Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Disiplin Diri


Bilangan 15:37-41

Manusia mempunyai sifat dasar tidak suka diatur dan mau melakukan kehendaknya sendiri. Banyak peraturan yang dibuat justru dilanggar. Demikian pula dengan bangsa Israel yang pada waktu itu sedang mengembara di padang gurun.

Allah secara langsung memberikan peraturan dan ketetapan-Nya melalui Musa. Namun, berbagai peraturan dan ketetapan yang diberikan Allah kepada mereka tidak dengan serta-merta dituruti dan dilaksanakan. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan Musa untuk berbicara kepada bangsa Israel agar mereka membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka secara turun-temurun (38). Tujuannya adalah untuk memperingatkan bangsa Israel. Allah menghendaki agar setiap kali mereka melihat jumbai itu, mereka mengingat kembali segala perintah Tuhan dan melaksanakannya. Dengan demikian, mereka tidak lagi hidup menurut kehendak hati dan mata mereka sendiri. Mereka dapat hidup kudus sesuai kehendak Tuhan (39-40).

Jika kita melihat kehidupan bangsa Israel pada saat itu, kita akan menyadari betapa Tuhan mengasihi dan memperhatikan mereka. Bahkan, Ia menyuruh membuat jumbai peringatan agar mereka hidup taat pada perintah-perintah-Nya.

Dalam kesibukan dan aktivitas sehari-hari, kita sering lupa melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Mulai dari hal-hal kecil, seperti lupa berdoa, mengucapkan kata-kata kotor, merendahkan orang lain, dan sebagainya.

Disiplin diri sangatlah penting. Karena itu, kita perlu membuat daftar tentang sifat buruk yang ada pada kita. Lalu, daftar itu dijadikan acuan peringatan dini dan pengendalian diri. Ketika melihatnya, kita akan teringat hal-hal baik yang harus kita lakukan atau katakan. Lama-kelamaan, kesadaran kita untuk hidup benar akan muncul, dan kita akan mulai terbiasa hidup kudus sesuai kehendak Tuhan dan bukan kehendak sendiri.

Mari kita belajar dari cara Tuhan mendisiplinkan bangsa Israel untuk taat dan hidup kudus. Belajar mendisiplinkan diri dan hidup kudus sesuai kehendak Tuhan semestinya dilakukan dengan serius. [SDL]

Doa . ajari kami Tuhan juga jemaatmu di manapun berada untuk disiplin diri agar kami  dapat menjadi berkat melalui kehidupan kami. Amin.
Share:

PANGGILAN MENJADI PEKERJA


Matius 20:1-34.
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. (Matius 20: 26)

            Ada banyak cara Tuhan memanggil seseorang untuk menjadi pekerja-Nya. Demikian juga ada banyak motivasi orang bekerja atau melayani Tuhan. Matius pasal 20 ini memberikan pengajaran yang jelas tentang hal tersebut.

Anugerah untuk menjadi pekerja Allah (ayat 1-16)

            Perumpamaan tentang pekerja kebun anggur ini memberikan penekanan bukan pada keadilan tetapi pada anugerah Tuhan kepada seseorang untuk menjadi pekerja-Nya. Dalam kasih karunia-Nya Tuhan memberikan upah (berkat materi) bukan bergantung pada berapa lamanya orang bekerja tetapi sepenuhnya bergantung pada kedaulatan-Nya dan kasih karunia-Nya. Banyak orang Kristen menjadi kecewa karena menuntut keadilan Tuhan terhadap apa yang sudah dilakukannya. Mereka lupa, jika keadilan Tuhan yang menjadi dasar perlakuan Tuhan terhadap manusia maka tidak ada satu orangpun yang layak diberkati atau layak bekerja bagi Dia.

Pekerja yang siap bayar harga (ayat 17-19)

            Setelah memanggil dua belas murid, Yesus memberitahukan tentang penderitaan yang akan Ia alami. Yesus tidak mau berbohong, bahwa ketika mereka mengikuti-Nya semuanya akan berjalan dengan baik. Ada penyangkalan diri, ada pikul salib, ada pengorbanan yang harus dibayar. Ada banyak orang Kristen menjadi kecewa ketika realita kehidupan kekristenannya mengalami hambatan dan tantangan. Hanya orang yang mau bayar harga saja yang siap menjadi murid (pengikut) Yesus.

Pekerja yang berjiwa melayani (ayat 20-28)

Ibu anak-anak Zebedeus berdoa agar anak-anaknya mendapatkan kehormatan dan kedudukan yang tinggi. Respon Yesus adalah menyadarkan, bahwa kehormatan dan kedudukan itu hanya didapat dengan pengorbanan (“meminum cawan penderitaan”) dan ditentukan oleh kedaulatan Allah untuk menetapkan siapa yang akan memperolehnya. Dunia ini mengukur sebuah kehormatan dan kedudukan berpusat pada otoritas (kekuasaan). Yesus mengajarkan, bahwa melayani adalah jalan untuk menjadi orang besar.

Pekerja yang memiliki belas kasihan (ayat 29-34)

Di sini Yesus memberi teladan nyata bagaimana bekerja bagi Kerajaan Sorga, yaitu berbelas kasihan terhadap orang yang lemah dan menderita. Hati yang berbelaskasihan adalah hatinya Tuhan bagi orang berdosa, tersesat dan menderita. (HTB)

banyak cara Tuhan memanggil seseorang untuk menjadi pekerja-Nya… banyak motivasi orang bekerja atau melayani Tuhan.

Doa. Terima kasih Tuhan atas kasih dan anugerahmu. Berikan hamba dan jemaat untuk terus dapat melakukan pekerjaanmu di dunia ini. Memiliki hati yang selalu siap bayar harga.berjiwa melayani.dan hati yang berbelas kasih. Amin
Share:

PELAYANAN YESUS


Markus 1:21-45
“Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya; “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (ayat 40)
 Dua hari yang lalu kita telah bejar dan merenungkan bagaimana Tuhan Yesus memilih tim dalam pelayanan. Saat ini kita belajar bagaimana kita di panggil dan dipilih untuk menjadi pelayan Yesus.
           Setelah memilih murid-murid pertamanya, Yesus kemudian memulai. pelayanan-Nya di berbagai tempat dan kepada banyak orang. Pelayanan apa saja yang dilakukan oleh Yesus saat itu?


Yesus mengajarkan firman Allah (ay. 21-28; 35-39)
           Yesus mengajarkan kebenaran firman Allah di rumah-rumah ibadat yang berada di Kapernaum dan di kota-kota lainnya. Di dalam rumah ibadat Yahudi biasanya dimulai dengan sembahyang, diikuti dengan pembacaan hukum taurat serta salinannya. Jika ada orang yang baru pertama kali hadir dan dipandang sebagai nabi, ia akan diminta supaya berkhotbah. Di rumah ibadat Kapernaum , Yesus diberi kesempatan untuk mengajar (berkhotbah). Bagaimana respon yang hadir? Mereka takjub karena Yesus dengan penuh kuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Yesus melayani keluarga (ay. 29-31)

           Yesus tidak hanya sibuk pelayanan kepada banyak orang tetapi Ia juga memberi perhatian kepada keluarga para murid. Maka ketika Ia mendengar bahwa ibu mertua Petrus sakit demam, Ia kemudian menyempatkan untuk bezuk serta menyembuhkannya.

Yesus melayani pemulihan seutuhnya (ay. 40-45)

           Yesus juga melakukan pelayanan seutuhnya kepada orang-orang saat itu. Ia mengusir roh-roh jahat dari diri seseorang, menyembuhkan penyakitnya dan masalah psikisnya. Contoh yang paling jelas adalah kisah penderita sakit kusta. Berdasarkan kepercayaan orang Yahudi pada zaman itu, kalau seseorang terkena penyakit kusta maka secara otomatis hidupnya akan tersisih, disingkirkan, dan dibuang jauh dari lingkungan sekitarnya. Ia tidak boleh berkomunikasi lagi dengan manusia lain dan Tuhan. Jadi penderita sakit kusta ini tidak hanya sakit secara fisik, secara psikis, sosial dan rohani dia juga jadi sakit. Yesus hadir dan memulihkan hidup si orang kusta.
           Dari pelayanan Yesus ini kita bisa belajar, bahwa sebagai murid-murid Yesus sudah seharusnya kita mengajarkan kebenaran firman Allah dengan benar dan melayani orang lain agar mengalami pemulihan seutuhnya dari Tuhan. Selain itu, dalam kesibukan kita dengan pelayanan rohani kita tidak boleh mengabaikan kesempatan untuk bisa melayani anggota keluarga yang membutuhkan kehadiran dan pertolongan kita. (HTB)

Sudah seharusnya kita mengajarkan kebenaran firman Allah dengan benar dan melayani orang lain agar mengalami pemulihan seutuhnya dari Tuhan. Tentu keluarga harus terlwbih dahulu. AMIN.

DOA.Tuhan Yesus hamba Memohon dan berdoa buat hamba juga jemaat agar dapat menjadi pelayanmu di keluarganya lebih dulu dan kepada semua orang. Amin
Share:

TIM PELAYANAN YESUS


Markus 1:4-20

“Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (ayat 17)


Masih ingat dengan gema suara illahi kemarin. Tuhan memiliki rencana yang terindah bagi setiap kita supaya kita bisa menjadi Tim Yang solid di dalam melayani Yesus. Hal yang di paparkan oleh Yohanes yang adalah murid Tuhan Yesus adalah.
            Setelah Yohanes ditangkap maka Yesus datang ke Galilea memulai pelayanan-Nya. Yesus mulai memasyurkan Injil serta menyuruh manusia untuk bertobat dan percaya kepada Injil. Yesus memulai pekerjaan penyelamatan-Nya sesuai jadwal Kerajaan Sorga.

            Yang pertama dilakukan oleh Yesus adalah membentuk tim pelayanan.
 Yesus tidak mencari orang-orang hebat tetapi Dia mencari orang-orang biasa untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Siapa yang dipilih Yesus?
Bersedia ikut Yesus
            Yesus berkata, ‘mari”. Ini adalah kata ajakan di mana keputusan sepenuhnya ada di manusia itu sendiri. Dibutuhkan kerelaan untuk memenuhi panggilan pelayanan dari Tuhan ini. Kerelaan ini juga mencakup untuk menjalani hidup yang mungkin akan sangat berbeda dengan apa yang kita harapkan dalam hidup ini. Tetapi kesediaan kita untuk mengikuti dan melayani Dia pasti Tuhan akan selalu menyertai.
Bersedia dibentuk oleh Yesus

            Kata kedua adalah “ikutlah”. Kata ini menunjuk pada suatu sikap yang mau melangkah berjalan mengiring Yesus.
 Suatu komitmen untuk dibentuk seperti yang Yesus inginkan. Mungkin akan mengalami kesusahan karena ini adalah waktu pembentukan dan tidak mudah tetapi kalau kita rela maka Dia akan menguatkan kita untuk tetap melangkah mengiring Yesus. Pembentukan Yesus dalam hidup kita tentu memiliki tujuan agar kita menjadi seperti yang Dia rencanakan yaitu menjadi penjala manusia.
Bersedia dipakai oleh Yesus

            Kata ketiga adalah “Kujadikan”. Suatu kata yang menunjukan pada rencana Allah bagi orang yang mau mengikuti Yesus yaitu menjadi penjala manusia (orang yang membawa orang lain yang belum mengenal Yesus untuk percaya kepada-Nya).
 Rencana Allah di dalam masa distancing ini tetap sama bahwa kura harus bisa menjadi tim pelayanan penjangkauan jiwa. Rencana Allah bukan saja untuk menyelamatkan kita tetapi jauh lebih dari itu agar setiap kita menjadi alat di tangan-Nya agar orang lain menjadi pengikut Yesus dan menjadi penjala manusia. Jadi setiap kita apapun yang menjadi latar belakang kita, Tuhan rencanakan hidup kita menjadi hamba Tuhan. Suatu posisi yang bukan saja dimiliki oleh orang tertentu saja tetapi semua orang yang percaya kepada Yesus adalah pelayan atau hamba yang melayani. (HTB).
Rencana Allah bukan saja untuk menyelamatkan kita tetapi jauh lebih dari itu agar setiap kita menjadi alat di tangan-Nya
          
Doa: di dalam nama Yesus berikan hikmat buat hamba dan jemaat semua serta yang membaca renungan ini nenerima hikmatMu yang bijak untuk dapat menjadi tim yang baik. Amin
Share:

SKALA PRIORITAS


Markus 5:21-43.
“Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia.” (ayat 21)


 Saat pandemic covid 19 semakin merajalela. Maka pemerintah menerapkan skala prioritas baik kepada pemimpin atau masyarakat dengan cara jaga jarak. Cuci tangan dan tetap tinggal di rumah belajar di rumah bekerja dari rumah ( daring) hal ini bertujuan untuk memutus rantai corona dan yang terpenting pemerintah memiliki skala prioritas yang pas dan tepat. Setiap kita harus memiliki skala prioritas.

Ketika Yesus mulai tampil melayani, Dia mendapatkan perhatian dari orang banyak. Nama-Nya menjadi sangat terkenal dan banyak orang yang berbondong-bondong sampai berdesak-desakan hanya untuk melihat dan mendengarkan pengajaran-Nya. Di tengah-tengah pengaruh-Nya yang sangat luar biasa itu tentu Dia menjadi super sibuk. Namun Dia memiliki skala prioritas yang sangat terpuji di mana Dia mendasarinya dengan kasih. Apakah skala prioritas-Nya dalam perikop di atas?
Yang pertama: Memprioritaskan manusia daripada pamor diri
       Dia lebih memilih untuk mempedulikan manusia daripada puja-puji orang-orang di sekitarnya. Hal itu terlihat ketika Yairus datang tersungkur di kaki-Nya memohon belaskasihan-Nya agar Dia menyembuhkan anaknya yang sedang sekarat (ayat 22-23). Dia tidak menghitung untung ruginya karena Dia melihat bahwa manusia lebih perlu ditolong dibanding dengan semarak orang-orang yang mengelu-elukan-Nya. Hal yang sama terjadi dalam kehidupan perempuan yang sakit perdarahan itu. Di tengah-tengah desakan orang yang mengikuti Yesus, Dia masih menyempatkan diri untuk meneguhkan perempuan itu agar sembuh dari sakitnya. Yesus berhenti memberitakan perhatian khusus kepada perempuan itu (ayat 30).

Yang kedua. Allah lebih memprioritaskan kita dibanding dengan apa saja dalam dunia ini
       Dia rela meninggalkan kemuliaan-Nya di sorga hanya untuk manusia. Kalau Allah sudah memprioritaskan kita sudah sepatutnya juga kita memprioritaskan Allah dalam hidup ini dibanding dengan yang lain (band.Matius 10:37). Ingatlah ketika kita memprioritaskan Tuhan itu adalah demi kepentingan kita sebagaimana ketika Allah memprioritaskan kita. Sebenarnya yang untung adalah kita. Jadi biarkan Allah menjadi prioritas yang utama dalam hidup Anda
            Oleh karena itu, milikilah skala prioritas di mana Allah memiliki urutan yang pertama dalam kehidupan Anda seperti Dia telah menempatkan Anda (sebagai manusia) menjadi prioritas utama dalam rencana-Nya yang agung. Apapun kebaikan yang Anda harapkan, kerjakan dan lakukan, apapun pencapaian hidup yang kelak berhasil Anda raih, biarlah Allah diagungkan sebagai wujud nyata bahwa Anda menjadikan Dia yang utama dalam kehidupan Anda. Seperti Dia telah menempatkan Anda menjadi yang terpenting, biarlah dalam hidup Anda juga Allah menjadi yang terutama. (MS)
Seperti Dia telah menempatkan Anda menjadi yang terpenting, biarlah dalam hidup Anda juga Allah menjadi yang terutama.

DOA:  Ya Tuhan berikan hamba serta umatmu miliki waktu dan kesempatan yang dapat aku gunakan buat malayani orang lain dengan kasih dan anugerahMu.
Share:

Yesuslah jawaban setiap persoalan


Markus 6:34 (TB)  Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal
Ketika kita di perhadapkan dengan pandemic covid 19.  Satu hal yang terus menakuti kita adalah sakit dan  kematian tiba tiba. Sehingga kita menjadi takabur dan takut. Oleh iman kepada Yesus orang kristen harus tetap percaya kepada Tuhan bahwa ada jawaban yang terbaik disaat ini.

 Pelayanan Yesus dan murid-muridNya terus berlanjut hingga mereka sampai di Genesareth  dan berlabuh di sana. Genesareth adalah sebuah dataran subur di sisi Barat Danau Galilea. Mendengar dan mengetahui Yesus ada di Genesaret maka orang banyak datang dan membawa oang-orang yang sakit untuk disembuhkan. Orang Genesaret mengenal Yesus dan mereka berlari-lari untuk bertemu dengan Dia. Terjadi hal yang luar biasa di seluruh Genesaret, ada kehebohan dimana-mana. Kemana Yesus pergi selalu dikerumuni dan begitu kuatnya iman mereka untuk melihat Yesus. Hal itu terlihat disetiap jalanan dan pasar-pasar yang dilewati Yesus, di setiap kampung dan kota  orang-orang sakit diletakkan dan diberitakan bahwa orang Genesaret mengimani bahwa kuasa kesembuhan itu ada dalam segenap diri Yesus bahkan apa yang melekat dalam tubuhNya dapat menyembuhkan mereka. Demikian besarnya pengenalan itu sehingga ada kerinduan dari permohonan  untuk diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah Yesus supaya diperkenankan, hal itu terjadi karena mereka percaya dan tahu bahwa dengan menjamah jumbai jubahNya pun orang akan  mendapat kesembuhan.  Begitu besarnya daya tarik yang ada dalam diri Yesus sehingga kemana saja Ia pergi selalu diikuti dan dicari.

Apa perenungan kita Pengenalan dan iman percaya menjadi kunci terjadinya kesembuhan-kesembuhan di Genesaret. Orang Genesaret menerima bahkan mencari-cari Yesus sehingga membuat kota dan desa mengalami banyak mujizat. Pentingnya sikap hati dan iman seperti itu kita miliki  dalam hidup kita sehingga apapun persoalan masalah kita di dalam Yesus ada jawaban.  Orang Genesaret mengimani segenap Diri Yesus dan yang melekat dalam tubuhNya punya kuasa sehingga mereka yakin dan percaya jika itu saja mereka jamah dan sentuh akan memberikan kesembuhan. Tentu Kuasa Yesus dulu sekarang dan sampai selamalamanya tidak pernah berkurang dan belas kasihanNya senantiasa bergerak untuk mengasihi kita. Mari terus menerus membuka hati, beriman kepadaNya maka kita akan mengalami kuasaNya yang ajaib dan dahsyat.

DOA.Tuhan Yesus yang baik ajarilah hamba untuk selalu mencari Mu dalam setiap pergumulan yang terjadi ini. Dan jawabanmu hanyalah yang terbaik. Amin
Share:

MENJADI PEMENANG


“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan; roh memang penurut tetapi daging lemah” (Matius 26 : 41)

Setelah kita percaya Tuhan Yesus dan  telah diselamatkan, bukan berarti jalan hidup kita akan menjadi mulus dan tidak ada lagi pencobaan, tetapi justru kita mulai memasuki medan peperangan rohani yang dahsyat. Dan peperangan tersebut dapat dimenangkan atau tidak bukan ditentukan di  medan peperangannya, melainkan ditentukan oleh pergumulan kita dengan Tuhan di dalam DOA. Sikap apakah yang diperlukan dalam memenangkan pergumulan itu?

Berjaga-jagalah dalam doa                          
            Kata berjaga berarti selalu waspada, siap sedia, dan dalam posisi yang siaga dalam sebuah peperangan. Tentu sikap ini bukanlah dalam bentuk lahiriah, tetapi di dalam doa karena di sanalah peperangan kita yang sesungguhnya. Sungguh indah teladan yang diberikan Yesus bagi kita, di mana dalam menghadapi tekanan dan penderitaan, Ia sujud dan berdoa (ayat 39). Mengapa kita harus berjaga-jaga di dalam berdoa?Pertama adalah karena ada kalanya dalam hidup ini kita diperhadapkan kepada suatu kesedihan atau luka hati, seperti yang dialami Yesus (ayat  37). Kedua, suatu tekanan hidup yang sangat berat menjadikan seseorang bisa bunuh diri (ayat 38). Ketiga, karena diperhadapakan kepada pencobaan (ayat 41). Keempat,  kita ini sangat lemah membutuhkan pertolongan Tuhan (ayat 41).

Berjalan dalam kehendak Allah

            Yesus memperoleh 3 kali kesempatan memohon kepada Bapa agar cawan itu dapat berlalu dari-Nya. (ayat 39 , 42 , 44) Tetapi di kesempatan yang terakhir ia memohon agar “jadilah kehendak-Mu”.  Artinya Yesus menaruh kehendak Allah jadi atas kehidupan-Nya. Dan ketika Yesus taat kepada kehendak Bapa, maka Ia berjalan keluar dari taman Getsemani dengan “langkah kemenangan”. Tuhan lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Mari, berjalan dan letakkan apa yang menjadi milik kita sesuai kehendak-Nya dengan ketaatan. Yesus melangkah masuk dalam kehendak dan rencana Allah, walau dalam kenyataannya Ia harus disiksa, dicerca dan disalibkan, tetapi Ia rela jalankan semua itu karena ketaatan-Nya kepada kehendak Allah. Yesus tidak lari dari penangkapan, karena peperangan rohani sudah Ia menangkan lewat ketaatan pada kehendak Bapa.(MS)
Yesus tidak lari dari penangkapan, karena peperangan rohani sudah Ia menangkan lewat ketaatan pada kehendak Bapa

Ya Tuhan ajari kami untuk selalu berjaga jaga dengan doa serta berjalan dalam kehendakmu. Amin
Share:

Di Mana Tuhan, Allahmu?


Bilangan 9:15-23

Mencari tuntunan Tuhan adalah topik diskusi yang tidak pernah lekang oleh waktu. Kali ini kita akan belajar dari pengalaman orang Israel.

Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel mengembara di padang gurun. Selama perjalanan, Tuhan menuntun mereka dengan dua cara. Pertama, Kemah Suci sebagai lambang kehadiran Tuhan (Bil 1:47-53). Kedua, Tiang Awan (saat siang) dan Tiang Api (saat malam) sebagai wujud penyertaan Tuhan (Bil 9:15-16). Kapan pun Tiang Awan bergerak, bangsa Israel pun mulai berjalan. Jika Tiang Awan berhenti, bangsa Israel akan diam untuk berkemah (17-19).

Kehadiran dan penyertaan Tuhan merupakan bukti dari janji Allah kepada Musa yang akan menuntun bangsa Israel dalam perjalanan mereka ke Tanah Perjanjian. Bangsa Israel perlu belajar untuk melepaskan semua ikatan dan ketergantungan kepada Mesir. Itulah sebabnya perjalanan di padang gurun diperlukan untuk menggembleng iman mereka.

Tiang awan menunjukkan bahwa Tuhanlah yang membawa mereka keluar dari Mesir. Ia tidak hanya menjanjikan Tanah Perjanjian, tetapi juga menyertai dan melindungi mereka secara langsung.

Agama memang mengajarkan bagaimana cara manusia menjangkau Allah. Namun, konsep ini tidak ada dalam kekristenan. Alkitab menegaskan bahwa Allahlah yang berinisiatif hadir dan terlibat dalam kehidupan umat-Nya. Tuhan hadir dalam setiap bagian kehidupan umat-Nya. Ia tidak hanya jauh “di sana” (transenden), tetapi juga hadiri “di sini” (imanen) dalam realitas pergumulan konkret manusia. Tuhan Yesus Kristus akan senantiasa menyertai kita (Mat 1:23; 28:20).

Penyertaan Allah bukan sebuah target yang harus diraih atau dikejar. Penyertaan-Nya adalah relasi yang perlu terus dipelihara melalui iman. Tuhan Yesus menjadi bukti nyata kehadiran dan keterlibatan Allah dalam hidup kita (Yoh 1:18). Kita perlu memohon kepada Tuhan untuk menyingkapkan mata rohani kita agar kita dapat melihat penyertaan dan tuntunan-Nya di setiap langkah kita dan dalam setiap detik kehidupan kita. [IBS]
Share:

SAKIT KARENA ROH JAHAT


Markus 9:14-29

Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" (ayat9:23-24)




            Setelah pengalaman kemuliaan yang luar biasa, Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain. Banyak orang berkerumun di sekitar para murid. Nampaknya ada sesuatu yang membuat penasaran. Melihat Yesus, mereka tercengang, mungkin wajah-Nya masih memancarkan kemuliaan Allah. Ini adalah gambaran yang sangat menarik dari kehidupan Yesus. Ia meninggalkan kemuliaan masuk dalam kehidupan manusia yang kacau, rusak dan berdosa.
Yesus datang tepat waktu
Ketika para murid tidak tahu lagi bagaimana harus menolong orang yang sakit karena roh jahat tersebut, Yesus datang kepada mereka. Demikian juga ketika kita berusaha mengatasi masalah kita, termasuk ketika kita melayani orang lain, dan bingung harus bagaimana lagi atau bahkan sudah mulai putus asa, Tuhan tetap menjadi harapan yang tidak akan pudar. Dia datang dan menolong kita tepat waktu.
Yesus mencari iman kita
            Seorang dari orang banyak itu menceritakan tentang anak yang bisu karena dirasuk roh jahat dan bagaimana roh jahat tersebut menyiksa bahkan akan membunuh anak tersebut. Apa tanggapan Yesus atas cerita ini? Yesus menegur ketidakpercayaan mereka dan kemudian di ayat 23 Yesus berkata, “Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya.” Berarti mujizat itu mengalir dari hati yang percaya kepada Yesus. Inilah yang dicari Yesus. Dan ayah anak tersebut langsung mempercayai perkataan Yesus.
Yesus berkuasa atas setan
            Begitu mendengar ayah anak tersebut berkata, "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Maka Yesus langsung meresponinya. Yesus memerintahkan roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli keluar dari anak itu, seketika itu juga roh itu keluar dan anak itu menjadi sembuh. Dari cerita ini kita tahu, bahwa setan bisa membuat orang menjadi sakit, cacat atau tersiksa, tetapi harapan selalu ada sebab kuasa Yesus lebih besar dibandingkan dengan kuasa setan atau roh jahat apapun. Bahkan ribuan roh jahat yang merasuki orang di Gerasapun tunduk di bawah kuasa Yesus (5:6-9).(HTB)
Ada tiga hal yang perlu kita renungkan dalam hidup kita saat mengalami hidup dalam ketakutan dan karena Roh jahat seperti corona ini.
1.Yesus Datang tepat waktu
2.Yesus mencari iman kita
3.Yesus berkuasa atas setan.
harapan selalu ada sebab kuasa Yesus lebih besar dibandingkan dengan kuasa setan atau roh jahat apapun.Amin

Doa: Tuhan Yesus kami datang kepadamu menyerahkan segala kehidupanku yang karena roh jahat sehingga merampas kehidupan. Aku serahkan dalam nama Yesus. amin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.