Terlihat paralel antara kondisi Abram dan umat di Mesir. Pertama, seperti Abram pergi ke Mesir karena kelaparan (10), keturunan Yakub juga berada di Mesir karena kelaparan pada zaman Yusuf. Kedua,Allah mengirimkan tulah kepada Firaun dan keluarganya (17), sebagaimana juga Allah mengirimkan sepuluh tulah kepada Mesir pada zaman Musa. Ketiga, karena tulah yang Allah berikan, Firaun melepaskan Sarai dan Abram pergi dengan banyak kekayaan (20), sebagaimana karena sepuluh tulah, Firaun melepaskan Israel (keturunan Sarai) dengan kekayaan (Kel. 12:35).
Musa mencantumkan kisah ini untuk menyatakan bahwa sebagaimana Allah menuntun Abram dari Mesir ke Kanaan, demikian juga Allah yang telah membawa umat keluar dari Mesir pasti akan menuntun mereka ke Kanaan.
Mengapa Musa menekankan pemeliharaan Allah? Umat merasa telah melakukan kesalahan dengan keluar dari Mesir. Berulang kali mereka berkata: "Apakah tidak ada kuburan di Mesir sehingga engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini?" (Kel. 14:11). Melalui apa yang sudah Allah lakukan kepada Abram, Musa ingin meyakinkan umat untuk percaya kepada pemeliharaan Allah dan mengikuti tuntunan-Nya sampai mereka tiba di Kanaan.
Ketika membaca suatu bagian dalam Alkitab, penting untuk memahami tujuan penulisnya. Jika tidak, kita mungkin fokus pada tema yang salah. Penekanan dalam bagian ini bukanlah tentang kebohongan Abram, melainkan pemeliharaan Allah bahkan saat Abram berbohong. Abram belum lama mengenal Allah, dan karena itu, Allah ingin menunjukkan kepada Abram bahwa Ia mampu memelihara Abram dalam situasi apa pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar