Mazmur 28
Kehidupan ini tidaklah netral; sejak jatuhnya manusia, kita terus dihadapkan pada kesukaran dan kejahatan yang tak terelakkan. Mazmur ini, dinaikkan oleh Daud dalam situasi kesesakan, mengingatkan kita bahwa hanya Tuhanlah sumber keselamatan yang sejati. Tanpa-Nya, kita terombang-ambing di tengah ancaman kematian (ayat 1).
Daud menyadari perbedaannya dengan orang fasik. Dia menolak untuk disamakan dengan mereka yang hanya pura-pura baik dan ramah, sementara hati mereka penuh dengan kejahatan (ayat 3-5). Sebagai seorang raja, Daud mengenal orang-orang semacam ini: mereka yang berpura-pura berteman untuk mencapai tujuan mereka sendiri, yang ramah di depan teman tetapi licik di belakang (ayat 3). Dia yakin bahwa Tuhan akan menghukum mereka karena perbuatan jahat mereka terhadap umat-Nya (ayat 6-9). Bagi Daud, hanya Tuhanlah tempat sandaran bagi orang benar yang dikelilingi oleh kejahatan.
Daud bersaksi bahwa hanya Tuhanlah kekuatan dan perlindungan bagi dia dan umat Allah (ayat 6-9). Sebagai umat-Nya, kita dipanggil untuk menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan dan kekuatan utama kita. Tanpa-Nya, kesesakan dan kejahatan akan menguasai hidup kita.
Sebagai umat Allah, kita harus berbeda dari orang fasik. Dalam hubungan dengan sesama, kita harus menunjukkan kebaikan dan kejujuran yang tulus. Ketulusan haruslah menjadi dasar dari setiap relasi, bukanlah sekadar alat untuk mencapai tujuan atau kepentingan pribadi. Kita harus menjauhkan diri dari kecurangan dan kebohongan, sebagaimana yang dilakukan oleh Daud.
Meskipun dunia mungkin tidak menerima kita, dalam segala kesesakan yang kita alami, marilah kita ingat bahwa Tuhanlah tempat perlindungan dan kekuatan kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar