Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

SETIA PADA PERINTAH-NYA

Mazmur 119:81-88

Setiap hari kita tentu berdoa kepada Tuhan, memohon agar Ia memberikan kesehatan, berkat, keluarga yang harmonis, pekerjaan yang baik dan sebagainya. Dan memang Tuhan berjanji untuk memberikan apa yang kita minta kepada-Nya. Namun pertanyaannya, apabila setelah sekian lama kita berdoa memohon sesuatu dan permohonan kita itu belum juga dijawab Tuhan seperti yang kita harapkan, apakah kita akan tetap setia dan berpegang kepada perintah-Nya? 
Lewat bacaan firman Tuhan hari ini, kita belajar bagaimana sikap Raja Daud saat Tuhan belum menjawab doa permohonannya. Daud dalam satu bagian mazmurnya, berdoa agar Tuhan menolongnya dari ancaman para musuh yang hendak mencelakakan dirinya. Tidak disebutkan siapa musuhnya. Namun, ancaman musuh ini membuat hidupnya sangat menderita. Untuk itu, ia berkali-kali berdoa memohon kepada Tuhan. Hebatnya, sekalipun Daud berdoa dan Tuhan belum mengulurkan tangan untuk menolongnya, namun Daud tetap setia menaati setiap perintah Tuhan dalam hidupnya. “Hampir saja mereka berhasil membunuh aku, tetapi aku tidak mengabaikan perintah-Mu” (Mazmur 119:87 BIS). Imannya tidak hanya sebatas jawaban doa saja. Ia tetap beriman dan menjalani setiap kehendak Tuhan. Dia tahu bahwa Allah yang disembah oleh nenek moyangnya adalah Allah yang setia pada apa yang Dia janjikan. Dia pun percaya, Tuhan pasti akan menjawab doanya pada waktu yang tepat. Apakah selama ini Anda telah berdoa kepada Tuhan begitu lama, namun belum juga dijawab oleh Tuhan? Jangan Anda menjadi putus asa atau pesimis. Fokuskanlah diri Anda untuk melakukan kehendak Tuhan. Percayalah, Tuhan pasti menjawab doa Anda tepat pada waktunya. Dia tidak pernah terlambat. Kesetiaan-Nya dalam hidup kita sangat terbukti. Mintalah kekuatan dan penghiburan dari Roh Kudus agar Anda tetap setia senantiasa kepada perintah-Nya. Amin. 
REFLEKSI DIRI
1.Apakah Anda pernah berubah setia kepada Tuhan hanya karena doa Anda belum dijawab oleh Tuhan? 2.Mengapa Tuhan ingin Anda setia melakukan perintah-Nya meskipun Anda sedang menghadapi pergumulan yang berat?
POKOK DOA
Bapa di sorga, ajar aku untuk tetap setia melakukan perintah-Mu dalam segala keadaan. Ampuni aku yang pernah merasa kecewa dalam menanti jawaban doa dari-Mu. Mulai hari ini aku mau tetap setia untuk melakukan kehendak-Mu dan aku percaya, pertolongan-Mu atas hidupku akan datang tepat pada waktunya. Roh Kudus, kuatkan dan mampukanlah diriku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
YANG HARUS DILAKUKAN
Tetaplah percaya kepada Tuhan, bahkan dalam situasi yang terburuk sekalipun. Fokuskanlah diri Anda untuk selalu setia melakukan perintah-Nya.
Share:

Sudah merdeka, tetapi rasa tetap hamba

Galatia 5:1
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Sama seperti bangsa Indonesia sudah bebas merdeka dari penjajah, kita sebagai orang percaya pun sudah dimerdekakan oleh Kristus dari kuk perhambaan dosa.
Akan tetapi, toh tetap saja ada orang-orang yang hidup seperti yang terjadi di dalam perikop kita hari ini: ribut karena sunat, padahal sunat tidak menyelamatkan (ayat 4,6).
Ini mungkin sama seperti cerita ilustrasi tentang orang yang sedang berjalan sambil mikull pikulan yang berat, lalu ada orang naik mobil pick-up, "Pak, sini, naik mobil saja yuu di belakang."
Kemudian naiklah orang itu ke belakang mobil. Pas jalan, supirnya nengok ke belakang, "Lha pak, kenapa masih mikul l itu pikulan? Ya mbok ditaruh saja di bak mobilnya biar bapak bisa duduk manis aja." Bapak itupun jawab: "Gak ah mas, takut mobilnya jadi keberatan jalannya".
Hal inilah yang sering terjadi pada kita Tuhan sudah memberi kemerdekaan kepada kita tapi kita tetap tidak mau menaruh masa lalu juga beban yang masih dibawa kepada kita. Dosa dosa masa lalu yang sebenarnya sudah di berikan. Siapkan Anda di merdekakan. Amin.
Share:

ADA HIKMAH DI BALIK PENDERITAAN

Ulangan 32:10


"Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya."  Ulangan 32:10

Alkitab mencatat bahwa Musa adalah seorang pemimpin yang memiliki kelembutan hati, seperti tertulis:  "Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi."  (Bilangan 12:3).  Kelembutan hati Musa benar-benar diuji saat ia memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.

     Sepanjang perjalanan selama 40 tahun di padang gurun Musa harus menghadapi penderitaan yang datang silih berganti, termasuk berhadapan dengan umat Israel yang tegar tengkuk, yang tak henti-hentinya protes, mengomel dan bersungut-sungut seperti berikut ini:  "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."  (Keluaran 16:3).  Namun demikian Musa tetap mampu menjaga sikap hatinya untuk tidak mengeluh kepada Tuhan, justru ia bisa bersyukur kepada Tuhan.  Bagaimana bisa?  Karena Musa mampu melihat sisi positif di balik masalah yang ada.


     Musa sadar bahwa penderitaan merupakan cara yang dipakai Tuhan untuk mendidik umat-Nya.  "Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,"  (Ulangan 32:11).  Di atas bukit yang tinggi induk rajawali membuat sarangnya yang terbuat dari ranting kecil berduri yang dilapisi dengan bulu halus dan sejenis tumbuhan kecil yang lembut untuk melindungi telur dan anak-anaknya.  Tapi terkadang induk rajawali harus bertindak tegas dengan menggoyangbangkitkan sarang itu sampai tinggal ranting-ranting duri yang tersisa, sehingga si anak harus beranjak dari sarang agar tidak tertusuk duri sambil mengepak-ngepakkan sayapnya di pinggir sarang itu.  Karena letih mereka pun terjatuh dari ketinggian, namun secepat kilat induk rajawali itu menopang dengan kepak sayapnya.

Penderitaan yang diijinkan Tuhan pasti mendatangkan kebaikan!  Tak perlu takut karena tangan-Nya yang kuat siap menopang! Amin

Share:

Pengingat Perintah Kristus "Saudara Tuhan”

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat 25:40 i_TB)

 
Kita pengikut Kristus, ketika membaca cerita dalam kitab Injil tentang kehidupan Tuhan kita Yesus selama di bumi 2000 tahun lalu mungkin pernah merenungkan betapa indahnya seandainya kita hidup pada masa itu sehingga kita bisa melakukan sesuatu untuk Tuhan.Kita akan senang menyediakan tempat yang lebih baik ketika Ia lahir di Betlehem, mengunjungi Yohanes Pembaptis di penjara Galilea, membantu Lazarus yang miskin itu sebelum meninggal, menjamu rombongan Tuhan dan lain sebagainya.
Ternyata kita masih dapat melakukannya sekarang ini yakni dengan melakukan hal-hal yang baik itu kepada saudaranya Tuhan  dengan memberi mereka makanan, minuman, tumpangan, pakaian, lawatan ketika sakit dan kunjungan ketika di penjara.
Saudaranya Tuhan itu ialah semua orang yang melakukan kehendak Allah Bapa yakni percaya kepada Yesus Kristus Anak-Nya (Mat 12:49-50). Saudaranya Tuhan Yesus itu mungkin ada di sekitar kita sekarang ini atau kita doakan agar Roh Kudus membuat kita berpapasan dengan saudara Tuhan itu hari ini.
Marilah kita melakukan kebaikan itu dengan sukacita, seolah-olah seperti kita melakukannya langsung untuk Tuhan Yesus 2000 tahun lalu.
Selamat menjadi berkat bagi saudaranya Tuhan yang sedang risau dan penat. Amin
Share:

Rencana Allah Tergenapi: Yesus Naik ke Sorga

Baca: Ibrani 10:19-39
"karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah." (Ibrani 10:20-21)
Alkitab telah menegaskan bahwa jalan untuk sampai ke tempat Mahakudus sudah terbuka bagi kita melalui pengorbanan Yesus. Oleh darah Yesus kita sudah dibersihkan dan disucikan sehingga kita bisa masuk ke ruang Mahakudus. Sungguh, kedatangan Yesus ke dalam dunia ini adalah untuk menggenapi rencana Allah bagi kita. Allah mengutus Yesus supaya kita mengenal Dia sebagaimana tertulis: "Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya." (Yohanes 1:18).
Kebangkitan-Nya dari kematian telah membuktikan kuasa ke-ilahian-Nya; perbuatan-perbuatan Iblis telah dihancurkan, "...Maut telah ditelan dalam kemenangan." (1 Korintus 15:54b). Melalui karya-Nya, jaminan keselamatan telah disediakan bagi kita. Tertulis: "demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibrani 9:28).

Yesus telah menggenapi rencana Allah dengan sempurna! Dan kenaikan Yesus ke sorga, 40 hari setelah kebangkitan-Nya, merupakan klimaks kehidupan-Nya di dunia. Ini membuktikan Dia adalah Tuhan dan Juruselamat yang diutus Bapa dan kembali kepada Bapa. Yesus datang dari kekekalan dan kembali kepada kekekalan. Yesus berkata, "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." (Yohanes 16:28). Yesus kembali kepada Bapa untuk menyediakan tempat bagi orang percaya: "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:2-3).
Di dalam Yesus ada jaminan kepastian hidup kekal. Jadi marilah kita menanti Dia dengan tekun sambil mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar.
"...Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah 1:11)
Amin jadikan rencana Indah ini sebagai langkah imanmu. Amin
Share:

Prioritaskan Tuhan!

Baca: Mazmur 9
"...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11)
Tuhan tahu kita memiliki banyak kebutuhan dalam hidup ini, baik itu kebutuhan primer maupun sekunder. Namun bukan sebatas kehidupan sehari-hari, kita pun mendambakan suatu kehidupan yang bermasa depan baik, pekerjaan yang mapan, usaha yang lancar, anak-anak berhasil dalam studi, juga dalam hal kerohanian pun kita rindu dipakai Tuhan untuk menjadi saksi-saksi-Nya di tengah dunia melalui pelayanan yang dipercayakan kepada kita. Itulah sebabnya Tuhan memiliki rancangan yang terbaik bagi kita, "...yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Jadi "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).

Supaya rancangan-Nya tergenapi dalam hidup ini Tuhan memberikan petunjuk dan jalan-Nya yaitu: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Artinya kita harus memprioritaskan perkara-perkara rohani terlebih dahulu, dengan demikian berkat Tuhan pasti mengikuti hidup kita, sebab "Berkat ada di atas kepala orang benar," (Amsal 10:6). Sebaliknya kalau kita tidak mengutamakan Tuhan dan memilih berjalan menurut kehendak dan keinginan diri sendiri niscaya kita menghadapi banyak kesulitan dan persoalan.

Adam dan Hawa tidak lagi mengutamakan Tuhan dan lebih memilih untuk menuruti bujuk rayu si Iblis yaitu makan buah pengetahuan baik dan buruk yang dilarang Tuhan. Mereka pun menuai akibat perbuatan itu yaitu terusir dari taman Eden dan harus hidup dalam penderitaan demi penderitaan, padahal segala berkat telah Tuhan sediakan di taman Eden tersebut. Yunus harus mengalami sejarah terkelam dalam hidupnya: "...datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya." (Yunus 1:17), karena ia tidak lagi mengutamakan Tuhan dan memilih lari dari panggilan-Nya walau akhirnya Tuhan memulihkan keadaannya.

Berkat disediakan Tuhan bagi orang-orang yang mengutamakan Dia dan hidup menurut kehendak-Nya!
Share:

Kesempatan untuk Menghasilkan Buah

Baca: Matius 3:1-12

"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." (Matius 3:10)

Rancangan Tuhan bagi kehidupan anak-anak-Nya adalah rancangan yang baik dan bermasa depan cerah (baca Yeremia 29:11). Karena itu Tuhan memberikan segala sesuatu untuk kita, bahkan Ia rela mengorbankan nyawa-Nya supaya kita beroleh penebusan dosa, dibebaskan dari kutuk. "Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 'Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.'" (Matius 8:17). Bukan hanya itu Tuhan juga memberikan Roh Kudus-Nya sebagai Penolong bagi kita. Semua Tuhan lakukan dengan tujuan supaya kita memiliki kesempatan untuk berbuah. Ini adalah target Tuhan dalam hidup setiap orang percaya! "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya." (Lukas 6:44a).


Buah pertama yang harus dihasilkan orang percaya adalah buah pertobatan. "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." (ayat 8). Buah pertobatan dalam diri seseorang akan terlihat jelas melalui perubahan hidup yang semakin baik yaitu meninggalkan kehidupan lama dan menjalani hidup sebagai manusia baru (baca 2 Korintus 5:17). Manusia baru adalah proyek besar Bapa sendiri yang dikerjakan-Nya secara sempurna melalui Kristus. "...yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:22-24).


Selanjutnya buah yang harus dihasilkan adalah buah Roh. Orang yang sudah mengalami pertobatan sejati pasti ada buah Roh di dalam kehidupannya yaitu "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23). Ketika buah pertobatan dan buah Roh berjalan secara seimbang, saat itulah kehidupan seseorang melangkah ke taraf yang lebih lagi yaitu hidup yang menjadi berkat atau kesaksian bagi orang lain. Inilah yang disebut buah jiwa. Melalui kesaksian hidup secara nyata kita dapat membawa orang lain datang kepada Kristus.

Kunci agar kehidupan kita berbuah adalah tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya!

Share:

UNTUK MENJADI MANUSIA HEBAT, ANDA HARUS VISIONER

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, *dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini* yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar."
Kejadian 50:20


Visioner adalah orang yang memiliki visi atau tujuan, jauh melihat kedepan.

Memang tidak mudah.

Tetapi kita tidak akan pernah bisa menjadi manusia hebat jika hanya melihat sejauh mata memandang.

Mata kita terbatas.
Ada jarak maksimal yang bisa kita lihat, selebihnya buram, tidak jelas bahkan tidak kelihatan apapun.

Untuk bisa melihat jauh kedepan, kita membutuhkan *👀 TUHAN*

Mata yang punya daya pandang tak terbatas.

Mata yang mampu menerobos segala macam rintangan.

Mata itulah yang dimiliki Yusuf sehingga ia tidak pernah mengeluh terhadap apapun yang menimpa hidupnya.

Ia mampu melihat jauh kedepan, sehingga ia tidak pernah berhenti walaupun rintangan menghalangi jalannya.

Ia juga tidak pernah bimbang dalam menjalani hidupnya, sebab ia tahu apa yang menantinya diujung jalannya.

*ANDA PUNYA VISI/TUJUAN HIDUP?*

Dalam renungan beberapa waktu yang lalu, kita belajar *HIDUP DENGAN TUJUAN*

Tanpa tujuan hidup kita bisa berhenti.

Tanpa tujuan hidup menjadi tidak gairah dan semangatpun akan hilang.

Tanpa tujuan hidup ini menjadi sangat membosankan.


*IKAN SALMON PUNYA TUJUAN*

Ikan salmon membuat kita berdecak kagum.

Hidup di samudra Pacific, untuk bertelur mereka melakukan perjalanan yang sangat jauh.

Berenang melewati Columbia, menuju sungai  Snake, menuju danau Creek.

Total jarak yang ditempuh 1.126 km.

Berenang melawan arus, melintasi air terjun, mengitari waduk pembangkit listrik, menghadapi ancaman burung elang, beruang dan ikan ikan buas lainnya.

Mereka berenang berjuang untuk bisa sampai ditempat yang biasa digunakan leluhur mereka untuk bertelur.

Hanya demi sebuah visi/tujuan apapun dilakukan.



*BURUNG RAJAWALI PUNYA TUJUAN*

Rajawali adalah burung yang paling panjang umurnya, bisa mencapai hingga 70 tahun.

Tetapi untuk mencapai umur 70 tahun, ada pilihan yang harus diambil.

Ketika umurnya hampir 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, ia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan.

Pada saat inilah, rajawali harus memiliki *TUJUAN HIDUP*

Menerima nasib mati pada umur 40 tahun atau   siap dan berani melewati perubahan yang menyakitkan untuk hidup lebih panjang 30 tahun lagi.

Pada umur 40 tahun, paruhnya sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya, sulit untuk makan.

Cakarnya pun sudah tidak tajam.

Bulu sayapnya sudah sangat tebal sehingga sulit untuk terbang tinggi.

Bila ia memiliki visi jauh kedepan, maka ia akan memutuskan untuk menghadapi perobahan tubuh yang menyakitkan.

Ia harus terbang untuk mencapai pegunungan yang tinggi.

Membuat sarang dipuncak gunung.

Lalu ia akan mematuk matukkan paruhnya pada bebatuan sampai paruhnya lepas.

Setelah beberapa lama, paruh barunya akan muncul.

Dengan paruhnya yang baru, ia akan mencabuti kukunya satu persatu dan menunggu sampai kuku baru yang lebih tajam tumbuh.

Ketika kuku kuku tersebut tumbuh, ia akan mencabut bulu sayapnya sehingga rontok semua dan menunggu bulu bulu baru tumbuh pada sayapnya.

Setelah semua proses itu dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan baru nya.

Begitulah perobahan menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor burung rajawali selama kurang lebih setengah tahun.


*MENGAPA IKAN SALMON DAN BURUNG RAJAWALI MAU MELEWATI PROSES YANG MELELAHKAN DAN MENYAKITKAN?*

Demi sebuah visi, tujuan hidup.

Ikan salmon dan burung rajawali melihat jauh kedepan, ada proses pembentukkan yang harus dijalani.

Bagaimana dengan kehidupan anda saat ini?

Apakah sudah berubah atau sedang mau berubah?

Atau anda sedang menantikan suatu perubahan ?

Untuk menjadi *manusia hebat* , kita harus mau dan harus bersedia berubah!

Burung rajawali harus memutuskan apakah ia masih mau melanjutkan hidupnya atau berakhir diusia itu.

Untuk berubah menjadi manusia hebat, hidup ini harus punya visi atau tujuan.

Demi visi atau tujuan itu, kita harus rela untuk berubah.

Visi setiap anak Tuhan, yang bisa melihat jauh kedepan, membuat kita dapat melihat kemuliaanNya.

Dalam kemuliaan Tuhan, berkat akan mengalir dengan derasnya.

Menuntun kita untuk menjadi *MANUSIA HEBAT*

*JANGAN BERPIKIR SEMPIT, TETAPI BERPIKIRLAH JAUH KEDEPAN*

*JANGAN MELIHAT DEKAT, LIHATLAH JAUH KEDEPAN*

*ANDA AKAN SANGGUP MELEWATI PROSESNYA, DAN TIMBUL KELAK MENJADI MANUSIA HEBAT*

Renungkan dan jadilah bijak.

Selamat beraktifitas, terus jaga protokol kesehatan, tetap semangat dan salam hebat.

Tuhan Yesus memberkati !
Share:

MAU MENJADI MANUSIA HEBAT, BELAJARLAH DARI YUSUF

"Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
Kejadian 37:5

Yusuf adalah pribadi yang polos, tulus, apa adanya.
Mulut dan hatinya sama.
Ia menceritakan mimpinya kepada saudara saudaranya.
Maka bertambahlah kebencian mereka kepada Yusuf.
Dimulai dari iri hati, pohon kebencian itu dipelihara, maka dituailah racun kehidupan.
Mereka menyusun rencana untuk menyingkirkan Yusuf.
Yusuf dijual seharga 20 syikal perak kepada saudagar Midian, untuk dijual sebagai budak di Mesir.
*PERJALANAN PANJANG, BERLIKU DILALUI YUSUF*
Potifar, pegawai istana Firaun, yang juga kepala pengawal raja membeli Yusuf.
Yusuf yang fisiknya tampan dan memiliki karakter yang sangat baik, disertai Tuhan, sehingga pekerjaannya di rumah Potifar berhasil menyenangkan hati majikannya.
Diberi kepercayaan penuh menjadi kepala rumah tangga Potifar.
Bencana kedua kalinya menimpa Yusuf.
Ia difitnah dan dituduh akan memperkosa istri Potifar.
Yusuf digiring dan dijebloskan kedalam penjara untuk waktu yang tidak jelas, berapa lama ia harus mendekam.
Kita membaca kisah Yusuf, ia harus menelan pil yang sangat pahit, atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.
Ia diam seribu bahasa, tidak ada pembelaan diri sama sekali yang dilakukan Yusuf atas fitnah keji yang dituduhkan kepadanya.
Yusuf diam, tidak *menggunakan haknya sama sekali*
Suatu upaya dan langkah yang semestinya wajar ditempuhnya.
Inilah hebatnya Yusuf !
*Yusuf tidak menggunakan hak nya untuk membela diri*
Beda dengan kebanyakkan orang disekitar kita.
Marah dan berusaha membalas, jika kita dipermalukan.
Yusuf tidak melakukan itu.
Sepenuhnya ia menyadari, *GUSTI ORA SARE*
Tuhannya tidak tidur !
Sekalipun ia harus mendekam dibalik dinginnya tembok penjara, walaupun reputasi dan harga dirinya hancur, meskipun nampaknya tamat sudah kariernya, Yusuf sepenuhnya percaya, *INILAH JALAN TUHAN* yang harus dilewatinya.
*JALAN TUHAN TERKADANG SEMPIT*
Kita sudah belajar tentang Jalan Tuhan beberapa hari yang lalu.
Jalan Tuhan beda dengan jalan kita, seperti langit dan bumi.
Sulit bagi kita untuk menerima balasan yang tidak setimpal dengan perbuatan kita.
*AIR SUSU DIBALAS DENGAN AIR TUBA*
Kita protes dengan keras, kita mengadukan hak kita yang dirampas, kita melawan sekuat tenaga bahkan dengan cara cara yang duniawi, untuk memperoleh apa yang seharusnya kita terima.
Manusiawi, wajar dan memang begitulah seharusnya, pikir kita.
Tetapi tidak bagi *MANUSIA HEBAT*
Manusia hebat selalu instropeksi, berkaca diri, memeriksa adakah yang salah dari dirinya, ucapannya, langkahnya dan perbuatannya.
Manusia hebat tidak pernah berkilah ini dan itu, membela hak haknya.
Manusia hebat selalu naik ketempat kudusNya Tuhan.
Mengadu dan menceritakan perjalanan dan derita hidupnya, seperti yang Asaf lakukan ketika ia melihat ketidak adilan disekitarnya.
Tanpa menyesali atas jasa jasa dan pengabdiannya selama ini dirumah Potifar, Yusuf berjalan dengan langkah  tegap dan pasti menuju kepenjara.
*Ia sangat yakin, inilah jalan dan rencana Tuhan bagi hidupnya.*
Tidak pernah ia bertanya, bukankah rencanamu menjadikan aku seorang yang hebat?
Yusuf belajar mengerti *JALAN TUHAN*
Untuk menerima sesuatu yang hebat, mimpinya itu, ia harus siap untuk dibentuk Tuhan menjadi *PRIBADI YANG HEBAT*
*BAGAIMANA DENGAN ANDA?*
Menyerahkah anda ketika diminta Tuhan untuk mendaki gunung kesusahan?
Mundurkah anda, ketika badai besar menghempas bahtera hidup anda?
Hanyutkah anda, pada saat ombak kehidupan bergulung gulung menyerang anda?
Meyesalkah anda, ketika jasa dan perbuatan baik anda tidak diperhitungkan?
*MARI BELAJAR DARI YUSUF, MANUSIA HEBAT ITU*
Renungkan dan jadilah bijak.
Selamat beraktifitas, terus jaga protokol kesehatan, tetap semangat dan salam hebat.
Tuhan Yesus memberkati !
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.