Roma 11:1-7
Penolakan adalah hal yang menyakitkan, terutama ketika kita sudah merasa yakin akan penerimaan. Paulus mengangkat isu ini dalam hubungannya dengan umat Allah, Israel. Apakah mungkin Allah menolak umat yang telah dipilih-Nya? Paulus dengan tegas menjawab: tidak. Allah tidak menolak umat-Nya, melainkan selalu menyisakan kelompok pilihan berdasarkan anugerah-Nya.
Bukti Kasih Setia Allah terhadap Pilihan-Nya
Paulus menyebut dirinya sebagai bukti pertama bahwa Allah tidak membuang umat-Nya. Paulus adalah orang Israel yang telah dipilih dan diselamatkan oleh Allah (ayat 1). Bukti lain adalah sejarah bangsa Israel di zaman nabi Elia, ketika meskipun banyak nabi yang memberontak, Allah tetap menyisakan tujuh ribu orang setia bagi-Nya (ayat 2-4). Maka, Allah selalu memiliki umat pilihan, kelompok yang disisihkan berdasarkan kasih karunia-Nya.Dipilih Berdasarkan Anugerah
Orang-orang percaya tidak dipilih karena prestasi atau perbuatan, melainkan karena kasih karunia Allah semata (ayat 5-6). Pengakuan ini mengingatkan kita akan sifat pemilihan Allah yang bukan hasil usaha kita, melainkan pemberian cuma-cuma dari Allah. Anugerah ini seharusnya membangkitkan rasa syukur dan tanggung jawab, bukan kesombongan atau kebanggaan pribadi.Hidup sebagai Orang Pilihan
Paulus mengingatkan kita untuk hidup sebagai orang-orang pilihan. Pilihan ini membawa implikasi bagi setiap tindakan, pikiran, dan perkataan kita. Menjadi orang pilihan Allah tidak berarti kita dapat bertindak sesuka hati, tetapi justru memberi kita tanggung jawab untuk hidup memuliakan Dia. Cara kita berpikir, bertindak, dan berbicara harus mencerminkan kebenaran dan kasih Allah.Bersyukur dan Berbuat Maksimal
Kesadaran bahwa kita dipilih oleh Allah harus menjadi alasan kita untuk berbuat baik dan menampilkan kasih-Nya di tengah dunia. Menghidupi iman kita sebagai orang pilihan berarti melayani Allah dan sesama dengan sepenuh hati, tanpa menghakimi atau meremehkan orang lain.
Respon Kita
Hari ini kita diingatkan bahwa kita adalah orang pilihan, bukan orang buangan. Kita bukan dipilih karena kekuatan atau kehebatan kita, tetapi semata-mata karena kemurahan Allah. Mari kita renungkan, betapa istimewanya kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk menjadi umat-Nya. Kiranya kita terus menghidupi identitas sebagai orang-orang pilihan dengan menyatakan kebenaran dan kasih Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar