Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar: firman. tuhan
Tampilkan postingan dengan label firman. tuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label firman. tuhan. Tampilkan semua postingan

Menjadi Takjub

Lukas 5:9 (TB)  Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 


Pada suatu saat seandainya  kita di datangi oleh presiden bapak Jokowi. untuk menyerahkan sertifikat Tanah  dan kita langsung di berikan  sebuah pertanyaan untuk di jawab..dan kita di kasih hadiah sepeda Gunung. perasaan apa yang  anda rasakan. tentu perasaan takjub bukan..

 menurut KBBI Takjub memiliki arti..heran (akan kehebatan, keindahan, keelokan seseorang atau sesuatu): kami -- akan kegesitan gerak petinju itu; wisatawan asing -- akan keindahan;

inilah yang terjadi dengan petrus dan kawan kawan saat ikannya mendapat banyak. ungkapan perasaan takjub inilah yang sedang dirasakan oleh teman temannya. ketakjuban membawa sebuah keberhasilan yang tersembunyi karena Ketakjuban bukan milik manusia melainkan milik Allah. karena sehebat dan sepintar petrus belum pernah mencapai kehebatan yang di miliki Yesus, ibarat di atas langit masih ada langit, di atas kepandaian dan kehebatan kita masih ada yang lebih hebat. yaitu Allah. 

hal yang perlu kita renungkan, talenta,  kemampuan berfikir, strategi dan konsep konsep yang baik tidak ada dapat menjamin kesuksesan jika kita tidak menyalibkannya semua itu maka kita akan merasa bangga dan sombong. yang akhirnya kita menjadi orang yang suka meniggikan diri dan kurang mensyukurinya.


mari kita jadikan hidup kita memiliki rasa takjub. supaya kita menjadi orang yang selalu rendah hati. amin.(YS)

Share:

Allah Ikut Campur Tangan


Yesaya 30:27-33 


Ketika seseorang merasa sakit hati karena perbuatan orang lain, umumnya responsnya adalah membalas. Bahkan ada ungkapan "Pembalasan yang datang akan lebih kejam". Namun, apakah pembalasan merupakan tindakan yang benar? Apakah pembalasan merupakan hak kita? Apakah pembalasan akan menyelesaikan masalah?


Kemarahan dan hukuman Alah atas Asyur menunjukkan bahwa Allah tidak tinggal diam. Dia memerhatikan kondisi umat-Nya dan membela mereka. Ayat 27 menggambarkan kemarahan Allah kepada Asyur karena telah menindas umat-Nya dengan sangat berlebihan. Api, asap, angin, dan banjir dipakai untuk melukiskan kekuasaan, kekuatan, dan geram-Nya kepada Asyur. Kemarahan-Nya menimpa Asyur seperti api yang menghanguskan, hujan lebat, hujan batu, dan badai (30).


Ketika penghukuman sedang menimpa Asyur, umat Allah akan berpesta merayakan kemenangan dan keselamatan yang Allah berikan. Mereka akan bergembira sebab Allah sendiri yang berperang bagi mereka (29, 32).


Tentu cara dan waktu Allah menjalankan hukuman itu tidak selalu selaras dengan keinginan umat-Nya. Bisa jadi, waktunya dianggap terlalu lambat. Bisa pula hukumannya dianggap kurang kuat. Namun, Allah memiliki kebijaksanaan-Nya sendiri. Dia memberi keadilan kepada orang yang tertekan. Dia berpihak kepada orang-orang yang lemah. Allah memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk lepas dari impitan musuh.


Kita memiliki sistem hukum untuk menentukan kesalahan seseorang dan menjatuhkan hukuman. Namun, dalam relasi personal, tidak ada hak bagi kita untuk menghakimi dan menghukum orang lain. Dalam situasi demikian, kita hanya perlu memohon kasih Allah melimpah baginya.


Kita tidak berdiam diri dan tidak pasrah dengan keadaan, namun justru berusaha keluar dari impitan. Kita pun berusaha untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bagi orang-orang yang mengimpit orang-orang lemah dan melakukan kejahatan kepada sesamanya, mari kita doakan agar Allah berkarya dalam hatinya. [KRS]


Apa respons Anda?

1. Ketika Anda mengalami masalah, apakah Allah menjadi satu-satunya sumber pertolongan yang Anda nantikan?


Pokok Doa:

Agar umat Tuhan menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber pertolongan dan tidak mencari yang lain.

Share:

Dibalik kegelisahan karena covid 19 ada sukacita yang sejati


Yohanes 14:27 (TB)
  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.


Dalam masa pandemi covid 19 ini siapa yang tidak mengalami gelisah dan gentar dalam hatinya. Karena sulitnya kehidupan yang akan di hadapi. Bahkan terus berjuang untuk kehidupan dan kematian. Kenapa demikian karena jika kita bertahan dan berjaga jaga maka kegentaran sangat resiko rendah tapi ketika kita lengah dan tidak waspada maka itulah yang akan terjadi.
Apa resep supaya tidak terjadi kegentaran dan ketakutan. Ada dua hal yang perlu kita renungkan.
Yang pertama: percaya pada Yesus sebagai pemberi sumber Sukacita itu.
Kedua. Kehidupan Di dalam Yesus selalu berbeda dengan Dunia.
Damai sejahtera yang Yesus berikan adalah seperti demikian. Damai sejahtera yang tidak seperti dunia berikan, damai sejahtera yang ditengah-tengah kesulitan, kegelisahan, dan penderitaan. Karena itu Yesus berkata janganlah gelisah dan gentar hatimu. Berarti ada alasan untuk takut, untuk gentar, tetapi ditengah-tengah segala ketakutan dan kegentaran seperti yang Kristus hadapi sendiri itulah, Kristus memberikan damai sejahtera kepadamu.
Mari kita responi bahwa di dalam.Yesus ada damai sejahtera dan kehidupan yang berbeda. Karena Dia Allah yang turun ke dalam dunia untuk manusia.waspadalah dan selalu berserah padanya. Amin.(YS).
Hanya Tuhan saja, tempat satu-satunya dimana kita akan merasakan sukacita dan damai sejahtera.
Share:

Rahasia Tuhan


“TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia” (NKJV menerjemahkannya: Rahasia Tuhan diberitahukan-Nya kepada mereka yang takut akan Dia). — Mazmur 25:14

Salah satu tanda pertumbuhan rohani adalah hubungan yang akrab dengan Tuhan, dan kerinduan yang kuat untuk mencari dan melakukan kehendak-Nya. Dalam hal ini, jika kita hendak memilih hal yang tidak dikehendaki-Nya, Dia akan memberi kita keragu-raguan atau pengendalian diri yang tidak dapat kita diamkan begitu saja. Bagaimana bila ada keragu-raguan akan suatu hal?

Rahasia Tuhan

Apakah tanda seorang sahabat? Apakah dia memberi tahu Anda dukacitanya yang tersembunyi? Tidak. Dia memberi tahu Anda rahasia sukacitanya. Banyak orang mau mengungkapkan dukacitanya yang tersembunyi kepada Anda, tetapi bukti dari keakraban ialah bila mereka membagi rahasia sukacita mereka dengan Anda.

Pernahkah kita mempersilakan Allah memberi tahu kita sukacita-Nya? Ataukah kita terus-menerus memberitahukan rahasia kita kepada Allah, tanpa memberi waktu kepada-Nya untuk berbicara kepada kita?

Pada awal kehidupan kekristenan kita, kita banyak permohonan kepada Allah, tetapi kemudian kita mendapati bahwa Allah menginginkan kita menjalin hubungan akrab dengan Dia – agar kita mengenal dan berhubungan dengan kehendak-Nya.

Apakah kita sedemikian erat dipersatukan dengan gagasan doa Yesus Kristus -- “Jadilah kehendak-Mu” (Matius 6:10) -- sehingga kita menangkap rahasia Allah? Apa yang membuat Allah sangat berharga bagi kita bukanlah berkat-berkat-Nya yang besar, melainkan hal-hal kecil yang kita alami, yang menunjukkan keakraban-Nya yang ajaib dengan kita -- Dia mengetahui setiap rincian dari kehidupan kita masing-masing.

“Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya” (Mazmur 25:12). Pertama-tama, kita ingin menyadari bahwa kita dituntun oleh Allah. Kemudian saat kita bertumbuh secara rohani, kita hidup sedemikian dekat dengan kesadaran akan Allah sehingga kita bahkan tidak perlu menanyakan tentang kehendak-Nya, karena pikiran untuk memilih jalan lain tidak pernah terlintas pada diri kita.

Jika kita diselamatkan dan dikuduskan, Allah menuntun kita melalui pilihan-pilihan kita sehari-hari. Dan jika kita hendak memilih hal yang tidak dikehendaki-Nya, maka Dia akan memberi kita keragu-raguan atau pengendalian diri, yang harus kita hiraukan.

Bila ada keragu-raguan, segeralah berhenti. Jangan sekali-kali mencoba mencari alasan dan mengatakan “Saya ragu, mengapa saya tidak boleh melakukan yang ini”. Allah memberi petunjuk kepada kita dalam apa yang kita pilih, yaitu dengan menuntun akal sehat kita. Dan bila kita menyerah pada ajaran dan tuntunan-Nya, maka kita takkan lagi merintangi Roh-Nya dengan terus-menerus bertanya, Sekarang, ya Tuhan, apakah kehendak-Mu?”
Share:

Keadilan bagi Semua



Bilangan 27:1-11

Keadilan harus diperjuangkan. Hal ini terlihat dalam nas hari ini yang menceritakan tentang masalah hukum yang belum ada penyelesaiannya dalam peraturan yang ada. Kasusnya adalah lima anak perempuan Zelafehad dari suku Manasye yang kehidupannya terancam karena ayah mereka tidak memiliki penerus (3-4).

Dalam keadaan biasa, tanah keluarga jatuh ke tangan anak laki-laki karena hanya kaum laki-laki yang mempunyai hak untuk mewarisi nama keluarga dan tanah. Tanpa anak laki-laki, nama keluarga mereka akan hilang dari bangsa Israel dan tidak ada tanah yang diwariskan. Tanpa hak waris, mereka tidak bisa ikut mewarisi perjanjian Allah bagi Israel.

Hal inilah yang membuat kasus anak perempuan ini mendesak sekali untuk direspons. Mereka memohon keadilan Tuhan. Mereka tidak ingin menghilang dari umat Tuhan. Hal yang menarik adalah Tuhan memenuhi permintaan mereka sehingga Ia memunculkan peraturan baru (7-11). Kaum perempuan pun dapat mengeklaim hak dan nama keluarganya supaya tidak terhapuskan dari masyarakat.

Kondisi ini menunjukkan keadilan Allah. Bagi Allah, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama. Kasus ini membantu kita untuk berlaku adil kepada siapa pun. Laki-laki atau perempuan memiliki hak yang sama dalam masyarakat. Di dalam berkat perjanjian Tuhan, tidak ada seorang pun yang ditinggalkan. Seperti kelima perempuan ini, kita pun perlu memperjuangkan keadilan, baik untuk diri sendiri maupun mereka yang berhak mendapatkan bagiannya.

Mari kita bersyukur karena Allah kita bukanlah Allah yang membeda-bedakan manusia. Laki-laki maupun perempuan mendapat bagian dalam berkat pemeliharaan Allah. Sebagai umat Tuhan, sudah sepatutnya kita memperjuangkan hak orang-orang di sekitar kita.

Marilah kita wujudkan rasa syukur dengan memperlakukan orang-orang di sekitar kita dengan kasih dan keadilan. Sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Allah, kita sebaiknya tidak mengumbar tindakan yang membuat orang lain menjadi tertindas. [HOS]

Doa. Tuhan terima kasih ajari kami senantiasa mensyukuri apa yang ada di sekitar ku dengan selalu hidup dengan kasih dan keadilan Mu. Amin
Share:

MENGERJAKAN PANGGILAN-MU


Kisah Pr. Rasul 1:6-9

“Tetapi kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Pr. Rasul 1:8)
Ada anak-anak Tuhan yang kuliah bercerita bahwa mereka tidak tahu pekerjaan apa yang akan dikerjakan setelah lulus. Mereka sering kebingungan pada akhir studi dengan masalah tersebut. Mereka menanti-nantikan panggilan hidup yang spesifik dari Tuhan. Mereka sering dipenuhi ketakutan kalau-kalau pekerjaan yang mereka pilih ternyata salah dan tidak sesuai kehendak-Nya.

Ketika Tuhan Yesus akan terangkat ke surga, dengan jelas Dia menyatakan bahwa murid-murid-Nya akan menerima kua…
[07:33, 5/24/2020] Pak Yanes Gkkk Tepas: Gema suara Illahi
24 Mei 2020

MENGAMPUNI SEPERTI YESUS

Baca: Lukas 23:33-43

Yesus berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Lalu mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. (Lukas 23:34)

Hari ini merupakan hari pengamlpunan bagi umat muslim hari yang fitri dan suci. Pertanyaannya apakah cukup di ampuni di hari ini saja?
Setiap bertemu orang yang tidak mau mengampuni, kata-kata mereka hampir sama. “Dia menyakitiku, aku akan membalasnya”, “Aku akan membuatnya menderita”, “Aku memang berkata memaafkanmu tapi sejak sekarang tidak mau berurusan denganmu,” kata mereka. Ini adalah pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Yesus. Atau, kalau mereka mengaku mengenal Yesus, mereka menolak mengikuti teladan Yesus.

Tergantung di atas kayu salib adalah puncak penderitaan Yesus. Bukan hanya fisik-Nya yang sangat disakiti, tapi juga psikis-Nya. Yesus dipermalukan, ditelanjangi, diolok-olok. Di tengah kondisi sangat tidak enak inilah Yesus memohon kepada Bapa agar mereka diampuni, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Banyak orang, termasuk saya menolak mengampuni seseorang dengan alasan dia tahu apa yang dia perbuat, “dia bahkan sengaja berulangkali menyakitiku, jadi kok enak betul diampuni”. Betul sering kali kita jadi korban, tetapi Tuhan Yesus mau kita mengampuni seperti Dia. Bagaimana Yesus mengampuni kita? Dengan cuma-cuma dan sepenuh hati. Jangan membuat pengorbanan Yesus di atas kayu salib menjadi percuma karena kita tidak sudi mengampuni.

Dia mengampuni dosa-dosa masa lalu kita, Dia mengampuni dosa-dosa yang kita perbuat baru saja, Dia mengampuni hal-hal besar maupun kecil yang membuat orang lain susah. Kita adalah umat pilihan Tuhan, sehingga ampunilah orang-orang yang menyakiti kita. Tidak usah meminta syarat dia harus begini atau begitu lebih dulu baru kita mau mengampuninya. — RTG

JIKA INGIN MENGASIHI SEPERTI YESUS, MAKA KITA HARUS MENGAMPUNI SEPERTI YESUS
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.