Mazmur 31
Dalam perjalanan hidup, tantangan dan hambatan sering kali menghampiri, bahkan bagi mereka yang hidup dalam iman. Orang fasik sering menjadi penyebab masalah dan rintangan bagi orang percaya, seperti yang dialami Daud.
Daud merindukan kelepasan dari penganiayaan orang fasik dan dengan penuh iman ia memohon kepada Tuhan (ay. 2-6). Ia menegaskan kesetiaannya kepada Tuhan dan membedakannya dengan para penyembah berhala yang tidak memiliki dasar kuat dalam iman (ay. 7).
Daud menggambarkan perasaannya ketika dihadapkan pada kebencian dan penolakan, merasa sendirian tanpa pertolongan (ay. 9-14). Namun, keyakinan Daud atas kuasa Tuhan membuatnya mempercayakan masa depannya sepenuhnya kepada-Nya (ay. 15-16), menyadari bahwa Tuhanlah yang mengendalikan hidupnya.
Dalam pengakuan imannya, Daud mengajak orang percaya untuk tetap setia kepada Tuhan (ay. 24) dan memperkuat hati mereka dalam pengharapan kepada-Nya (ay. 25).
Seperti Daud, kita juga dihadapkan pada berbagai kesulitan dan penindasan dalam kehidupan ini. Namun, dengan menjalin relasi yang erat dengan Allah, kita dapat bertahan dalam kesesakan. Mari kita terus mengasihi Tuhan, memperkuat iman kita, dan menempatkan harapan kita sepenuhnya kepada-Nya, karena Dia yang mengatur masa depan kita. Dengan memahami bahwa Tuhan selalu mengasihi dan peduli terhadap kita sesuai dengan firman-Nya, kita akan dikuatkan untuk tetap setia dalam setiap situasi sulit yang kita hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar