Kesadaran ini menimbulkan penderitaan batin yang luar biasa dalam diri Daud, yang digambarkan seperti tulang-tulang yang remuk karena rasa bersalahnya. Ia merasa takut akan kehilangan kehadiran Allah dan Roh Kudus yang telah mengurapi serta membimbing hidupnya. Rasa takut inilah yang memotivasi Daud untuk memohon belas kasihan Allah.
Daud menyadari bahwa tidak ada ritual keagamaan atau usaha manusia yang dapat menghapus dosanya. Hanya tindakan kasih karunia Allah yang mampu menyucikannya, seperti hisop yang digunakan dalam ritual pembersihan. Permohonan Daud untuk disucikan dengan hisop ilahi merupakan pengakuan akan ketergantungan totalnya pada belas kasihan dan pengampunan Allah.
Mazmur ini mengajarkan bahwa Allah menghargai hati yang hancur dan penuh penyesalan atas dosa. Orang yang menyadari betapa besar dosanya dan datang kepada Allah dengan kerendahan hati akan menerima pengampunan dan pemulihan dari-Nya. Yesus Kristus juga menekankan pentingnya sikap ini ketika Ia berkata, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur."
Jika Anda merasakan kegelisahan atas dosa atau kesalahan yang belum diakui, jangan menunda untuk datang kepada Tuhan. Mungkin tidak ada orang lain yang akan menegur Anda atau membantu Anda menyadari kesalahan tersebut. Namun, jangan biarkan dosa-dosa tersebut menjauhkan Anda dari Allah. Ratapilah dosa yang menghalangi hubungan Anda dengan-Nya dan mintalah belas kasihan-Nya untuk menyucikan hati Anda. Tuhan selalu siap untuk menyambut dan memulihkan mereka yang datang kepada-Nya dengan hati yang tulus dan penuh penyesalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar