Akhir yang Mana? ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Akhir yang Mana?

Pemazmur memberikan perspektif yang menenangkan ketika kita merasa iri atau kecewa melihat orang-orang yang hidup tidak benar justru menikmati kekayaan dan kenyamanan. Meskipun tampaknya mereka hidup tanpa masalah, pemazmur mengingatkan kita bahwa kekayaan dan kemuliaan duniawi tidak dapat membebaskan seseorang dari kenyataan yang tak terelakkan—kematian.

Meskipun kita yang berusaha hidup benar juga akan menghadapi kematian, pengharapan kita tidak berhenti di situ. Pemazmur menegaskan bahwa Allah akan membebaskan kita dari kematian, memberikan pengharapan yang melampaui kehidupan dunia ini. Pengharapan ini adalah kekuatan bagi kita untuk tetap hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, meskipun jalan hidup kita penuh tantangan dan kesulitan.

Kita diajak untuk melihat kehidupan ini dari perspektif kekekalan, di mana kebahagiaan dan kemegahan duniawi hanyalah sementara. Pengharapan yang kita miliki bukanlah pada apa yang fana, tetapi pada kehidupan kekal yang dijanjikan Allah. Ini memberi kita alasan kuat untuk terus hidup benar, bahkan ketika godaan untuk menyerah dan iri kepada orang lain begitu kuat.

Sebagai orang percaya, kita harus tetap teguh dalam iman kita, mengingat bahwa pengharapan kita jauh melampaui apa yang dunia ini bisa tawarkan. Kita juga dipanggil untuk mengingatkan orang-orang di sekitar kita agar tidak tergoda oleh kemewahan duniawi yang sementara, melainkan untuk mengejar kekayaan rohani yang kekal. Pada akhirnya, yang menentukan akhir hidup kita adalah kepada siapa kita menaruh kepercayaan kita—apakah pada hal-hal duniawi yang sementara atau pada Allah yang memberikan hidup kekal.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.