Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

PERTOLONGAN DI TENGAH BADAI



Markus 6:45-56.

“Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air” (ayat 48)
 

           Hati adalah penentu hidup manusia. Kalau hati tenang maka hiduppun akan tenang sekalipun sekitarnya bergejolak. Tetapi sebaliknya kalau hati tidak tenang maka hiduppun akan bergejolak sekalipun sekitar tidak ada masalah apa-apa. Hal itulah yang terjadi dalam kehidupan para murid saat itu. Bagaimanakah caranya agar hati kita tenang menyikapi setiap keadaan yang ada?
Yesus sangat peduli akan pergumulan kita
WalaupunYesus sedang ada urusan secara pribadi (ayat 46), namun ketika bahaya mengancam para murid, maka Ia meninggalkan kepentingan-Nya itu dan segera mendatangi mereka untuk menolongnya (ayat 48). Hal ini menunjukkan bahwa Yesus sesibuk apapun sangat mempedulikan hidup kita. Bukankah firman-Nya berkata: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”(Ibrani 13:5b).
Yesus telah meninggalkan kepentingan-Nya di sorga dan datang ke dunia hanya untuk menolong kita yang sedang kepayahan karena dosa. Jangan terpengaruh dengan keadaan di luar hati Anda. Sadari kalauYesus ada bersama-sama dengan kita, walau keadaan sesulit apapun tidak akan mempengaruhi jalan hidup kita. Apapun pergumulan Anda saat ini, Ia selalu peduli, selalu melihat dan datang tepat pada waktunya untuk menolong.
Semua masalah berada di bawah telapak kaki Yesus.               
       Apa yang ditakuti oleh para murid yaitu berupa angin sakal, ombak dan juga kondisi alam yang buruk dapat diatasi Yesus dengan berjalan di atasnya (ayat 48). Hal ini membuktikan bahwa semua masalah berada di bawah telapak kaki Yesus. Kita tidak perlu takut menghadapi setiap masalah yang selalu saja datang, karena semua permasalahan ada di bawah kuasa TuhanYesus. Walau persoalan-persoalan yang ada terus berulang-ulang kali datang, covid 19 belum berakhir dan berlalu dari bangsa kita, kekawatiran dan ketakutan terus ada. Jangan takut karena kita sudah memiliki kunci jawabannya, yaitu hati yang beriman bahwa persoalan dan pergumulan hidup ada di bawah otoritas TuhanYesus Kristus.  Jadi yang kita butuhkan adalah iman kepada Yesus yang memiliki kepedulian dan otoritas atas segala sesuatu sehingga sekalipun kondisi di sekitar kita bergelora hati kita tetap tenang sehingga hidup kitapun menjadi tenang. (HTB/)
                                   Jadi yang kita butuhkan adalah iman kepada Yesus yang memiliki kepedulian dan otoritas atas segala sesuatu
Share:

Memuliakan Allah


Lukas 24:50-53 (TB)
50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.
51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga.
52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.


Kisah ini tidak asing bagi kita. Dimana Yesus terangkat ke surga. Ini peristiwa setelah paskah dimana Yesus bangkit dari kematian. Yesus terus berada bersama muridnya sampai masa Ia naik ke surga. Ada sukacita besar saat Yesus naik ke surga. Yang di alami oleh muridnya.
1. Ia memberkati muridnya. Berkat inilah yang di harapkan oleh murid muridnya. Karena berkat itu berarti ada maksud Tuhan untuknya. Ada pesan khusus yang di dapatkan dari Yesus untuknya yaitu tetap kuat dan selalu menjadi pelayannya.
2.Ada ketundukan kepada Allah.  Firmannya berkata" sujud" berarti menyerahkan diri pasrah kepadanya dengan penuh ketakutan dan kesadaran bahwa dirinya orang yang bersalah dan berdosa. Hidup semaunya sendiri dan selalu menyakiti hatinya. Merasakan dirinya tidak layak datang kepada Tuhan.
3. Selalu berada di bait Allah dan menyembah Allah.
Inilah respon yang benar saat hidup mereka mendapat berkat dan menyadari kesalahannya. Para murid mengambil tindakan yang benar selalu di bait Allah dan menyembah Allah.
Hal yang perlu kita renungkan adalah. Bahwa:
1. Berkat dari Tuhan
2.  Tunduk / sujud
3. Selalu di bait Allah dan memuliakan Allah.
Untuk mendapat berkat dan kekuatan iman darinya. Kita harus menerima  3 hal ini. Siapkan hati dan terimalah. Amin.

Doa. Trimakasih Tuhan buat kasihMu yang indah. Yang dapat memberikan kehidupan baru dalam kehidupanku mengiring Tuhan. Amin.
Share:

YANG KUAT YANG RAPUH



oleh Samuel Yudi Susanto

Baca: Markus 14:26-31

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu semua akan terguncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.” (Markus 14:27)

Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 1-2

Yesus sedang memberitahukan berita yang sangat mengejutkan bagi murid-murid-Nya. Hari itu, saat merayakan malam Paskah, Yesus berkata bahwa mereka semua akan tergoncang imannya. Yesus kemudian melukiskan kegoncangan iman mereka itu dengan mengutip nubuatan yang pernah disampaikan oleh Nabi Zakharia yaitu seperti domba-domba yang akan tercerai-berai ketika gembalanya terpukul (Zak. 13:7).

Tiba-tiba, Petrus berkata bahwa ia tidak akan tergoncang imannya seperti murid-murid yang lain. Perkataan Yesus yang mengingatkannya bahwa ia akan menyangkal-Nya tiga kali sebelum ayam berkokok pun tak dihiraukannya. Ia sesumbar dan dengan berani ia menegaskan bahwa ia rela mati dan tidak akan menyangkal Yesus (ay. 31). Namun peristiwa selanjutnya kita melihat bahwa komitmen Petrus tidak berjalan seperti yang ia kira. Setelah Yesus ditangkap, semua murid lari meninggalkan-Nya. Tak hanya itu, Petrus pun benar-benar menyangkal Yesus sebagai gurunya sampai tiga kali. Petrus pun menyadari keangkuhannya itu. Ia yang tadinya merasa begitu kuat ternyata sangatlah rapuh.

Kita diingatkan bahwa tantangan iman, penderitaan, dan aniaya bisa setiap saat terjadi seperti yang Yesus katakan tentang pengikut-Nya. Kita pun diingatkan untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa sehingga Tuhan memberi kita kekuatan untuk menghadapi kekejutan yang besar itu. Kita adalah orang-orang yang rapuh dan rentan jatuh. Karena itulah kita membutuhkan Tuhan yang selalu menopang dan menguatkan hidup kita. — SYS

WASPADALAH, SAAT KITA MERASA KUAT BERDIRI, SAAT ITULAH SI JAHAT BERUSAHA MENJATUHKAN KITA
Share:

Memberi yang terbaik disaat tidak baik


Lukas 23:53 (TB)  Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.

Kebaikan seseorang dipengaruhi oleh hatinya,  banyak orang melakukan kebaikan disaat mereka mendapatkan kebaikan dari orang lain dan memang ada yang di pakai untuk berbagi kebaikan. Namun ketika tidak ada yang dipakai untuk berbagi, bisakah kebaikan tetap bertahan. Kebaikan dapat terlihat di saat tidak ada sesuatu hal yang diandalkan.
Cerita di atas adalah ungkapan kebaikan hati yusuf dari arematea yang memberikan tempat terakhir dan terutama bagj Yesus untuk  di pinjami  kuburannya yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh Yusuf. Saya tidak mengerti apakah memang Yusuf ini menyiapkan khusus untuk orang - orang tertentu , atau memang Yusuf punya pekerjaan sebagai pedagang kubur .atau juga membuat sendiri untuk dia dan keluargany karena ia punya harta yang banyak karena pekerjaannya Ia adalah seorang anggota majelis Dia orang yang baik dan benar, sehingga bisa beli tanah kuburan untuk keluarga. Namun mengapa dia bisa memberikan kuburnya untuk orang lain  padahal kubur itu persiapan untuk dirinya.. kok bisa ya? 

Inilah berita baiknya yang ingin saya sampaikan. Bahwa kebaikan jika dari hati yang tulus dan benar tidak akan terpengaruh oleh siapa dan apanya. Melainkam tetap konsisten di tengah kondisi dan keadaan yang sedang berjalan.  Kematian Yesus membawa perubahan hidup yang tidak masuk akal menjadi berakal.   Yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang pelit menjadi berbelas kasih dan yang belum mengenal menjadi mengenal. karena Yusuf sadar yang mati itu adalah guru agungnya yang pernah mengajari Dia tentang iman yang penuh hikmat dan kebenaran. Yang pernah mereka dengar dan lihat.

Bagaimana dengan kita apa yang bisa kita kasihkan dan berikan kepada Yesus di saat terakhir hidupnya yang kita peringati dalam jumat agung ini? Adakah hati yang tulus iklas untuk mengasihi dan lebih lagi melayani dengan hati yang baik dan benar?. Amin. Red (YS) Edit/ design.( M)

Doa. Tuhan engkau mati supaya kami hidup menjadi lebih baik. Ajari kami untuk selalu memberi yang terbaik di hari hari dalam hidupku. Amin
Share:

SUDAH SELESAI / Tetelestai


Puji syukur demi smua org yg percaya, Yesus telah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Allah kepada-Nya tepat sebelum Dia mati di kayu salib pada Jumat Agung.
Alkitab berkata, “Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!" Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya"(Yohanes 19:28, 30).

Ketika Yesus berkata, " Sudah selesai," itu adalah sorakan kemenangan (bhs. Yunani) . Dalam bahasa Yunani asli, ungkapan ini sebenarnya terdiri dari satu kata: tetelestai. Itu kata yang sangat umum dalam masyarakat Yunani kuno namun punya banyak makna. Ketika Yesus mengucapkan kata ini di atas kayu salib, Ia merujuk pada maknanya masing-masing:

1. LAPORAN KERJA  telah menyelesaikan suatu tugas.
 Yesus telah menyelesaikan tugas yang diberikan Allah kepada-Nya.

 2. *ISTILAH HUKUM, para hakim untuk mengumumkan bahwa seorang tahanan telah sepenuhnya menjalani masa hukumannya. Yesus telah memastikan bahwa Dia menanggung hukuman atas dosa kita.

 3.  ISTILAH AKUNTANSI . yang berarti hutang telah dibayar penuh.
 Yesuslah Satu-satunya orang yang telah menyelesaikan misi hidupnya sebelum mati.

 4. Para Seniman menggunakan istilah ini ketika melukis gambar untuk menandakan goresan terakhir mereka.
 Pengorbanan Yesus telah menyelesaikan karya Agung Allah dengan memungkinkan puncak dari ciptaan-Nya – kita - ditebus atas dosa kita.

 5. KORBAN, Para imam menggunakan istilah ini ketika mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN seraya berkata, "Pengorbanan telah dilakukan."
 Kematian Yesus di kayu salib merupakan pengorbanan karena dosa kita.

Kata-kata itulah yang membedakan antara keKristenan dgn kyakinan lainnya.
 Di luar Kristus adalah tentang apa yang harus dilakukan untuk menjadi benar di hadapan Tuhan.

Yesus berkata, " Sudah selesai." Artinya, kita tidak perlu melakukan apa pun untuk memiliki akses kepada Allah.

Dalam Yohanes 4:34, Yesus berkata, " Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”

 KESIMPULANNYA :

 *Jangan Takut dengan BADAI GELOMBANG hidup ini, sebab Tuhan Yesus SUDAH MENYELESAIKANNYA.*Amenn.
Share:

Hukuman mati karena kesalahanku


Lukas 23:41 (TB)  Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

Peristiwa kematian Yesus tertulis dalam sejarah kalender masehi itu dapat di buktikan dari sejarah dalam Alkitab. Setiap tahun gereja di ingatkanat untuk merayakan hari kematian Yesus/ wafat ISA Almasih. Dengan memaknai   betapa sengsaranya penderitaan Yesus yang di alami ini. Di masa menyongsong jumat agung ini kita melihat ke sejarah perjalanan iman kita. Sudahkah makna kristus yang di salibkan itu menjadi hal yang utama dalam iman kita. Dia yang tidak bersalah di jadikan salah oleh karena  kesalahan umatnya. Dia yang tidak berdosa dijadikan dosa karena kita. Kita memang selayaknya mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatan kita (ayat.41). Tetapi karena kasih dan keadilannya Dia rela menanggung semuanya di kayu salib. Sehingga kita bebas dan di selamatkan.

Mari dalam menyongsong jumat agung kita mengoreksi diri kita. Apakah ada kesalahan dan dosa yang kita perbuat . Ampunkanlah kepada Tuhan. Bersyukurlah kepada Yesus yang sudah membayar lunas apa yang kauS perbuat. Bertobatlah dan kembalilah pada Tuhan. Sebab hukuman mati karena kesalahanmu sudah di kerjakan dengan sempurna. Jadikan hari sengsara Tuhan Yesus tahun ini menjadi hari yang terbaik untuk menceritakan kabar sukacita. Lakukanlah dengan syukur serta setia. Amin ( YS).

DOA. Aku bersyukur atas kasihmu ya Tuhan engkau mati di salib gantikanku. Kuatkan hati hamba serta jemaat untuk selalu menebarkan kasih walaupun dalam situasi yang sulit. Amin
Share:

Memikul Salib Yesus


Lukas 23:26 (TB)  Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.


Dalam kisah di atas di ceritakan bagaimana proses pengadilan itu. Dimana  prosesnya terjadi begitu mendesak dan segera harus selesai hari itu. Berdasarkan hukum pengadilan tidak ada hal seperti ini. Paling tidak ada jeda waktu yang di pakai dua hari tiga hari atau bahkan satu minggu. Namun yang dilakukan oleh Yesus tidak berdasar peraturan tapi berdasar keputusan segera. Hari ini harus selesai. Akhirnya semua harus di paksakan untuk mendukung pengadilan hukuman mati itu. Terbukti  simon dari kirene tak tahu dan tak ngerti akar permasalahan ikut mengalami memikul beban berat di pundaknya berjalan mengiring Yesus.
Hal yang perlu kita renungkan adalah. Siap atau tidak siap kita sebagai orang percaya harus siap memikul salib Yesus dalam hidup sendiri dengan memikul salib kita sendiri demi iman kepada Yesus.
Menjadi pengikut Kristus bukan hanya soal menerima keselamatan dan merasakan mukjizat besar. Itu bisa saja benar. Namun, ada tanggung jawab salib, bahkan penderitaan, yang kita harus siap memikulnya. Kita tidak bisa menolaknya! Sebaliknya, terimalah salib itu dengan tangan dan hati terbuka, serta percaya ada kelegaan yang Ia siapkan bagi kita.

Kita perlu beriman bahwa Tuhan akan menolong kita agar kita mampu menerima dan memikul salib dengan hati yang terbuka. Hati yang siap meskipun sulitnya kehidupan yang kita jalani. Walaupun covid 19 belum berakhir dan akan banyak konsekuensi material yang harus kita pikul dan tanggung. Salib kristus harus tetap kita pikul.  Amin. (YS).

MEMIKUL SALIB KRISTUS BERARTI MENJADI ORANG YANG SIAP MELAYANI DENGAN HATI TULUS.

Doa: Bapa surgawi mampukan hambamu dan seluruh jemaatmu. Untuk siap memikul salib di tengah kesulitan ini. Dengan selalu beriman kepada Tuhan Yesus. Amin.
Share:

Teguh Bertahan dalam Kebenaran-Nya


Lukas 23:13-25

Ada sebuah pepatah dalam bahasa Latin yang berbunyi “Vox populi, vox dei”. Secara harfiah berarti, “Suara rakyat adalah suara Tuhan”. Tuhan bisa memakai orang banyak untuk menyuarakan kebenaran-Nya. Ini benar. Tetapi, apakah selalu demikian? Ternyata tidak juga!

Firman Tuhan hari ini menunjukkan sebuah dinamika yang berbeda. Orang banyak begitu berhasrat menghabisi Yesus. Mereka adalah imam-imam Yahudi dan rakyat yang tidak menyukai Yesus. Sejak malam sebelumnya, mereka menangkap Yesus, membawa-Nya ke Mahkamah Agama (Luk 22:63-71), membawa-Nya ke Pilatus (Luk 23:1-7), lalu membawa-Nya ke Herodes—raja boneka untuk orang-orang Yahudi (Luk 23:8-12), dan akhirnya membawa-Nya kembali kepada Pilatus. Itu semua dilakukan karena mereka ingin mencari pembenaran bahwa Yesus bersalah dan harus dihukum.

Mencari kesalahan Yesus bukan perkara mudah. Bahkan, Pilatus sampai tiga kali menyatakan bahwa Ia tidak bersalah dan tidak pantas dihukum mati (14-15, 20, 22). Pilatus berusaha menenangkan rakyat dengan menghajar dan menyiksa Yesus di depan umum. Namun, suara orang banyak semakin keras menuntut hukuman mati bagi Yesus.

Pilatus pun kalah. Yesus dijatuhi hukuman mati (24-25). Kebenaran yang sejati “kalah” oleh kebenaran palsu yang dibalut suara mayoritas.

Firman Tuhan kali ini mengingatkan kita bahwa kebenaran sejati tidaklah ditentukan oleh berapa banyak orang yang percaya atau menyuarakannya. Apa yang dianggap benar oleh orang banyak belum tentu benar menurut Tuhan. Apalagi, jika itu sekadar tren saja. Jadi, jangan mencari kebenaran berdasarkan jumlah orang yang mengikutinya.

Berjalan sendiri dalam kebenaran bersama Tuhan jauh lebih mulia daripada berjalan dalam rombongan orang yang menyuarakan kejahatan karena hal itu justru membuat kita ikut “menyalibkan” Tuhan. Tetaplah teguh dalam kebenaran bersama Tuhan. Kendatipun sendirian, bila di dalam kebenaran-Nya, kita aman dan selamat [YWA]
Share:

TOLONG TEMANI AKU


Baca: Matius 26:36-46

Lalu kata-Nya kepada mereka, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” (Matius 26:38)

Bacaan Alkitab Setahun:
1 Samuel 17-18

Pada waktu Ibu saya meninggal dunia, merasa kehilangan dan sangat sedih itu pasti. Saya terhibur saat saudara dan kawan berdatangan menemani dan mengucapkan turut berdukacita. Tapi akhirnya satu per satu mereka pamit pulang bapakku dan saudara tua tuaku juga  ngomong tinggalah disini dulu sampai 7 hari baru nanti pulango. Saya terhibur dengan kehadirannya. bagi kita mungkin yang pernah mengalami duka memiliki pertanyaan yang sama.

“Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku,” itulah permintaan Yesus kepada Petrus dan kedua anak Zebedeus. Hati Yesus sangat sedih, seperti mau mati rasanya, sehingga Dia butuh dukungan orang-orang terdekat. Setelah itu, Yesus berdoa kepada Bapa. Yesus mau menuruti kehendak Bapa, bukan kehendak-Nya. Selesai berdoa, Yesus mendapati ketiga murid-Nya tidur. Yesus meminta mereka berjaga-jaga dan berdoa agar tidak jatuh ke dalam pencobaan, karena roh memang penurut, tetapi daging lemah (ay. 41). Yesus berdoa tiga kali. Selesai berdoa, Yesus siap menjalani salib untuk menebus dosa umat manusia. Orang terdekat bisa menemani dan mendukung, tapi hanya sementara. Saat kita berdoa kepada Tuhan, kita dikuatkan dan dimampukan Tuhan untuk menjalani hal-hal terberat.

Kalau saat ini kita mengalami pergumulan sangat berat, orang terdekat yang kita kasihi meninggal dunia, kita divonis dokter sakit serius dan umur kita tidak lama, berdoalah seperti Yesus berdoa. Beryukurlah kalau Tuhan melalui orang-orang terdekat, menemani, mendukung, dan menguatkan kita. — RTG

KEHADIRAN DAN DUKUNGAN KITA KEPADA
ORANG YANG BERBEBAN BERAT SANGAT BESAR DAMPAKNYA
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.