Roma 15:1-13
1. Perbedaan Sebagai Keniscayaan
Dalam kehidupan jemaat, perbedaan adalah hal yang tak terhindarkan. Perbedaan pemahaman, kebiasaan, atau latar belakang tidak boleh menjadi alasan untuk menolak atau merendahkan sesama. Paulus mengingatkan jemaat di Roma bahwa mereka yang "kuat" dalam iman wajib menanggung kelemahan mereka yang "tidak kuat" (ayat 1).
Menanggung di sini bukan berarti menyetujui segala hal yang salah, tetapi memikul tanggung jawab untuk menguatkan dan membangun mereka yang masih lemah dalam pengertian iman. Sebagaimana Kristus datang untuk melayani dan menanggung kelemahan manusia, demikian pula kita dipanggil untuk tidak hanya mencari kesenangan diri sendiri, tetapi mendahulukan kesejahteraan sesama (ayat 2-3).
2. Firman dan Pengharapan yang Menyatukan
Melalui Firman Allah, jemaat diajar untuk memiliki pengharapan yang teguh dan hidup dalam keharmonisan (ayat 4). Kehidupan yang sehati dan sepikir tidak datang secara alami, tetapi membutuhkan kesediaan untuk menerima dan menghormati satu sama lain. Paulus menegaskan, sebagaimana Kristus telah menerima kita tanpa syarat, demikian pula kita dipanggil untuk menerima sesama (ayat 7).
3. Kristus Sebagai Teladan Pelayanan
Kristus datang sebagai pelayan bagi bangsa Yahudi untuk menggenapi janji Allah, tetapi tujuan-Nya meluas hingga ke segala bangsa, agar semua orang dapat memuliakan Allah (ayat 8-12). Kesatuan di dalam Kristus tidak didasarkan pada kebiasaan atau tradisi, melainkan pada kasih karunia Allah yang mengundang semua orang ke dalam pengharapan yang berlimpah.
4. Sikap yang Memperkuat Persekutuan
Dalam konteks jemaat Roma, "kuat" merujuk pada mereka yang memahami kebebasan dalam Kristus, seperti makan makanan apa saja tanpa rasa bersalah. Sedangkan "lemah" adalah mereka yang masih terikat pada hukum atau tradisi lama. Paulus menasihatkan agar mereka yang kuat bersikap sabar dan lemah lembut, tidak menyindir atau menyakiti hati saudara-saudara yang belum memahami kebebasan ini.
Sebaliknya, mereka yang lemah dalam iman juga diajak untuk terbuka terhadap pengajaran dan tidak cepat menghakimi mereka yang berbeda. Sikap saling mendukung ini akan memampukan gereja untuk hidup dalam kesatuan, sehingga menjadi kesaksian yang hidup bagi dunia.
5. Berkat Kehidupan Bersama
Gereja yang bersatu dan saling menerima mencerminkan kasih Allah yang mempersatukan. Oleh sebab itu, mari kita berdoa dan bertindak untuk memupuk sikap saling mendukung, menerima, dan membangun satu sama lain. Kesatuan jemaat akan membawa kemuliaan bagi Tuhan dan menjadi berkat bagi dunia.
---
Doa Berkat
Pagi ini, saya memohonkan berkat dari Tuhan untuk seluruh jemaat:
Kiranya Tuhan mencurahkan kesehatan, sukacita, dan damai sejahtera dalam hidup kita.
Tuhan memberkati rumah tangga, anak-anak, cucu-cucu, pekerjaan, sawah, ladang, perusahaan, toko, kantor, serta semua usaha kita.
Tuhan menyertai pelayanan, gereja, dan hubungan kita, termasuk calon pendamping hidup.
Dalam nama Tuhan Yesus, biarlah berkat-Nya mengalir melimpah dalam kehidupan kita. Yang percaya katakan, Amin! Tuhan Yesus memberkati.
l
Tidak ada komentar:
Posting Komentar