Pelayan Allah adalah orang-orang yang dipilih, dikhususkan, dan diutus untuk melayani Allah serta umat-Nya. Sebagai pelayan, mereka dipanggil untuk hidup kudus, tak bercacat, dan menjadi terang di tengah umat.
Suku Lewi menjadi contoh nyata tentang hal ini. Mereka dipisahkan dari suku-suku lain untuk melayani TUHAN secara penuh. Namun, sebelum melayani di Kemah Pertemuan, mereka harus menjalani serangkaian tahapan penyucian: mentahirkan diri (ay. 7–9), menerima penumpangan tangan dari umat (ay. 10), mempersembahkan diri kepada TUHAN (ay. 11), mempersembahkan korban bakaran (ay. 12), dan mengakui diri sebagai milik TUHAN sepenuhnya (ay. 14).
Hanya setelah melewati semua itu, mereka diperbolehkan menjalankan tugas di Kemah Suci (ay. 15).
Proses ini mengajarkan kita bahwa menjadi pelayan Allah bukanlah hal yang ringan. Pelayanan menuntut penyerahan total, kekudusan hidup, dan kesediaan untuk dibentuk oleh tangan Allah. Hati yang sungguh-sungguh adalah dasar utama pelayanan sejati.
📌 Dipanggil Menjadi Terang
Hari ini, setiap orang Kristen yang telah ditebus oleh darah Kristus adalah pelayan Allah. Kita dipanggil untuk hidup berbeda dari dunia: dipisahkan, dikuduskan, dan dipersembahkan untuk kemuliaan-Nya. Status kita di dunia — apakah kita karyawan, pelajar, pemimpin, atau pelayan gereja — tidak mengubah identitas kita sebagai pelayan Allah.
Karena itu, marilah kita mengerjakan setiap tugas dengan sungguh-sungguh sebagai ungkapan syukur kepada Dia yang memanggil kita. Jangan remehkan pelayanan yang dipercayakan, sebab melalui kesetiaan kecil, Allah menyatakan terang-Nya kepada dunia.
Jagalah kekudusan hidup kita. Persembahkan diri setiap hari kepada Allah, sebab pekerjaan yang kita lakukan bagi-Nya adalah sarana untuk memuliakan nama-Nya dan menjadi berkat bagi sesama. Ingatlah selalu: Roh Allah tinggal di dalam kita. Ia menerangi jalan kita dan menjadikan kita terang bagi jiwa-jiwa yang mencari jalan pulang kepada Bapa.
📖 "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi."
(Matius 5:14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar