Keluaran 30:1-10
Banyak orang berpikir bahwa dengan mengikuti ibadah dan memberi persembahan, mereka sudah cukup menjadi orang Kristen yang baik. Namun, apakah hanya itu yang Tuhan kehendaki? Tentu tidak!
Dalam Keluaran 30:1-9, Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat mazbah pembakaran dupa dan meletakkannya di ruang kudus. Mazbah ini bukan untuk mempersembahkan kurban sembelihan, melainkan untuk membakar dupa wangi yang kudus bagi Tuhan.
Makna Dupa Wangi
Dupa ini bukan karena Tuhan membutuhkannya, melainkan sebagai simbol dari kehidupan umat-Nya yang dikhususkan dan didedikasikan bagi-Nya. Kehidupan mereka seharusnya memancarkan keharuman yang menyegarkan dan menenangkan, sebagaimana yang dikatakan Rasul Paulus:
"Bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus..." (2Korintus 2:15).
Menjadi Aroma yang Menyenangkan Tuhan
Tuhan tidak hanya menginginkan persembahan atau ibadah kita, tetapi juga kehidupan yang benar-benar mencerminkan kasih dan kebenaran-Nya. Relasi kita dengan Tuhan bukan sekadar kewajiban atau rutinitas, melainkan sebuah hubungan yang penuh kelegaan, kesegaran, dan ketulusan.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memancarkan aroma Kristus di mana pun kita berada—di gereja, di tempat kerja, di keluarga, dan di tengah masyarakat. Bahkan dalam situasi sulit sekalipun, kita tetap dipanggil untuk menjadi pribadi yang menghadirkan kedamaian dan membawa keharuman kasih Kristus bagi sesama.
Apakah hidup kita sudah menjadi dupa yang harum bagi Tuhan? Apakah perkataan dan tindakan kita menyebarkan keharuman kasih Kristus bagi orang lain?
Doa:
Tuhan, jadikanlah hidup kami sebagai dupa yang harum bagi-Mu. Biarlah setiap perkataan dan perbuatan kami menyenangkan hati-Mu dan menjadi berkat bagi sesama. Tolong kami untuk hidup dalam kekudusan dan menjadi saksi kasih-Mu di mana pun kami berada. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar