Umat Palsu ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Umat Palsu

Yesus pernah menceritakan beberapa perumpamaan yang terkait dengan umat palsu. Ia mengumpamakan mereka dengan lalang di antara gandum (Matius 13:24-30). Jemaat mula-mula yang kelihatan begitu ideal tak luput dari lalang. Di antara banyaknya jemaat, ada orang-orang yang memang bukan umat Allah. Mereka adalah pemecah belah gereja yang tidak mencintai firman Tuhan, sekalipun mereka rajin bergereja.

Dalam konteks perikop ini, ada sekelompok orang yang berdebat dengan Stefanus (Kisah Para Rasul 6:9). Akan tetapi, perdebatan tersebut disengaja agar mereka mendapatkan kesalahan Stefanus (Kisah Para Rasul 6:10). Mereka tidak benar-benar ingin mengetahui firman Allah. Mereka hanya ingin menjatuhkan Stefanus. Bahkan, mereka tidak segan-segan menyebarkan fitnah bahwa Stefanus menghujat Allah dan hukum Taurat (Kisah Para Rasul 6:11, 13-14). Hal itu menyebabkan Stefanus diseret ke pengadilan agama (Kisah Para Rasul 6:12).

Sejak awal gereja berdiri, Iblis tidak pernah berhenti bekerja. Selalu saja ada umat palsu yang mengacau di dalam gereja. Hal ini tentunya berlanjut hingga masa kini.

Hal ini berimplikasi pada beberapa hal:

Pertama, ada umat palsu di dalam gereja yang tidak mencintai kebenaran. Oleh karena itu, gereja tidak perlu memaksakan diri untuk menuruti semua provokasi dan keinginan setiap jemaat. Pasalnya, mereka yang tidak mencintai kebenaran hanya ingin disenangkan dan dihibur.

Kedua, koreksilah diri kita, apakah selama ini kita bertindak seperti umat palsu. Kita harus jujur dengan diri kita sendiri. Apa tujuan kita pergi ke gereja? Apakah kita mencintai kebenaran, atau apakah kita punya motivasi lain?

Ketiga, berhati-hatilah dengan sikap yang suka menghakimi. Persoalan yang terjadi pada Stefanus adalah sikap sebagian jemaat yang menghakimi Stefanus secara tidak adil. Sikap ini dapat menjadi sikap kita juga jika kita tidak wawas diri.

Keempat, selalu ada ruang untuk perpecahan gereja. Iblis selalu bekerja dengan giat agar gereja terpecah belah, hamba Tuhan dibenci, dan selalu terjadi perselisihan. Oleh karena itu, waspadalah, agar kita tidak terjerumus oleh perangkap Iblis.

Renungan

Menjaga kesatuan dan keharmonisan di dalam gereja adalah tugas setiap jemaat. Umat yang sejati mencintai firman Tuhan dan berusaha untuk hidup sesuai dengan ajarannya. Kita perlu selalu waspada terhadap provokasi dan sikap menghakimi yang bisa merusak kesatuan gereja. Mari kita menjadi jemaat yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan kebenarannya.

Doa

Ya Tuhan, kami bersyukur atas ajaran dan teladan yang Engkau berikan melalui firman-Mu. Tolong kami untuk selalu mencintai kebenaran dan menjauhi sikap menghakimi. Berikan kami hikmat untuk mengenali umat palsu di antara kami dan kekuatan untuk menjaga kesatuan gereja-Mu. Jauhkanlah kami dari segala tipu muslihat Iblis yang berusaha memecah belah jemaat. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.