Tertangkap Basah! ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Tertangkap Basah!

Kejadian 18:1-15

 Kita semua pernah merasakan malu saat tertangkap basah melakukan kekeliruan. Terkadang, rasa malu ini datang karena tidak ada waktu untuk bersembunyi atau mencari alasan. Terlebih lagi, rasa malu itu menjadi lebih dalam bila kita menyadari bahwa kekeliruan kita terjadi di hadapan Tuhan yang Mahakuasa.

Abraham yang Ramah Menyambut Tamu:

Dalam Kejadian 18:1-8, Abraham menunjukkan keramahtamahannya kepada tiga orang tamu yang datang mengunjunginya di bawah pohon tarbantin di Mamre. Tanpa rasa curiga, ia segera menyiapkan hidangan untuk para tamu ini, mengikuti adat istiadat hospitalitas pada zamannya. Tindakan Abraham mencerminkan kebaikan dan kemurahan hatinya, serta menunjukkan komitmennya untuk menjamu orang asing dengan penuh hormat.

Momen Kejutan untuk Sara:

Namun, suasana berubah ketika salah satu tamu ini bertanya tentang keberadaan Sara dan kemudian menegaskan bahwa Tuhan akan hadir pada tahun berikutnya saat Sara memiliki seorang anak laki-laki (Kejadian 18:9-10a). Saat itulah Abraham menyadari bahwa tamu tersebut adalah Tuhan yang sedang menyampaikan janji ilahi. Mendengar hal ini dari pintu kemah, Sara tertawa dalam hatinya, mengingat usianya yang sudah lanjut dan kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk melahirkan (Kejadian 18:10b-12).

Tertangkap Basah:

Tuhan mengetahui tawa dan keraguan Sara, dan Dia segera menegur Sara, mengingatkannya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan (Kejadian 18:13-14). Sara, yang tertangkap basah oleh Tuhan, merasa malu dan mencoba menyangkal tawa dan keraguannya. Namun, Tuhan, yang Maha Tahu, tidak bisa dibohongi. Tuhan mengetahui segala sesuatu, termasuk isi hati dan pikiran manusia.

Pelajaran dari Kisah Sara dan Abraham:

Kisah ini mengajarkan kita beberapa hal penting:

  1. Tuhan Mengetahui Segalanya: Tuhan adalah Allah yang Mahakuasa dan Maha Tahu. Dia mengetahui segala hal yang kita pikirkan dan rasakan, bahkan hal-hal yang tidak pernah kita ucapkan. Seperti Tuhan mengetahui tawa Sara yang tersembunyi, Dia juga mengetahui segala keraguan dan ketakutan kita.
  2. Janji Tuhan Pasti Terjadi: Tuhan menegaskan bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Janji-Nya kepada Abraham dan Sara tentang kelahiran seorang anak laki-laki pada tahun berikutnya adalah bukti bahwa kuasa Tuhan melampaui segala keterbatasan manusia. Meskipun secara fisik dan logis tidak mungkin bagi Sara yang sudah tua untuk melahirkan, kuasa Tuhan tidak mengenal batas.
  3. Keterbukaan dan Kejujuran di Hadapan Tuhan: Saat kita menyadari bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu, kita diajak untuk bersikap terbuka dan jujur di hadapan-Nya. Tidak ada gunanya mencoba menyembunyikan kesalahan atau kekeliruan kita, karena Tuhan melihat semuanya. Sebaliknya, kita diajak untuk datang kepada-Nya dengan segala kelemahan dan ketidaksempurnaan kita, mengakui bahwa kita membutuhkan anugerah dan pertolongan-Nya.
  4. Percaya pada Kuasa Tuhan dalam Hidup Kita: Kekuatan doa dan keyakinan pada kuasa Tuhan sangat penting. Ketika kita berdoa, kita harus menyadari bahwa Tuhan mengetahui kebutuhan kita bahkan sebelum kita mengucapkannya. Percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa berarti kita mengandalkan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, percaya bahwa Dia mampu mengubahkan hidup kita dan membawa kita kepada rencana-Nya yang terbaik.

Refleksi dan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari:

  • Menghadapi Ketidakpastian dengan Iman: Dalam kehidupan, kita sering menghadapi situasi yang tidak pasti atau tampak mustahil. Dalam momen-momen seperti ini, kita diajak untuk meneladani iman Abraham dan Sara yang, meskipun penuh dengan keraguan dan tawa, tetap berada dalam rencana dan janji Tuhan.
  • Membangun Kepercayaan dan Ketaatan: Ketaatan kita kepada Tuhan tidak boleh didasarkan pada apa yang kita anggap mungkin atau masuk akal, tetapi pada keyakinan bahwa Tuhan mampu melakukan segala hal, bahkan yang tampak mustahil. Kepercayaan ini harus tercermin dalam tindakan dan keputusan kita sehari-hari, menunjukkan bahwa kita benar-benar mengandalkan Tuhan.
  • Memperkuat Hubungan dengan Tuhan melalui Doa: Doa bukan hanya tentang meminta, tetapi juga tentang mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Kita harus berdoa dengan keyakinan bahwa Tuhan mengetahui yang terbaik untuk kita dan bahwa Dia akan memenuhi kebutuhan kita sesuai dengan kehendak-Nya.

Kisah tertangkap basahnya Sara menunjukkan bahwa meskipun manusia sering kali dipenuhi dengan ketakutan dan keraguan, Tuhan tetap setia pada janji-Nya dan memahami segala kelemahan kita. Ketika kita dihadapkan pada situasi yang tidak pasti, mari kita mengandalkan Tuhan yang Mahakuasa dan percaya bahwa Dia mampu mengubahkan segala sesuatu demi kebaikan kita. Iman kita kepada Tuhan seharusnya tidak tergoyahkan oleh apa pun, karena kita tahu bahwa Dia adalah Allah yang Maha Tahu dan Mahakuasa yang selalu menjaga dan memelihara kita.

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.