1. Pemerintah Adalah Alat Allah
Rasul Paulus menegaskan bahwa pemerintah adalah institusi yang ditetapkan oleh Allah. Mereka adalah pelayan-Nya untuk menjaga ketertiban, mendatangkan kebaikan, dan menegakkan hukum (ayat 1-4). Hal ini berlaku bahkan ketika pemerintah tidak selalu adil. Dengan mengingat hal ini, kita diajar untuk tunduk pada otoritas pemerintah sebagai bagian dari ketaatan kita kepada Allah.
Pemerintah menjalankan fungsi sebagai alat Allah untuk menghukum kejahatan dan memberi penghargaan kepada yang benar. Karena itu, Paulus mengimbau agar orang percaya hidup dalam ketertiban, menaati aturan yang ada, dan memberikan apa yang menjadi kewajiban kepada pemerintah.
2. Kewajiban Kita Sebagai Warga Negara
Paulus memberikan contoh konkret, yaitu pembayaran pajak. Pajak adalah salah satu cara kita mendukung keberlangsungan pemerintahan yang diatur Allah (ayat 6-7). Tindakan sederhana seperti membayar pajak tepat waktu adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai warga negara sekaligus ungkapan kasih kepada Allah.
Yesus Kristus sendiri mengajarkan prinsip yang sama: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah" (Matius 22:21). Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya menghormati otoritas pemerintah tanpa melupakan tanggung jawab kita kepada Tuhan.
3. Tantangan dan Perenungan
Namun, bagaimana jika pemerintah bertindak tidak adil?
- Tetap taat selama aturan tidak bertentangan dengan firman Tuhan. Jika peraturan yang dibuat pemerintah tidak melanggar hukum Allah, maka ketaatan kita adalah bukti iman kita kepada Tuhan yang berdaulat atas segala sesuatu.
- Hidup dengan integritas. Meski kita melihat ada penyalahgunaan wewenang oleh oknum pemerintah, itu tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk berlaku curang atau apatis. Tanggung jawab kita kepada negara tetap mencerminkan tanggung jawab kita kepada Allah.
Beberapa refleksi sederhana:
- Apakah kita sudah membayar pajak dengan jujur?
- Bagaimana sikap kita terhadap aturan pemerintah yang mungkin terasa memberatkan?
- Apakah kita memberi contoh kepada sesama sebagai warga negara yang taat hukum?
4. Kasih sebagai Fondasi
Mengasihi pemerintah berarti menunjukkan penghormatan kepada mereka, sekalipun tidak sempurna. Dengan menjadi warga negara yang baik, kita menyatakan kasih kepada sesama dan memuliakan Allah. Taat kepada pemerintah bukan berarti mendukung semua tindakannya, tetapi menunjukkan bahwa kita adalah umat Allah yang hidup dengan hikmat, hormat, dan tanggung jawab.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjalankan kewajiban sebagai warga negara dengan penuh kasih dan ketaatan. Ketundukan kita pada pemerintah adalah refleksi dari iman kita kepada Tuhan yang menetapkan otoritas di dunia ini.
Berilah yang wajib kita berikan, dan jadilah garam serta terang melalui sikap hormat dan kasih kepada pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar