Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Rawat Iman Imun dan Aman


Roma 1:17 (TB)  Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Bukan omong kosong lagi jika hidup kita harus berdasarkan apa yang kita katakan dan juga di lihat orang. Karena setiap kita di tuntut apa yang kita lakukan dan katakan, untuk itu sebagai orang percaya harus selalu hidup dengan transparan tidak perlu di tutupi lagi.
Iman yang kita miliki ini membawa kita kepada hikmat untuk hidup dalam kasih karunia Tuhan di saat apapun dan kondisi yang semakin buruk pun kita tetap kuat dan selalu berjaga jaga. Seperti di masa covid 19 ini. Banyak hal yang terjadi di luar kemampuan kita. dan siapapun tidak bisa menolak.  
Inilah yang di maksud iman, hidup yang bergantung kepada Allah dengan segala pikiran kemampuan dan daya kita. Kita tidak bisa membiarkan hidup kita berjalan semaunya. Hidup kita harus selalu berserah. Seperti Firman katakan. "Orang benar akan hidup oleh iman"
Latar belakang sejarah-budaya
Surat Roma memang berbeda dari surat-surat lain yang dikirm oleh Paulus. Perbedaan yang mencolok antara surat Roma dengan surat yang lain ialah surat Roma ditujukan kepada jemaat yang sama sekali belum dikenal oleh Paulus, bahkan Paulus tidak memiliki hubungan dengan pendiri jemaat Roma. Hal inilah yang membuat Paulus tidak banyak menyinggung masalah-masalah praktis dalam surat Roma. Dari surat-surat yang dikirim oleh Paulus, surat Romalah yang paling mendekati sebagai suatu risalah teologis. Untuk itulah Paulus menekankan kehidupan orang percaya hidup oleh iman.
Apa yang perlu kita lakukan menghadapi situasi yang terjadi hari-hari ini?
a. Merawat iman. Iman adalah kekuatan kita.
b. Menjaga imun. Merupakan tubuh kita dari virus virus yang ingin merusak kita.
c. Mencari aman. Merupakan senjata keselamatan jiwa dari serangan orang orang yang pingin menghancurkan kita. Dimasa pandemic covid 19 ini iman, imun dan aman sangat di perlukan, sebab untuk apa kita punya iman tapi imun kita lemah, untuk apa punya iman dan imun yang kuat tapi keamanan kita terampas. Untuk bisa aman kita harus protokol kesehatan dan jaga jarak.
Mari kita lakukan hidup dengan iman meskipun dalam hal ini sangat sulit. Karena apa yang kita punya semua dari padanya. Amin

Share:

Lakukan Semua Untuk Tuhan

2 Timotius 4:5 (TB)  Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!


Dalam situasi yang sekarang ini di dimasa pandemik covid 19 ini masih terus menegangkan, membuat hidup semakin hari semakin panas dan serba menimbulkan kecemburuan dan permasalahan, untuk itu  kita di tuntut kepekaan dalam segala sesuatu apalagi sikap tutur kata dan tindakan serta penampilan kita, supaya tidak membuat orang lain tersinggung karena kita.
Firman Tuhan yang paulus tuliskan ini mengajarkan kepada anak didiknya Timotius supaya dia berhati hati dalam menjalani kehidupan. Paulus sadar bahwa Timotius ini masih muda, bahwa anak muda itu memiliki sikap yang tegas berani dan kadang tidak memikirkan orang lain. Oleh karena itu Paulus menegaskan kepada Timotius .
Oleh karena itu kita belajar dari timotius pribadi yang mau untuk di ajar dan belajar. Supaya injil dapat di ceritakan.
Apa yang Timotius ajarkan supaya dapat menjadi berkat dalam segala pelayanan kita. Ada 4  prinsip pelayanan yang timotius ajarkan dalam hidup kita.

Yang pertama kuasailah diri. Kuasai diri merupakan langkah awal dalam pelayanan, dengan berbagai cara dan metode yang berbeda beda untuk kuasai diri ini, mengenal baik karakter orang orang di sekitar kita. Bagaimana berbicara bersikap dan bertindak  dengan mereka, apakah kita diterima ditengah tengah mereka apa tidak. Kuasai diri ini perlu adanya relasi pribadi dengan Tuhan melalui doa supaya kita tidak jatuh dalam melangkah dalam menjadi berkat bagi mereka, siapa yang kita ajak berbicara dan ketemu dengan mereka kuasai diri.
Yang kedua. Sabarlah menderita. Tidak mudah hidup di masyarakat yang pluralis,  banyak karakter dan tabiat seseorang yang selalu kita temui di lingkungan kita, banyak juga gesekan dan perlawanan yang muncul dalam pribadi kita, kadang caci makian kadang di tolak orang lain, bahkan juga menantu dan keluarga kita karena kita bersikap beda dengan mereka.
Yang ketiga. Lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil . Rintangan dan tantangan dalam hidup ini Sebenarnya Tuhan menginginkan pekerjaannya terus di lakukan tanpa berhenti dan putus asa supaya hasilnya akan menjadi gemilang baik mereka ataupun kita yang melakukan pekerjaan itu.
Yang keempat. tunaikanlah tugas pelayanan. Banyak orang yang tidak paham bahwa kita bekerja itu sebenarnya untuk penuaian tugas yang Allah berikan kepada kita, kalau Allah yang menyuruh kita sebenarnya tidak ada kata menolak dan ugah ugahan dengan Allah.
Mari apapun yang kita lakukan di bumi ini untuk kemuliaannya. Jadikan ke 4 prinsip ini menjadi kekuatan kita. Amin.(YS).
Masalah menimpa? Pilihan ada pada kita. Menjadi better(lebih baik) atau sebaliknya bitter (kepahitan)?

Share:

Semua Adalah Saudara



Matius 25:40 (TB)  Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Sadar atau tidak bahwa setiap apa yang kita lakukan sebenarnya semua di bawah kontrol Allah yang maha tahu. Kita mau berbuat kebaikan, kejahatan,  ataupun itu namanya kita tetap di bawah pengawasannya Allah. Berarti segala sesuatu yang kita perbuat dan lakukan di bumi ini dalam kuasa Allah.
Dalam nas ini Tuhan Yesus sedang berbicara mengenai akhir zaman. Dimana semua orang akan tunduk di bawah otoritas Allah dan menyembah Allah yang benar apapun itu perbuatan
Yang di lakukannya semua orang.

Dari nas ini kita dapat merenungkan 2 hal  bahwa Allah mengerjakan semua bagi kita.
Yang pertama:  segala sesuatu ada di dalam kuasanya. Gerak gerik,  siasat rencana kita sering kali kita mengerjakannya dengan kekuatan kita sehinngga muncul kesombongan dalam diri kita. Apapun yang kita lakukan dan kerjakan sering kali kita gunakan untuk membedakan apa yang akan kita hasilkan, sehingga menutupi natur alami kita bahwa kita adalah hidup dalam kasih mengasihi. Dalam zaman yang serba canggih ini kasih mengasihi sudah mulai berkurang bahkan langka. Banyak dipengaruhi kalau sama dengannya kasihnya besar kalau tidak sama kasihnya hancurkan dan musnahkan. Di dalam kekristenan apa yang kamu lakukan sebenarnya memancarkan kasih Allah. Kasih yang tidak membedakan status dan jenis kelamin. Karena segala sesuatu ada di dalam kuasanya.
Yang Kedua: Allah mengasihi dengan Total . Dalam hidup ini semua yang kita lakukan berjalan dengan baik dan tidak semua ada dalam pengawasan Allah. Kasih yang Allah lakukan kepada manusia tidak membeda bedakan sebab semua untuk Allah. Allah memberikan kasihnya kepada  manusia semua untuk memuliakan Allah. Sebagai orang percaya kasih yang terbaik adalah disaat kita bisa mengasihi orang yang paling hina di sekitar kita. dan siapa orang yang paling hina itu apakah mereka yang miskin tidak ada pekerjaan tidak punya rumah atau yang sakit sakitan atau orang yang berjalan jalan ( gila) adalah orang yang  benar benar kecil dari anda. Berarti orang orang yang tersisihkan terisolasi dan tidak terambah oleh siapapun. Secara rohani adalah orang yang kotor dan berdosa yang kehilangan kasih anugerah Allah. Kita di tuntut untuk mengasihi mereka.
Mari jadikan semua orang itu saudara di dalam Kristus. Dengan memberitakan kabar sukacita bahwa Allah mengasihi dengan Total. Amin.(YS)

Apapun yang kita lakukan untuk orang lain, entah menolong atau menyakitinya, sesungguhnya Tuhan ikut merasakan perlakuan itu.
Share:

Hidupmu tak sejauh doa.


Efesus 6:18
 (TB)  dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,


       Surat Efesus ini, ditulis oleh Paulus ketika dia sedang berada dalam penjara. Ketika Paulus menuliskan surat kepada jemaat Efesus, tentu saja dia mempunyai tujuan dan ada hal yang menjadi motifasi dia untuk menulis surat tersebut.[2] Tujuan Paulus menulis surat kepada jemaat Efesus, didukung oleh keadaan masyarakat Efesus pada saat itu. Keadaan masyarakat Efesus pada saat itu adalah masih melakukan penyembahan terhadap Dewa Yunani. Dewa yang mereka sembah pada saat itu adalah mereka sebut dewi Artemis. Mereka memahami dan mempercayai bahwa dewi Artemis ini adalah Dewa kesuburan. Selain itu juga mereka melakukan penyembahan dan tunduk kepada Kaisar. Melihat keadaan ini tergeraklah hati Paulus untuk mengirimkan suratnya kepada jemaat di Efesus.
         Efesus 6:18 hendak menunjukkan bahwa kehidupan Kristen harus dijaga dan dipelihara karena berhadapan dengan kuasa jahat di tengah dunia yang sedang mencoba melawan, merongrong dan merusak iman. Tetapi bagian tersebut tidak termasuk dalam rangkaian perlengkapan senjata Allah. Walaupun demikian, bagian terakhir ini tetap mempunyai signifikansi.
Doa bukan sekedar saat kita butuh aahatau ibarat seperti kita saat sakit dan minum obat lalu sembuh, bukan seperti itu melainkan sebuah kebutuhan yang pokok setiap manusia yang hidup. Menurut paulus kepada jemaat di efesus mengajarkan bahwa kekuatan kuasa doa itu penting bagi kita.
Kenapa di katakan penting dalam ayat 18 ini ada dua hal yang paling menguatkan imannya karena doa itu sendiri
Yang pertama: bahwa doalah setiap waktu di dalam Roh. Ketika kita berdoa dengan waktu demi waktu yang ada maka kita sebenarnya tidak mampu melakukan sesuatu untuk itulah Roh kita merindukannya.
Yang kedua. Berjaga jagalah di dalam doamu itu. Dengan berjaga jaga berarti hidup kita selalu berusaha bahwa apa sebenarnya kita tidak bisa apa apa. Dan tidak tahu apa yang akan terjadi bagi hidup kita berjaga jaga itulah yang penting.
Yang ketiga: berdalah untuk orang kudus. Karena orang kuduslah kita di jaga dan di lindungi oleh Allah, karena mereka yang selalu mendoakan kita.
Mari kita jadikan doa sebagai kesempatan untuk selalu dekat dengan Allah. Amin.

Jangan jadikan doa seperti obat yang hanya diminum saat kita sakit, tetapi jadikanlah doa seperti air yang diperlukan setiap hari.
Share:

TUHAN CAMPUR TANGAN


1 Korintus 2:9
 (TB)  Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 


Korintus adalah salah satu kota di mana Paulus pernah cukup lama tinggal, yaitu sekitar satu setengah tahun lamanya. Ini sebabnya jemaat di Korintus menjadi salah satu jemaat yang dikasihi Paulus, dimana hal tersebut tercermin dari surat-surat yang ditujukan kepada jemaat Korintus jika dibandingkan dengan surat-surat Paulus kepada jemaat di kota-kota yang lain. Ketika Paulus datang ke Korintus, ia tidak menyampaikan kata-kata yang indah, tetapi menyampaikan Firman hanya berdasar kekuatan Roh Kudus yang memimpinnya, bahkan dikatakan bahwa Paulus datang ke jemaat Korintus dengan segala kelemahan, ketakutan dan kegentaran.

Perbuatan Allah dalam Yesus Kristus Anak-Nya merupakan sesuatu yang ajaib yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah timbul dalam hati manusia sehingga orang tidak dapat mengertinya kalau tidak dicerahkan oleh Roh Kudus..
Itulah sebabnya orang Yahudi tidak dapat melihat kemuliaan Yesus ketika mereka melihat-Nya karena mata mereka dibutakan oleh roh Iblis sehingga tidak dapat melihat kemuliaan Allah yang ada pada Yesus Anak-Nya.
Orang Islam pun sekarang ini begitu juga. Meskipun mereka membaca Alkitab mereka tidak dapat mengerti Yesus itu Tuhan dan manusia.
Inilah mujizat yang Yesus berikan Kepada Kita.. bahwa kita dapat mengenal dan mengerti kuasa Allah karena kita mengenal Yesus dan selalu memberitakan Injil dengan kegentaran.
Apapun yang terjadi dalam hidup kita jangan pernah takut dan gentar sebab Tuhan Allah menolong kita. Amin (YS)
Ketika Tuhan campur tangan, maka segala kemustahilan  akan menjadi mungkin. Sebab bagi Dia, segala sesuatu mungkin.
Share:

Penolong di tengah Pandemi covid 19

Mazmur 54:6 (TB)  Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. 

Pernah dalam satu pergumulan yang berat. Hatiku bertanya, apa yang harus kita lakukan. Seakan tidak ada hasilnya, apa aku harus mundur dan fukos kepada itu. gak perulah aku gak punya apa - apa. Lalu dia berkata " sabar serahkan Tuhan pasti bisa teratasi. Ingat Tuhan punya banyak cara untuk memberi jalan terbaik. Hari terus berlalu dan ternyata disaat tak berdaya itu Tuhan menolong hingga hari ini. 
Kehidupan seperti ini sering kita lupakan dalam hidup kita, dan tak terbayang dalam ingatan kita. Karena kita sering berfukos pada apa yang kita cari sehari ini. Mulai bangun pagi sampai malam hidup kita hanya untuk kerja dan kerja. Tanpa memikirkan rohani kita. 
Kehidupan yang di tempa masalah adalah kehidupan yang di izinkan Tuhan untuk semakin bertumbuh dan berhasil karena semakin kita mau menyadari bahwa Tuhan menguji kita dengan kasih sayangnya.  Nas diatas yang kita baca ini Mazmur ini merupakan doa yang cocok bagi orang percaya yang menghadapi bahaya atau terancam bencana. Pemazmur berseru minta tolong, dan mengharapkan bahwa Allah menanggapi dengan kuasa-Nya yang menyelamatkan, membebaskan dan menyembuhkan. Dewasa ini Tuhan mengutus Roh Kudus untuk menjadi penolong kita di bumi dan memelihara jiwa kita
Permohonan Daud  memperlihatkan bahwa Daud hanya bergantung kepada seluruh karakter dan keberadaan Allah. Sedangkan alasan ia minta tolong kepada Allah bukan karena serangan yang ia alami semata tapi karena penyerangnya adalah orang-orang yang mengabaikan Allah. Permohonannya merupakan tindakan konkrit dari sebuah keyakinan terhadap siapakah Allah bagi dirinya dan siapakah dirinya di hadapan Allah (ayat 6).
Mari disaat problema kehidupan kita dalam memerangi pandemi covid 19 ini. Kita tetap percaya bahwa Tuhan akan menolong dan menyelesaikannya tepat pada waktunya. Amin. (YS)

Sederas bagaimanapun hujan, pasti nanti akan berhenti. Seberat apapun masalah yang kita hadapi saat ini, pasti akan terlewati` Tetap kuat, tetap semangat. Bersama Yesus kita bisa !.
Share:

Tinggal Satu Jam Saja Bersama Tuhan


Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Tidak mudah kita tinggal bersama Tuhan, kita merasakan apa yang ada di dalam hidup kita senantiasa melekat kepada Tuhan. Atau menjauh dari padaNya.
Dalam nas ini rasul paulus memberikan ketegasan bahwa. hukum Taurat, ia hidup untuk Allah melalui Yesus Kristus (ay. 20), Aku telah disalibkan dengan Kristus, dan seterusnya. Dan di sini, secara pribadi ia memberikan kepada kita suatu gambaran yang luar biasa mengenai rahasia kehidupan seorang percaya. Apa rahasianya
1. Dia telah disalibkan, namun ia hidup. Manusia lama itu telah turut disalibkan (Rm. 6:6), namun manusia baru itu hidup. Ia mati terhadap dunia ini, dan mati terhadap hukum Taurat, namun hidup untuk Allah dan Kristus. Dosa dimatikan dan kasih karunia dihidupkan.
2. Dia hidup, tetapi bukan lagi ia sendiri yang hidup. Pernyataan ini aneh, Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup. Ia hidup dalam menjalankan kasih karunia. Ia memiliki penghiburan dan kemenangan kasih karunia, namun kasih karunia itu tidak datang dari dirinya sendiri, tetapi dari pihak lain. Orang-orang percaya memandang diri mereka hidup dalam keadaan ketergantungan.
3. Dia telah disalibkan dengan Kristus, namun, Kristus hidup di dalam dirinya. Keadaan seperti ini berasal dari persekutuan rohani dengan Kristus, yang olehnya ia mengambil bagian dalam kematian Kristus, dan berdasarkan itu ia mati terhadap dosa. Namun, ia mengambil bagian dalam kehidupan Kristus, yang olehnya ia dapat hidup bagi Allah.
4.Dia hidup di dalam daging, namun, ia hidup oleh iman. Menurut tampilan lahiriah ia hidup seperti layaknya orang-orang lain, kehidupan sehari-harinya membutuhkan dukungan seperti orang-orang lain, namun ia memiliki asas-asas yang lebih tinggi dan lebih mulia yang mendukung dan menggerakkan hidupnya, yaitu iman di dalam Kristus, dan secara khusus ia menyaksikan keajaiban kasih-Nya dalam menyerahkan diri-Nya untuk dirinya. Selanjutnya pernyataannya adalah, walaupun ia hidup di dalam daging, ia tidak hidup menurut daging. Perhatikanlah, orang-orang yang memiliki iman yang sejati akan hidup oleh iman itu. Dan hal besar yang diteguhkan oleh iman itu adalah kasih Kristus kepada kita serta penyerahan diri-Nya sendiri untuk kita. Bukti terbesar bahwa Kristus mengasihi kita adalah penyerahan diri-Nya untuk kita. Inilah yang harus menjadi perhatian utama kita untuk menggabungkannya dengan iman itu, supaya kita dapat hidup bagi Dia. Akhirnya, Rasul Paulus mengakhiri pembicaraan ini dengan memberitahukan kepada kita bahwa dengan ajaran pembenaran oleh iman di dalam Kristus, tanpa perlu melakukan hukum Taurat (yang ia tegaskan dan ditentang oleh orang-orang lain), ia dapat menghindari dua kesulitan besar yang dihadapi oleh pendapat yang bertentangan dengan ajaran tersebut:
Dari ke empat rahasia tadi membuka hati kita untuk selalu mendekat dan duduk diam dalam ketundukan kepada Yesus. Sudah satu jamkah hidupmu bersama Tuhan.  Tinggal satu jam saja bersama Yesus inilah cara kita mendekat kepadanya. Lakukanlah!. Amin. ( YS).

Kita bisa meraih jauh lebih banyak saat satu jam bersama Tuhan, daripada seumur hidup tanpa Dia.
Share:

Berdoa Dimasa Pandemi Covid 19


1 Tesalonika 5:17 (TB) Tetaplah berdoa.

Doa merupakan yang paling sentral dalam kehidupan manusia, terlebih kepada orang yang percaya kebenaran dari doa, dan apalagi orang Kristen.
Doa merupakan sarana komunikasi atau menjalin hubungan yang erat dengan Tuhannya. Doa merupakan komunikasi satu arah manusia dengan Allah. Dan Doa adalah nafas hidup orang percaya.
Apapun yang kita lakukan di bumi ini semua tidak lepas dari peran doa kita, baik dalam suasana senang suasana susah. Bekerja tidak bekerja, berhasil tidak berhasil, anak maupun dewasa semua butuh doa.
Nas yang sederhana ini " Tetaplah Berdoa" mengingatkan akan pentingnya kuasa Doa itu bagi setiap kita. Karena tetaplah" ini memberikan penekanan yang tegas yaitu tidak pernah berhenti atau Berdoa artinya tetap tinggal di hadapan Bapa, senantiasa berseru mendambakan kasih karunia dan berkat-Nya. "Tetaplah" tidak berarti terus-menerus mengucapkan doa yang formal. Sebaliknya, yang dimaksudkan ialah berulang-ulang menaikkan bermacam-macam doa pada segala kesempatan sepanjang hari
Paulus bukan merujuk pada sikap tidak berhenti bicara, namun pada sikap kesadaran akan Allah dan penyerahan total kepada Allah setiap saat. Setiap waktu hidup kita dihidupi dalam kesadaran bahwa Allah beserta dengan kita dan bahwa Dia terlibat secara aktif dalam pikiran dan perbuatan kita.
Ketika pikiran kita beralih kepada kekuatiran, ketakutan, kekecewaan dan kemarahan, kita secara sadar dan dengan cepat bisa mengalihkan setiap pikiran itu kepada doa dan setiap doa kepada ucapan syukur.
Mari dimasa sulit corona ini jangan pernah lalai untuk selalu tunduk kepada Allah, karena ketundukan kita itu mengarahkan segala pikiran kita untuk selalu memerlukan Allah.
Seberapa sering Anda berdoa di tengah Corona yang melanda?
Jangan lelah berdoa, karena doa membuat Anda tenang hadapi Corona. Amin. (YS).
Share:

Dibalik kegelisahan karena covid 19 ada sukacita yang sejati


Yohanes 14:27 (TB)
  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.


Dalam masa pandemi covid 19 ini siapa yang tidak mengalami gelisah dan gentar dalam hatinya. Karena sulitnya kehidupan yang akan di hadapi. Bahkan terus berjuang untuk kehidupan dan kematian. Kenapa demikian karena jika kita bertahan dan berjaga jaga maka kegentaran sangat resiko rendah tapi ketika kita lengah dan tidak waspada maka itulah yang akan terjadi.
Apa resep supaya tidak terjadi kegentaran dan ketakutan. Ada dua hal yang perlu kita renungkan.
Yang pertama: percaya pada Yesus sebagai pemberi sumber Sukacita itu.
Kedua. Kehidupan Di dalam Yesus selalu berbeda dengan Dunia.
Damai sejahtera yang Yesus berikan adalah seperti demikian. Damai sejahtera yang tidak seperti dunia berikan, damai sejahtera yang ditengah-tengah kesulitan, kegelisahan, dan penderitaan. Karena itu Yesus berkata janganlah gelisah dan gentar hatimu. Berarti ada alasan untuk takut, untuk gentar, tetapi ditengah-tengah segala ketakutan dan kegentaran seperti yang Kristus hadapi sendiri itulah, Kristus memberikan damai sejahtera kepadamu.
Mari kita responi bahwa di dalam.Yesus ada damai sejahtera dan kehidupan yang berbeda. Karena Dia Allah yang turun ke dalam dunia untuk manusia.waspadalah dan selalu berserah padanya. Amin.(YS).
Hanya Tuhan saja, tempat satu-satunya dimana kita akan merasakan sukacita dan damai sejahtera.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.