Lukas 2:1-7
Dalam hidup, kita sering mengandalkan berbagai "penyelamat" seperti uang, kedudukan, koneksi, atau teknologi saat menghadapi masa sulit. Namun, apakah itu semua benar-benar mampu memenuhi kebutuhan terdalam kita?
Harapan Bangsa Yahudi
Bangsa Yahudi kala itu tengah berada dalam masa kritis di bawah penjajahan Romawi. Mereka menantikan Mesias, Sang Penyelamat yang diyakini akan membebaskan mereka. Sayangnya, pengharapan mereka terdistorsi oleh pandangan duniawi—mereka mengharapkan seorang pemimpin yang penuh kuasa dan kemegahan, bukan seorang bayi yang lahir dalam kesederhanaan.
Pemenuhan Janji Allah
Peristiwa pencatatan warga sipil yang dilakukan oleh pemerintah Romawi (Luk. 2:1-2) menjadi alat Allah untuk menggenapi nubuat tentang kelahiran Sang Mesias di Betlehem (Luk. 2:3-5; bdk. Mi. 5:1). Yusuf dan Maria kembali ke kota leluhur mereka, mengukuhkan bahwa Yesus adalah keturunan Daud (Yes. 11:1, 10). Ini membuktikan bahwa kelahiran Yesus bukanlah kebetulan, tetapi pemenuhan janji Allah yang telah direncanakan dengan sempurna.
Kesederhanaan Mesias
Yesus, Mesias sejati, lahir dalam kesederhanaan dan kerendahhatian (Luk. 2:6-7). Sebuah kandang hewan menjadi tempat kelahiran-Nya, sebuah palungan menjadi bantal pertama-Nya. Ini menggambarkan sifat-Nya sebagai Hamba yang menderita, yang rela mengorbankan diri demi keselamatan umat manusia (bdk. Yes. 53). Namun, kesederhanaan ini membuat banyak orang, termasuk bangsa Yahudi, tidak mampu mengenali-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan dan dibutuhkan.
Mesias yang Sejati
Sebagai orang percaya, kita diajak untuk mengenali bahwa hanya Yesus Kristus yang mampu menjadi Mesias sejati yang kita butuhkan. Keselamatan, iman, pengharapan, dan kasih hanya dapat ditemukan di dalam-Nya. Semua figur penyelamat lain bersifat sementara dan tidak dapat menjawab kebutuhan rohani manusia.
Refleksi:
- Apakah kita masih bergantung pada "penyelamat" duniawi saat menghadapi tantangan?
- Sudahkah kita mengenal Yesus Kristus sebagai satu-satunya Mesias sejati dalam hidup kita?
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau adalah Mesias yang Engkau janjikan dan yang kami butuhkan. Ajarlah kami untuk tidak terfokus pada penyelamat-penyelamat duniawi yang fana, melainkan selalu percaya kepada-Mu sebagai satu-satunya sumber keselamatan, iman, pengharapan, dan kasih. Dalam nama-Mu kami berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar