Mazmur 25
Daud memulai bait-bait mazmur ini dengan sikap penyerahan diri kepada Sang Pencipta, bukan dengan mengagungkan keberhasilan atau keutamaannya, melainkan dengan kesadaran akan ketergantungannya kepada Sang Ilahi. Dalam keyakinannya, hanya Sang Ilahi yang mampu memberikan pertolongan dan membebaskannya dari cengkeraman musuh-musuhnya, karena Dia adalah Sang Ilah yang berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu.
Sikap penyerahan diri ini tercermin dalam dua kesadaran yang saling terkait. Pertama, kesadaran akan identitas dirinya di hadapan Sang Pencipta. Ketika Daud menyadari dirinya sebagai manusia yang penuh dosa, ia menghadap Sang Pencipta bukan dengan sikap memerintah-Nya untuk melaksanakan kehendaknya, tetapi dengan kerendahan hati memohon pengampunan-Nya (6-7, 11, 18).
Kedua, kesadaran akan kedudukan Sang Pencipta dalam hidupnya. Sang Pencipta bukan hanya memiliki kuasa, tetapi juga penuh kasih setia. Daud percaya bahwa Sang Pencipta tidak akan meninggalkan umat-Nya yang menaruh harapan pada-Nya. Oleh karena itu, ia mengharapkan dan memohon petunjuk hanya kepada Sang Pencipta (8-10, 12).
Frasa "Bimbinglah aku pada jalan-Mu", "Tuntunlah aku dalam kebenaran-Mu", "Pandangan mataku selalu tertuju kepada TUHAN", dan "Aku menantikan Engkau" (4-5, 15, 21) mengekspresikan kerinduan Daud akan Sang Pencipta dan ketetapannya untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Bagaimana sikap kita ketika dihadapkan pada tantangan hidup? Apakah kita akan merasa marah dan menyalahkan Sang Pencipta, lalu menuntut-Nya untuk memenuhi keinginan kita? Ataukah kita lebih memilih mengandalkan kemampuan diri kita sendiri seolah-olah tidak memerlukan Sang Pencipta? Atau, mungkin kita akan mengikuti jejak Daud dengan tawakal kepada Sang Pencipta?
Mazmur ini mengajak kita untuk senantiasa menyadari siapa kita di hadapan Sang Pencipta dan bagaimana kedudukan Sang Pencipta dalam hidup kita, sehingga dengan kerendahan hati kita terus bergantung dan berharap kepada-Nya dalam menjalani hidup.
Semoga kerinduan dan komitmen seperti Daud juga menjadi bagian dari perjalanan hidup kita bersama Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar