Lukas 2:21-40
Ada saat-saat di mana kita dihadapkan pada pilihan untuk melakukan sesuatu yang bukan menjadi kewajiban kita. Dilema pun muncul: di satu sisi, kita tidak harus melakukannya; di sisi lain, hati kita tergerak karena dampaknya dapat membawa kebaikan bagi orang lain.
Yesus Kristus, Sang Juru Selamat dunia, memberi contoh nyata dalam hal ini. Walaupun Dia adalah Anak Allah yang kudus, Yesus tetap menjalani sunat dan diserahkan di Bait Allah, sesuai dengan Hukum Taurat (Luk. 2:21-24). Tindakan ini seolah-olah menyiratkan bahwa Dia, seperti manusia berdosa lainnya, memerlukan pengudusan. Namun, sesungguhnya tindakan ini adalah wujud kasih-Nya yang besar kepada dunia.
Kasih yang Menggerakkan Penyerahan
Ketaatan Yesus terhadap Hukum Taurat menunjukkan kerendahhatian-Nya dan kehendak-Nya untuk sepenuhnya menggenapi janji Allah bagi keselamatan umat manusia. Tindakan tersebut menjadi penggenapan nubuat dan peneguhan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan.
Hal ini diteguhkan oleh tokoh-tokoh rohani seperti Simeon dan Hana. Simeon, yang dipimpin oleh Roh Kudus, mengenali Yesus sebagai Juru Selamat yang telah lama dinantikan (Luk. 2:25-32). Dalam nyanyian pujiannya, ia menyatakan bahwa Yesus adalah terang bagi bangsa-bangsa dan kemuliaan bagi umat Israel. Begitu pula Hana, seorang nabi perempuan yang setia melayani Allah, memberitakan tentang bayi Yesus sebagai penggenapan pengharapan umat (Luk. 2:36-38).
Teladan untuk Kita
Seperti Yesus yang rela menyerahkan diri-Nya demi keselamatan dunia, kita pun dapat meneladani-Nya dengan melakukan sesuatu yang mungkin bukan kewajiban kita, tetapi yang didorong oleh kasih. Ketika kita bertindak atas dasar kasih untuk membawa penghiburan, damai sejahtera, dan kebaikan bagi orang lain, kita mencerminkan karakter Kristus dalam hidup kita.
Aplikasi dalam Kehidupan
- Melakukan dengan kasih: Dalam situasi tertentu, pertimbangkan untuk membantu atau melayani orang lain meskipun itu bukan tanggung jawab langsung kita.
- Peka terhadap kehendak Allah: Belajar dari Simeon dan Hana yang peka terhadap rencana Allah, kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya melalui doa dan penyembahan untuk memahami kehendak-Nya dalam hidup kita.
- Membawa damai sejahtera: Jadilah pembawa sukacita dan damai sejahtera bagi orang di sekitar kita, sebagaimana Yesus Kristus menjadi terang bagi dunia.
Doa
Tuhan Yesus, Engkau telah rela menyerahkan diri-Mu demi menyelamatkan kami. Ajarlah kami untuk mengikuti teladan-Mu, berbuat atas dasar kasih, dan menjadi terang serta damai sejahtera bagi dunia di sekitar kami. Bimbing kami untuk selalu menjalani hidup yang memuliakan nama-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar