Perebutan Berkat ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Perebutan Berkat

Kisah perebutan berkat antara Esau dan Yakub memberikan pelajaran yang sangat penting mengenai kepercayaan dan kesabaran dalam menantikan janji Tuhan. Meskipun Tuhan telah berjanji bahwa "anak yang tua akan menjadi hamba bagi yang muda" (Kejadian 25:23), tindakan Ribka dan Yakub yang menipu Ishak untuk memperoleh berkat menunjukkan kurangnya kepercayaan mereka terhadap janji Tuhan. Ini adalah refleksi yang kuat tentang bagaimana kita, sebagai manusia, sering kali tidak sabar dan berusaha mencapai hasil dengan kekuatan dan cara kita sendiri, meskipun itu mungkin bertentangan dengan cara Tuhan.

Pelajaran dari Kisah Ribka dan Yakub

  1. Percaya pada Janji Tuhan Tuhan telah menjanjikan bahwa Yakub akan menjadi yang terpilih. Namun, Ribka dan Yakub tidak sepenuhnya mempercayai janji ini dan berusaha untuk memastikan hasil dengan cara mereka sendiri. Ini menunjukkan kurangnya kepercayaan pada rencana Tuhan dan ketidakmampuan untuk bersabar menantikan pemenuhan janji-Nya.

  2. Ketidaksabaran dan Tindakan Manusia Ketika menghadapi ketidakpastian, kita sering kali merasa perlu untuk mengambil tindakan cepat dan terkadang melanggar prinsip moral untuk mencapai tujuan kita. Ribka mendesak Yakub untuk menipu Ishak agar memperoleh berkat kesulungan yang seharusnya untuk Esau. Ini adalah contoh klasik dari ketidaksabaran dan kurangnya keyakinan bahwa Tuhan akan memenuhi janji-Nya dengan cara yang benar.

  3. Konsekuensi dari Tindakan yang Salah Tindakan menipu tidak hanya membawa berkat yang diinginkan Yakub, tetapi juga menimbulkan perselisihan dan perpecahan dalam keluarganya. Esau merasa sangat marah dan berniat untuk membunuh Yakub, yang menyebabkan Yakub harus melarikan diri dari rumah (Kejadian 27:41-45). Ini menunjukkan bahwa cara yang salah, meskipun mungkin memberikan hasil yang diinginkan dalam jangka pendek, akan menimbulkan masalah dan konsekuensi yang lebih besar di kemudian hari.

Relevansi dengan Kehidupan Kita

  1. Mengandalkan Kekuatan Sendiri Kita sering kali jatuh ke dalam perangkap yang sama seperti Yakub, berusaha untuk mengendalikan nasib kita sendiri dan mendapatkan apa yang kita inginkan dengan cara kita sendiri. Tindakan seperti menipu, berbohong, atau melakukan korupsi mungkin tampak seperti jalan cepat untuk mencapai tujuan, tetapi sebenarnya hal ini menunjukkan kurangnya iman dan kepercayaan kepada Tuhan.

  2. Menanti dengan Kesabaran Tuhan mengajarkan kita untuk menunggu dengan sabar dan percaya bahwa Dia akan memenuhi janji-Nya pada waktu yang tepat. Menantikan Tuhan bukanlah tindakan pasif, tetapi melibatkan kepercayaan aktif bahwa Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk kita dan akan bertindak sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna.

  3. Taat pada Prinsip Kebenaran Menjalani hidup dengan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan, meskipun kadang tampak sulit, adalah cara yang benar untuk menerima berkat dari Tuhan. Mengikuti cara-cara yang tidak berkenan kepada Tuhan mungkin memberikan hasil sementara, tetapi pada akhirnya, hanya ketaatan dan kepercayaan kepada Tuhan yang akan membawa berkat yang sejati dan kekal.

Ajaran untuk Hidup yang Lebih Baik

  1. Menjaga Integritas Selalu pertahankan integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan. Berusaha untuk mencapai tujuan dengan cara yang benar, bahkan jika itu berarti menunggu lebih lama atau bekerja lebih keras.

  2. Bersabar dan Percaya kepada Tuhan Latih kesabaran dan kepercayaan kepada Tuhan dalam segala hal. Ingatlah bahwa janji Tuhan tidak pernah gagal dan bahwa Dia selalu memiliki rencana yang lebih baik untuk kita.

  3. Menghindari Jalan Pintas yang Tidak Benar Hindari godaan untuk mengambil jalan pintas yang tidak etis atau tidak bermoral. Fokus pada melakukan hal-hal dengan cara yang benar, dan percayalah bahwa Tuhan akan memberkati usaha kita yang jujur dan setia.

  4. Menantikan dengan Harapan Hidup dengan harapan dan keyakinan bahwa Tuhan akan memimpin kita ke tempat yang lebih baik. Berdoa untuk kebijaksanaan dan kekuatan untuk mengikuti jalan yang benar, meskipun itu mungkin tampak sulit.

Kisah perebutan berkat antara Esau dan Yakub mengajarkan kita pentingnya kepercayaan kepada Tuhan dan kesabaran dalam menantikan pemenuhan janji-Nya. Meskipun godaan untuk mengambil jalan pintas atau mengandalkan kekuatan sendiri mungkin kuat, kita dipanggil untuk tetap setia dan percaya pada rencana Tuhan yang lebih besar. Dengan mengandalkan Tuhan dan menunggu dengan sabar, kita akan melihat bagaimana rencana-Nya yang sempurna akan terwujud dalam hidup kita, membawa berkat dan kebahagiaan yang sejati.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.