Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar: yusuf
Tampilkan postingan dengan label yusuf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label yusuf. Tampilkan semua postingan

Renungan dari Kehidupan Yusuf

KEJADIAN 50:22-26
Yusuf masih dapat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf. (Kejadian 50:23)

Saya senang membaca biografi para tokoh, terutama cara mereka menjalani hidup, juga seputar akhir hidup mereka. Mencermati hal itu membuat saya selalu bisa mengambil hikmah, terinspirasi, dan terdorong untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Hari ini kita membaca lima ayat yang menjadi akhir kisah kehidupan Yusuf, yang sejak masa mudanya terbilang penuh drama itu. Minimal ada dua poin yang bisa kita renungkan dari kebenaran firman Tuhan ini.

Pertama, Yusuf hidup sampai umur 110 tahun dan sempat melihat keturunan dari Manasye dan Efraim, bahkan sampai keturunan ketiga (Kejadian 50:22-23). Kalau kita ingat masa muda Yusuf, mungkin orang akan berpikir hidup Yusuf akan berakhir lebih cepat. Yusuf menghadapi berbagai kesulitan dan pengkhianatan sejak masa mudanya: ia dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, difitnah oleh istri Potifar, dan dipenjara. Namun, campur tangan Allah dalam kehidupan Yusuf membuat kisah hidup anak Yakub itu berbeda. Melalui semua cobaan itu, Yusuf tetap beriman dan setia kepada Allah, yang akhirnya mengangkatnya menjadi penguasa di Mesir, kedua setelah Firaun.

Kedua, Yusuf mengingatkan saudara-saudaranya agar tetap berharap pada Allah, yang disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub. Dua kali Yusuf berkata, "Allah pasti akan memperhatikan kamu" (Kejadian 50:24-25), yang terdengar seperti nasihat agar mereka tetap berpaut kepada Allah karena perhatian Allah akan tetap tertuju kepada umat-Nya. Ini menunjukkan bahwa di akhir hidupnya, Yusuf tetap teguh dalam imannya dan berusaha menanamkan iman yang sama kepada generasi penerusnya. Yusuf mengingatkan saudara-saudaranya akan janji Allah untuk membawa mereka kembali ke Tanah Perjanjian, sebagai penggenapan janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub.

Renungan:

Saat ini kita mungkin merasa nyaris tak ada masa depan karena pergumulan hidup yang berat. Atau kita mungkin merasa Allah mengabaikan kita. Namun, nas renungan hari ini mengingatkan kita akan kasih setia Allah dalam kehidupan umat-Nya. Yusuf adalah bukti hidup bahwa Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. 

Percayalah bahwa Allah yang bekerja dalam kehidupan Yusuf, saat ini Ia juga sedang memperhatikan hidup kita, siap menolong, bahkan mengubahkan kehidupan kita. Sama seperti Allah memperhatikan Yusuf, Allah juga memperhatikan kita. Ia setia dan tidak pernah meninggalkan kita. Oleh karena itu, kita diajak untuk tetap berpegang pada iman dan harapan kita kepada Allah, yakin bahwa kasih dan perhatian-Nya akan selalu ada bagi kita.

Doa:

Ya Tuhan, kami bersyukur atas kasih setia-Mu yang tidak pernah berakhir. Terima kasih untuk contoh iman Yusuf, yang mengingatkan kami bahwa Engkau selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan kami, bahkan di tengah kesulitan dan penderitaan. Tolonglah kami untuk selalu percaya dan berharap kepada-Mu, sama seperti Yusuf. Berikanlah kami kekuatan dan keberanian untuk menghadapi setiap tantangan hidup dengan iman yang teguh. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Share:

MAU MENJADI MANUSIA HEBAT, BELAJARLAH DARI YUSUF

"Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
Kejadian 37:5

Yusuf adalah pribadi yang polos, tulus, apa adanya.
Mulut dan hatinya sama.
Ia menceritakan mimpinya kepada saudara saudaranya.
Maka bertambahlah kebencian mereka kepada Yusuf.
Dimulai dari iri hati, pohon kebencian itu dipelihara, maka dituailah racun kehidupan.
Mereka menyusun rencana untuk menyingkirkan Yusuf.
Yusuf dijual seharga 20 syikal perak kepada saudagar Midian, untuk dijual sebagai budak di Mesir.
*PERJALANAN PANJANG, BERLIKU DILALUI YUSUF*
Potifar, pegawai istana Firaun, yang juga kepala pengawal raja membeli Yusuf.
Yusuf yang fisiknya tampan dan memiliki karakter yang sangat baik, disertai Tuhan, sehingga pekerjaannya di rumah Potifar berhasil menyenangkan hati majikannya.
Diberi kepercayaan penuh menjadi kepala rumah tangga Potifar.
Bencana kedua kalinya menimpa Yusuf.
Ia difitnah dan dituduh akan memperkosa istri Potifar.
Yusuf digiring dan dijebloskan kedalam penjara untuk waktu yang tidak jelas, berapa lama ia harus mendekam.
Kita membaca kisah Yusuf, ia harus menelan pil yang sangat pahit, atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.
Ia diam seribu bahasa, tidak ada pembelaan diri sama sekali yang dilakukan Yusuf atas fitnah keji yang dituduhkan kepadanya.
Yusuf diam, tidak *menggunakan haknya sama sekali*
Suatu upaya dan langkah yang semestinya wajar ditempuhnya.
Inilah hebatnya Yusuf !
*Yusuf tidak menggunakan hak nya untuk membela diri*
Beda dengan kebanyakkan orang disekitar kita.
Marah dan berusaha membalas, jika kita dipermalukan.
Yusuf tidak melakukan itu.
Sepenuhnya ia menyadari, *GUSTI ORA SARE*
Tuhannya tidak tidur !
Sekalipun ia harus mendekam dibalik dinginnya tembok penjara, walaupun reputasi dan harga dirinya hancur, meskipun nampaknya tamat sudah kariernya, Yusuf sepenuhnya percaya, *INILAH JALAN TUHAN* yang harus dilewatinya.
*JALAN TUHAN TERKADANG SEMPIT*
Kita sudah belajar tentang Jalan Tuhan beberapa hari yang lalu.
Jalan Tuhan beda dengan jalan kita, seperti langit dan bumi.
Sulit bagi kita untuk menerima balasan yang tidak setimpal dengan perbuatan kita.
*AIR SUSU DIBALAS DENGAN AIR TUBA*
Kita protes dengan keras, kita mengadukan hak kita yang dirampas, kita melawan sekuat tenaga bahkan dengan cara cara yang duniawi, untuk memperoleh apa yang seharusnya kita terima.
Manusiawi, wajar dan memang begitulah seharusnya, pikir kita.
Tetapi tidak bagi *MANUSIA HEBAT*
Manusia hebat selalu instropeksi, berkaca diri, memeriksa adakah yang salah dari dirinya, ucapannya, langkahnya dan perbuatannya.
Manusia hebat tidak pernah berkilah ini dan itu, membela hak haknya.
Manusia hebat selalu naik ketempat kudusNya Tuhan.
Mengadu dan menceritakan perjalanan dan derita hidupnya, seperti yang Asaf lakukan ketika ia melihat ketidak adilan disekitarnya.
Tanpa menyesali atas jasa jasa dan pengabdiannya selama ini dirumah Potifar, Yusuf berjalan dengan langkah  tegap dan pasti menuju kepenjara.
*Ia sangat yakin, inilah jalan dan rencana Tuhan bagi hidupnya.*
Tidak pernah ia bertanya, bukankah rencanamu menjadikan aku seorang yang hebat?
Yusuf belajar mengerti *JALAN TUHAN*
Untuk menerima sesuatu yang hebat, mimpinya itu, ia harus siap untuk dibentuk Tuhan menjadi *PRIBADI YANG HEBAT*
*BAGAIMANA DENGAN ANDA?*
Menyerahkah anda ketika diminta Tuhan untuk mendaki gunung kesusahan?
Mundurkah anda, ketika badai besar menghempas bahtera hidup anda?
Hanyutkah anda, pada saat ombak kehidupan bergulung gulung menyerang anda?
Meyesalkah anda, ketika jasa dan perbuatan baik anda tidak diperhitungkan?
*MARI BELAJAR DARI YUSUF, MANUSIA HEBAT ITU*
Renungkan dan jadilah bijak.
Selamat beraktifitas, terus jaga protokol kesehatan, tetap semangat dan salam hebat.
Tuhan Yesus memberkati !
Share:

Kesadaran Pertama


"Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya," (Matius 1:24)

Bangun dari tidur adalah perkara biasa yang selalu terjadi setiap hari. Kalau ada yang tidak bangun pagi, ia ketinggalan waktu sebab secara alamiah kita tahu bahwa malam adalah untuk istirahat dan siang hari adalah untuk beraktivitas.

Setelah bangun orang akan menentukan apa yang terbaik untuk dilakukan dan setelah itu akan terlena oleh aktivitas yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan.

Yusuf memberi contoh tentang keputusan menetapkan aktivitasnya segera setelah bangun, yaitu melakukan perintah Tuhan (melalui malaikat) kepadanya. Yusuf tidak mengerjakan perkara yang lain terlebih dahulu.

Kita tahu cerita selanjutnya bahwa dari perkara yang dikerjakan Allah yang dipatuhi oleh Yusuf, lahirlah keselamatan bagi manusia; Imanuel. Bagi yang taat pada Allah, kebaikan akan nampak dari muncul dari kehidupannya.

Jadikan menyembah Kristus sebagai kesadaran pertamamu ketika bangun dari tidur.

"Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu." (Mazmur 119:147)
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.