Keluaran 20:18-26
Allah bukan hanya Maha Pengasih tetapi juga Mahakudus, dan kekudusan-Nya adalah atribut yang dahsyat dan tak terjangkau oleh manusia berdosa. Hal ini terlihat dengan jelas ketika TUHAN menampakkan diri di Gunung Sinai. Umat Israel menyaksikan manifestasi kehadiran-Nya melalui guruh, kilat, sangkakala yang nyaring, dan gunung yang penuh asap. Reaksi mereka adalah ketakutan yang mendalam sehingga mereka menjauh dan meminta agar Allah berbicara melalui Musa, bukan langsung kepada mereka (Kel. 20:18-19).
Takut kepada kekudusan Allah adalah respons yang wajar. Sebagai manusia berdosa, kita tidak sanggup berdiri di hadapan Allah yang kudus. Bahkan, makhluk surgawi seperti serafim pun menutupi wajah mereka ketika berada di hadirat Allah, meskipun mereka tidak berdosa (Yes. 6:2).
Kekudusan Allah adalah inti dari keberadaan-Nya dan ditekankan berulang kali dalam Alkitab. Sifat ini menjadi atribut yang dipuji tiga kali berturut-turut oleh serafim: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Semesta Alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (Yes. 6:3). Kekudusan-Nya menunjukkan bahwa Allah adalah murni, sempurna, dan sepenuhnya terpisah dari dosa.
Namun, kekudusan Allah juga membawa konsekuensi serius bagi manusia. Nadab dan Abihu, misalnya, dihukum TUHAN karena mempersembahkan api yang tidak diperintahkan-Nya (Im. 10:1-3). Bahkan Musa, pemimpin pilihan Allah, tidak luput dari teguran ketika ia tidak menghormati kekudusan Allah saat memukul batu untuk mengeluarkan air (Bil. 20:11-12).
Kesadaran akan kekudusan Allah harus mendorong kita untuk hidup dalam kekudusan dan hormat kepada-Nya. Kekudusan TUHAN tidak dapat dianggap enteng, dan setiap pelanggaran terhadap-Nya akan mendatangkan konsekuensi yang berat.
Kita dipanggil untuk tidak hanya mengasihi Allah karena kasih-Nya, tetapi juga menghormati dan takut kepada-Nya karena kekudusan-Nya. Marilah kita berupaya hidup kudus, menyadari bahwa Allah yang kita sembah adalah kudus adanya, dan hormat kepada-Nya harus tercermin dalam setiap aspek hidup kita. Sebab seperti firman-Nya, "Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus" (Im. 19:2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar