Allah Mengerti Kelemahan Hamba ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Allah Mengerti Kelemahan Hamba

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali merasa bahwa Allah tidak memahami kita sepenuhnya karena Dia adalah Allah yang sempurna. Namun, dalam nas yang kita baca hari ini, kita melihat bahwa Allah adalah Tuhan yang penuh pengertian terhadap kelemahan dan keraguan hamba-Nya.

    1. Janji Keturunan:

Kisah pertemuan Allah dengan Abram dalam Kejadian 15 dibagi menjadi dua bagian yang penting: janji keturunan (ayat 1-6) dan janji tanah (ayat 7-21).

- Keraguan Abram tentang Keturunan: Setelah sekian lama menunggu, Abram belum juga mendapatkan anak. Ia merasa putus asa dan mulai berpikir bahwa Eliezer, hamba dari Damsyik, akan menjadi ahli warisnya (Kejadian 15:2). Ini menunjukkan bahwa Abram mulai meragukan janji Allah tentang keturunan.

- Keyakinan dari Allah: Allah meyakinkan Abram bahwa dia akan memiliki keturunan sebanyak bintang di langit (Kejadian 15:5). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Abram meragukan janji Allah, Allah tetap berkomitmen untuk memenuhi janji-Nya dan memberikan kepastian kepada Abram.

- Iman Abram dan Kebenaran: Ketika Abram percaya kepada Tuhan, imannya diperhitungkan sebagai kebenaran (Kejadian 15:6). Ini menunjukkan bahwa Allah menganggap iman Abram sebagai sesuatu yang benar, meskipun iman tersebut tidak sempurna. Allah memahami kelemahan iman manusia dan memperhitungkan iman yang ada sebagai kebenaran.

    2. Janji Tanah:

Setelah berbicara tentang keturunan, Tuhan memberikan janji tentang tanah kepada Abram (Kejadian 15:7-21).

- Keraguan Abram tentang Tanah: Meskipun Abram percaya akan janji keturunan, ia kembali meragukan janji Allah mengenai tanah yang akan diberikan kepada keturunannya (Kejadian 15:7-8). Ini menunjukkan bahwa manusia sering kali mengalami keraguan, terutama dalam hal-hal yang tidak bisa dilihat secara langsung atau dalam waktu dekat.

- Kesabaran Allah: Allah tidak marah terhadap keraguan Abram. Sebaliknya, Allah bersedia mengadakan perjanjian dengan Abram melalui upacara yang melibatkan potongan-potongan daging kurban, cara yang umum digunakan untuk membuat perjanjian pada waktu itu (Kejadian 15:9-21). Ini menunjukkan bahwa Allah sangat memahami dan bersedia meyakinkan Abram dengan cara yang bisa dimengerti oleh Abram.

    3. Pengertian Allah terhadap Kelemahan Manusia:

Dari kisah ini, kita dapat memahami beberapa hal penting tentang bagaimana Allah memperlakukan kelemahan manusia:

- Memperhitungkan Iman yang Tidak Sempurna: Allah memperhitungkan iman Abram sebagai kebenaran, meskipun iman tersebut tidak sempurna. Ini menunjukkan bahwa Allah menghargai iman manusia dan menganggapnya berharga, bahkan jika iman tersebut penuh dengan keraguan dan ketidaksempurnaan.

- Mendukung dengan Kesabaran: Allah sangat sabar dan pengertian terhadap kelemahan iman Abram. Dia tidak menghukum atau memarahi Abram karena keraguannya, melainkan memberikan kepastian dan jaminan melalui perjanjian yang formal dan penuh makna.

- Mengenal Kerapuhan Kita: Allah mengenal dan memahami kelemahan iman serta kecenderungan kita untuk berbuat salah. Seperti Abram, kita juga sering kali merasa ragu dan tidak yakin akan janji-janji Allah. Namun, Allah tetap setia dan penuh pengertian.

    4. Menghadap Allah dengan Kelemahan Kita:

Kisah ini mengajarkan kita untuk datang kepada Allah dengan segala kelemahan dan keraguan yang kita miliki. Allah adalah Tuhan yang penuh kasih dan pengertian, yang mengerti bahwa kita, sebagai manusia, tidak sempurna dan sering kali goyah dalam iman kita.

- Tanpa Ragu Menghadap Allah: Kita tidak perlu merasa takut atau malu untuk datang kepada Allah dengan segala keraguan dan kelemahan kita. Allah mengerti kondisi kita dan siap untuk memberikan dukungan dan jaminan yang kita butuhkan.

- Percaya akan Kesetiaan Allah: Meskipun iman kita tidak selalu kuat, kita bisa yakin bahwa Allah setia dan berkomitmen untuk menggenapi janji-Nya kepada kita. Seperti Abram, kita diajak untuk mempercayai Allah dan percaya bahwa Dia akan melakukan apa yang Dia janjikan, meskipun kita tidak selalu melihat hasilnya secara langsung.

    5. Menjadikan Allah sebagai Sumber Kekuatan:

Marilah kita belajar untuk menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan dan penopang iman kita. Dengan demikian, kita bisa menjalani hidup ini dengan keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita, memahami kelemahan kita, dan setia untuk menepati janji-janji-Nya.

Kisah pertemuan Allah dengan Abram dalam Kejadian 15 menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang penuh pengertian dan kesabaran terhadap kelemahan iman manusia. Allah memperhitungkan iman Abram sebagai kebenaran meskipun tidak sempurna dan memberikan jaminan yang penuh kasih untuk meyakinkan Abram. Sebagai orang percaya, kita diajak untuk datang kepada Allah dengan segala keraguan dan kelemahan kita, percaya bahwa Dia mengerti dan siap untuk memberikan dukungan yang kita butuhkan. Marilah kita menjalani hidup ini dengan keyakinan bahwa Allah adalah penopang dan sumber kekuatan kita, yang setia dalam setiap janji-Nya.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.