Ketika ditanya mana yang kita utamakan, Tuhan atau yang lain, sering kali secara otomatis kita menjawab Tuhan. Namun, dalam kenyataannya, banyak dari kita mungkin lebih mendahulukan hal-hal lain, terutama ketika kita merasa sudah mendapatkan apa yang kita inginkan. Seringkali, fokus kita beralih dari Tuhan ke apa yang kita peroleh, terutama jika itu adalah sesuatu yang sudah lama kita nantikan. Hari ini, kita diingatkan untuk berhati-hati terhadap kecenderungan ini.
Pelajaran
dari Abraham: Mengutamakan Tuhan di Atas Segalanya
Kisah Abraham dalam Alkitab memberikan kita
contoh nyata tentang bagaimana seharusnya kita mengutamakan Tuhan di atas
segala sesuatu. Abraham bersedia mempersembahkan Ishak, anak semata wayangnya,
sebagai kurban bakaran sesuai perintah Tuhan (Kejadian 22:2, 9-10). Ishak
adalah anak yang sangat diharapkan, lahir setelah penantian panjang selama 25
tahun. Namun, meski begitu, Abraham tetap mengutamakan Tuhan di atas segalanya,
bahkan di atas keinginan dan kasihnya kepada anaknya.
1. Ketaatan
Abraham:
Ketaatan Abraham kepada perintah Tuhan adalah
bukti nyata bahwa ia mengutamakan Tuhan di atas segala hal lainnya. Ketika
diperintahkan untuk mempersembahkan Ishak, Abraham tidak ragu atau protes. Ia
segera melaksanakan perintah Tuhan dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan
memberikan yang terbaik (Kejadian 22:3).
2. Fokus
yang Tetap kepada Tuhan:
Fokus Abraham tidak bergeser dari Tuhan ke
Ishak. Meski Ishak adalah anugerah yang sangat besar, Abraham tidak membiarkan
kasihnya kepada Ishak mengalahkan ketaatannya kepada Tuhan. Ketika Tuhan
melihat ketaatan Abraham, Ia menyediakan domba jantan sebagai ganti Ishak
(Kejadian 22:12-13). Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan menghargai ketaatan dan
pengabdian Abraham yang total kepada-Nya.
3. Penguatan
Iman melalui Ujian:
Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa Allah
menggunakan ujian untuk memelihara dan memperkuat iman Abraham. Dengan menguji
Abraham, Tuhan memberikan kesempatan kepada Abraham untuk menunjukkan kesetiaan
dan ketaatannya. Melalui ujian tersebut, Abraham belajar untuk kembali kepada
hal yang hakiki dalam dirinya sebagai ciptaan yang mengutamakan Tuhan di atas
segalanya.
Mengutamakan
Tuhan dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengutamakan Tuhan bukanlah sesuatu yang mudah
dilakukan, terutama ketika kita dihadapkan pada pilihan yang sulit atau ketika
kita telah menerima sesuatu yang sangat kita harapkan. Namun, penting untuk
diingat bahwa Tuhan menginginkan hati kita sepenuhnya, tanpa ada yang
mendahului-Nya.
1. Mengatasi
Kecenderungan untuk Mengutamakan yang Lain:
Kita perlu waspada terhadap kecenderungan
untuk mengutamakan hal-hal lain di atas Tuhan. Apakah itu karier, keluarga,
harta, atau keinginan pribadi, semua itu tidak boleh menggeser Tuhan dari
posisi utama dalam hidup kita. Mengutamakan Tuhan berarti menempatkan Dia
sebagai prioritas utama dan mengikuti kehendak-Nya, apa pun konsekuensinya.
2. Mengandalkan
Tuhan dalam Segala Hal:
Mengutamakan Tuhan berarti kita percaya
sepenuhnya kepada-Nya, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Seperti Abraham yang percaya bahwa Tuhan akan menyediakan pengganti bagi Ishak,
kita juga harus percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita,
bahkan jika itu berarti kita harus menyerahkan apa yang kita sayangi.
3. Bersyukur
atas Segala Ujian:
Ujian dan tantangan dalam hidup sering kali
merupakan cara Tuhan untuk memperkuat iman kita. Ketika kita dihadapkan pada
situasi yang sulit, kita harus bersyukur dan melihatnya sebagai kesempatan
untuk memperdalam hubungan kita dengan Tuhan. Melalui ujian, kita belajar untuk
lebih bergantung kepada-Nya dan mempercayai rencana-Nya yang sempurna.
4. Tetap
Fokus pada Tuhan:
Kita harus menjaga agar fokus kita tetap pada
Tuhan, bukan pada berkat atau anugerah yang kita terima. Berkat dan anugerah
dari Tuhan adalah sesuatu yang patut kita syukuri, tetapi kita tidak boleh
membiarkan hal itu mengalihkan perhatian kita dari Sang Pemberi Berkat.
Tetaplah berfokus pada Tuhan dan ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki
berasal dari-Nya.
Aplikasi
dalam Hidup Sehari-hari
1. Menjaga
Prioritas:
Setiap hari, kita harus memeriksa prioritas
kita dan memastikan bahwa Tuhan selalu berada di tempat pertama. Mulailah hari
dengan doa dan devosi, dan jadikan Tuhan sebagai pusat dari segala kegiatan dan
keputusan kita.
2. Mengorbankan
Ego dan Keinginan Pribadi:
Sering kali, kita perlu mengorbankan ego dan
keinginan pribadi untuk mengutamakan kehendak Tuhan. Belajarlah untuk
menempatkan kehendak Tuhan di atas kehendak kita sendiri, bahkan jika itu
berarti kita harus meninggalkan sesuatu yang kita sayangi atau impikan.
3. Bersyukur
dalam Segala Hal:
Bersyukur tidak hanya ketika kita menerima
berkat, tetapi juga dalam menghadapi ujian dan tantangan. Setiap situasi, baik
atau buruk, adalah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh dalam iman.
4. Mengandalkan
Tuhan dalam Keputusan Hidup:
Dalam setiap keputusan besar atau kecil,
libatkan Tuhan dan mintalah petunjuk-Nya. Percayalah bahwa Tuhan mengetahui
yang terbaik untuk kita dan Dia akan menuntun kita ke jalan yang benar.
Kisah Abraham mengingatkan kita bahwa
mengutamakan Tuhan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Ketaatan dan iman Abraham yang luar biasa menunjukkan bagaimana kita harus
menempatkan Tuhan di atas segala sesuatu, bahkan di atas keinginan dan kasih
sayang kita yang terdalam.
Mari kita belajar untuk mengutamakan Tuhan
dalam setiap aspek kehidupan kita, menjaga fokus kita tetap pada-Nya, dan
selalu bersyukur dalam setiap situasi. Dengan demikian, kita akan menemukan
damai sejahtera dan berkat yang melimpah dalam hidup kita, serta hubungan yang
lebih dekat dengan Tuhan yang mengasihi kita.
Mengutamakan Tuhan adalah langkah pertama
menuju hidup yang diberkati dan damai. Mari kita terus berusaha untuk
menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup kita, dan lihatlah
bagaimana Dia bekerja dengan cara yang luar biasa dalam setiap aspek kehidupan
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar