Zona nyaman sering kali menjadi perangkap bagi orang percaya. Paulus dalam suratnya kepada jemaat Kristen non-Yahudi memberikan peringatan yang relevan bagi kita hingga saat ini. Walaupun bangsa-bangsa non-Yahudi mendapatkan kesempatan menerima keselamatan karena pelanggaran bangsa Yahudi, hal itu tidak berarti bahwa mereka boleh merasa aman tanpa waspada.
1. Bangsa Yahudi Tetap Orang Pilihan
Paulus menegaskan bahwa bangsa Yahudi tetaplah umat pilihan Allah (ayat 23). Pelanggaran mereka membuka jalan bagi bangsa-bangsa lain untuk menerima keselamatan, tetapi bukan berarti Allah meninggalkan mereka sepenuhnya. Allah memberikan kesempatan bagi bangsa Yahudi untuk bertobat dan dipulihkan. Ini adalah bukti bahwa Allah tetap setia kepada janji-Nya.
2. Peringatan bagi Non-Yahudi
Paulus menggunakan ilustrasi pohon zaitun untuk menjelaskan posisi bangsa non-Yahudi sebagai cabang yang dicangkokkan (ayat 17-21). Jika cabang asli saja bisa dipatahkan karena ketidaktaatan, maka cabang yang dicangkokkan pun dapat dipatahkan jika mereka tidak setia. Artinya, keselamatan yang telah diterima tidak boleh dianggap enteng atau menjadi alasan untuk sombong secara rohani.
3. Allah yang Penuh Kemurahan dan Keadilan
Paulus mengingatkan bahwa Allah bukan hanya penuh kemurahan, tetapi juga keadilan (ayat 22). Keselamatan adalah anugerah, namun tidak berarti Allah mentoleransi dosa. Kita harus menghargai anugerah keselamatan dengan hidup dalam ketaatan, sebab Allah berhak untuk menghukum mereka yang tidak menghormati kasih karunia-Nya.
4. Waspadai Zona Nyaman
Seperti pengemudi yang terlalu nyaman di jalan tol hingga kehilangan kewaspadaan, orang percaya juga bisa terjebak dalam zona nyaman rohani. Ketika merasa aman dan puas dengan keadaan kita, ada bahaya untuk mulai melonggarkan ketaatan atau menurunkan standar iman. Inilah saat kita harus berhati-hati agar tidak keluar dari jalur yang telah Tuhan tetapkan.
- Jaga Ketaatan: Jangan lengah dalam hidup rohani. Teruslah bertekun dalam doa, firman, dan pelayanan.
- Hindari Kesombongan Rohani: Ingat bahwa keselamatan adalah murni anugerah Allah, bukan karena usaha kita.
- Hidup dengan Penuh Syukur: Tunjukkan rasa syukur atas keselamatan dengan hidup yang memuliakan Allah.
Keselamatan adalah pemberian yang luar biasa dari Allah, tetapi juga tanggung jawab yang besar. Jangan terlena dengan zona nyaman, tetapi hiduplah dengan sikap yang menghormati dan menghargai anugerah keselamatan. Apa pun situasi kita, tetaplah setia dan waspada. Berbaliklah segera jika kita mulai keluar jalur, dan kembalilah kepada jalan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar