuhan yang telah nyata.
Kesaksian harus diperjuangkan supaya tidak kalah dengan sikap tak percaya. Itulah kisah perjuangan pasca kebangkitan yang pertama-tama dikerjakan Tuhan dengan menampakkan diri kepada para murid (12, 14).
Kisah terus berlanjut hingga para murid mendapatkan peneguhan demi peneguhan atas pewartaan-Nya, bahwa kebangkitan Tuhan adalah hal yang pasti, yang sudah sepatutnya dipercaya. Kebangkitan inilah yang akan menjadi penanda utama tentang eksistensi cinta kasih Allah. Kuasa-Nya atas segala kuasa, bahaya, dan kematian sudah tidak diragukan lagi.
Sebagai umat-Nya yang telah diselamatkan melalui kebangkitan-Nya, hendaklah kita sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus telah benar-benar bangkit! Hendaklah kita tak henti-hentinya bersaksi bahwa kebangkitan-Nya menyelamatkan kita!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar