Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar: roma
Tampilkan postingan dengan label roma. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label roma. Tampilkan semua postingan

Alami dan bawalah perubahan

Kisah Para Rasul 22:6 16; Roma 12:1 2

Sebab engkau harus menjadi saksi Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
Kisah Para Rasul 22:15

Tuhan telah mengubah Paulus dari seorang penganiaya jemaat menjadi saksi Nya terhadap semua orang. Hidup dan surat surat Paulus memberi pengajaran, inspirasi, dan penghiburan kepada gereja pada masa masa awal sampai kekristenan saat ini.

Kekuatan Allah telah mengubah Paulus dan ia kemudian dipakai Allah untuk mengubah dunia di sekitarnya. Kebenarannya, hidup kita akan berubah di dalam Tuhan, terus berubah, agar dapat menjadi saksi Kristus bagi semua orang, baik melalui kata kata maupun kesaksian hidup yang mengubahkan.

Bagaimana kita bisa mengalami perubahan? (1) Sadarilah diri kita sendiri rusak dan membutuhkan perubahan. Semua bermula dari sini, titik di mana kita menyadari ketidakberdayaan, keberdosaan, kelemahan, bahkan kerusakan kita. Perubahan harus dimulai dari dalam ke luar. Jaga Kyle Idleman berkata, Semakin Anda tidak bisa melihat bahwa diri Anda sendiri rusak, semakin berat kerusakan Anda. Saat kesadaran itu ada, serahkan diri Anda kepada Tuhan Yesus. (2) Aktiflah menyesuaikan diri dan karakter kita dengan nilai nilai Alkitab. Baca, renungkan, terus terapkan, itu sederhananya. Latihan ini akan membantu kita berubah. Kalimat engkau harus menjadi saksiNya memiliki arti kesadaran diri yang sudah ada harus didorong dengan kekuatan dan komitmen yang kuat untuk berubah sesuai dengan nilai nilai firman Tuhan agar menjadi saksi Nya. Pemahaman ini harus menjadi kerinduan orang percaya untuk mengaktualisasinya. Inilah tujuan hidup yang sesungguhnya, yaitu hidup sesuai kehendak Allah.

Bagaimana menjadi alat Tuhan yang mengubahkan? (1) Maksimalkan talenta dan karunia yang Tuhan sudah dititipkan dalam hidup Anda. Semua talenta yang diberikan oleh Tuhan, bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk menjadi alat bagi kemuliaan Nya. (2) Berilah motivasi dan ajak orang orang yang diharapkan bisa menjadi tim kecil Anda untuk bersama sama membuat perubahan. Paulus diubah oleh Tuhan, ia memaksimalkan talenta dan karunia yang ada padanya kemudian selalu membangun tim untuk bersama sama membuat perubahan. (3) Buatlah sasaran perubahan. Tujuannya agar kita mengetahui relasi bagaimana yang harus
dibangun untuk melakukan perubahan yang berkesinambungan.

Kiranya kita mengalami perubahan di dalam Yesus dan menjadi alat Tuhan yang membawa perubahan agar kita semua menjadi saksi Kristus di tengah dunia.

Salam perubahan.

Refleksi diri:

Apakah hidup Anda sudah mengalami perubahan di dalam Kristus? Bagaimana perubahan tersebut bisa membawa Anda mewujudkan kehendak Allah?

Apa yang bisa Anda lakukan agar menjadi alat Tuhan yang membawa perubahan?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Manusia membutuhkan juruselamat

Roma 3:21-31

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma 3:23)

Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, dosa telah masuk ke dalam hati semua manusia, "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." (Roma 5:12). Akibat dosa, segala sakit-penyakit, kesusahan, penderitaan, dan maut telah menimpa hidup manusia dari mula pertama hingga sampai pada akhir zaman. Manusia sudah dirusak oleh dosa, dan sejak lahirnya ia telah dicemarkan oleh dosa seperti Daud katakan, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." (Mazmur 51:7). Dosa yang dibawa dalam kelahirannya itulah yang disebut dosa pusaka atau dosa asal.

Karena dosa, manusia kehilangan kemuliaan Tuhan, sehingga dalam pikiran, perkataan, dan perbuatannya manusia cenderung berbuat dosa atau melakukan hal yang jahat. Paulus menyadari ini: "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat." (Roma 7:15). Dalam perkembangannya dosa semakin bertambah-tambah dan merajalela dalam kehidupan manusia. Zaman sekarang ini sudah tampak nyata: kriminalitas dan segala sesuatu yang amoral semakin hari semakin meningkat drastis. Dengan kekuatan sendiri manusia tidak mungkin bisa melepaskan diri dari kuasa dosa walaupun ia seorang nabi, guru besar, kanjeng, raja atau ahli filsafat sekalipun. Dalam keadaan seperti itu sesungguhnya manusia memerlukan Juruselamat yang bisa membebaskan mereka dari segala dosanya.

Juruselamat haruslah orang yang suci dan bebas dari dosa, orang yang harus lebih berkuasa dari manusia dan Iblis. Dialah Yesus Kristus, Anak Manusia, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21). Namun sampai hari ini tidak semua orang mau percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebaliknya mereka menolak dan membenci Dia secara terang-terangan, bahkan berita Injil pun tak dianggap.

Tuhan Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Kasih Meskipun

Roma 5:5 
 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Dalam berbagai kesempatan dialog dengan orang yang tidak percaya, mereka menuduh Yesus Kristus menyuruh membenci keluarga untuk dapat menjadi pengikut-Nya (Luk 14:26).Tuduhan itu tidak masuk akal karena Yesus memerintahkan mengasihi semua orang bahkan musuh sekalipun.
Roh Kudus telah dikaruniakan kepada kita ketika kita memercayakan diri kita sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Roh Kudus itu mencurahkan kasih Allah dalam  hati kita sehingga kita semakin mengenal kasih itu ketika kita dengan sepenuh hati dan dengan segenap kekuatan melakukan segala perintah Kristus dengan dipimpin oleh Roh Kudus. Kasih itu yang mendorong Kristus mati untuk kita ketika kita masih seteru Allah, itu luar biasa. Kasih Kristus yang dicurahkan Roh dalam hati kita itu memampukan kita bahkan bermegah dalam kesengsaraan kita. Kualitas kasih yang dahsyat itu membuat kasih manusiawi lainnya termasuk kepada keluarga hanya seperti kebencian saja. Kasih Kristus itu yang memampukan banyak saudara “murtadin” (orang Islam yang menjadi Kristen) yang dibenci oleh keluarganya tetap mengasihi mereka dengan kasih agape, kasih “meskipun”. Di beberapa negara fanatik, ada di antara mereka yang sampai dibunuh keluarganya sendiri karena menjadi “murtadin”, tetapi sampai nafas terakhir pun mereka tetap mengasihi keluarganya dengan kasih Kristus yang ketika di salib berkata: “Ya Bapa. ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
Kiranya kasih kita terus bertumbuh menjadi serupa dengan kasih Kristus.
Amin.
Share:

TANGGUNG JAWAB DALAM PERSEKUTUAN

Roma 15:1-6.

Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. (Roma 15:1-2) Nats Alkitab: Roma 15:1-6
                Apakah tanggung jawab orang-orang Kristen dalam persekutuannya dengan saudara-saudara seiman? Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah dan persembahan hidup kita untuk dipakai Allah menyalurkan kasih karunia tersebut kepada orang lain.
                Pertama, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk saling memperhatikan. (ayat 1-3).  Kalau ini terjadi maka setiap anggota akan mengalami pertumbuhan pribadi, hubungan akan menjadi sehat dan akibatnya persektuan akan menjadi berbuah. Percayalah, kasih memiliki kuasa besar untuk memenangkan hati orang daripada pengabaian atau kritikan tajam.
                Kedua, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk menyelidiki Alkitab secara pribadi maupun bersama-sama. (ayat 4).  Alkitab memberikan janji-janji kehidupan yang memberikan kita dorongan semangat untuk lebih berani hidup dalam kebenaran Allah.
                Ketiga, dalam persekutuan Kristen setiap anggota berpegang teguh dalam pengharapan. (ayat 4). Kata berpegang teguh (tabah) berasal dari kata hupomone yang artinya sikap menanggulangi hidup dengan keberanian atau suatu kekuatan yang tidak hanya menerima, tetapi mampu mengubah sesuatu yang diterima itu menjadi kemuliaan. Sedangkan pengharapan yang kita miliki bukan berdasarkan kekuatan manusia tetapi pada kasih karunia Allah yang memberikan jalan keluar, kekuatan, hikmat dan keberanian sehingga kita akan menjadi berani dan tidak putus asa apapun keadaannya.
                Keempat, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk membangun keserasian (harmoni) satu sama lain (ayat 5-6). Gedung gereja yang megah, peralatan musik/sound sistem yang canggih atau berbagai kegiatan gereja yang gemerlap tidak akan menjadikan sebuah gereja memiliki persekutuan sejati di dalam Kristus. Tanpa adanya harmoni, maka persekutuan Kristen menjadi semu dan kehilangan otoritas Kerajaan Allah. Kasih karunia telah mempersatukan kita lebih dari perbedaan-perbedaan kita, bahkan Tuhan telah menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi kekuatan dan keindahan. Tanggung jawab kita adalah menyelaraskan diri dengan saudara-saudara yang lain serta mengikuti aba-aba dari Sang Konduktor Agung (Yesus Kristus). Amin. 

Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah
Share:

TANGGUNG JAWAB DALAM PERSEKUTUAn

Nats Alkitab: Roma 15:1-6
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. (Roma 15:1-2) 

                Apakah tanggung jawab orang-orang Kristen dalam persekutuannya dengan saudara-saudara seiman? Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah dan persembahan hidup kita untuk dipakai Allah menyalurkan kasih karunia tersebut kepada orang lain.
Dalam bacaan ini kita belajar empat hal utama hidup yang bertanggung jawab dalam persekutuan. 
          Yang   Pertama, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk saling memperhatikan. (ayat 1-3).  Kalau ini terjadi maka setiap anggota akan mengalami pertumbuhan pribadi, hubungan akan menjadi sehat dan akibatnya persektuan akan menjadi berbuah. Percayalah, kasih memiliki kuasa besar untuk memenangkan hati orang daripada pengabaian atau kritikan tajam.
                Yang Kedua, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk menyelidiki Alkitab secara pribadi maupun bersama-sama. (ayat 4).  Alkitab memberikan janji-janji kehidupan yang memberikan kita dorongan semangat untuk lebih berani hidup dalam kebenaran Allah.
              Yang   Ketiga, dalam persekutuan Kristen setiap anggota berpegang teguh dalam pengharapan. (ayat 4). Kata berpegang teguh (tabah) berasal dari kata hupomone yang artinya sikap menanggulangi hidup dengan keberanian atau suatu kekuatan yang tidak hanya menerima, tetapi mampu mengubah sesuatu yang diterima itu menjadi kemuliaan. Sedangkan pengharapan yang kita miliki bukan berdasarkan kekuatan manusia tetapi pada kasih karunia Allah yang memberikan jalan keluar, kekuatan, hikmat dan keberanian sehingga kita akan menjadi berani dan tidak putus asa apapun keadaannya.
              Yang  Keempat, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk membangun keserasian (harmoni) satu sama lain (ayat 5-6). Gedung gereja yang megah, peralatan musik/sound sistem yang canggih atau berbagai kegiatan gereja yang gemerlap tidak akan menjadikan sebuah gereja memiliki persekutuan sejati di dalam Kristus. Tanpa adanya harmoni, maka persekutuan Kristen menjadi semu dan kehilangan otoritas Kerajaan Allah. Kasih karunia telah mempersatukan kita lebih dari perbedaan-perbedaan kita, bahkan Tuhan telah menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi kekuatan dan keindahan. Tanggung jawab kita adalah menyelaraskan diri dengan saudara-saudara yang lain serta mengikuti aba-aba dari Sang Konduktor Agung (Yesus Kristus).Amin.
Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah
Share:

TANGGUNG JAWAB DALAM PERSEKUTUAN

Roma 15:1-6 
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
                Apakah tanggung jawab orang-orang Kristen dalam persekutuannya dengan saudara-saudara seiman? Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah dan persembahan hidup kita untuk dipakai Allah menyalurkan kasih karunia tersebut kepada orang lain.
Dari bacaan renungan nas hari ini kita belajar empat hal tanggung jawab sebagai orang Kristen. 
                Yang Pertama, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk saling memperhatikan. (ayat 1-3).  Kalau ini terjadi maka setiap anggota akan mengalami pertumbuhan pribadi, hubungan akan menjadi sehat dan akibatnya persektuan akan menjadi berbuah. Percayalah, kasih memiliki kuasa besar untuk memenangkan hati orang daripada pengabaian atau kritikan tajam.
               Yang Kedua, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk menyelidiki Alkitab secara pribadi maupun bersama-sama. (ayat 4).  Alkitab memberikan janji-janji kehidupan yang memberikan kita dorongan semangat untuk lebih berani hidup dalam kebenaran Allah.
            Yang Ketiga, dalam persekutuan Kristen setiap anggota berpegang teguh dalam pengharapan. (ayat 4). Kata berpegang teguh (tabah) berasal dari kata hupomone yang artinya sikap menanggulangi hidup dengan keberanian atau suatu kekuatan yang tidak hanya menerima, tetapi mampu mengubah sesuatu yang diterima itu menjadi kemuliaan. Sedangkan pengharapan yang kita miliki bukan berdasarkan kekuatan manusia tetapi pada kasih karunia Allah yang memberikan jalan keluar, kekuatan, hikmat dan keberanian sehingga kita akan menjadi berani dan tidak putus asa apapun keadaannya.
             Yang Keempat, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk membangun keserasian (harmoni) satu sama lain (ayat 5-6). Gedung gereja yang megah, peralatan musik/sound sistem yang canggih atau berbagai kegiatan gereja yang gemerlap tidak akan menjadikan sebuah gereja memiliki persekutuan sejati di dalam Kristus. Tanpa adanya harmoni, maka persekutuan Kristen menjadi semu dan kehilangan otoritas Kerajaan Allah. Kasih karunia telah mempersatukan kita lebih dari perbedaan-perbedaan kita, bahkan Tuhan telah menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi kekuatan dan keindahan. Tanggung jawab kita adalah menyelaraskan diri dengan saudara-saudara yang lain serta mengikuti aba-aba dari Sang Konduktor Agung (Yesus Kristus). Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah. 
Amin
Share:

Berduka cita dalam pengharapan

Roma 12:12, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

 Melalui firman ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat orang-orang Roma agar mereka bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan tekun untuk berdoa.
Bagi orang percaya, bersukacita dalam pengharapan dapat dimaknai jangan sedih, jangan bersusah hati, jangan berdukacita,
jangan kuatir, jangan ragu dan jangan bosan dalam menanti terwujudnya pengharapan di dalam Yesus Kristus. Bergembiralah! Beriang-rianglah! Bersukacitalah! Karena bersama Tuhan Yesus, semua itu akan menjadi kenyataan! Semuanya akan menjadi nyata! Bersama Tuhan, bersukacita dalam pengharapan akan membawa seseorang menikmati kasih karunia-Nya tepat pada waktu-Nya.
Oleh sebab itu, sabarlah dalam kesesakan! Jangan terburu-buru! Jangan tergesa-gesa! Jangan kemrungsung! Jangan menyerah! Tetaplah tegar! Bersukacitalah! Bersabarlah! Jangan sedih meski kamu dalam belenggu kekecewaan. Walau kamu dalam himpitan kesusahan, bersukacita dan bersabarlah! Meskipun kamu dalam belenggu masalah, bersabar dan teruslah berdoa. Nantikan penyertaan dan pembelaan-Nya. Tetaplah bersabar! Dan tekunlah berdoa! Jangan gamang! Nantikanlah kasih setia dan kasih karunia-Nya yang ajaib dan luar biasa. Percayalah! Berkat-berkat-Nya bagimu akan sangat ajaib dan mengherankanmu. Nantikanlah pertolongan dan pembelaan-Nya dengan sabar, maka Tuhan akan melimpahkan bagimu damai, sejahtera, sukacita dan keselamatan yang sungguh menakjubkan. Amin
Share:

Yang Tuhan Mau

Roma 12:12 (TB)  Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Saat masalah datang bertubi tubi. Apa yang kita mau itu berbeda dengan apa yang Tuhan mau. Kita maunya cepat berlalu gak perlu lama lama. Tapi Tuhan membawa kepada suatu keadaan yang jauh berbeda dari apa yang kita harapkan. Proses untuk menuju apa yang di inginkan Tuhan inilah yang harus ada dalam hati dan pikiran kita. Tuhan mau apa yang kita harus kerjakan 
Ada 3 hal yang Tuhan mau. Pertama. Bersukacitalah dalam pengharapan. 
Kedua. Sabarlah dalam kesesakan. Yang ketiga : bertekunlah dalam doa. 
Paulus hendak mengaitkannya dengan dasar menaruh tempat kepercayaan yang benar. Kehidupan orang percaya bersukacita bukan hanya di dalam hal-hal yang baik saja, namun hingga dalam penderitaan sekalipun. Belajar dari realitas kehidupan diatas maka penulis ingin mengetengahkan tentang bagaimana hidup bersukacita dalam pengharapan dan bertekun dalam doa untuk menghasilkan jemaat yang handal dan kuat dalam mencapai kedewasaan iman dalam jemaat. Dari pengalaman dan penelitian penulis sebagai pelayan diperlukan jemaat yang disiplin, cakap, memiliki semangat juang yang tinggi, tekun, sabar, dan bertahan sampai kepada kesudahan jaman. Kedewasaan iman jemaat adalah sesuatu yang urgent hari-hari ini maka diperlukan mempersiapkan jemaat Tuhan yang teguh hal inilah yang akan diterapkan dalam jemaat yang dipercayakan semuanya ini diperlakukan dan dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.
Sudahkah kita menghadapi hidup ini tetap ada pada yang kumau apa yang Tuhan mau. Amin


Jangan kendor dan longgar tetap 5 M kita laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.