Kesabaran dalam Menunggu ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Kesabaran dalam Menunggu

Menunggu sering kali menjadi sebuah proses yang tidak menyenangkan bagi banyak orang karena menunggu itu membawa ketidakpastian dan kehilangan kendali atas waktu. Dalam keadaan menunggu, banyak orang cenderung mencari jalan pintas, seperti menyerobot antrian atau mengambil langkah-langkah yang terburu-buru. Kisah Sarai dan Hagar dalam Alkitab memberikan kita pelajaran penting tentang bagaimana kita harus menghadapi ketidakpastian dengan kesabaran dan kepercayaan penuh kepada Allah.

    1. Ketidaksabaran Sarai dan Tradisi Timur Dekat Kuno:

Kisah ini dimulai dengan kerinduan Sarai untuk memberikan keturunan kepada Abram. Namun, ketidaksabarannya dalam menanti penggenapan janji Tuhan membuatnya mencari alternatif yang lebih cepat melalui tradisi yang umum pada masa itu. Sarai menawarkan Hagar, budaknya yang berasal dari Mesir, untuk melahirkan anak baginya (Kejadian 16:1-3).

- Penggunaan Tradisi untuk Mempercepat Janji: Tradisi ini memungkinkan seorang istri yang mandul untuk memberikan budaknya kepada suaminya agar budak tersebut melahirkan anak yang kemudian diakui sebagai anak istri sah. Sarai memilih jalan ini dengan harapan dapat segera memperoleh keturunan untuk Abram.

- Konsekuensi dari Ketidaksabaran: Keputusan Sarai ini menyebabkan gesekan dan konflik antara dirinya dan Hagar. Hagar merasa dirinya layak untuk naik status karena telah mengandung anak Abram, sedangkan Sarai menjadi cemburu dan merasa terancam oleh Hagar (Kejadian 16:4-5). Ketidaksabaran Sarai membawa dampak negatif yang menyebabkan penderitaan dan ketegangan dalam keluarga mereka.

    2. Konflik dan Penindasan:

Ketika Hagar menyadari posisinya yang lebih penting karena mengandung anak Abram, ia mulai merasa bahwa dirinya layak untuk mendapatkan status yang lebih tinggi. Sarai, di sisi lain, merasa terancam oleh Hagar dan menjadi cemburu, yang mengarah pada penindasan terhadap Hagar (Kejadian 16:4-6).

- Penindasan dan Pelarian Hagar: Penindasan yang dilakukan Sarai memaksa Hagar untuk melarikan diri. Ini menunjukkan bahwa keputusan yang diambil dalam ketidaksabaran tidak hanya membawa masalah bagi diri sendiri tetapi juga berdampak negatif pada orang lain di sekitar kita.

    3. Pertemuan Hagar dengan Malaikat Tuhan:

Dalam pelariannya, Hagar bertemu dengan malaikat Tuhan di sebuah mata air di padang gurun. Malaikat Tuhan memberikan pesan penting kepada Hagar (Kejadian 16:7-16):

- Pengakuan Identitas Hagar: Malaikat meminta Hagar untuk menerima identitasnya sebagai hamba atau budak dan kembali kepada tuannya. Ini menunjukkan bahwa Allah ingin Hagar memahami dan menerima perannya dalam rencana-Nya yang lebih besar.

- Penguatan dari Tuhan: Tuhan tidak hanya meminta Hagar untuk kembali, tetapi juga menguatkan dia dengan janji bahwa dia akan menjadi ibu dari bangsa yang besar. Allah memberikan harapan dan kekuatan bagi Hagar untuk menghadapi kesulitan yang ada di depannya.

- Janji tentang Masa Depan Ismael: Tuhan menjanjikan bahwa Ismael, anak yang akan dilahirkan Hagar, akan menjadi seorang tokoh besar dan bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar (Kejadian 16:10-12). Ini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar dan lebih baik, meskipun jalan menuju rencana itu mungkin penuh dengan kesulitan dan tantangan.

    4. Pengendalian Allah atas Waktu dan Masa Depan:

Kisah Hagar dan Ismael menunjukkan bahwa dalam kedaulatan-Nya, tidak ada rencana manusia yang dapat menggagalkan rencana Allah. Tiga kali disebutkan bahwa Hagar melahirkan Ismael bagi Abram (Kejadian 16:11, 15-16), menegaskan bahwa Allah mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.

- Kedaulatan Allah atas Waktu:Allah adalah penguasa waktu dan masa depan. Dia yang memegang kendali atas segala sesuatu dan dapat membukakan masa depan yang penuh dengan harapan dan kebahagiaan, meskipun jalan menuju masa depan itu mungkin tidak seperti yang kita harapkan atau bayangkan.

    5. Pelajaran tentang Kesabaran dan Kepercayaan:

Dari kisah ini, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting tentang kesabaran dan kepercayaan kepada Allah:

- Menunggu dengan Kesabaran: Ketidaksabaran sering kali membawa kita pada keputusan yang salah dan berdampak negatif. Kita diajarkan untuk menunggu dengan sabar dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, terutama ketika menyangkut rencana Allah bagi hidup kita.

- Kepercayaan pada Janji Allah: Meskipun kita mungkin tidak melihat hasilnya secara langsung, kita harus percaya bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik bagi kita. Kepercayaan kepada Allah adalah kunci untuk menghadapi ketidakpastian dengan ketenangan dan keyakinan.

- Tidak Mencari Jalan Pintas: Mencari jalan pintas untuk menghindari ketidakpastian atau mempercepat proses sering kali membawa kita pada masalah yang lebih besar. Kita harus belajar untuk menunggu dengan sabar dan mengikuti rencana Allah, yang selalu lebih baik daripada rencana kita sendiri.

- Mengandalkan Allah di Tengah Ketidakpastian: Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, kita diajak untuk menyandarkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah. Dia adalah satu-satunya yang dapat memberikan kita kepastian dan harapan di tengah-tengah ketidakpastian.

Kisah Sarai dan Hagar mengajarkan kita tentang pentingnya menunggu dengan sabar dan percaya pada rencana Allah. Ketidaksabaran dan mencari jalan pintas sering kali membawa kita pada masalah yang lebih besar dan merugikan orang lain. Allah adalah penguasa waktu dan masa depan, dan hanya Dia yang dapat memberikan kita kepastian dan harapan. Marilah kita belajar untuk menyandarkan hidup kita kepada-Nya dan menunggu dengan sabar, percaya bahwa rencana-Nya selalu yang terbaik bagi kita.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.