Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

IMAN!. TIDAK CARI AMAN


Lukas 22:54-62

Lukas 22:61 (TB)  Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."

Cerita ini merupakan cerita yang sangat terkenal menginjak masa prapaskah, dimana ada murid yang mengkhianati ada murid yang menyangkali gurunya. Yaitu petrus. Petrus ingin merasa aman dari orang yang ingin membunuh Yesus. Petrus tahu dan kenal siapa Yesus, tapi karena Ia ingin aman dan selamat maka cara yang terbaik ialah pura pura tidak kenal. Bukankah ini yang sering manusia lakukan dalam kondisi terjepit kita tega berpura pura. Misalnya, kita tega mengorbankan orang lain, asalkan kita selamat.
Petruspun sebagai murid yang setia dan Taat kemanusiaannya menjadi ciut. Setelah Yesus ditangkap (54 nyali Petrus menyangkali-Nya sebanyak tiga kali. Petrus benar-benar terpuruk. Apalagi saat Yesus berpaling dan menatapnya. Betapa ia tahu kesalahan besar yang telah dilakukannya. Seketika, ia teringat pada perkataan Yesus, “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku” (61).

Tindakan Petrus  memang salah, namun imanNya harus  jelas berbeda. Dengan mengikuti Yesus, setidaknya Petrus masih terus menjaga relasi dengan-Nya. Namun terpisah hanya karena takut nyawanya terancam. Bukankah saat ikut Tuhan kita harus berani bayar nyawa kita. Demi keselamatan kekal.
Anugerah penebusan dan penyelamatan oleh Allah melalui Yesus Kristus adalah anugerah terbesar bagi kita umat percaya. Walau syaratnya tidak berat, namun itu menuntut cara hidup kita selaras dengan kehendak Tuhan. Kita dilarang menjadi seorang yang menyangkali-Nya. Sebaliknya, anugerah keselamatan menuntut kita untuk berani bertindak baik dalam perbuatan maupun perkataan.

Iman itu butuh respon pribadi dari dalam hati kita yang murni dan dalam. Tidak karena sungkanisme, karena tetangga yang banyak atau karena keberhasilan atau karena suami atau istri kita menyangkal Yesus. Sekali Yesus sebenarnya tetap Yesus. Apapun yang terjadi. Karena Iman itu tidak cari aman karena keselamatan tidak kompromi melainkan kepastian.
Mari jadikan iman kita kuat. Bersama Yesus. Amin.(YS)

Doa; berikan hambamu dan jemaat Iman yang tangguh dan kuat ya Tuhan
Supaya kami tidak mencari amannya . Amin.

IMAN ITU TINDAKAN NYATA DARI ALLAH YANG KEKAL UNTUK MANUSIA. RASA AMAN ADALAH TINDAKAN SEMENTARA DALAM DUNIA.
Share:

Kasih bukan sekedar ciuman

Lukas 22:48 (TB)  Maka kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?"

Saat kita baca cerita ini, timbul dalam benak kita. Mengapa Yudas tega berpura pura baik kepada Yesus dan teman temannya di tengah tengahnya. 
Siapakah yang menyerahkan Yesus kepada prajurit? Jawabannya mengejutkan, yaitu Yudas, murid-Nya sendiri. Mengapa seorang murid tega menyerahkan gurunya kepada pihak lawan?

Setelah Yudas meninggalkan Yesus di perjamuan malam, ia langsung mencari para imam kepala (Yoh 13:30). Pertemuan itu mengangkat dirinya menjadi pemimpin dalam kesepakatan menangkap Yesus. Pasalnya, ia tahu persis Yesus sedang berada di Bukit Zaitun. Karena selama berada di Betani hampir setiap hari Ia berada di situ untuk menjauhkan diri dari keramaian dan berdoa
Uniknya, Yesus tidak marah. Ia hanya bertanya, “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?” (48).

Menyaksikan drama itu, salah seorang murid maju membela gurunya. Ia menyerang hamba Imam Besar. Dengan sekali tebasan pedang, putuslah telinga kanannya (50).

Ciuman seperti Yudas mungkin pernah kita lakukan. Kita kerap membalut kemunafikkan dengan topeng kasih dan kalimat manis, “Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan.” Pada praktiknya, kita lebih mengasihi telepon pintar kita, pekerjaan kita. Hobi kita bahkan berani meninggalkan persekutuan hanya demi  pribadi kita.  daripada Alkitab. Berdoa. Ibadah. Berbuat kasih.  Kita lebih asyik tenggelam dengan gawai daripada merenungkan firman dengan mengasihi Tuhan.

Mengasihi Tuhan dengan sempurna adalah ketika kita menjadikan-Nya satu-satunya junjungan di atas segala-galanya. Sudahkah kita berbuat demikian? Amin.

Doa. Tuhan ajari hamba ini serta jemaat  untuk dapat lebih mengasihimu lebih dari yang lain. Amin
Share:

PERGUMULAN MANUSIA


Lukas 22:42 (TB)  "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

Saya percaya semua orang mendapati pergumulan dan penderitaan berbeda dan semua itu tergantung dari seberapa dalam dapat menyelesaikan, ada yang secara diam, ada yang langsung duduk berdoa, ada juga yang lanhsung curhat kepada teman atau dokter.
Yesus yang adalah putra Allah saat mengalami penderitaan Dia curhat kepada Bapanya. Yesus merasa apa yang di alami itu merupakan penderitaan yang begitu berat dia pikul sendiri. Ayat di atas. "Jikalau mau ambillah cawan ini dari padaku"
Penderitaan dan kematian adalah dua hal yang sedang Yesus gumuli. Keduanya sedang membentang di hadapan-Nya. Di Bukit Zaitun, Ia galau. Dalam doa-Nya, Ia seperti tawar-menawar dengan Bapa supaya cawan itu diambil (42).
Cawan adalah simbol penderitaan atau murka Allah (bdk. Why 14:10; 16:19) yang akan ditanggung Yesus. Yesus tahu Ia akan disalibkan seperti penjahat, menderita, lalu mati secara tidak terhormat. Yesus ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa (44a). Rasa takut-Nya terlukis oleh peluh yang terlihat menjadi seperti tetesan darah ke tanah (44b). Ia menanggung penderitaan yang bukan semestinya Ia alami demi merampungkan karya penyelamatan. Tanpa penumpahan darah, tak ada pengampunan dan penyelamatan.
Di tengah ketakutan-Nya, Yesus tidak memaksakan kehendak-Nya sendiri, melainkan kehendak Bapa. Ini tanda ketaatan. Ia bersedia menghadapi kengerian yang membayang di depan mata. Kehendak Bapa dituntaskan-Nya secara tanpa berbantah.

Salah satu bukti iman adalah ketaatan. Banyak godaan dan kelemahan merayu agar kita tidak taat. Salah satunya adalah menghindar. Kita sering menghindar dari masalah, apalagi yang sulit. Bukankah saat ini kita menghadapi permasalah yang sulit bagi kita. Pandemik covid 19. Yang harus membuat kita terus bergumul dan berdoa supaya segera hilang.  Padahal jika dihadapi, Tuhan pasti menyertai. Lewat masalah itu, Ia sebenarnya sedang melatih kedewasaan iman kita. Jadi, jalan terbaik saat menghadapi kesulitan adalah dengan menghadapinya, bukan melarikan diri dari masalah tersebut. Atau tidak mau berserah dan bersujud berdoa ibadah kepada Tuhan. Yesus mau datang kepada BapaNya. Amin.

DOA . Bapa aku bersyukur kepadamu karena Engkau sudah menyelesaikan segala pergumulan penderitaan serta kesulitanku hari ini. Amin

PENDERITAAN ADALAH KUNCI JAWABAN  KEBERHASILAN JIKA DI TANGAN YESUS
Share:

JADIKAN DIRIKU RENDAH HATI

Lukas 22:27 (TB)  Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.

Kisah cerita dalam nas ini bercerita tentang perselisihan para murid Yesus, saling mencari keberadaan dan  kedudukan serta kekuasaan dalam kelompok kecil diantara persekutuan murid murid ini bersama dengan  Yesus. Mereka saling memperdebatkan   siapakah yang akan memimpin mereka ayat 24. Pandangan murid muridnya sangat jauh berbeda mengenai arti sebuah pengabdian atau pelayanan. Bagi murid murid orang yang dikenal dan dapat mengatur sebuah kelompok itulah yang sangat penting dari antara mereka sehingga mereka saling mempertanyakan kepada Yesus siapa siapa nanti yang boleh duduk dalam jabatan  pemerintahan Yesus.  Namun sangat berbeda dengan pandangan Tuhan Yesus. Yesus memandang dari dalam hatinya yaitu siapa yang dapat merendahkan diri ia akan di tinggikan. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan. Yesus memberi contoh jelas ditengah tengah mereka Yesus yang adalah Allah mau turun menjadi pelayan bagi murid muridnya ayat 27 berkata. ..aku ada di tengah tengahmu sebagai pelayan. Ditengah tengah murid pada sibuk berdebat Yesus melayani mereka. Mereka tidak sadar siapa yang ada di depan mereka mereka pada saling meninggikan diri masing masing untuk mencari kedudukan duniawi. Yesus menekankan disini adalah hati yang siap sedia dengan kerendahan hati tidak dengan tunjuk atau paksaan. 
Demikian dengan kita. Pemilihan pengurus sudah di pampang di pengumuman gereja Siapapun nanti yang terpilih dari 12 orang itu apakah sudah siap  dengan rendah hati menjadi pemimpin mewakili jemaat supaya gereja menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadilah orang yang melakukan pelayanan dengan rendah hati. Amin.(YS).

Doa. Tuhan Yesus berikan hati yang rendah hati kepada hamba dan jemaat semua supaya ada kesatuan hati di dalam mengikut Engkau Amin.

KERENDAHAN HATI AWAL DARI KEBERHASILAN DI DALAM KEHIDUPAN KITA.
Share:

PERSEKUTUAN YANG SAKRAL2020


Lukas 22:19-20 (TB)
19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. 

Saat Yesus mau berpisah dengan muridnya ia mengajak berkumpul dengan muridnya, untuk makan dan minum. Ini membuktikan bahwa Yesus tetap mencintai dan mengasihi para muridnya. Yesus Tahu bahwa malam itu merupakan malam yang pahit dan terakhir bagi Yesus untuk bersama dengan mereka. Sebelum Dia diserahkan oleh orang tak bertanggung jawab. Dengan segala cara yang mereka tempuh. Untuk disalibkan. 
Dari peristiwa berkumpul bersama untuk makan dan minum ini. Yesus mengajarkan kepada kita bahwa memperingati perjamuan dengan Tuhan itu merupakan bukti bahwa kita ikut ambil bagian untuk mengenang akan kesengsaraan Kristus bagi kita manusia yang berdosa. 
Yang selanjutnya bahwa kita tidak bisa lepas dari persekutuan pribadi yang sudah kita bangun bersama umat percaya, baik secara keluarga kelompok ataupun komunal gereja. Sebab dimana kita berkumpul Tuhan hadir dan memberkati kita. 
Mari jadikan hidup kita untuk bersekutu dengan Tuhan. Amin.(YS).

PERSEKUTUAN KITA ADALAH PERSEKUTUAN YANG SAKRAL KARENA MENGINGAT KRISTUS YANG MENDERITA UNTUK KITA ORANG BERDOSA.
Share:

Hati Yang Luka

Lukas 22:4 (TB)  Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.

Jika kita ada di tahun di mana Yesus hidup pertanyaan yang muncul sebagai pergumulan kita adalah siapakah Yudas ini, sehingga dia memiliki hati yang jahat seperti itu.
Siapakah Yudas Iskariot Itu?
Yudas adalah anak dari Simon Iskariot (Yoh 6:71). Nama Yudas adalah nama yang umum dan sering ditemukan baik di PL maupun PB. Iskariot menunjuk pada bahasa Ibrani "seorang laki-laki Kerioth" atau Carioth, yang adalah kota Judah (Bdk. Joshua 15:25). Tempat kelahirannya adalah Keriot, ditunjukkan oleh nama di belakang Yudas. Mungkin juga menunjukkan asalnya yang berbeda dari 11 murid Yesus yang semuanya adalah orang Galilea, karena Kerioth adalah kota suku Yehuda.
William Barclay memberi tafsiran yang sangat menarik. Yudas adalah satu-satunya murid Tuhan Yesus yang berasal dari Yudea, sebuah propinsi elite, pusat pemerintahan yang terletak di atas pegunungan. Kesebelas murid yang lain berasal dari Galilea, propinsi "kelas dua". Nama belakang Iskariot besar kemungkinan berkaitan dengan sebuah kelompok pejuang perlawanan radikal Yahudi terhadap penjajah Romawi. Karena keradikalannya dalam memperjuangkan keinginannya, kelompok ini biasa disebut sebagai "Kaum Pembawa Pedang”. Beberapa pendapat mengatakan bahwa fakta ini memiliki pengaruh dalam karir Yudas di antara para murid, bahwa Yudas berusaha menarik simpati dari saudara-saudaranya tersebut. Ketika kita sudah tahu siapa Yudas itu sebenarnya. Maka tidak heran jika hatinya keras, karena memang dia sudah terbiasa seperti itu. 
Namun satu hal yang Yudas tidak sadari adalah bahwa Yesus sebenarnyaee  mau mengubah karakter yang keras pada muridnya, termasuk Yudas  sendiri. Yesus tahu bahwa apa yang akan terjadi nanti terhadap dirinya. Yudas tidak menyadari selama dia bersama Yesus  setiap hari. Yudas mengikut Yesus bukan karena hati yang berserah dan mengasihi melainkan Yudas mengincar sebuah jabatan dan kedudukan yang dapat mengangkat derajatnya yang tinggi paling tidak menteri gitu. Namun semua itu tidak dia dapatkan.. maka muncul hati yang kecewa dan keras sehingga punya niat untuk menjual Yesus kepada pemerintah. Apakah ini hati yang di miliki oleh orang yang benar mencintai dan mengasihi Yesus. Orang yang mengasihi Yesus adalah kasih yang memberi diri , bukan yang menjual diri.  Hati yang rela menjadi hamba bukan memperhamba diri supaya dapat sesuatu tapi   menghamba dengan apa yang kupunya dan siap untuk di berikan kepadaNya. 
Jangan karena sesuatu hal yang  akan kita  dapatkan namun ketika kita tidak dapat kita kecewa sehingga hati kita terluka. dan akhirnya menjual Yesus. 
 Bukankah ada yang menjual Yesus karena pekerjaan, pasangan atau jodoh karir dan lainnya. Itu semua dipicu dari hati yang luka. Jangan karena luka hati akhirnya juga luka iman dan meninggalkan Yesus. Sebab Yesus datang memberi hati yang utuh dan tulus. Seperti apakah Hatimu? Adakah hatimu luka, adakah hatimu hancur dan robek. Dia siap memberi hati yang baru.   Terimalah Dia. AMIN.(YS)

HATI YANG LUKA TIDAK DAPAT DI OBATI KECUALI  SENDIRI DATANG MEMGOBATI HATIMU.
Share:

ADAKAH YESUS DI HATIMUfi

Lukas 22:1-2 (TB)
1 Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat. 
2 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak.

Sebentar lagi kita memperingati paskah dimana hari yang penuh kemenangan bagi orang percaya. Hari dimana Yesus yang telah bangkit mengalahkan maut dan menebus dosa manusia supaya kita orang percaya mendapatkan Anugerah keselamatanNya. Karena dosa manusia yang begitu besar, kesombongan manusia, kekayaan manusia, kejayaan manusia bahkan kekuasaan manusia, membuat manusia lupa diri dan tertutup oleh kegelapan dunia. Sehingga hatinyapun di tutupi oleh kegelapannya sehingga semua yang di lakukan dalam hidupnya  itu menjadi gelap dan menghalalkan segala cara. Tidak heran jika ketika Yesus datang mereka sengaja untuk menyingkirkannya dari muka bumi. (2). Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak. Kita lihat saudara karena kedudukan dan jabatannya mereka membunuh Yesus. Mereka takut semua karakternya di bongkar semua kebohongannya terbongkar semua masalah jabatan dan prestasinya ketahuan. Mereka takut tersaingi Sehingga pikirannya ingin menghabisi Yesus. Pikiran yang tidak berakal budi pikiran kebodohan serta pikiran orang yang keras kepala dan kesombongannya membuat menghalalkan segala cara. Hati yang keras dan tidak mau berubah.
Dalam kehidupan kitapun sama sebagai orang percaya kita sering mengeraskan hati, egois, sombong sehingga kita masih hidup dalam kegelapan dunia hidup dalam dosa dosa yang kita lakukan dugem, mabuk mabukan, perokok.kata kata kotor dan kasar, keras kepada istri suami terhadap anak. Malas untuk beribadah dengan berbagai alasan.  anugerah yang sudah diberikan oleh kita kita gunakan dengan semena mena. Dengan alasan Kita kan sudah diselamatkan. Wajar dong kita berbuat dosa toh nanti juga di tebus. Ingat anugerah Yesus bukan anugerah murahan. Tapi anugerah yang mahal. 
 Siapa sebenarnya yang ingin membunuh Yesus? Imam imamkah ahli ahli tauratakah? Bukan kitalah sebenarnya yang ingin membunuh Yesus karena hidup kita yang sembrono dan tidak mau taat itu. Hati yang tidak mau berubah dan bertobat. 
Mari koreksi diri kita minta ampun pada Nya. Paskah sudah di hadapan kita. Amin.(YS).

JIKA YESUS TIDAK   MATI DAN BANGKIT HIDUPMU SAMPAH. NAMUN DIA BANGKIT SUPAYA KITA BERUBAH DAN BERHARGA.
Share:

BERJAGA DENGAN IMAN

Lukas 21:36 (TB)  Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Siapa yang tidak merasa terintimidasi dan terisolasi saat ini, dengan berita yang menghebohkan masyarakat. Yang membuat manusia takut dan ketoleransian seakan terputus. Hanya masalah pandemik NCovid 19. Sebuah pertanyaan muncul bagi kita orang Kristen Apakah ini tanda Tuhan Yesus sudah mau datang?  Kita tidak tahu apakah ini sebuah tanda kedatanganNya..yang perlu kita tahu adalah kita selalu berjaga jaga senantiasa sambil berdoa ayat diatas jelas menuliskannya demikian.Kenapa karena kedatangan Anak manusia itu seperti pencuri. Tidak tahu apakah hari ini apakah nanti ataukah sekarang kita tidak tahu. Untuk itu kita selalu bergantung dan berserah kepada Tuhan di dalam segala perkara. Ada hal yang perlu kita renungkan dengan peristiwa saat ini.
Yang pertama: kita berjaga senantiasa dan berdoa. Banyak kita lewatkan hidup ini karena pekerjaan dan ekonomi kita kita lengah untuk berjaga bahkan lupa untuk berdoa menyerahkan masalah ini kepada Allah.
Yang kedua.supaya beroleh kekuatan untuk luput dari masalah. Tidak ada masalah yang tidak terselesaikan tanpa campur tangan Tuhan. Sebab kita adalah miliknya kita adalah gambar sempurnanya Allah. Kita ada akal budi dan jiwa supaya kita dapat nenimbang mana yang baik dan mana yang jahat.
Yang ketiga:supaya tahan berdiri di dalam iman kepada Tuhan Yesus.
Bertahan di dalam iman itu hal yang penting dalam menghadapi masalah yang sulit seperti ini. Jika kita tidak punya iman maka kita akan mencari perlindungan kepada kekuatan manusia yang hanya akan merampas kekuatan kita dan kita menjadi takut dan kuatir. Sehingga kepanikan yang terjadi bagi kita. 
Mari sebagai orang percaya kita hanya berlindung dan berharap pada Yesus. Amin.( YS)

BERJAGA ITU SELALU MEMBUTUHKAN WAKTU TERSENDIRI DAN TEMPAT TERSENDIRI SUPAYA TERJADI KONDUSIF.
Share:

Sadarlah akan hidupmu

Lukas 21:23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,

Yerusalem yang adalah kota kudus, tempat berkumpul umat Yahudi setiap tahun, kini dinubuatkan akan hancur karena pendudukan asing. Orang-orang Yahudi tidak lagi akan menguasai Yerusalem, justru orang asinglah yang akan menduduki Yerusalem. Bahkan Yesus menegaskan bahwa yang akan menduduki Yerusalem adalah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Dengan demikian, Yerusalem yang tadinya menjadi pusat keagamaan orang Yahudi justru akan menjadi tempat kafir. Sebelumnya juga sudah dinubuatkan bahwa Bait Allah akan hancur, tidak satu batupun akan terletak diatas batu yang lain.

Yesus mengingatkan supaya orang-orang meninggalkan Yerusalem apabila sudah mulai ada pendudukan, jangan kembali ke dalamnya karena hanya akan dihancurkan dan binasa. Lebih aman bila tetap di luar kota, tersebar di berbagai tempat baru yang tidak dikuasai mereka yang tidak mengenal Allah. Dengan demikian berarti meninggalkan ‘kejayaan’ Yerusalem lama dan memulai hidup baru.

Itulah Yerusalem lama, Yerusalem yang hanya mengandalkan keindahan bangunan fisik. Yesus datang dan menjanjikan kedatangan Yerusalem baru, yakni diri-Nya sendiri yang membawa keselamatan. Yerusalem lama akan hancur dan identitas mereka akan hilang. Yerusalem baru akan bangkit dan mengumpulkan semua bangsa, tidak hanya orang Yahudi, tetapi siapa saja yang mau datang dan menerima tawaran keselamatan dari Allah sendiri. Yerusalem baru tidak hanya menghimpun satu bangsa, namun seluruh bangsa. Yerusalem baru bukan hanya sekedar keindahan bangunan Bait Allah, namun keagungan dan keluhuran Kristus yang tersalib.

Kita hidup dalam Yerusalem baru. Sudah semestinya juga mempunyai pola hidup yang  sesuai dengan Yerusalem baru itu pula. Yerusalem lama menekankan aturan dan hukum. Aturan dan hukum utama dalam Yerusalem baru adalah hukum kasih. Hukum kasih itu sepenuhnya ada dalam Kristus Yesus, Putera Allah yang hidup. Hukum kasih itu bukan lagi tertulis dalam batu atau prasasti, namun hukum itu terukir dengan tinta emas dalam Tubuh Yang Kudus.

Tubuh Yang Kudus itu kita santap setiap kali merayakan Ekaristi. Dengan demikian kita menjadi kediaman Hukum Kasih itu sendiri. Maka tubuh kita menjadi medan perjuangan untuk melaksankan hukum itu. Itulah Yerusalem baru, tempat kita mengungkapkan dan mewujudkan hukum Kristus. Diri kita lah yang menjadi hukum kasih itu dengan dasar utama adalah Kristus. Yerusalem baru menjadi medan bagi kita untuk menjadi orang Samaria yang baik hati. Menjadikan semua orang sebagai sesama adalah kebaruan dari Yerusalem lama. Justru karena beribadah, seorang beriman harus berani bersikap semperti orang Samaria yang baik hati itu.

Itulah yang kita persiapkan untuk menyambut Dia yang akan datang kapanpun saatnya. Tekun dalam berdoa dan sekaligus tekun dalam menjadi sesama bagi yang lain adalah bentuk konkret persiapan kita masing-masing.

Doa

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu diatas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan jangalah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Disadur dari renungan merifica.net
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.