Ketika membaca kisah Nadab dan Abihu, kita mungkin bertanya-tanya: Mengapa Tuhan begitu keras terhadap mereka? Bukankah mereka hanya membawa api untuk mempersembahkan korban?
Namun, jika kita memahami lebih dalam, kita akan mengerti bahwa peristiwa ini bukan hanya tentang api—ini tentang ketaatan, hormat, dan kekudusan Tuhan.
Kesalahan Nadab dan Abihu
-
Mereka Membawa "Api Lain"
- Tuhan sendiri telah menyalakan api kudus di atas mezbah (Im. 9:24).
- Nadab dan Abihu malah membawa api dari sumber lain, yang tidak diperintahkan Tuhan (Im. 10:1).
- Ini menunjukkan ketidaktaatan dan sikap seolah-olah mereka bisa menentukan cara beribadah sendiri.
-
Mereka Mengabaikan Kekudusan Tuhan
- Sebagai imam, mereka seharusnya lebih peka dan taat terhadap perintah Tuhan.
- Mereka mungkin merasa karena mereka anak Harun, mereka bisa melakukan tugas keimaman dengan cara mereka sendiri.
- Namun, Tuhan ingin ketaatan penuh, bukan sekadar ritual kosong.
-
Akibat dari Ketidakhormatan
- Tuhan tidak mentoleransi sikap sembrono terhadap kekudusan-Nya.
- Akibatnya, api Tuhan sendiri melahap mereka.
Pelajaran bagi Kita
-
Jangan Sembarangan dalam Beribadah
Apakah kita sering kali datang ke hadirat Tuhan dengan sikap yang asal-asalan?- Kita menyanyi, tetapi hati kita tidak sungguh-sungguh menyembah.
- Kita berdoa, tetapi hanya sebagai rutinitas.
- Kita melayani, tetapi hanya untuk dilihat orang.
-
Taatlah dengan Penuh Hormat
- Tuhan tidak menghendaki "api lain" dalam hidup kita.
- Kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan, bukan sekadar menjalankan ritual agama.
-
Kekudusan Itu Serius
- Tuhan tidak berubah dari dulu sampai sekarang.
- Jika di Perjanjian Lama kekudusan itu sangat ditekankan, di Perjanjian Baru kita juga dipanggil untuk hidup kudus dalam Yesus Kristus.
Refleksi Pribadi
✔ Apakah aku sudah menghormati Tuhan dalam setiap aspek hidupku?
✔ Apakah aku melayani Tuhan dengan hati yang benar, atau hanya karena kebiasaan?
✔ Apakah aku sering kali membawa "api lain" dalam bentuk sikap yang tidak taat?
🔥 Doa 🔥
_Tuhan, aku menyadari bahwa Engkau adalah Allah yang kudus dan layak dihormati. Ampuni aku jika aku telah beribadah atau melayani dengan asal-asalan.
Bentuklah hatiku agar selalu hidup dalam ketaatan kepada-Mu, dan biarlah setiap hal yang kulakukan memuliakan nama-Mu.
Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin._
Semoga renungan ini memberkati dan mengingatkan kita untuk selalu menghormati dan menaati Tuhan dalam segala hal. 🙏🔥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar