Keluaran 7:14-25
Perang pada zaman kuno tidak hanya terjadi antara kerajaan, tetapi lebih merupakan konflik antar dewa. Oleh karena itu, adalah wajar jika sepuluh tulah ditujukan sebagai hukuman terhadap "semua ilah di Mesir" (Kel. 12:12).
Tuhan memerintahkan Musa untuk menemui Firaun di pagi hari, saat Firaun biasa pergi ke Sungai Nil dan menunggu di tepi sungai (14-15). Ketika Firaun menolak untuk membebaskan orang Israel, Tuhan menunjukkan jati diri-Nya dengan mengubah air Sungai Nil menjadi darah (17). "Ikan di Sungai Nil akan mati, dan sungai itu akan berbau busuk, sehingga orang Mesir tidak dapat minum air dari Sungai Nil ini" (18).
Mengapa tulah pertama ditujukan kepada Sungai Nil? Apakah ini dimaksudkan untuk menyerang dewa Sungai Nil, ataukah sebagai balasan Tuhan terhadap bayi laki-laki yang dibuang ke sungai saat kelahiran Musa?
Dewa sungai sering dianggap memiliki peran penting karena sungai adalah sumber air minum. Pentingnya dewa Sungai Nil bagi Firaun dan orang Mesir terlihat dari kebiasaan Firaun yang setiap pagi pergi ke Sungai Nil (14-15, 8:20). Dalam konteks penyeberangan Sungai Yordan, kita juga perlu memahami bahwa Allah mengalahkan dewa Sungai Yordan, yang membuat semua raja Kanaan merasa ketakutan (bdk. Yos. 5:1). Melalui tulah pertama ini, Tuhan ingin menunjukkan bahwa yang memberikan air untuk manusia bukanlah dewa sungai, tetapi TUHAN, Allah Israel. Kita tentu menyadari bahwa air adalah elemen yang sangat penting untuk kehidupan semua makhluk di bumi. Inti dari tulah pertama ini mengajarkan kita bahwa hanya TUHAN yang dapat memberikan dan memelihara kehidupan seluruh makhluk.
Apakah kita menyadari bahwa jika bukan karena Allah yang menyediakan segalanya, termasuk air dan oksigen, kita tidak akan bisa bertahan hidup di bumi? Mari kita bersyukur dan menghargai semua yang telah Allah berikan untuk keberlangsungan hidup kita. Jangan anggap remeh keberadaan air dan oksigen!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar