Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Tuhan ada dimana mana.

Amsal 15:3 (TB)  Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. 
Kita sedang hidup di dalam zaman yang  canggih. Bahwa setiap gerak gerik kita bisa di lihat oleh alat yang di beri nama. CCTV. Siapa yang tidak kenal dengan alat ini. Mulai gedung sekolah. Gereja, supermarket bahkan rumah pejabat dan kaum elit semua punya ini. 
Jika teknologi masih terus berusaha untuk mengungkapkan hal-hal yang sulit ditangkap mata lebih jauh, mata Tuhan sudah sejak awal mampu berfungsi seperti itu. Tuhan sanggup berada di segala tempat pada satu waktu yang sama untuk memantau apa saja yang kita lakukan. Salomo menyadari kuasa Tuhan ini sejak dulu. "Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik." (Amsal 15:3). Tidak ada satupun tempat di alam semesta ini yang berada di luar jangkauan penglihatan Tuhan.
Amsal mencoba untuk menghayati keberadaan Tuhan seperti keberadaan seorang Bapa. Amsal sering mengumpamakan atau melihat Tuhan sama seperti manusia, dimana Allah bekerja, berjalan, mendengar, melihat, dan sebagainya. Maka dari itu, kitab Amsal berbunyi, “Mata Tuhan ada di segala tempat.” Jelas sekali bahwa Amsal menyatakan tentang Tuhan yang mempunyai mata untuk melihat. Mata Tuhan ada di segala tempat, yang berarti Dia melihat di mana saja dan kapan saja. Mata Tuhan tidak dibatasi secara geografis. Mata Tuhan ada di segala tempat, baik di darat, udara, dan laut. Dengan kata lain, manusia tidak dapat bersembunyi dari pengawasan Tuhan.
Mungkin kita sedang berada pada zona yang gak dilihat oleh Hamba Tuhan. Pengurus atau yang lain. Gak apa aku bawa dulu.. Aku pakai dulu.. Aku ambil ah.. Atau bebas melakukan ini dan itu. Tapi ingat ada Tuhan yang selalu melihat dan ada dimana mana. Jangan keraskan hatimu. Selalu lihat bahwa Tuhan sedang mengawasimu. 
Siapkan untuk Dijaga dilindungi dan diawasi Tuhan. Amin
Share:

Resep Kuasa Doa

Yakobus 4:7 (TB)  Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! 

Saat hidup merasa tidak nyaman dan dalam segala keadaan. Yang tidak menentu pastilah kita di bayang bayangin rasa takut. Gelisah dan kuatir. Untuk itu doa adalah jalan yang terbaik. 
Yakubus menuliskan bagaimana hidup kita saat di landa masalah mengenai hawa nafsu dan keserakahan dunia. Dunia yang dimaksud adalah dunia yang penuh dosa dan ketidak benaran  dunia yang jauh dari Tuhan.inilah yang sangat menjadikan kehidupan kita tidak dapat lepas darinya. Bagaimana  kita bisa lepas darinya. Tidak lain dan bukan adalah mencari Tuhan yang menyelamatkannya. Ada tiga resep doa yang diberikan Yakubus dalam melawan nya. 
Yang pertama: tunduklah kepada Allah. Tunduk itu kaki berlutut tangan di depan   memiliki arti bersimpuh kepada Tuhan dengan segala yang kita perbuat di serahkan kepadanya. Tunduk berarti menaklukkan diri kepada kekuasaanNya. Kalau kita sedang dalam pergumulan dan memohon ribaan nya berarti kita tunduk kepadaNya dengan segala yang kita punya serahkan apa yang kita punya pada Tuhan. Meski demikian, Yakobus mengajar kita untuk tunduk kepada Tuhan dengan kerendahan hati (ayat 7). Aku bersyukur bahwa Yakobus tidak sekadar meninggalkan kita dengan sebuah perintah tanpa banyak penjelasan tentang bagaimana menaati perintah itu. 
Kedua: lawanlah iblis. Iblis Di dalam Alkitab bahasa Indonesia bagian Perjanjian Lama kata "Iblis" hanya dipakai di 3 kitab, yaitu Kitab 1 Tawarikh, Kitab Ayub, dan Kitab Zakharia, yang merupakan terjemahan kata bahasa Ibrani: שטן (syatan atau "Setan"), yang berarti musuh. ... Karenanya Iblis disebut sebagai musuh atau lawan bagi orang-orang Kristen.
Melawan berarti menolak dengan kesadaran penuh, aktif dan terus-menerus. Kita seperti sedang berperang melawan iblis, menangkis setiap tuduhan dan dusta yang ia lemparkan, dan pada akhirnya menang melawan godaan.
Menjauh dari iblis, kita berbalik arah dan mendekat kepada Allah. Ini dapat dilakukan melalui doa dan membaca firman-Nya. Datang mendekat kepada Tuhan mengharuskan kita untuk menahirkan tangan kita dan menyucikan hati kita
Yang ketiga: lari kepada kita. Saat kita dekat kepada Tuhan dan melawan segala pengaruh kuasa iblis yang ada di dalam kita. Maka kita akan mendapatkan kemenangannya yaitu lari dari padamu. Lari berarti menghindari kita meninggalkan kita. Inilah resep kuasa Doa. Untuk apa kita terus merasakan sesuatu hal yang di belenggu Iblis. Tunduk kanlah dengan doa dan mendekat kepada Tuhan. Maka dia yang akan menyertaimu. Amin
Share:

Hidupku Terjamin

1 Tesalonika 1:3 (TB)  Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

Segala yang kita lakukan di dunia ini, sebenarnya sesuatu yang indah dan berguna. Untuk menjadi berguna serta indah maka apa yang di lakukan tidak hanya sekedar melakukan melainkan dengan penuh percaya diri dan komitmen yang tepat. 
Demikian juga dengan kehidupan rohani kita. Tidak bisa berjalan sendiri melainkan ada usaha dan komitmen untuk menjalaninya. Komitmen apa itu? 
Pertama: pekerjaan iman. Tidak ada iman yang berjalan sendiri tanpa didorong oleh pekerjaan yang pasti. Karena iman itu muncul saat kita memiliki tindakan nyata bahwa iman itu tidak hanya di pikirkan tapi di kerjakan dengan Sungguh. Sudahkah mengerjakan pekerjaan iman dalam setiap hidupmu. 
Kedua: usaha kasihmu. Untuk mendapatkan keinginan tentu butuh usaha. Seorang gadis pingin mendapat pasangan dia  berusaha dengan kasihnua, atau sebaliknya cowoknya dengan sungguh berusaha untuk mr dapatkannya. Kasih harus diusahakan supaya baik dan mengenal kasihnya. 
Ketiga : ketekunan pengharapan. Tekun dalam pengharapan adalah akhir dari kehidupan yang terjamin. Dengan ketekunan pengharapan maka apa yang ada di depan kita akan selalu terbuka. Sebab pengharapan merupakan cita cita hidup yang berarti. Dan hidup yang dapat di raih. Bukankah hidup kita yang kita jalani ini merupakan hasil dari pengharapan kita di hari hari hidup kita. 

Biarlah hidup yang terjamin itu ada pada kita karena kita hidup dalam standar dan aturan Tuhan. Bukan standar dan aturan kita. Amin.
Share:

Peperangan Hidup yang meraih kemenangan

Ulangan 20:4 (TB)  sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.

Kehidupan kita ibarat peperangan yang belum selesai. Siapa yang gigih dan kuat akan mengalami kemenangan. 
Mari koreksi diri kita apakah kita sudah benar benar mengenal Allah yang ada dalam hidup kita. Orang yang mengenal Allah maka Allah akan memberikan  kekuatan untuk melawan peperangan serta pergumulan kita. 
Yang pertama. Allah yang mendahului kita. Allah ikut merasakan dan berperang memberikan strategi dan taktik untuk dapat mengenai musuh kita. Tuhan yang duluan menanggung semua pergumulanmu. Jika peluru itu kena maka Allahlah yang berkorban lebih dulu bahkan menyertainya. Jangan pernah putus asa saat mengalami peperangan dan pergumulan yang ada. 
Kedua. Melawan musuh. Saat hidup kita  di dalam peperangan sebenarnya bukan kita saja yang harus bertempur untuk berperang melainkan Allah juga ambil bagian, untuk itu percayalah kepada Allah. 
Ketiga :memberi kemenangan. Hasil akhir dari setiap peperangan dan pergumulan adalah kemenangan dan kebahagiaan. Saat hidup di landa  masalah sudah selayaknya kita menjadi semangat dalam keberanian hidup yang semangat, dan selalu berserah kepada Tuhan yang sudah menyediakan berkat Rohani dengan kemenangan demi kenebangan. 
Hiduplah dalam peperangan yakin dan percayalah hidup adalah anugerah yang Allah berikan. Amin.
Share:

Yang Tuhan Mau

Roma 12:12 (TB)  Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Saat masalah datang bertubi tubi. Apa yang kita mau itu berbeda dengan apa yang Tuhan mau. Kita maunya cepat berlalu gak perlu lama lama. Tapi Tuhan membawa kepada suatu keadaan yang jauh berbeda dari apa yang kita harapkan. Proses untuk menuju apa yang di inginkan Tuhan inilah yang harus ada dalam hati dan pikiran kita. Tuhan mau apa yang kita harus kerjakan 
Ada 3 hal yang Tuhan mau. Pertama. Bersukacitalah dalam pengharapan. 
Kedua. Sabarlah dalam kesesakan. Yang ketiga : bertekunlah dalam doa. 
Paulus hendak mengaitkannya dengan dasar menaruh tempat kepercayaan yang benar. Kehidupan orang percaya bersukacita bukan hanya di dalam hal-hal yang baik saja, namun hingga dalam penderitaan sekalipun. Belajar dari realitas kehidupan diatas maka penulis ingin mengetengahkan tentang bagaimana hidup bersukacita dalam pengharapan dan bertekun dalam doa untuk menghasilkan jemaat yang handal dan kuat dalam mencapai kedewasaan iman dalam jemaat. Dari pengalaman dan penelitian penulis sebagai pelayan diperlukan jemaat yang disiplin, cakap, memiliki semangat juang yang tinggi, tekun, sabar, dan bertahan sampai kepada kesudahan jaman. Kedewasaan iman jemaat adalah sesuatu yang urgent hari-hari ini maka diperlukan mempersiapkan jemaat Tuhan yang teguh hal inilah yang akan diterapkan dalam jemaat yang dipercayakan semuanya ini diperlakukan dan dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.
Sudahkah kita menghadapi hidup ini tetap ada pada yang kumau apa yang Tuhan mau. Amin


Jangan kendor dan longgar tetap 5 M kita laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Pengharapanku

Ibrani 10:23 (TB)  Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.


Pengharapan itu akan bisa bertahan kuat jika disertai dengan setia. 

Tidak ada kesuksesan yang dapat berjalan tanpa setia. Setia itu terus menerus di lakukan walaupun belum tahu hasilnya. Rajin pegang janji Tuhan. 

Pedagang punya harapan hari ini laris. Tapi tidak setia bangun pagi menyerahkan ke Tuhan. dan tidak pernah mau mengisi dagangannya yang tidak ada.. Atau menghitung hitung apa yang tidak ada. Tidak mau senyum dengan pelanggan. Maka harapannya akan berhenti. dikala itu. Saat saya belajar menjadi petani. Apa yg saya harapkan tidak sesuai. Karena malas mencangkul tanah dan membuang rumput yang ada sehingga hasilnya tidak maksimal. Malas untuk menjenguk setiap saat. Hasilnya jauh dari harapan.

Dari perenungan ini kita di ajak belajar dua hal. 

Yang pertama;  pengharapan dunia dan manusia adalah pengharapan sesaat saja. Pengharapan yang sementara. Namun pengharapan di dalam Yesus adalah kekal. Karena janjinya tidak pernah terlambat selalu tepat memberi proses kepada kita yang berharap kepadanya. Kedua: apapun yang Anda harapkan di dalam setiap kondisi dan waktu semua akan berjalan dengan hasil yang baik jika di lakukan dengan setia. Karena setia di sini adalah karakter kristus yang di berikan kepadamu. Apapun situasi dan kondisimu hari ini, jangan abaikan kristus setia lah kepadanya. 

Mari lakukanlah pengharapan itu bersama dengan setia. Amin


Jangan kendor dan longgar tetap 5 M kita laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin

Share:

Siapa yang Kuandalkan?

Mazmur 121 

Masih ingatkah syair lagu yang mengatakan. Satu-satunya yang kuandalkan. Syair itu mengajak kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap hidup kita. Seperti yang tertulis di dalam nyanyian ziarah Mazmur. 

Mazmur 121 ini merupakan salah satu nyanyian ziarah yang dinyanyikan oleh umat Tuhan dalam perjalanan mendaki gunung Sion selama pesta-pesta besar di Bait Suci. Sampai hari ini pun mazmur ini masih dipakai dalam mengawali sebuah perjalanan.


Di sini terlihat jelas pemazmur sangat mengerti bahwa tidak ada yang bisa diandalkannya selain Tuhan. Pemazmur melayangkan matanya ke gunung-gunung untuk mendapatkan sumber pertolongan, namun tidak ada pertolongan di situ. Pada waktu itu, gunung mempunyai peran yang sangat penting sebagai tempat berlindung dari serangan musuh. Selain itu, bagi bangsa Israel gunung Sion adalah tempat Tuhan bertakhta. Bangsa-bangsa lainnya pada zaman itu juga selalu melihat gunung sebagai tempat allah mereka bertakhta.


Pemazmur memakai kata "gunung-gunung" sebagai gambaran bahwa dia sedang mencari alternatif pilihan untuk menemukan sumber pertolongan yang lain (1). Namun, dia mendapati bahwa tidak ada yang seperti Tuhan. Pemazmur melihat betapa hebatnya Tuhan. Dia dapat diandalkan dalam segala hal, Dia tidak pernah terlelap (3-4). Dia senantiasa menjaga dan memelihara, serta menjamin seluruh perjalanan hidup pemazmur (5-7).

Share:

(Sambungan) Berrhasil karena Berani Bayar Harga

Ulangan 28:1-14

"TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia," (Ulangan 28:13)

Saya percaya setiap orang rindu berhasil dalam segala yang di ambil atau di putuskan. 
Banyak orang berpikir keputusan dan pilihan mereka adalah yang terbaik tanpa mau memperdulikan nasihat atau masukan siapa pun. Namun ada orang yang lebih mempercayai nasihat orang-orang fasik, padahal "Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung." (Amsal 4:19). Ini adalah kesalahan fatal, karena nasihat orang fasik menjerumuskan dan menghancurkan, sebab berisi hal-hal negatif dan sangat bertentangan dengan firman Tuhan.
Tetapi apabila kita mengarahkan telinga mendengar nasihat firman Tuhan, "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan..." (ayat 1), kita pasti berhasil. Nasihat firman Tuhan adalah nasihat yang membangun, menuntun, mengarahkan dan membawa kita kepada rencana-Nya; dan rencana-Nya adalah kehidupan penuh keberhasilan. Apalagi yang harus kita perhatikan agar berhasil?
Kedua: Bangunlah komunitas yang sehat. "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Berhati-hatilah dalam membangun sebuah komunitas, karena dengan siapa kita bergaul akan menentukan seperti apa masa depan kita. "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20). Komunitas yang buruk pasti akan mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang terlibat di dalamnya, dan secara otomatis akan membentuk kehidupannya di masa depan: berhasil atau gagal.
Ketiga: Berpikirlah positif. Pikiran adalah medan peperangan. Apa yang kita pikirkan dan renungkan, itulah yang akan menghasilkan perkataan dan perbuatan kita. "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8). Memperkatakan firman Tuhan, merenungkan itu siang dan malam dan melakukannya (taat) niscaya akan membuat apa yang kita lakukan dan usahakan berhasil dan diberkati.
Hidup seturut dengan firman Tuhan adalah langkah menuju hidup yang berhasil! Siapkah anda menuju kepada keberhasilan. Jangan ragu tapi beranilah  untuk berhasil. Ada harga yang harus di bayar. Amin.
Share:

Berhasil karena Berani Bayar Harga

Baca: Ulangan 28:1-14

"Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:" (Ulangan 28:2)
Hidup yang berhasil adalah harapan, cita-cita dan impian setiap orang. Namun harus diingat bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, tidak ada keberhasilan tanpa ada harga yang harga dibayar. Dengan kata lain keberhasilan tidak datang begitu saja, keberhasilan adalah akibat dari sebab yang dilakukan, "...TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya;" (Kejadian 39:2).

Yusuf menjadi orang yang berhasil karena ia mau membayar harga, menjalani proses dalam hidupnya dengan setia sehingga Tuhan menyertainya. Juga, "Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia." (1 Samuel 18:14). Tuhan menyertai Daud karena ia terlebih dahulu setia dalam perkara-perkara kecil sampai akhirnya ia beroleh kepercayaan dari Tuhan untuk mengerjakan perkara yang jauh lebih besar.
Yesus sendiri harus membayar harga untuk ketaatan-Nya kepada Bapa, bahkan sampai mati di kayu salib. Sebelum disalibkan, saat berada di taman Getsemani, Ia berdoa sungguh-sungguh sampai-sampai "Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:44) karena sangat ketakutan. Meski demikian dia memilih untuk taat kepada Bapa: "...bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42). Yesus harus membayar harga yaitu mati di kayu salib untuk menyelamatkan dan menebus dosa-dosa kita. "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama," (Filipi 2:9).
Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya kita menjadi orang yang berhasil, ada harga yang harus dibayar. Pertama: Mau memperhatikan nasihat. Pertanyaan: nasihat siapa yang harus kita dengar dan perhatikan? Apakah kita menuruti nasihat orang fasik, ataukah kita mengikuti nasihat dari Tuhan yang tertulis di Alkitab? Pemazmur menulis: "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam." (Mazmur 1:1-2).
Nasihat firman Tuhan adalah yang terbaik! Amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.