Imamat 13:29-59
Prinsip "mencegah lebih baik daripada mengobati" menjadi dasar aturan tentang penyakit kulit dalam perikop ini. Langkah-langkah pencegahan diterapkan agar penyakit tidak menyebar ke seluruh umat.
Setiap orang yang mengalami gejala seperti bercak putih yang lebih dalam dari kulit atau bengkak kemerahan harus segera memeriksakan diri kepada imam (29-30, 38-39, 42-44). Jika ditemukan tanda-tanda penyakit, meskipun belum pasti najis, orang tersebut tetap harus menjalani isolasi (31-37). Ini menunjukkan bahwa menjaga komunitas lebih penting daripada kenyamanan pribadi.
Selain itu, penderita harus menampilkan diri secara berbeda sebagai bentuk peringatan bagi orang lain. Mereka harus mengenakan pakaian koyak, membiarkan rambut terurai, dan menutupi sebagian wajah sambil berseru, "Najis, najis!" (45). Aturan ini bukanlah bentuk ketidakpedulian, melainkan tindakan perlindungan agar orang lain tidak ikut terkena dampaknya.
Pencegahan ini juga diterapkan pada benda-benda yang berpotensi menyebarkan penyakit. Pakaian yang pernah dikenakan oleh penderita harus diisolasi (50), dan jika ditemukan tanda penyakit, pakaian tersebut harus dicuci (54, 58) atau dibakar (52, 55, 57). Meskipun pakaian itu berharga, kehilangan sesuatu yang bernilai lebih baik daripada membahayakan seluruh umat.
Aturan ini mengajarkan prinsip penting dalam kehidupan bersama: terkadang, kita perlu mengorbankan sesuatu yang berharga demi kebaikan bersama. Seperti penderita penyakit kulit yang harus rela mengorbankan kebebasan dan harga dirinya demi komunitas, kita pun diajak untuk tidak egois dalam kehidupan sehari-hari.
Yesus Kristus adalah teladan sempurna dalam hal ini. Ia rela menanggung penderitaan kita, dihina, dan disalibkan agar kita tidak lagi terjerat dosa (Yes. 53:2-5). Sikap tanpa pamrih inilah yang harus kita teladani.
Ketika kita menghadapi kesulitan, marilah kita berpikir bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga bagaimana agar orang lain tidak ikut menderita. Biarlah kita belajar untuk rela berkorban, agar hidup kita menjadi berkat bagi sesama.
Doa
Bapa di surga, terima kasih atas firman-Mu yang mengajarkan kami untuk hidup dengan penuh kepedulian terhadap sesama. Tolonglah kami agar tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga rela berkorban demi kebaikan banyak orang. Ajarkan kami untuk meneladani Kristus, yang telah mengorbankan diri-Nya bagi kami. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar