Imamat 9
Tugas seorang imam adalah menjadi pengantara antara umat Israel dengan Allah. Jika umat ingin didamaikan dengan Allah atau dihapuskan dosanya, mereka harus membawa kurban kepada imam, lalu imamlah yang akan mengolah dan mempersembahkannya kepada Allah (lih. Im 1-7). Itulah sebabnya tugas imam sangatlah penting dan tidak boleh dilakukan sembarangan.
Namun, yang menarik dari bacaan ini adalah bahwa sebelum seorang imam menjalankan tugasnya, ia terlebih dahulu harus memastikan bahwa dirinya sendiri telah berdamai dengan Allah.
Firman TUHAN melalui Musa berkata, "Olahlah kurban penghapus dosa dan kurban bakaranmu ... Sesudah itu olahlah persembahan bangsa itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka" (Im 9:7). Ini menunjukkan bahwa sebelum seorang imam melayani orang lain dan membawa mereka kepada Tuhan, ia sendiri harus memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan terlebih dahulu.
Bayangkan jika seorang imam yang tidak hidup dalam kekudusan mencoba menolong umat berdamai dengan Allah—bagaimana mungkin ia bisa menjadi pengantara yang dipercaya?
Pelajaran bagi Kita Hari Ini
Di zaman sekarang, kita juga memiliki peran sebagai "imam" dalam arti kita dipanggil untuk membawa orang lain kepada Tuhan. Namun, sebelum kita bisa menjadi terang bagi orang lain, kita harus memastikan bahwa kita sendiri hidup dalam hubungan yang baik dengan Tuhan.
- Sebagai pemimpin rohani, kita harus menjaga kekudusan dan hubungan pribadi kita dengan Tuhan sebelum membimbing orang lain.
- Sebagai jemaat awam, kita juga harus lebih dulu beres dengan Tuhan sebelum mengajak orang lain untuk mengenal-Nya.
Jangan sampai kita sibuk dalam pelayanan, tetapi hubungan kita sendiri dengan Tuhan masih kacau. Sebelum kita menasihati orang lain untuk bertobat, kita sendiri harus lebih dahulu bertobat. Sebelum kita membimbing orang lain, kita sendiri harus rela dibimbing oleh Tuhan.
Hidup sebagai pelayan Tuhan bukan sekadar tentang apa yang kita lakukan, tetapi lebih dahulu tentang siapa diri kita di hadapan Tuhan. Kita harus lebih dahulu mengalami anugerah dan kasih Tuhan sebelum kita bisa membagikannya kepada orang lain.
Maka, mulailah dari dirimu sendiri! Pastikan bahwa hubunganmu dengan Tuhan baik, sehingga ketika kamu melayani orang lain, mereka bisa melihat ketulusan dan kuasa Tuhan nyata dalam hidupmu.
Doa
_Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan untuk melayani-Mu. Aku sadar bahwa sebelum aku membawa orang lain kepada-Mu, aku sendiri harus memiliki hubungan yang dekat dengan-Mu.
Tolong aku agar tidak hanya sibuk dalam pelayanan, tetapi juga sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan kekudusan. Ampuni segala dosaku dan perbarui hatiku supaya aku layak menjadi alat-Mu.
Aku juga berdoa bagi keluarga, sahabat, jemaat, dan semua yang membaca renungan ini. Kiranya Engkau memberkati kehidupan kami dengan kesehatan, sukacita, dan damai sejahtera.
Biarlah berkat-Mu mengalir dalam rumah tangga, pekerjaan, usaha, studi, dan pelayanan kami. Aku percaya bahwa dalam pimpinan-Mu, akan ada terobosan dan jalan keluar bagi setiap pergumulan kami.
Terima kasih, Tuhan. Dalam nama Yesus Kristus, aku berdoa. Amin._
Tidak ada komentar:
Posting Komentar