Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar: tuuhan
Tampilkan postingan dengan label tuuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tuuhan. Tampilkan semua postingan

Allahlah yang Berdaulat

Roma 9:1-21

Kita sering mendengar ungkapan, “Kebenaran itu menyakitkan.” Walaupun terasa pahit, kebenaran tetap harus disampaikan agar kita tidak tersesat dan bisa hidup dalam terang Allah. Paulus menghayati prinsip ini saat berbicara tentang Israel dan pemilihan Allah.

  1. Kedudukan Israel dan Janji Keselamatan
    Paulus merasa sangat sedih atas kenyataan bahwa tidak semua orang Israel menerima keselamatan Allah. Walaupun mereka adalah bangsa yang diangkat menjadi anak, memiliki perjanjian, hukum Taurat, dan janji Allah (ayat 1-5), itu tidak otomatis membuat mereka menjadi anak-anak Allah. Paulus menjelaskan bahwa yang menjadi anak-anak Allah adalah mereka yang tergolong dalam anak-anak perjanjian, bukan sekadar keturunan jasmani (ayat 6-9). Dengan demikian, keselamatan bukan soal garis keturunan atau usaha manusia, melainkan panggilan Allah yang berdaulat.

  2. Kedaulatan Allah dalam Memilih dan Menetapkan
    Allah berhak atas segala ciptaan-Nya. Seperti seorang tukang periuk yang membentuk tanah liat menjadi berbagai macam bejana, Allah berhak memilih dan menetapkan umat pilihan-Nya (ayat 19-21). Pemilihan ini tidak berdasarkan agama, suku, atau prestasi manusia, melainkan kedaulatan Allah yang meliputi seluruh ciptaan-Nya. Kedaulatan ini menunjukkan kasih dan belas kasihan Allah, yang terbuka bagi siapa saja dari segala bangsa yang Ia pilih (ayat 14-18).

  3. Anugerah Keselamatan yang Harus Direspons dengan Syukur
    Kita adalah orang-orang yang menerima keselamatan karena anugerah Allah, bukan karena usaha, asal-usul, atau perbuatan kita. Harta, status, maupun prestasi manusia tidak bisa diandalkan untuk keselamatan. Allah memilih dan menetapkan kita dalam anugerah-Nya, dan kita dipanggil untuk merespons ini dengan ucapan syukur, bukan kesombongan.

  4. Panggilan untuk Memberitakan Keselamatan
    Keselamatan bukan hak istimewa bangsa atau kelompok tertentu. Paulus mengingatkan bahwa keselamatan Allah terbuka bagi semua bangsa. Jadi, meskipun kita tidak bisa menentukan siapa yang menjadi orang pilihan Allah, kita dipanggil untuk memberitakan Injil kepada semua orang tanpa kecuali. Inilah respons yang benar bagi kita, umat Allah, agar banyak orang dapat merasakan anugerah keselamatan yang juga kita terima.

Mengandalkan Anugerah, Bukan Status atau Perbuatan
Anugerah Allah yang kita terima tidaklah didasarkan pada siapa kita atau apa yang telah kita lakukan. Semua orang, apa pun suku dan bahasanya, berpeluang untuk menerima keselamatan. Oleh karena itu, mari kita hidup dengan rasa syukur dan rendah hati, menyadari bahwa keselamatan kita semata-mata adalah hasil kasih karunia-Nya.

Mari kita selalu ingat untuk tidak membatasi kasih Allah pada mereka yang menurut kita layak. Sebaliknya, mari kita membuka hati untuk memberitakan kasih dan keselamatan-Nya kepada semua orang di sekitar kita, sebagai respons terhadap kedaulatan Allah yang memilih dan menyelamatkan.

Share:

 Wujud nyata Kasih Yesus

4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. 5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." 6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. (Wahyu 5:4-6)


 
Kematian Kristus bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya yang tidak terbatas. Pada umumnya orang menghindari penggunaan kata kematian. Karena di dalam kata itu terkandung pemahaman tentang ketidakberdayaan dan berakhirnya kehidupan. Tetapi tidak demikian halnya dengan kematian Kristus. Kematian-Nya bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya kepada manusia yang berdosa. Kematian-Nya bukanlah akhir dari kehidupan, namun justru awal dari kehidupan yang baru. Itulah kehidupan yang diperdamaikan dengan Allah oleh kasih dalam pengorbanan-Nya di kayu salib.

Kita dapat melihat bahwa kematian Kristus merupakan wujud dari kasih-Nya tersebut di dalam Wahyu 5. Di situ ditulis bahwa rasul Yohanes melihat Kristus bagaikan seekor Anak Domba yang telah disembelih. Keberadaan dari Sang Anak Domba yang telah disembelih ini menggambarkan Kristus yang mati di kayu salib. Namun di saat yang sama Yohanes mendengar bahwa Anak Domba tersebut adalah Singa dari suku Yehuda yang telah menang. Hal ini menggambarkan kuasa Kristus yang tidak terbatas. Sehingga bila Dia yang mahakuasa rela mengalami kematian, maka hal tersebut bukanlah karena Ia lemah namun karena kasih-Nya yang besar bagi kita. Kasih yang membuka lembaran yang baru bagi kehidupan kita.

Pertanyaan untuk Direnungkan
Bagaimana sikap Anda yang seharusnya terhadap kematian Kristus? Mengapa demikian?

Aksion
Jika Tuhan  adalah pribadi yang mahakuasa dan mahamulia. Sedangkan aku adalah manusia yang terbatas dan masa laluku penuh dengan noda dosa. Apabila Engkau bersedia mengorbankan diri-Mu sampai mati di kayu salib bagi keselamatanku, semua itu hanyalah karena anugerah-Mu yang besar bagi hidupku. Karena kasih-Mu terhadap diriku Engkau bersedia menanggung hukuman yang seharusnya ditimpakan pada diriku melalui kematian-Mu. Ajarlah aku, ya Tuhan, untuk menghargai pengorbanan-Mu dengan hidup menyenangkan hati-Mu. Gimana hatimu?

Doa
Kembali pada pagi hari ini aku mengucap syukur kepada-Mu untuk semua kebaikan-Mu dalam hidupku. Aku menyerahkan waktu yang akan kulalui pada hari ini ke dalam kemurahan-Mu. Sertailah diriku dengan Roh-Mu dan tuntunlah aku dengan firman-Mu. Bawalah aku untuk berjalan menurut kebenaran-Mu dan berikanlah kepadaku hati yang taat kepada tuntunan-Mu itu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan, dan muliakanlah nama-Mu di dalam semuanya itu. Pakailah diriku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Anak Domba Allah yang telah mati bagi diriku, aku berdoa. Amin.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.