Imamat 19:1-18
Bakti kepada Tuhan bukan sekadar tindakan religius, melainkan sebuah gaya hidup yang mencerminkan kesucian dan kasih-Nya. Hidup berbakti tidak hanya ditujukan untuk mengejar kesalehan pribadi, tetapi harus diwujudkan dalam keseharian yang berpusat pada Tuhan dan berdampak bagi sesama.
Tiga bentuk utama bakti kepada Allah menurut Kitab Suci:
-
Bakti kepada Allah tampak dalam bakti kepada orang tua (Im. 19:3-4).
Menghormati orang tua adalah perintah Tuhan yang sejajar dengan menjaga kekudusan hari Sabat dan menjauhi berhala. Namun, menghormati mereka tidak berarti mengikuti kebiasaan yang bertentangan dengan firman Tuhan. -
Bakti kepada Allah diwujudkan dalam persembahan yang benar (Im. 19:5-8).
Persembahan kurban bukan hanya bentuk ketaatan, tetapi juga simbol penghormatan kepada Tuhan. Dengan menghargai makanan dan tidak menyia-nyiakannya, kita belajar hidup dalam pengendalian diri dan rasa syukur. -
Bakti kepada Allah terwujud dalam kasih kepada sesama (Im. 19:9-18).
-
Menunjukkan belas kasihan dengan berbagi kepada orang miskin dan orang asing.
-
Menegakkan kejujuran dengan tidak mengambil yang bukan hak kita.
-
Menjaga keadilan agar tidak ada yang diperlakukan dengan curang.
-
Mengasihi sesama seperti diri sendiri, sebagaimana firman Tuhan (Im. 19:18).
-
Dari sini kita memahami bahwa bakti kepada Tuhan tidak hanya bersifat vertikal, tetapi juga horizontal. Kasih kepada Tuhan harus tampak dalam tindakan kasih kepada sesama. Mari wujudkan bakti kita dengan hidup dalam ketaatan, kejujuran, dan kasih kepada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar