Allah menetapkan bahwa tidak semua milik umat dapat digunakan sebagai nazar. Ada hal-hal yang secara khusus sudah menjadi milik-Nya dan tidak boleh ditawar-tawar lagi.
“Segala persembahan persepuluhan... adalah milik TUHAN, itu kudus bagi TUHAN.” (ay. 30, parafrase)
Anak sulung, baik dari manusia maupun hewan, sudah menjadi milik TUHAN sejak semula (ay. 26). Begitu juga dengan milik yang sudah dipersembahkan secara khusus untuk TUHAN tidak boleh ditebus atau dijual kembali (ay. 28). Termasuk persepuluhan dari hasil panen atau ternak, semuanya adalah milik-Nya.
📌 Prinsip Memberi yang Tuhan Ajarkan
-
Tuhan Layak Menerima yang Terbaik
Tidak ada ruang untuk mempersembahkan sesuatu dengan asal-asalan. Persembahan kepada TUHAN, termasuk persepuluhan, harus diberikan dengan sikap hati yang benar — dengan sukacita dan hormat. -
Kita Memberi dari Apa yang Sudah Tuhan Beri
Semua yang kita miliki berasal dari Allah. Ketika kita memberi, sesungguhnya kita sedang mengembalikan sebagian dari apa yang telah Ia percayakan kepada kita. -
Bukan Hanya Harta, Tetapi Hidup Kita Juga
Persembahan sejati bukan hanya berupa materi. Allah rindu agar kita juga mempersembahkan hidup kita — waktu, tenaga, talenta, bahkan impian kita — bagi kemuliaan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar