Satu Tubuh Kristus ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Satu Tubuh Kristus

1 Korintus 9:24-27 (TB) Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Ayat di atas sudah sering saya baca, tapi kali ini Roh Kudus memberi makna yang lebih lagi. Saya merasakan ada FOKUS yang Paulus miliki dalam hidupnya, sehingga seluruh keberadaannya dibangun, dilatih, dan diarahkan untuk mencapai satu titik fokus yang Tuhan tetapkan untuk dirinya. Sebenarnya itulah kunci keberhasilan sejati dan Paulus berhasil ‘mengunci dan terkunci’ dalam panggilan ilahi tersebut.

Saya yakin sekali, Tuhan tidak mau mengerjakan segala sesuatu dalam hidup kita secara ‘tanggung - tanggung’. Tapi Ia mau kita bekerja sama dengan diri-Nya untuk mencapai tujuan yang Dia tetapkan. Selama hidup kita masih dalam fase bingung mencari jati diri, mencari panggilan Tuhan, apalagi masih terus mencoba 'mengkombinasikan' firman dengan apa yang dunia tawarkan, maka sudah pasti hidup kita tidak akan pernah mencapai apa yang Tuhan tetapkan. 

Kita sudah harus memasuki fase hidup di mana kita tahu dengan pasti apa yang menjadi panggilan hidup kita tanpa percampuran dari dunia ini (minta kepada Roh Kudus untuk membersihkan hati kita dan membuatnya menjadi terang).

Selama ini kita terus menganggap perjalanan hidup yang berlika-liku, coba ini dan coba itu, layaknya orang yang sedang mencoba mengadu nasib dan mencari keberuntungan adalah hal yang wajar. Alhasil kita seperti orang buta yang sedang mencoba meraba banyak hal dan mengenali banyak hal. 

Pendek kata, hidup kita tidak bisa fokus, sebab terlalu banyak ‘percampuran’ yang membuat kita mengalami banyak distraction. Kita perlu dibersihkan dari pola dunia, filosofi dunia, dan dari setiap cinta diri sendiri, cinta uang, dan cinta dunia. Sama halnya seperti yang Yesaya alami.

Yesaya 6:5-8 (TB) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni." Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" 

Yesaya telah bernubuat sebanyak lima pasal, tapi ia belum tajam dan belum fokus dalam panggilan hidupnya, bahkan ia belum memberi diri sepenuhnya bagi Tuhan. Sungguh aneh tentunya, tapi pengalaman Yesaya juga jadi gambaran orang percaya atau para pendeta kebanyakan. Sudah melayani dan beribadah, tapi tidak ada hal spesifik dalam agenda Kerajaan Allah. Hidup masih saja mengikuti sistem dunia yang ada dan belum menjadi alat Kerajaan-Nya yang kuat dan tajam.

Saya mendapati kita harus datang ke dalam hadirat Tuhan, meminta sekali lagi pekerjaan Roh dan Firman untuk membersihkan batin dan mengarahkan kecenderungan hati kita hanya kepada Tuhan dan penggenapan rencana-Nya.

Sebenarnya tidaklah sukar dalam menjalani hidup sebagai orang percaya - fokus saja untuk mengenal Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Tuhan menghendaki untuk kita bisa mengerjakan kehendak-Nya dalam pelayanan tubuh Kristus, sehingga hidup kita bisa terarah dan tepat. 

Bukan jadi "petinju" yang sembarangan memukul seperti yang tertulis dalam kitab Yesaya dari pasal 1 - 5. Melainkan dengan segera dapat menjadi kepala tangan Tuhan (tubuh Kristus) yang siap bergerak menghancurkan pekerjaan musuh! 

Kehidupan kita sesungguhnya bukanlah kehidupan individu, melainkan korporat (Filipi 2, Efesus 1:15-23, Efesus 4:1-16, Roma 12:1-8). Jangan jadi petinju yang sembarangan memukul (kehidupan individu yang tanpa arah).

Kuasai hati dan tubuh kita untuk terus berada dalam pusat kehendak Tuhan dan melakukan agenda Kerajaan secara korporat. Ini waktunya fokus dan mencurahkan energi kita untuk kepentingan Kerajaan Allah sebagai SATU TUBUH KRISTUS.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.